Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 12

GESTALT
THERAPY
LAINATUSSYIFA ZULNI, S.PSI., M.A.
GESTALT
 Merupakan pendekatan eksistensial yang tidak hanya
peduli pada simptom-simptom, melainkan pada
keseluruhan eksistensi dari seorang individu.

 individu tidak membentuk lingkungan dan demikian pula


sebaliknya, lingkungan tidak membentuk individu;
melainkan masing-masing merupakan dirinya sendiri
sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya, dan sebagai satu kesatuan.

 Gestalt berfokus pada masa kini dan itu di butuhkan


kesadaran saat itu juga (HERE & NOW)
CONCEPT
Contact Boundary merupakan batasan antara organisme dengan lingkungan, dimana
pengalaman psikologis terjadi.

Melakukan kontak melibatkan Kepekaan Sensoris dan Perilaku Motorik

Berhubungan dan sebaliknya, penarikan diri, dapat dipandang sebagai penerimaan


dan penolakan dari lingkungan

Setiap organisme memiliki kecenderungan dasar untuk selalu berusaha mencapai


keseimbangan (balance)

Homeostasis atau organismic self-regulation merupakan sebuah proses dimana


organisme memuaskan dirinya melalui pemenuhan balance, ketika menghadapi
tuntutan atau kebutuhan yang mengancam titik keseimbangan (equilibrium)
Kondisi Sehat: terjadi ketika proses homeostatic berlangsung secara wajar/benar; sedangkan
Kondisi Sakit terjadi ketika organisme berada dalam kondisi tidak seimbang (disequilibrium)
dalam waktu yang terlalu lama, atau tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
THE THREE ZONES OF
AWARENESS

The Intermediate
The Outer Zone The Self Zone Zone
Kesadaran akan dunia, segala Kesadaran yang ada di dalam Kesadaran yang terletak di dalam
sesuatu, fakta dan proses individu diri individu, yang sering disebut
yang ada untuk setiap orang sebagai “MIND” (pikiran), dan
menghalangi individu dari kontak
dengan dirinya ataupun dunia;
Intermediate Zone adalah zona
aktivitas berfantasi yang
menghabiskan “excitement” dan
menyisakan sedikit enerji untuk
berhubungan dengan kenyataan.
Gestalt Theory of Personality

Awareness dan relationship dengan diri sendiri dan orang


lain merupakan fokus utama
Teori kepribadian Gestalt menekankan kontak antara
individu dan orang lain atau benda yang secara langsung
mempengaruhi individu.
Berfokus pada batasan antara individu dan lingkungannya,
serta kedalaman kontak dengan
diri sendiri dan orang lain.
Teori kepribadian Gestalt menekankan pentingnya individu dalam
menyadari seseorang dan lingkungan seseorang, dalam hal indera,
sensasi tubuh, dan perasaan emosional.
tiga jenis individu mungkin memiliki hubungan
gangguan perseptual yang buruk dengan orang
lain dan dengan diri mereka sendiri.
dalam
mengemb
angkan
gestalt complete gestalt akan gagal
terbentuk saat seseorang gagal
mengekspresikan keinginanya.
Contohnya adalah keinginan
mengungkapkan kasih sayang kepada
teman tapi menahan diri untuk
melakukan hal itu.

merepres perasaan atau persepsi


bisa mencegah terbentuknya a
complete gestalt
CONTACT
adalah sumber pertumbuhan dalam
kehidupan, yang berarti mengubah
diri sendiri,
dan pengalaman seseorang tentang
dunia
Teknik Terapi
Gestalt

 Permainan Dialog
 Kursi kosong (Empty Chair) 
 Teknik Pembalikan
 Bermain Proyeksi
 Tetap dengan Perasaan
PROSES TERAPI
 Ruangan terapis yang menggunakan pendekatan Gestalt harus
dirancang sebagai ruangan yang nyaman, bersahabat dan hindari
memiliki meja diantara terapis dengan klien.
 Jika memungkinkan, ada ruang yang cukup untuk pergerakan
dan percobaan.
 Setiap usaha yang dilakukan adalah untuk menjamin privacy.
 Sesi terapi biasanya dilakukan 1 minggu sekali, sehingga
memberikan klien cukup waktu untuk mencerna apa yang terjadi
pada sesi sebelumnya. Meskipun sesi yang lebih sering juga
dimungkinkan, terapis Gestalt lebih menekankan pada
kemandirian klien (self-support) dari pada ketergantungan.
PROSES TERAPI
 Evaluasi proses teraputik dan output yang dihasilkan, terjadi sebagai bagian dari
terapi itu sendiri dan baik terapis maupun klien, ikut berpartisipasi.
 Pada awalnya, klien lebih berfokus pada penyelesaian masalah dan pelepasan
ketidaknyamanan psikologis yang dimilikinya; Terapis mendorong klien untuk
mandiri dalam menyatakan permasalahan-permasalahan dirinya dan
ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh permasalahannya.
 Awalnya, klien menyatakan persoalan-persoalannya tetapi kurang memahami
bagaimana hal itu bisa terjadi.
Sejalan dengan proses terapi, klien menjadi lebih memahami tentang bagaimana
mereka berperilaku dan betapa ketidaksadaran mereka selama ini.
PROSES TERAPI
 Klien dan terapis mungkin lebih berfokus pada topik-topik pribadi yang umum dan
pola-pola umum dan kondisi yang berkontribusi terhadap kesadaran yang minim
(insufficient awareness)
 Idenya adalah meningkatkan kemungkinan klien untuk membawa tingkat
kesadaran yang lebih tinggi di dalam kehidupan sehari-harinya, kemudian
memeliharanya dan mengembangkannya setelah terapi selesai.
 Semua terapis Gestalt memandang hubungan teraputiknya sebagai hubungan
“working” dibandingkan “talking”
 Ketika seseorang bergerak dari berbicara tentang suatu permasalahan atau tentang
kebersamaannya dengan orang lain, menjadi mempelajari apa yang dilakukannya,
khususnya memahami bagaimana seseorang itu menjadi sadar, maka orang tersebut
adalah “working”.
PROSES TERAPI
 Dalam hubungan “working” ini, baik terapis maupun klien, masing-masing
memiliki tanggung jawab:
 Terapis bertanggung jawab terhadap kualitas kehadirannya dan self-
awareness, pengetahuan mereka dan keterampilan yang mereke miliki,
tentang klien dan untuk terus memelihara sikap terbuka dari klien
 Klien bertangung jawab terhadap komitmennya untuk bekerja menjadi
lebih berperan di dalam hidupnya melalui pengembangan self-awarenes
yang lebih besar
 Terapis juga bertanggung jawab untuk menjaga hubungannya dengan klien
sebagai hubungan yang hangat, saling menghargai, apa adanya dan jujur.
 menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek
masa lampau yang relevan ke saat sekarang.
 memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan
pesan-pesan tubuh.
 menolakk mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk
tidak berubah.
 meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna
dan penafsiran-penafsiran sendiri.
 menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan
langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang
masalah klien.

KELEBIHAN
 Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh.
 Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam arti kurang
memperhitungkan faktor-faktor kognitif.
 Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri,
tetapi mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.
 Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai
teknik-teknik Gestalt akan menggunakannya secara mekanis
sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi.
 Para klien sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik
Gestalt karena merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis
berpijak pada

KEKURANGAN

Anda mungkin juga menyukai