Anda di halaman 1dari 17

Yesi Oktaviana 1774201099

Arif Darmawan 1774201077


PENGERTIAN DAN DEFINISI KREDIT

Secara Etimologi kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu


credere yang berarti kepercayaan. Artinya seseorang yang menerima kredit
adalah orang yang menerima kepercayaan.

Istilah kredit tidak dikenal dalam KUH Perdata

Definisi Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat


dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, (imbalan atau pembagian hasil keuntungan)
CIRI-CIRI PERJANJIAN KREDIT

 Penyediaan dana
 Berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam
 antara para pihak (bank dengan pihak lain)
 Kewajiban untuk melunasi hutangnya
 Untuk jangka waktu tertentu
 Dengan bunga (imbalan/ bagi hasil)
ASAS- ASAS PERJANJIAN KREDIT

1. Penyediaan Dana
 Adalah pengalihan suatu jumlah uang tertentu secara riil (lavering)
 Bukan dalam bentuk barang (Perjanjian Pembiayaan)

2. Perjanjian Pinjsm-meminjam
 Pinjam meminjam adalah perjanjian dengan mana pihak yang satu
memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-
barang (uang) yang habis karena pemakaian dengan syarat bahwa
pihak peminjam akan mengembalikan sejumlah yang sama (1754
KUH Perdata).
 Sering disebut perjanjian pinjam mengganti dan berbeda dengan
pinjam pakai.
Lanjutan….. ASAS- ASAS PERJANJIAN KREDIT

 Berdasarkan perjanjian tersebut , peminjam menjadi pemilik barang


(uang) tersebut , dan bertanggung jawab penuh untuk
menggembalikan atas barang tersebut (1755 KUHPerdata)
 Dalam Perjanjian Pinjam Pakai, pemiliki barang tetap pada pihak yang
meminjamkan (1741 KUHPerdata).

3. Khusus Mengenai pinjam meminjam uang


 Peminjam hanya berkewajiban mengembalikan jumlah yang sama.
 Apabila ada kenaikan atau penurunan nilai atas uang tersebut, maka
digunakan nilai pada saat pelunasan, Kecuali diperjanjikan lain (1756
KUHPerdata).
 Dapat pula diperjanjiakan dengan menambahkan bunga (1765
KUHPerdata).
Lanjutan….. ASAS- ASAS PERJANJIAN KREDIT

4. Hal yang perlu diperhatikan


 Orang yang meminjamkan tidak dapat meminta kembali uangnya
sebelum waktu yang diperjanjikan.
 Perjanjian tidak bisa dibatalkan secara sepihak, Harus berdasarkan
kesepakatan (1138 jo 1759).
 kecuali adanya wanprestasi atau putusan hakim.
ISI PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG

 Jumlah pinjaman
 Jangka Waktu
 Cara Pembayaran
 Domisili Hukum (Jurisdiksi)
 Dapat ditambahkan
 Bunga / Bagi hasil
 Jaminan (disebutkan Konkrit)Peruntukan
SKEMA PERJANJIAN KREDIT
SKEMA PERJANJIAN PEMBIAYAAN
BERBAGAI RESIKO KREDIT

 Hidup seseorang penuh ketidakpastian.


 Bisnis tidak selalu menjanjikan keuntungan.
 Kondisi dan situasi Ekonomi yang tidak dapat diprediksi
BERBAGAI RESIKO KREDIT

 Hidup seseorang penuh ketidakpastian.


 Bisnis tidak selalu menjanjikan keuntungan.
 Kondisi dan situasi Ekonomi yang tidak dapat diprediksi

Cara Mengatasi Resiko Kredit:


 Penerapan Prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit
(prinsip 5 C)
 Perjanjian Penjaminan
 AsuransiBank Garansi
JAMINAN KREDIT

Jaminan Secara Umum (secara undang-undang):


Segala kebendaan debitur, baik yang bergerak maupun yang tak
bergerak baik yang sudah ada maupun yang akan ada , menjadi
tanggungan untuk segala perikatannya (hutang piutang) 1131
KUHPerdata.
Kebendaaan tersebut menjadi jaminan bersama sama bagi semua
orang yang mengutangkan padanya. Hasil penjualan benda benda
itu dibagi secara proporsional yaitu menurut besarkecilnya piutang
masing-masing, kecuali para berpiutang ada alasan yang sah untuk
didahulukan (1132 KUHPerdata)
Lanjutan….. JAMINAN KREDIT

Jaminan Khusus (karena perjanjian):


jaminan utang piutang yang didasarkan adanya perjanjian antara
debitur dan kreditur terhadap suatu kebendaan atau borgtocht.
Kebendaan ; hak tanggungan , fiducia dll.
Borgtocht ; personal garansi, bank garansi
PERJANJIAN JAMINAN

Perjanjian Penjaminan adalah perjanjian accesoir atau


pelengkap dari perjanjian pinjam meminjam.

Biasanya disertai pernyataan hutang dan penyerahan


kuasa jual atas barang yang dijaminkan.
ASURANSI KREDIT

 Asuransi Kredit adalah asuransi yang nilai pertanggungannya


mengacu pada nilai kredit.
 Perusahaan asuransi berkewajiban untuk melindungi
kepentingan kreditur dengan membayar klaim atas setiap kredit
macet.
 Namun.. dalam praktek perbankan, asuransi kredit dibuat untuk
memberikan pertanggungan atas benda atau barang milik
debitur yang dijadikan jaminan kredit dari kerugian atau
kerusakan, atau asuransi jiwa atas debitur.
KESIMPULAN

Perjanjian kredit yang dibuat antara bank dengan


nasabahnya (debitur) tidak dapat disamakan dengan perjanjian
pinjam-meminjam yang diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata.
Perjanjian kredit yang dibuat antara bank dengan debitur
hanya oerlaku khusus untuk perjanjian pinjam-meminjam uang saja
dan hanya berlaku di lingkungan perbankan. Sedangkan perjanjian
pinjam-meminjam yang diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata berlaku umum, yaitu tidak hanya berlaku untuk
perjanjian pinjam-meminjam uang saja, akan tetapi berlaku juga
untuk perjanjian pinjam-meminjam barang.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai