Anda di halaman 1dari 11

Analisis Pulau Sumatera

Kelompok 7
Bachrotul Ilmiyah 210102110114
Fina Sabila Amanah 210102110014
Umi Nurul Kholisah 210102110016
Pulau sumatera merupakan pulau ter besar ke 3 di Indonesia yang memiliki
luas 473.481 km2. Pulau ini terletak di sebelah barat pulau jawa dan di
sebelah selatan semenanjung melayu. Pulau sumatera inijuga merupakan
pulau terbesar ke 6 di dunia. pulau sumatera merupakan pulau yang rawan
akan terjadi bencana gempa dan tsunami, hal itu dikarenakan posisi Sumatra
yang berada di pertemuan dua lempeng bumi, yakni lempeng Indo-Australia
yang terus aktif menunjam ke bawah lempeng Eurasia
wilayah yang memiliki potensi
besar terjadi bencana alam

1 Aceh
 Aceh adalah provinsi yang rawan terhadap bencana.
 Hal itu disebabkan karena kondisi geologi dan geografi Aceh berada di
jalur cincin api (ring of fire) yang menyebabkan beberapa gunung api,
dan zona subduksi menjadi pusat gempa bumi dan tsunami. Aceh
pernah mengalami gempa dan tsunami pada tahun 2004.
 Tsunami disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut.
 Titik gempa tersebut terletak di sebelah barat perairan Aceh.
 Sejumlah literatur melaporkan, besaran gempa yang memicu tsunami
ini berada antara magnitudo 9.1 sampai 9.3. Sementara menurut United
States Geological Survey (USGS) adalah 9.1.
 Adapun penyebab gempa karena terjadi patahan antara lempeng benua
Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia
2 Sumatera Barat

Secara geografis wilayah Sumatera Barat


terletak antara 3º 50' Lintang Selatan sampai 1º20'
Lintang Utara dan 98º 10' sampai 102º 10' Bujur
timur dengan luas total Wilayah sekitar
42.297,30Km2 (4.297.300 ha) dengan luas total
daerah wilayah penelitian sekitar 21.352,30 Km2.

Kerentanan lingkungan terhadap tsunami di pesisir


sumatera barat
 Ketinggian
 Jarak dari garis pantai
 Penggunaan lahan
3 Bengkulu

Pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurosia di lepas laut


samudra Indonesia. Selain itu, terdapat Sesar Semangko yang membelah
pulau Sumatra dari Banda Aceh sampai ke Lampung dan aktivitas gunung
berapi daratan/laut.
4 Lampung
Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi dengan frekuensi terjadinya
bencana alam cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena wilayah Lampung berada
pada zona patahan/sesar Semangko.
 Berdasarkan kondisi geologi dan kondisi hidrometeorologi wilayah Provinsi
Lampung tersebut menyebabkan wilayah ini mengalami kejadian bencana alam
dengan frekuensi yang relatif tinggi.
 Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan untuk tujuan tersebut diatas adalah
dengan melakukan pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan
risiko bencana dengan program pembangunan.
 Untuk dapat mewujudkan program tersebut, maka dipandang perlu untuk
menilai kerentanan bencana tiap-tiap kabupaten/kota
Kerentanan Bencana Alam
Provinsi Lampung

01 02 03 04

Kerentanan Sosial Kerentanan Fisik Kerentanan Kerentanan


Lingkungan Ekonomi
Parameter untuk Pada pengukuran Kerentanan Lingkungan Perhitungan kerentanan
menentukan kerentanan fisik Kerentanan lingkungan di ekonomi dapat dilakukan
kerentanan sosial data yang menjadi suatu wilayah dapat dihitung dengan melibatkan dua (2)
terdiri dari 5 (lima) parameter adalah berdasarkan parameter tata parameter
parameter, data sarana dan guna lahan
prasarana
5 Jambi

 Provinsi Jambi merupakan daerah rawan dengan bencana dengan kondisi


geografisnya yang berbukit dan banyaknya sungai.
 Bencana yang sering terjadi di Jambi ini seperti Kebakaran Hutan dan Lahan
(Karhutla), longsor, banjir bandang dan kecelakaan transportasi di sungai dan laut
pantai timur.
 Sesuai letaknya di wilayah bagian tengah Pulau Sumatera, lanjut Wurjanto, Jambi
memiliki Sungai Batanghari terpanjang di Sumatera yang banyak dimanfaatkan
masyarkat sebagai jalur transportasi dan penggunaan lainnya, dan banyak sungai-
sungai lainnya, serta pantai timur menjadikan Jambi rawan kecelakaan di air.
 Salah satu solusi dan mengantisipasi kerawanan kecelakaan di air ini dengan
pelaksanaan Rapat Koordinasi gunaerumuskan dan memformulasikan peran masing
masing stakeholder dan instansi terrkait, sehingga cepat merespon dalam keadaan
tanggal darurat, atau istilah SAR adalah Quick and Rescue.
6 Riau

 Secara umum, berdasarkan kondisi geomorfologinya, wilayah Provinsi Kepulauan


Riau merupakan bagian kontinental yang terkenal dengan nama ”paparan sunda”
atau bagian dari kerak Benua Asia.
 Jenis bencana dengan jumlah kejadian terbanyak adalah cuaca ekstrim (angin puting
beliung) dengan 72 kejadian bencana.
 Bencana yang menyebabkan korban jiwa terbanyak adalah bencana gelombang
ekstrim dan abrasi, yaitu 8 jiwa meninggal, sedangkan bencana yang menimbulkan
kerusakan bangunan tebanyak adalah banjir dan angin puting beliung.
Kerentanan wilayah Riau

 Kerentanan Sosial
Parameter yang digunakan untuk kerentanan sosial yaitu kepadatan
penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio orang cacat, dan
rasio kelompok umur.Kerentanan sosial merupakan potensi dampak dari
peristiwa pada kelompok rentan Tingkat kerentanan dapat dipertimbangkan
dari faktor kesadaran masyarakat terhadap risiko, kemampuan dari
kelompok itu untuk menanggulangi bencana, dan status struktur
kelembagaan yang dirancang untuk membantu masyarakat menanggulangi
bencana.
 Kerentanan Ekonomi
Parameter yang digunakan untuk kerentanan ekonomi
yaitu PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan luas
lahan produktif. kerentanan ekonomi merupakan potensi
dampak yang diakibatkan dari bahaya yang berdampak
pada asset, proses, dan berbagai sektor ekonomi.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai