Anda di halaman 1dari 48

Laporan Kasus

(Morning Report)
Meconium Aspiration Syndrome
DPJP: dr. Dandan M., Sp. A

Oleh:
Eka Ulfah Rahmawati

PROGRAM DOKTER INTERNSIP


RSUD TRIKORA SALAKAN
MEI 2021
Identitas Pasien
● No. RM : 028639 ● Alamat : Kampung Baru
● Nama : By. Ny. P ● Anak ke : Ketiga
● Jenis Kelamin : Perempuan ● BBL : 2900gr
● Tanggal lahir : 02 Mei 2021 ● Hari Rawat : 11

3
Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran, pasien tampak somnolen. Pasien
awalnya kejang pukul 01.30, kejang dengan durasi beberapa menit, sempat berhenti beberapa
detik kemudian kejang lagi sampai pukul 03.30. sempat kejang pukul 07.00 pagi hingga pukul
09.00 berulang sekitar 3-4 kali dan durasi kejang >5 menit dan berhenti hanya sekian detik.
SpO2 70 % saat di pkm, tp tdk terpasang O2 (tidak tersedia). Riwayat demam sebelumnya
dirumah disangkal. Riwayat kejang berulang sejak baru lahir. Sebelum kejang hari ini,
terakhir kejang 1 bulan yang lalu.


Keluhan Utama:
Terdapat gangguan pernapasan saat lahir

Anamnesis Khusus:
Ibu pasien melahirkan di Kamar Operasi RSUD Trikora Salakan
pukul 14.15 WITA secara SC atas indikasi G3P2A0 gr. 37-38 minggu,
PEB + letak sungsang, HRP dengan berat lahir 2900gr panjang badan
46 cm.

6
Anamnesis Umum
Pasien merupakan anak ketiga dari seorang ibu berusia 45 tahun.
Pasien lahir merintih dan ketuban kental berbau. Dibawa ke infant warmer
dilakukan suction, dihangatkan, diposisikan, LDJ <100x/menit. Dilakukan
VTP 30/5 selama 30 detik. LDJ >100x/menit. APGAR score 5/6/7.
Tampak retraksi dan NCH. Dilanjutkan dengan pemberian CPAP
PEEP 7.

7
Kehamilan ini merupakan kehamilan ketiga bagi ibu pasien. Saat
ini usia ibu 45 tahun. Jumlah anak hidup satu orang, anak pertama
meninggal. Usia anak terakhir 18 tahun. Berat badan ibu naik sebesar 8
kg selama kehamilan. Ibu rutin kontrol ANC ke posyandu. Ibu pasien
telah melakukan imunisasi TT sebanyak 3 kali. Selama hamil ibu pasien
mengkonsumsi tablet Fe.
Riwayat demam (-), ISK dan keputihan tidak diketahui.

8
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum : Alert, lemah

Tanda-tanda Vital
Nadi: 144x/menit Suhu : 35.8
Respirasi : 53x/menit SpO2 : 87% dengan 02

Pengukuran
BB: 2900gr LK: 33 cm LP: 29 cm
PB: 46 cm LD: 30 cm

10
Kepala : UUB Terbuka, datar
Konjungtiva anemis -/- Sklera Ikterik -/-
NCH -/-
Thorax : Simetris, Retraksi subcostal (+)
VBS ka=ki (+) normal, Rh -/-, Wh -/-
BJ 1 dan 2 murni, gallops (-), murmur (-)
Abdomen : Cembung, Soepel, BU (+) normal,
Hepar/Lien dalam batas normal.
Tali pusar terawat.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <3 detik.
11
Genitalia
Jenis kelamin : Perempuan
Anus : Atresia ani (-)

12
Pemeriksaan
Penunjang
Hasil Laboratorium
02 Mei 2021
GDS : 72 mg/dl
Darah Rutin : Tidak ada

14
Hasil Radiologi
03 Mei 2021
• Konsolidasi dengan ABS pada
parahiler paracardial bilateral
• Cor tidak membesar
• Tulang-tulang intak
• Tidak tampak dilatasi loop-loop usus
maupun massa.

Sesuai gambaran MAS

15
16
Diagnosa Kerja
Babygram
Ketuban Hijau SpO2
“Patchy”
Berbau 87%
2 4 6

Riwayat
A/S Retraksi
Ibu PEB
5/7/8 Subcostal
1 3 5

RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NBC-SMK (38,2900) SC

18
Tatalaksana
Tatalaksana
• Jaga suhu 36.5 – 37.5
• Oksigen Nasal Kanul 0.5 lpm
• Puasa sementara, pasang OGT
• IVFD D10% ---- 7,3 ml/jam
• Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam
• Inj. Gentamisin 15mg/36 jam

20
Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad malam
Quo ad Functionam: Dubia ad malam
Quo ad Sanationam : Ad bonam

22
Follow Up
Ruangan
03 Mei 2021 (HR: 2)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
O: Sadar, lemah • Obs. KU dan TTV
TTV: N : 120x/m S : 36,5 • Pasang OGT alirkan
R : 60x/m Spo2: 99% • CPAP 7/21%
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • IVFD D10 ---- 9.7ml/jam
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (2)
VBS +/+ Rh -/- Wh -/- • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC

24
04 Mei 2021 (HR: 3)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
O: Sadar, lemah • Obs. KU dan TTV
TTV: N : 132x/m S : 36,5 • Pasang OGT tutup
R : 48x/m Spo2: 99% • Aff. CPAP, Pantau Saturasi.
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • IVFD D10----12.4ml/jam
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • ASI 4x5, 4x10 (10-30ml/kg/hari)
VBS +/+ Rh -/- Wh -/- • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (3)
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur - • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC

25
05 Mei 2021 (HR: 4)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
Kulit tampat kuning (+) • Obs. KU dan TTV
O: Sadar, lemah • Pasang OGT tutup
TTV: N : 132x/m S : 36,5 • IVFD D10% ---- 11.4 ml/jam
R : 48x/m Spo2: 98% • ASI 3x15, 3x20, 2x25ml oral/OGT
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (4)
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
VBS +/+ Rh -/- Wh -/- • Light Therapy
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk,
Kremer 3
A: RD ec. MAS dd/ SNAD
SNAD, NCB-SMk (38,2900) SC
Ikterus Neonatorum

26
06 Mei 2021 (HR: 5)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
Kuning pada kulit (perbaikan) • Obs. KU dan TTV
O: Sadar, lemah • Pasang OGT tutup
TTV: N : 148x/m S : 36,6 • IVFD D10% ---- 5 ml/jam
R : 40x/m Spo2: 99% • ASI 2x30, 2x35, 2x40, 2x45 ml via
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- oral/OGT
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (5)
VBS +/+ Rh -/- Wh -/- • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur - • Aff. Light Therapy
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC
Ikterus Neonatorum

27
07 Mei 2021 (HR: 6)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
reflex hisap (+) • Obs. KU dan TTV
O: Sadar, lemah • Stopper
TTV: N : 120x/m S : 36,7 • ASI/SF 2x45, 2x55, 4x55
R : 60x/m Spo2: 96% • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (6)
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
Thorax : Simetris, Retraksi (-)
VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC,
Ikterus Neonatorum

28
08 Mei 2021 (HR: 7)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
reflex hisap (+) • Obs. KU dan TTV
O: Sadar, lemah • Stopper
TTV: N : 120x/m S : 36,7 • ASI/SF 8x55ml
R : 60x/m Spo2: 96% • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (7)
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
Thorax : Simetris, Retraksi (-)
VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC,
Ikterus Neonatorum

29
09 Mei 2021 (HR: 8)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
O: Sadar, lemah • Obs. KU dan TTV
TTV: N : 120x/m S : 36,7 • Stopper
R : 60x/m Spo2: 96% • ASI/SF 8x55ml
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (8)
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC,
Ikterus Neonatorum

30
10 Mei 2021 (HR: 9)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
O: Sadar, lemah • Obs. KU dan TTV
TTV: N : 120x/m S : 36,7 • Stopper
R : 60x/m Spo2: 96% • ASI/SF 8x60ml
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (9)
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC,
Ikterus Neonatorum

31
11 Mei 2021 (HR: 10)
S: Sesak (-), Instab suhu (-) Desaturasi P:
oksigen (-) muntah (-), BAB (+), BAK (+) • Jaga Suhu 36.5 – 37.5
O: Sadar, lemah • Obs. KU dan TTV
TTV: N : 120x/m S : 36,7 • Stopper
R : 60x/m Spo2: 96% • ASI/SF 8x65ml
Kepala : UUB terbuka, datar, KA -/-, SI -/- • Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam (10)
Thorax : Simetris, Retraksi (-) • Inj. Gentamisin 15mg/36 jam
VBS +/+ Rh -/- Wh -/-
BJ 1&2 murni, gallop -, murmur -
Abdomen : Cembung, soepel, BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 dtk

A: RD ec. MAS dd/ SNAD


SNAD, NCB-SMK (38,2900) SC,
Ikterus Neonatorum

32

MECONIUM
ASPIRATION SYNDROME
(MAS)

”33
Definisi
• Sindrom atau kumpulan berbagai gejala klinis dan radiologis akibat janin
atau neonatus menghirup atau mengaspirasi mekonium.
• Sindrom aspirasi mekonium dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah
proses persalinan.

34
Epidemiologi
• MAS terjadi pada sekitar 10-15% persalian.
• Preterm < Aterm.
• 30-50% bayi MAS membutuhkan CPAP.

35
Faktor Risiko
• PEB/Eklampsia
• Oligohidramnion
• Hipertensi Kehamilan
• Kehamilan post term
• IUGR
• Penyakit kardiorespi kehamilan
• Gawat Janin

36
Manifestasi Klinis
Pem. Fisik Distress Pernapasan
• Tanda postmatur • Takipneu, Sianosis
• Verniks, rambut, tali • Retraksi Subcostal/
pusar dan kuku yang intercostal
berwarna kehijauan. • Grunting

37
Mekonium
• Mekonium bersifat steril, berwarna kehijauan, tidak berbau dan kental.
Mulai terbentuk di GIT janin pada bulan ketiga kehamilan.
• Komponen meconium terdiri dari:
o 80% air, debris sel, rambut lanugo,
o Komponen lemak dari verniks kaseosa.
o Cairan amnion dan sisa metabolisme empedu atau obat-obatan.

38
Patofisiologi

39
Severity Criteria
• Mild MAS – membutuhkan oksigen >40% selama <48 jam
• Moderate MAS – membutuhkan oksigen >40% selama >48 jam
• Severe MAS – menggunakan alat bantu pernapasan >48 jam. Umumnya
berkaitan dengan PPHN.

40
Komplikasi
• Pneumothorax/Pneumomediastinum
• Sekuele Pulmonal
• Persistent Pulmonary Hypertension of Newborn (PPHN)

41
Pemeriksaan Penunjang
• Chest X-Ray o Hiperinflasi
o Konsolidasi luas
• AGD o Patchy infiltrate
• CRP asimetris
o Diagfragma datar
• Kultur Darah o Pneumothorax
• Kadar kalsium serum
• Echo

42
Normal MAS

43
Tatalaksana
a. Observasi
b. Penanganan neonates dengan MAS
c. Terapi oksigen
d. Penggunaan alat bantu pernapasan
e. Medikasi

44
Neonatus dg.
Observasi Terapi Oksigen
MAS
• Radiologi • Jaga suhu netral • Monitoring AGD
• Saturasi oksigen • Cek GDS, kalsium
serum, fungsi
ginjal.
• Inotropic jika CO
kurang baik.
• Hb >15mg/dl

45
Alat Bantu
Medikasi
Pernapasan
• CPAP • Antibiotik
• Ventilasi Mekanik • Surfaktan
• ECMO • Kortikosteroid
• Sedative
• Antioksidan

46

Terima Kasih

47
Laporan Kasus
(Morning Report)
Meconium Aspiration Syndrome
DPJP: dr. Dandan M., Sp. A

Oleh:
Eka Ulfah Rahmawati

PROGRAM DOKTER INTERNSIP


RSUD TRIKORA SALAKAN
MEI 2021

Anda mungkin juga menyukai