Anda di halaman 1dari 24

Pertumbuhan & perkembangan tulang wajah

(perbedaan aspek kefaloskopi & kefalometri


tulang wajah bayi, anak, remaja, dewasa &
orang tua)
Rizki Mulianti
Proses pertumbuhan tulang wajah
dimulai dengan adanya pertumbuhan
pada jaringan tulang rawan yang
membentuk kerangka wajah.

Pada masa bayi dan anak-anak, tulang


rawan ini tumbuh dan berkembang
menjadi tulang sejati melalui proses yang
disebut osifikasi.
 Terdapat tiga mekanisme pertumbuhan kraniofasial, yaitu :
 1). pertumbuhan kartilaginus, yaitu melalui pembelahan sel dan osifikasi terutama pada basis tengkorak,
septum hidung dan kondil mandibula. Pertumbuhan kartilaginus ini akan memperbesar basis tengkorak,
membuat hidung lebih ke depan dibandingkan bagian kranium bawah, memperpanjang serta memperbesar
mandibula.
 2). pertumbuhan sutura melalui aposisi tulang di daerah sutura. Pertumbuhan sutura akan memperbesar
kepala dari semua dimensi.
 3). pertumbuhan periosteal dan endosteal, yaitu aposisi tulang di bawah periosteum yang juga menambah
besar kepala di segala dimensi dan di permukaan ruang kanselus dalam tulang. Terjadinya aposisi juga
menyebabkan pertambahan ketebalan dari tulang dan kadang kala menyebabkan remodeling tulang yang
disertai dengan resorpsi
Perkembangan awal dari beberapa tulang wajah diantaranya adalah perkembangan mandibula
dan maksila.
Mandibula berasal dari ossification intramembranosis pada daerah bawah arcus pharyngeus
primus atau arcus mandibularis yang berkembang dari cartilago Meckel dan akan mencapai
bentuk sempurna pada minggu ke enam embrio lalu akan meregang ke bawah dan terlepas dari
cartilago capsula otica ke garis median secara perlahan.
Terdapat perbedaan yang sangat jelas mandibula di saat lahir dan saat dewasa, hal tersebut dapat
dilihat pada sudut mandibula yang tumpul.
Tidak berbeda jauh dengan pertumbuhan mandibula, maksila terbentuk dari processus maxillaris
dari arcus mandibularis. Meskipun proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh kartilago sekunder
dan berlangsung sedikit lambat dibanding mandibula
 Pada bayi dan dewasa proporsi wajah, tengkorak, serta pola perkembangan dan fusi tulang memiliki
perbedaan yang signifikan.
 Pada bayi terdapat tulang-tulang yang terpisah sewaktu lahir sedangkan disaat dewasa tulang-tulang
tersebut akan menyatu melalui sistem perlekatan sutura.
 Ketika lahir sutura bentuknya lebih lebar dibandingkan saat dewasa dan sutura menjadi tempat
pembentukan tulang yang aktif.
Kefaloskopi dan kefalometri pada wajah bayi
 Kefaloskopi: adalah teknik yang digunakan untuk memeriksa dan mengukur bentuk dan ukuran
tengkorak serta wajah bayi dengan menggunakan alat khusus yang disebut kefaloskop.
 Kefaloskopi biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir atau bayi yang masih sangat muda.

 Kefalometri: adalah teknik pengukuran dimensi dan proporsi dari struktur tulang wajah dengan
menggunakan radiografi atau citra sinar-X.
 Kefalometri digunakan untuk memperkirakan ukuran dan bentuk tulang wajah yang belum terbentuk
dengan sempurna pada bayi.
 Variasi dari wajah bayi yang khas adalah:

- Bentuk mata yang lebih besar dari proporsi wajahnya


- Wajah yang cenderung bulat
- Ukuran kepala yang lebih besar
- Alis yang pendek dan datar
- Bentuk hidung yang relatif kecil dan pendek
Kefaloskopi dan kefalometri pada wajah anak
 Kefaloskopi biasanya dilakukan pada anak yang masih sangat muda, terutama pada bayi yang baru lahir.
Namun, kefaloskopi juga dapat dilakukan pada anak yang lebih besar untuk mempelajari perkembangan
wajah dan tulang kepala mereka.
 Kefalometri biasanya dilakukan pada anak yang lebih besar daripada bayi yang baru lahir, dan biasanya
dilakukan jika ada kelainan atau masalah yang mempengaruhi perkembangan tulang wajah anak.
 Perubahan wajah bayi ke anak anak-anak, yaitu:

- Ada beberapa gigi yang hilang atau jaraknya berjauhan


- Alis yang lebih lengkap dibandingkan saat bayi
- Telinga yang mulai membesar
- Hidung yang tadinya kecil, mulai melebar
- Lemak yang timbul umumnya berada di seluruh wajah yang bisa mengurangi kekhasannya.
Kefaloskopi dan kefalometri pada wajah
remaja
 Kefaloskopi pada remaja lebih banyak dilakukan pada tahap awal perkembangan pubertas hingga awal
dewasa, ketika terjadi perubahan pada wajah dan tulang kepala.
 Kefalometri pada remaja dilakukan jika ada kelainan atau masalah yang mempengaruhi perkembangan
tulang wajah mereka seperti gigi yang tumbuh tidak teratur atau kelainan pada rahang.
 Wajah dewasa muda (usia 18-25 Tahun)
Bentuk wajah ini umumnya cukup statis dan jelas terlihat berbeda dibandingkan bentuk wajah saat bayi
atau anak-anak. Bagi sebagian besar orang wajahnya pada usia ini merupakan yang paling menarik selama
periode kehidupannya.
 Pada usia ini seseorang biasanya mengalami banyak perubahan dalam wajahnya dan juga
pertumbuhannya mulai terhenti.
 Bentuk wajah statis pada usia ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti usia, jenis kelamin dan juga
kelompok etnis (ras).
Kefaloskopi dan kefalometri pada wajah
dewasa
 Kefaloskopi pada dewasa dilakukan jika terjadi kelainan pada wajah atau tulang kepala mereka, seperti
cedera atau malformasi wajah.
 Kefalometri pada dewasa dilakukan jika ada kelainan atau masalah yang mempengaruhi perkembangan
tulang wajah mereka seperti kelainan pada gigi atau rahang.
 Wajah dewasa (di atas 25 tahun)
Proses penuaan wajah ini diakibatkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya waktu.
 Kolagen di wajah menjadi kurang elastis dan memungkinkan jaringan lunak di wajah menurun (melorot)
Lemak wajah umumnya hilang yang membuat jaringan lunak wajah lebih tipis.
Pada akhirnya jaringan lunak wajah yang menipis ini membuat tulang wajah tampak lebih menonjol.
 Beberapa ciri khas yang muncul saat seseorang mencapai dewasa dan melalui proses penuaan, yaitu:
- Kontur pipi yang menurun sehingga mengakibatkan rahang menonjol
- Sudut-sudut mulut, jaringan di sekitar mata, kelopak mata atas dan bawah serta jaringan di dahi
menurun dengan sedikit berkerut.
- Ujung hidung bisa membesar dan menjadi bulat.
Kefaloskopi dan kefalometri pada wajah orang
tua
 Kefaloskopi pada orang tua dilakukan jika terjadi kelainan atau masalah pada wajah atau tulang kepala
mereka seperti fraktur atau deformitas tulang wajah.
 Kefalometri pada orang tua dilakukan jika ada kelainan atau masalah yang mempengaruhi
perkembangan tulang wajah mereka seperti masalah gigi atau rahang.
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai