Anda di halaman 1dari 8

ETIKA PENGEMBANGAN

DAN PENERAPAN IPTEKS


DALAM PANDANGAN
ISLAM
A. Pendahuluan
persoalan nilai dan etika dalam bingkai ilmu

1. Mensinergikan dan mengintegrasikan ilmu dengan


ajaran Islam
2. Menjelaskan paradigm ilmu tidak bebas nilai (value
bound) dan bebas nilai (value free)
3. Menjadikan etika Islam sebagai landasan utama
dalam penerapan Ilmu Pengetahuan
B. Materi

1. Sinergi Ilmu dan Pengintegrasiannya


dengan Nilai dan Ajaran Islam
Integrasi sinergis antara ajaraan Islam dan ilmu
pengetahuan secara konsisten akan menghasilkan
sumber daya yang handal dalam mengaplikasikan
ilmu yang dimiliki dengan diperkuat oleh spiritualitas
yang kokoh dalam menghadapi kehidupan
2. Paradigm Ilmu Tidak Bebas Nilai (Value Bound)
• Nilai merupakan suatu tolak ukur kebaikan,
keindahan dan kekudusan suatu objek tertentu

Sesuai kepentingannya, Habernas membedakan ilmu


menjadi 3 macam,
1. Ilmu-ilmu alam yang bekerja secara empiris-
analitis.
2. Tidak menyelidiki sesuatu dan tidak menghasilkan
sesuatu,
3. Teori kritis
3. Paradigm Ilmu Bebas Nilai (Value Free)
• Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan value
free, yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi
adalah bersifat otonom (Keraf, 2001)
• Bebas nilai artinya setiap kegiatan ilmiah harus
didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu
sendiri.
Situmorang (2012), menyatakan bahwa sekurang-
kurangnya ada 3 faktor sebagai indikator bahwa ilmu
itu bebas nilai
1. Bebas dari pengendalian-pengendalian nilai
2. Kebebasan usaha ilmiah
3. Tidak luput dari pertimbangan etis
4. Perlunya Akhlak Islami Dalam Penerapan IPTEKS

Akhlak Islami yang harus diperhatikan dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan menurut Al-
Qardhawi (1989) adalah:
• Rasa tanggung jawab di hadapan Allah.
• Amanat Ilmiah.
• Tawadu’.
• Izzah
• Mengutamakan dan menerapkan Ilmu
• Menyebarkan ilmu.
• Hak Cipta dan Penerbit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai