Anda di halaman 1dari 20

PSIKOLOGI OLAHRAGA

BY ; ANDI TAUFAN BAYU, M.PD

Ketegangan dan Kecemasan


Terhadap Atlet
KETEGANGAN DAN KECEMASAN (STRESS
& ANXIETY)

• Ketegangan ⇨ tekanan atau sesuatu yg


terasa menekan dalam diri seseorang.
• Kecemasan ⇨ kekhawatiran yg kurang jelas
& tidak berdasar, shg menimbulkan perasaan
tidak
aman tanpa sebab yg jelas.
• Kecemasan adalah reaksi situasional (dampak
perwujudan) thdp berbagai rangsang ketegangan.
JENIS KECEMASAN
1. State Anxiety (State-A) ⇨ suatu keadaan emosi mendadak yg ditandai
perasaan takut & tegang yg ditandai dg menaiknya aktivitas fisiologis (=
reaksi kecemasan).

2. Trait Anxiety (Trait-A) (gambaran kepribadian) ⇨ predisposisi seseorang


utk menerima suatu keadaan lingkungan sbg a ncaman & memberi tanggapan
pd situasi dg meningkatnya state-A (= neurosa cemas).
Ketegangan & kecemasan selalu muncul pd setiap atlet/siswa baik sebelum, selama,
& sesudah pertandingan.

Fluktuasi ketegangan/kecemasan pd atlet

Tingkat Tinggi Kecemasan


dan Ketegangan

Menjelang Awal Komp. Selama Komp. Akhir

Tugas utama pelatih/guru Or :


memperpendek waktu adaptasi, shg kondisi ketegangan & kecemasan selalu rendah
selama kompetisi.
SUMBER & GEJALA
(KETEGANGAN & KECEMASAN)
Sumbernya, a.l:
1. Dari dalam diri ⇨rasa percaya diri, pikiran yg negatif, mudah puas,
penampilan jelek.
2. Dari luar ⇨penonton, media massa, lawan, pelatih, tempat, cuaca, suhu, dan
ventilasi.

Gejalanya, a.l:
1. Fisik: ⇨ otot sekitar dagu, mata, rahang tegang, napas cepat, DN naik, keringat
dingin.
2. Psikis: ⇨ gelisah, tak tenang, sensitif, sulit konsentrasi, tak memiliki
perhatian, mudah terganggu.
Macam-macam Gangguan Kecemasan

Pada Dasarnya Terdapat Bermacam-Macam Gangguan Kecemasan Yang


Biasa Dialami Oleh Manusia. Berikut Akan dijelaskan Macam-Macam
Gangguan Kecemasan Secara Lebih Detail, Berdasarkan Teori Dan
Perspektif Psikologi.
Macam-macam Gangguan Kecemasan Psikologi.

Berikut Macam-Macam Gangguan Kecemasan Yang Dibagi Kedalam


Beberapa Tipe Atau Jenis-Jenis Kecemasan.

1. Gangguan Kecemasan Tergeneralisasi (Gangguan Cemas


Menyeluruh)
Generalized Anxiety Disorder (GAD) Adalah Gangguan Kecemasan
 Yang Terdiri Atas Kecemasan Yang Bertahan Untuk Setidaknya 6
Bulan. Individu Dengan Gangguan Ini Tidak Dapat Menunjukkan
Kecemasannya. Generalized Anxiety Disorders Berbeda Dari
Perasaan Atau Kecemasan Sehari-Hari Karena Para Penderitanya
Mengalami Kecemasan Yang Bertahan Terus Menerus Untuk
Setidaknya 6 Bulan, Dan Individu Dengan Gangguan Kecemasan
Tergeneralisasi Tidak Mampu Untuk Menunjukkan Alasan Jelas Untuk
Kecemasan Tersebut.
Orang Dengan Gangguan Kecemasan Tergeneralisasi Merasa Cemas Hampir
Setiap Saat. Mereka Mungkin Menghawatirkan Pekerjaan Mereka, Hubungan
Mereka Atau Kesehatan Mereka. Mereka Juga Mencemaskan Hal-Hal Kecil,
Seperti Terlambat Untuk Sebuah Perjanjian Atau Apakah Pakaian Mereka
Cocok Dengan Diri Mereka. Kecemasan Mereka Sering Bergeser Dari Satu
Aspek Kehidupan Ke Aspek Yang Lain.

Gangguan Ini Muncul Dua Kali Lebih Banyak Pada Perempuan


Dibandingkan Pada Laki-Laki (APA Dalam Dalam Nevid,Dkk, 2005). Orang
Dengan GAD Adalah Pencemas Yang Kronis, Mungkin Mereka
Mencemaskan Secara Berlebihan Keadaan Hidup Mereka, Seperti Keuangan,
Kesejahteraan Anak-Anak, Dan Hubungan Sosial Mereka. Anak-Anak
Dengan Gangguan Ini Mencemaskan Prestasi Akademik, Atletik, Dan Aspek
Sosial Lain Dari Kehidupan Sekolah.
2. Gangguan Panik

Gangguan Panik Adalah Sebuah Gangguan Kecemasan Yang Ditandai Dengan


Kemunculan Ketakutan Akan Teror Yang Tiba-Tiba Datang Dan Berulang.
Dalam Gangguan Panik, Seseorang Mengalami Secara Berulang-Ulang
Kemunculan Mendadak Dari Sebuah Teror Yang Sangat Intens.

Individu Kerap Mengalami Perasaan Hancur, Tetapi Mungkin Saja Tidak Merasa
Cemas Setiap Saat. Serangan Panik Sering Kali Muncul Tanpa Peringatan
Terlebih Dahulu Dan Menghasilkan Denyut Jantung Yang Sangat Cepat, Nafas
Menjadi Sangat Pendek, Sakit Di Dada, Gemetar, Berkeringat, Pusing Dan
Perasaan Tidak Berdaya.
Gangguan Panik Mencakup Munculnya Serangan Panik Yang Berulang Dan
Tidak Terduga.

Serangan-Serangan Panik Melibatkan Reaksi Kecemasan Yang Intens


Disertai Dengan Simtom-Simtom Fisik, Seperti Jantung Yang Berdebar-
Debar, Nafas Cepat, Nafas Tersengal Atau Kesulitan Bernafas, Banyak
Mengeluarkan Keringat, Dan Terdapat Rasa Lemas Dan Pusing.
3. Gangguan Fobia
Fobia Spesifik Adalah Ketakutan Yang Beralasan Dan Disebabkan Oleh
Kehadiran Atau Antisipasi Suatu Objek Atau Situasi Spesifik.

Phobic Disorder Adalah Sebuah Bentuk Gangguan Kecemasan Dimana Individu


Memiliki Ketakutan Yang Irrasional, Berlebihan Dan Persisten Akan Suatu Objek
Tertentu Atau Situasi.

Sebuah Ketakutan Berkembang Menjadi Fobia Ketika Sebuah Situasi Demikian


Mengancam Hingga Individu Menjadi Selalu Mengusahakan Untuk
Menghindarinya. Seperti Pada Gangguan Kecemasan Lain, Fobia Adalah
Ketakutan Yang Tidak Dapat Dikendalikan, Tidak Proporsional Dan Disruptif.
Contoh Fobia Yang Paling Umum Adalah Takut Ketinggian, Takut Ular Dan Lain-
Lain.
4. Gangguan Obsesif-Kompulsif

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) Adalah Gangguan Kecemasan Dimana


Individu Memiliki Pikiran-Pikiran Yang Menimbulkan Kecemasan Yang Tidak
Dapat Hilang Begitu Saja (Obsesi) Dan/Atau Dorongan-Dorongan Untuk
Melakukan Perilaku Berulang, Ritual Untuk Mencegah Atau Menghasilkan
Suatu Situasi (Kompulsi).

Individu Dengan OCD Menunjukkan Kekhawatiran Normal Dan Melakukan


Pengulangan Rutinitas Mereka, Terkadang Hingga Ratusan Kali Dalam Satu
Hari.
Contoh Pola Pikiran Obsesif Yaitu Berpikir Bahwa Tangannya Tetap Kotor
Walaupun Dicuci Berkali-Kali, Kesulitan Untuk Menghilangkan Pikiran Bahwa
Seseorang Dicintai Telah Terbunuh, Berpikir Berulang-Ulang Bahwa Pintu
Rumah Ditinggalkan Terbuka Tanpa Dikunci Dll.

Secara Klinis, Obsesi Yang Paling Banyak Terjadi Berkaitan Dengan Ketakutan
Akan Kontaminasi, Ketakutan Mengekspresikan Impuls Seksual Atau Agresif,
Dan Ketakutan Hipokondrial Akan Disfungsi Tubuh. Obsesi Juga Dapat Berupa
Keragu-Raguan Ekstrem, Prokrastinasi, Dan Ketidaktegasan.

Kompulsif Adalah Suatu Tingkah Laku Yang Repetitif (Seperti Mencuci Tangan
Atau Memeriksa Kunci) Atau Tindakan Mentalritualistik (Seperti Berdoa Atau
Mengulang Kata Tertentu) Yang Dirasakan Oleh Seseorang Sebagai Suatu
Keharusan Atau Dorongan Yang Harus Dilakukan (APA, 2000 Dalam Nevid,
2005)).
Kompulsif Terjadi Sebagai Jawaban Terhadap Pikiran Obsesif Dan Muncul
Dengan Cukup Sering Serta Kuat Sehingga Menganggu Kehidupan Sehari-Hari
Atau Menyebabkan Distress Yang Signifikan.

Contoh Pola Perilaku Kompulsif Yaitu Mengecek Kembali Pekerjaan Secara


Berulang-Ulang, Terus Menerus Mencuci Tangan Supaya Bersih, Mengecek
Kembali Berulang-ulang Saluran Gas Sebelum Meninggalkan Rumah
5. Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD)

Post-Traumatic Stress Disorder Atau PTSD Adalah Sebuah Gangguan Kecemasan


 Yang Berkembang Melalui Paparan Terhadap Suatu Kejadian Traumatis, Situasi-
Situasi Yang Menekan, Penyiksaan Yang Parah, Dan Bencana Alam Maupun
Bencana Akibat Kelalaian Manusia.

PTSD Adalah Gangguan Kecemasan Yang Berkembang Melalui Pengalaman


Traumatis, Seperti Perang; Situasi Yang Sangat Opresif, Seperti Holocaust;
Penyiksaan Yang Parah Seperti Pada Perkosaan; Bencana Alam, Seperti Banjir
Dan Tornado; Dan Kecelakaan Yang Tidak Disebabkan Oleh Alam, Seperti
Kecelakaan Pesawat Terbang.
Dalam Gangguan Stres Akut Atau Pascatrauma, Peristiwa Traumatis Mungkin
Seakan Dialami Kembali Dalam Berbagai Macam Cara. Mungkin Dalam Bentuk
Ingatan-Ingatan Yang Intrusive, Mimpimimpi Mengganggu Yang Berulang-Ulang,
Dan Perasaan Bahwa Peristiwa Tersebut Memang Terulang Kembali (Seperti “Kilas
Balik” Peristiwa Tersebut).

Pemaparan Terhadap Peristiwa Yang Menyerupai Pengalaman Traumatis Dapat


Menyebabkan Distress Psikologis Yang Inrens. Orang-Orang Dengan Reaksi Stress
Traumatis Cenderung Untuk Menghindari Stimuli Yang Membangkitkan Ingatan
Terhadap Trauma. Misalnya, Mungkin Mereka Tidak Mampu Menghadapi
Tayangan Televisi Tentang Hal Tesebut Atau Keinginan Teman Untuk
Membicarakannya.

Mungkin Mereka Mempunyai Perasaan Terasing Atau Terpisah Dari Orang Lain.
Mereka Mungkin Menunjukkan Sikap Kurang Responsive Terhadap Dunia Luar
Setelah Peristiwa Traumatis, Kehilangan Kemampuan Untuk Menikmati Aktifitas
Yang Dahulu Disukai Atau Kehilangan Perasaan Mampu Mengasihi.
CARA MENGATASI KETEGANGAN DAN KECEMASAN

• KONSENTRASI
• MERUBAH PERSEPSI ATLET (Secara rasional, logis, sistimatis, analitis)
• SIMULASI TRAINING DAN PERTANDINGAN

(Try-out dan try in)


• MENGINGAT KEMBALI/MELAKUKAN PERILAKU/RITUAL YANG POSITIF
• Relaksasi otot secara progresif
• Mencari sumber ketegangan
Stres adalah kondisi yang sering terjadi dalam kehidupan.
Seperti halnya otot-otot kita yang mengalami ketegangan karena
melakukan kegiatan fisik, maka kita pun dapat mengalami
ketegangan psikis karena tegang pikiran dan cemas.

Menurut Mellaleu Dkk (2009) mengemukakan stress sebagai faktor-faktor


yang mempengaruhi kondisi emosi dan fisik atlet, baik yang berasal dari luar
diri maupun yang berasal dari dalam diri atlet itu sendiri.

Kurangnya situasi dan kondisi yang


menimbulkan ketegangan, akan berakibat kita
tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik,
demikian pula pada atlet.
Lazarus mengkategorikan jenis stres dalam
psikologi olahraga menjadi dua, yaitu

Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres


yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif yang
bersifat membangun. Jenis stres ini dapat
menghasilkan performa yang tinggi bagi atlet.

Distress, yaitu hasil dari respon


terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negatif, dan destruktif yang bersifat
merusak. Jenis stress in yang membawa atlet
pada penurunan performa.
Dalam konteks olahraga, ada dua situasi yang menjadi sumber stres (Martens,
1987):

(1) Pentingnya event


Semakin penting suatu event, atau semakin besar gengsi, di dalam sebuah event
tersebut, maka semakin menjadi sumber stres bagi atlet. Hal ini karena atlet
merasakan perbedaan atmosfir yang lebih menekan, pada sebuah pertandingan
dibanding latihan biasa.

(2) Ketidakpastian
Dalam pertandingan penting, tentu akan jadi pertimbangan besar siapa saja yang
akan diturunkan dalam starting line-ups. Baik pelatih maupun seorang atlet bisa
jadi stress, mengingat penentuan pemain menjadi bagian penting dari strategi
keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai