Anda di halaman 1dari 10

CARA PENELUSURAN

HADITS DAN MENYELEKSI


HADITS
DI SUSUN OLEH
ERNA BUGIS
(022131004)
SUB POKOK BAHASAN

01 02 03

Penelusuran hadis Pengertian takhrij Langkah-langkah


dengan cara manual hadis dan metode praktis penelitian
dan software takhrij hadis hadis
Penelusuran hadis dengan cara manual dan software

●  
● Hadist merupakan salah satu sumber hukum dalam agama
Islam. Ia merupakan tabyin atau penjelasan bagi ayat-ayat
al-Quran yang masih bersifat global. Namun tidak semua
hadits bisa dijadikan pijakan hukum, karena banyaknya
hadits-hadist yang hadir disekililing kita diragukan
kualitasnya. Untuk mengetahui kualitas sebuah hadist
maka kita diharuskan untuk melakukan penelitian, langkah
awal dalam melakukan  penelitian sebuah hadis adalah
takhrij hadis
Penelusuran hadis dengan cara manual dan software
. Dalam Salah satu software untuk melakukan takhrij adalah
Dengan perkembangan teknologi yang semakin Mausu’ah Al-Hadist. Software ini bisa kita gunakan baik
hari semakin pesat telah banyak memunculkan secara online maupun offline dalam situs Islamweb.net
produk-produk baru dalam dunia digital. Salah software Mausuah al-Hadits ini terdapat empat menu utama,
satunya adalah hadirnya teknologi Compact Disk yaitu: 1) al-Kitab, menu yang menampilkan kitab-kitab
yang memuat berbagai kitab dan ilmu lainnya. Hadits yang terdapat dalam software tersebut, kurang lebih
Hal ini tentunya mempermudah kita dalam berjumlah 1400 kitab yang disertakan dengan tahun terbit,
melakukan kajian terlebih dalam bidang kajian nama pengarang dan jilidnya 2) Rawah Al-Hadist, menu ini
hadis berfungsi untuk mencari nama-nama perawi serta dipaparkan
asal kota dari perawi tersebut, tahun wafat, tahun lahir serta
ketsiqohan dan lain sebagainya. 3) al-Bahts al-Mutaqaddam
Lil Hadist, kolom pencarian yang berfungsi untuk mencari
tema yang akan dibahas, 4) al-Bahts al-Mutaqaddim Lil
Rawah, yang berfungsi untuk mencari pembahasan yang
lebih detail tentang informasi terhadap para perawi hadist,
seperti dari segi pemikirannya ataupun sejarahnya.
Pengertian Takhrij Hadis
Takhrij menurut lughat berasal dari kata yang brarati
“tampak”atau “jelas”.Takhrij secara bahasa berarti juga
berkumpulnya dua perkara yang saling berlawanan dalam satu
persoalan,namun secara mutlak ia diartikan oleh para ahli
bahasa dengan arti “mengeluarkan”(al-istimbath),”malatih”
atau “membiasakan”(at-tadrib),dan”menghadapkan”(at-
taujih).Takhrij menurut istilah adalah menunjukkan tarhadap
tempat hadits didalam sumber aslinya yang di jelaskan sanad
dan martabatnya sesuai keperluan. Takhrij berasal dari kata
kharajja yang artinya mengeluarkan hadits dari
persembunyiannya, baik dari ilmu seorang ulama maupun dari
tulisan yang berserakan dalam berabagai bentuk kitab hadits.
Metode Takhrij Hadits
, Takhrij hadits terbagi menjadi beberapa metode:
Takhrij berdasarkan awal kata dari isi hadist. Cara melakukannya
harus dengan mengetahui seluruh atau minimal awal dari matan (isi)
hadist tersebut. Beberapa ulama yang menuliskan kitab takhrij dengan
Pertama
model ini, yaitu Jam'u al-Jawami' karya Imam Suyuti dan Kanz al-
Haqaid fi Hadis Khair al-Khalaiq karya Abdur Rauf bin Tajuddin Ali.

Menggunakan perawi paling atas, yaitu menelusuri hadist dengan


mengetahui perawi paling atas dari hadist tersebut. Kitab-kitab yang
menggunakan metode ini adalah Musnad Imam Ahmad karya Imam
Kedua
Ahmad, Atraf as-Sahihain karya Abu Mas'ud Ibrahim bin Muhammad,
Atrar Kutub as-Sittah karya Syamsuddin Abu al-Fadl.
Metode Takhrij Hadits
yaitu berdasarkan tema. Penelusuran dilakukan berdasar tema
bahasan hadist apakah hukum, fikih, tafsir, atau yang lain. Contoh
Ketiga kitab yang memakai metode ini adalah Kanz al-Ummal fi Sunan al-
Aqwal wa al-Af'al karya al-Burhanpuri dan al Mughni Haml al-Asfar
fi Takhrij ma fi al-Ihya min al-Akhbar karya al-Iraq

berdasarkan sifat lahir hadist. Cara penelusuran ini dilakukan pada


hadist mutawatir, qudsi, mursal, dan maudu. Kitab yang memuat
hadist mutawatir yaitu al-Azhar al-Mutanasirah fi al-Akhbar al-
Keempat Mutawatirah karya Imam Suyuti. Sedangkan kitab yang memuat
hadis qudsi yaitu al-Ittihafat as-Sunniah fi al-Ahadis al-Qudsiah
karya al-Madani.
Langakah-Langkah penelitian hadits

1. meneliti sanad dan rawid adalah takhrij

2. i’tibar yaitu menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadits tertentu dan hadits tersebut
pada pagian sanadnya tanpa terdapat seorang parawi dan dengan menyertakan sanad-sanad yang
lain tersebut untuk bagian sanad dari sanad yang di maksud

3. meneliti namun pada rawi yang tercantum dalam skema sanad (penelitian Asma Arruwad)
langkah ini di lakukan dengan mencari nama secara lengkap yang mencakup nama, nisbat, kunyah,
dan lakop setiap rawi dalam kitab-kita Rijal Al-hadits, seperti kita Al-tahzid.

4. meneliti tarikh A-rruwad yaitu meneliti al-masyayik wa-al talamidz (guru dan murid) al-mawalid
waal-wafayat (tahun kelahiran dan kematian) dengan langkah ini dapat di ketahui bersambung atau
tidaknya sanad.

5. meneliti al-jahr wa-ta’dil untuk mengetahui karakteristik rawi yang bersangkutan baik dari segi
aspek moral maupun aspek intelektual (keadilan dan ke-dhabit-an)
 
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai