Anda di halaman 1dari 23

AEROSOL

Definisi
 Aerosol adalah bentuk sediaan yang mengandung
satu atau lebih zat aktif dalam wadah kemas tekan,
berisi propelan yang dapat memancarkan isinya
berupa kabut hingga habis, dapat digunakan untuk
obat dalam atau obat luar dengan menggunakan
propelan yang cocok.

 Propelan adalah bagian bahan dari aerosol yang


berfungsi mendorong sediaan keluar dari wadah
lewat saluran, katup sampai habis. Selain itu juga
dapat berfungsi sebagai solvent atau cosolvent.
Kandungan, Formula & Pewadahan
 Selain mengandung zat aktif, kedalam formula
aerosol dapat ditambahkan zat penstabil
(pengemulsi, pensuspensi) dan pelarut pembantu.
 Formula aerosol secara umum terdiri dari
konsentrat (zat aktif), propelan, pelarut, zat
penstabil (pensuspensi, pengemulsi)
 Wadah aeosol dapat berupa wadah kaca, wadah
logam dan wadah plastik.
Aerosol (MDI)

• Tiga tipe bentuk sediaan untuk saluran


pernafasan, yaitu : metered-dose Inhaler (MDIs),
dry-powder Inhaler dan nebulizers.
• MDIs adalah sistem yang paling umum digunakan
selama lebih dari 50 tahun.
• Volume produk biasanya 25-100 µm, yang
dikemas dalam wadah kaleng kecil (canister).
Keuntungan

• Mudah dibawa (baik untuk penanganan pada saat kondisi


pernafasan akut misalnya pada pasien atshma)
• Lebih murah
• Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi terhadap
bahan terapeutik dan kontaminasi mikroba.
• Efektif untuk penanganan gangguan pernafasan.
• Bentuk semprotan dapat diatur
Kerugian :
• MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi
dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan
stabilitas fisiknya.
• Seringnya obat menjadi kurang efektif.
• Efikasi klinik biasanya tergantung pada
kemampuan pasien menggunakan MDI dengan
baik dan benar.
Pembuatan MDI
Pembuatan MDI
Gambar : Aerosol (MDI)
Penggunaan Aerosol

1. Sediaan pada kulit


Meliputi preparat yang digunakan sebagai antiseptic,
anti mikotik, anti pruriginosis, anti alergi, luka bakar
dan iritasi lokal.
2. Lokal hidung (Aerosol Intranasal)
    

3. Tipe bentuk sediaan untuk saluran pernafasan, yaitu:


Metered Dose Inhaler (MDI), dry-powder inhaler dan
nebulizer.
4. Lokal mulut (Aerosol Lingual)
5. Lokal Paru-paru ( Aerosol Inhalasi)
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa
saluran pernafasan. Ukuran partikel inhalasi lebih kecil dari
10 µm
Gambar : Cara Penggunaan Aerosol (MDI)
Contoh Formula :

• Aerosol Inhalasi
Dry Powder Inhalers (DPI)

• Bentuk sediaan untuk saluran pernafasan


dimana serbuk yang mengandung bahan
terapeutik di hisap/hirup kedalam saluran
pernafasan. Aliran serbuk aktif saat dihirup oleh
pasien dan penggunaan propelan tidak
dibutuhkan.
Gambar : DPI
NEBULIZER
• Nebulisasi meliputi penggunaan energi (gas atau
ultrasonik sistem) pada larutan bahan terapeutik
dan menghasilkan tetesan-tetesan larutan , yang
kemudian akan dihirup oleh pasien melalui
masker.
• Nebulizer umumnya digunakan untuk penanganan
kondisi akut atau pasien kesulitan untuk
menggunakan bentuk sediaan saluran pernafasan
lainnya.
Contoh Formula :

• Aerosol Foam (Kosmetik / Personal care)


Bagian Aerosol

• Wadahƒ
• Propelan
• ƒKonsentrat
• ƒKatup
• ƒPenyemprot/ aktuator
Wadah
•Tahan tekanan
•Tahan karat
•ƒKaca
•ƒPlastik
•ƒLogam:
baja tahan karat, alumunium,
baja yg dilapisi timah
Kombinasi dari keseluruhan
Propelan
•Hidrokarbon
•ƒTurunan fluoroklorometana
•ƒEtana
•ƒButana
•ƒPentana(gas yang dicairkan)
•ƒCO2
•ƒN2
•ƒNitrosa(gas yang dimampatkan)
•ƒHarus memiliki tekanan uap yg tepat sesuai dgn
kompone aerosol lainnya
Konsentrat
•Mengandung zat aktif 
•ƒMerupakan pelarut pembantu
•ƒMemperbaiki kelarutan zat aktif / zat berkhasiat atau
formulasi dalam propelan
•Contoh konsetrat: etanol, propilenglikol,PEG
Katup
•Mengatur aliran zat terapeutik dan propelan dari wadah
•ƒBahan harus inert terhadap formula yang digunakan
•ƒKomponen: plastik, karet, alumunium dan baja tahan
karat.
•ƒKarakteristik semprotan aerosol : ukuran, jumlah dan
lokasi katup
Penyemprot/Aktuator
•Dilekatkan pada batang katup aerosol
•ƒMengatur arah penyemprotan
Referensi :
Aerosol dan permasalahannya,
http://food_drugs_info.blogspot.com/2005/01/aer
osol-atau-erosol-dan.html
, diakses 6 maret 2010.
Laurier L. Schramm, 2005, Emulsions, Foam
and Suspensions, Wiley-VCH Verlag GmBH &
Co., Weinheim.
David Jones, 2008, Fast Track :
Pharmaceutical Dosage Form and Design,
Pharmaceutical Press, London.
Sarfaraz K. Niazi, 2004, Handbook of
Pharmaceutical Manufacturing
Formulations : Liquid Products, CRC Press
LLC, Florida.

Anda mungkin juga menyukai