• Mencakup:
1. Pelayanan Barang Publik
2. Pelayanan Jasa Publik
3. Pelayanan Administratif
1. Pelayanan Barang Publik pengadaan dan penyaluran barang
publik:
1) Yang dilakukan oleh instansi pemerintah adalah sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD;
2) Yang dilakukan oleh suatu badan usaha adalah dimana modal
pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan
negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;
3) Yang pembiayaanya tidak bersumber dari dana tersebut dalam
1) dan 2), tetapi ketersediannya menjadi misi negara yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
2. Pelayanan Jasa Publik pengadaan dan penyaluran jasa publik:
1) Yang dilakukan oleh instansi pemerintah adalah sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD;
2) Yang dilakukan oleh suatu badan usaha adalah dimana modal
pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan
negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;
3) Yang pembiayaanya tidak bersumber dari dana tersebut dalam
1) dan 2), tetapi ketersediannya menjadi misi negara yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
3. Pelayanan Administratif meliputi:
1) Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara
dan diatur dalam peraturan perundang-undangan, dalam rangka
mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat dan harta benda.
2) Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang
diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-
undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan
penerima pelayanan.
Persoalan utama AseP, seperti halnya
persoalan akuntansi pada umumnya:
a. UUD 1945 (Bab VIII Hal Keuangan Pasal 23, 23A,23B, 23C, dan 23D)
b. UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c. UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
d. UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
e. UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
f. UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah
g. PP No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (telah diganti
dengan PP No.71 Tahun 2010)
h. PP No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
i. PP No.39 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
j. Aturan-aturan lain yang lebih teknis (Permendagri, Permenkeu, Perda, dll)
UUD 1945 (Bab VIII Hal Keuangan)
• Pasal 23:
1) APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetap-
kan setiap tahun dengan UU dan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.***).
2) RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD.***)
3) Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh Presi-
den, Pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.***).
Lanjutan……
• Pasal 23A: Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan UU.***)
• Pasal 23B: Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan UU.****)
• Pasal 23 C: Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan
UU.***)
• Pasal 23D: Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, ke-
dudukan, kewenangan, tanggungjawab, dan independensinya
diatur dengan UU.****)
Materi Pokok UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
a. Kekuasaan atas pengelolaaan keuangan negara;
b. Penyusunan dan penetapan APBN;
c. Penyusunan dan penetapan APBD;
d. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pe-
merintah daerah, serta pemerintah/lembaga asing;
e. Hubungan keuangan antara pemerintah dan perusahaan negara, pe-
rusahaan daerah, perusahaan swasta, serta badan pengelola dana
masyarakat;
f. Pelaksanaan APBN dan APBD;
g. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD;
h. Ketentuan pidana, sanksi administratif, dan ganti rugi.
Materi Pokok UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbenda-
haraan Negara
a. Pejabat perbendaharaan negara;
b. Pelaksanaan Pendapatan dan belanja negara/daerah;
c. Pengelolaan uang;
d. Pengelolaan piutang dan utang;
e. Pengelolaan investasi;
f. Pengelolaan barang milik negara/daerah;
g. Larangan penyitaan uang dan barang milik negara/daerah dan/atau yang
dikuasai negara/daerah;
h. Penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD;
i. Pengendalian interen pemerintah;
j. Penyelesaian kerugian negara/daerah
k. Pengelolaan keuangan badan layanan umum.
Materi Pokok UU No.15 Tahun 2003 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara
a. Lingkup pemeriksaan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan;
c. Hasil pemeriksaan dan tindak lanjut;
d. Pengenaan ganti kerugian negara;
e. Ketentuan pidana.
Materi Pokok UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
ASET
Aset Lancar
LIABILITAS
ASET NETO
Laporan Aktivitas
Untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 20X2
(dalam Rp juta)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan 21.600
Jasa layanan 23.500
Penghasilan investasi jangka panjang 24.000
Penghasilan investasi lain-lain 2.125
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi
20.570
Lain-lain 375
Jumlah 72.170
Aset Neto Yang Berakhir Pembatasannya
Program A 32.750
Program B 21.350
Program C 14.400
Manajemen dan Umum 6.050
Pencariann Dana 5.375
Jumlah Beban 79.925
Jumlah 80.125
Sumbangan 20.275
Penghasilan investasi jangka panjang 6.450
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
7.380
investasi jangka panjang
Kerugian akturial untuk kewajiban tahunan (75)
Aset neto terbebaskan dari pembatasan (36.850)
Penurunan aset neto terikat temporer (2.820)
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan 700
Penghasilan investasi jangka panjang 300
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
11.550
investasi jangka panjang
AKTIVITAS PENDANAAN
Investasi bangunan
Depresiasi
Kerugian akibat kebakaran
• Interfund loans
• Interfund services provided and used
• Interfund reimbursements
• Interfund transfers