Anda di halaman 1dari 18

Psikologi Dai

dalam Komunikasi
Publik
OM
SLIDESMANIA.C

Analisis Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam Kegiatan Dakwah di


Kota Surabaya
Poin Pembahasan

Latar Belakang

Psikologi Komunikasi Komunikasi Publik dan Dakwah

Psikologi Dai Dalam Posisi Dai dalam Komunikasi


Komunikasi Publik Publik
OM
SLIDESMANIA.C

Kajian Kasus Konsep dalam Psikologi Dai


Latar Belakang
01
Komunikasi dan Urgensinya

Realita, Komunikasi Efektif Bukan Hal Mudah

Dakwah Sebagai Komunikasi

Eksistensi Dakwah dalam Agama Islam


OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Komunikasi
02
• Psikologi menurut bahasa berasal dari kata Yunani, yang terdiri dari dua kata,
psyche (jiwa) dan logos (ilmu).

• Muhibbin Syah bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang


mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku
individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Adapun
psikologi menurut pandangan Dakir yakni ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam hubunghan dengan lingkungan.
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Komunikasi
• Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para pakar
psikologi. Menurut George A. Miller mengatakan psikologi komunikasi adalah ilmu yang
02
berusaha menguraikan meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan perilaku
dalam komunikasi.

• Menurut Jalaluddin Rakhmat, psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari


komunikasi dari aspek psikologi. Sejatinya, psikologi komunikasi adalah ilmu yang
mempelajari kesadaran dan pengalaman manusia.

• Psikologi menyebut komunikasi merupakan proses penyampaian energi dari alat-alat


indera ke otak (adanya sensasi), pada peristiwa penerimaan dan pengelolaan informasi,
pada proses saling pengaruh di antara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara
organisme.
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Komunikasi Publik dan Dakwah
• Onong Uchjana Effendy, berpendapat bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu.

• Menurut Dennis Dijkzeul dan Markus Moke, komunikasi publik didefinisikan sebagai
kegiatan dan strategi komunikasi yang ditujukan kepada khalayak sasaran. Adapun
tujuan komunikasi publik adalah untuk menyediakan informasi kepada khalayak
sasaran dan untuk meningkatkan kepedualian dan mempengaruhi sikap atau perilaku
khalayak sasaran.
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Komunikasi Publik dan Dakwah
Ali Mahfudz dalam kitabnya Hidāyah al-Murshidīn juga mendefinisikan dakwah dengan
ungkapannya:

‫ واألمر بالمعروف والنهي عن المنكر ليفوزوا‬،‫حث الناس على الخير والهدى‬


‫بسعادة العاجل واآلجل‬

“Mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk (hidayah), serta menegakkan amar ma’ruf
dan nahi munkar untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat”.
Ali Mahfudz, Hidāyah Al-Murshidīn Ilā Ṭuruq Al-Wa’dzi Wa Al-Khiṭābah (Kairo: Dār al-
OM
SLIDESMANIA.C

I’tiṣam, 1979), 17.


Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Komunikasi Publik dan Dakwah
al-Bayānuniy juga memberikan pengertian yang dianggap lebih kompleks dan
mencakupi aspek yang lebih luas dari pada dakwah itu sendiri, yaitu:

‫ وتطبيقه في واقع الحياة‬،‫ وتعليمهم إياهم‬،‫تبليغ اإلسالم للناس‬

“Menyampaikan dan mengajarkan Islam kepada manusia dan mempraktikkannya


dalam kehidupan”
Muhammad Al-Fath Al-Bayānūniy, Al-Madkhal Ilā ‘Ilm Al-Da’Wah (Beirut:
OM
SLIDESMANIA.C

Muassasah Al-Risalah, 1995), 17.


Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Posisis Dai dalam Komunikasi Publik
Untuk mengetahui bagaimana posisi da’i dalam komunikasi publik, maka perlu diketahui
dahulu unsur-unsur yang menyusun komunikasi public:
• Sumber (Source)
• Pesan (Message)
• Media (Channel)
• Penerima (Receiver)
• Efek
• Umpan Balik
• Lingkungan
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Konsep dalam Psikologi Dai

Untuk menggambarkan bagaimana konsep dari psikologi komunikator, maka sebuah ilustrasi
berikut bisa menjadi gambaran. Ketika seseorang pergi dengan kendaraan roda duanya
menuju ke sebuah bank untuk mengurus beberapa keperluan, tiba-tiba datang seseorang
berpakaian coklat, rapi, dan membawa peluit yang secara tiba-tiba menghentikan ia. Dari
penampilan orang tersebut kita pasti dengan spontan mengira orang tersebut adalah seorang
polisi.
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Konsep dalam Psikologi Dai
Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi menuturkan:

“Lebih dari 2000 tahun lalu Aristoteles menulis: Persuasi tercapai karena karakteristik
personal pembicara, yang ketika ia menyampaikan pembicaraannya kita menganggapnya
dapat dipercaya. Kita lebih penuh dan lebih cepat percaya pada orang-orang baik daripada
orang lain: Ini berlaku umumnya pada masalah apa saja dan secara mutlak berlaku ketika
tidak mungkin ada kepastian dan pendapat terbagi. Tidak benar, anggapan sementara penulis
retorika bahwa kebaikan personal yang diungkapkan pembicara tidak berpengaruh apa-apa
pada kekuatan persuasinya; sebaliknya karakternya hampir bisa disebut sebagai alat yang
palng efektif yang dimiliknya”
OM
SLIDESMANIA.C
Psikologi Dai dalam Komunikasi Publik
03
Konsep dalam Psikologi Dai
Aristoteles banyak belajar dari Plato. Aristoteles menulis buku sebagai pegangan dalam ilmu
retorika yang berjudul De Arte Rhetorica. Hukum retorika yang menjadi bahasan pada tulisan
ini berfokus pada tahap awal yakni Inventio (penemuan). Aristoteles merumuskan kembali
tiga dimensi yang mempengaruhi efisiensi komunikator:
• Dimensi Ethos:
a. Kredibilitas
b. Atraksi
c. Kekuasaan

• Dimensi Pathos

OM
SLIDESMANIA.C

Dimensi Logos
Kajian Kasus
Biografi Ustadz Fadlan Fahamsyah
04
• Ustadz Fadlan Fahamsya merupakan da’I kelahiran Lamongan pada tanggal 30 Maret 1984.
• Jenjang SMP beliau tempuh di MTsN Lamongan 1 dan lulus pada tahun 1999. Jenjang SMA beliau tempuh di MA 01 Paciran,
Lamongan yang kental dengan nuansa Muhammadiyah dan lulus pada tahun 2002. Pendidikan tingga strata 1 beliau tempuh
di LIPIA Jakarta dan lulus tahun 2010 sebagai lulusan terbaik pada jurusan Syari’ah. Tingkat magister beliau selesaikan pada
tahun 2013 di UIN Sunan Ampel Surabaya, dan tingkat doktoral yang baru saja menyelesaikan siding tertutup di kampus
yang sama pada tahun 2022 dengan judul disertasi “Konsep Takfir Kaum Salafi Surabaya”.
• Ustadz Fadlan Fahamsyah aktif di dunia dakwah, baik secara virtual ataupun secara non-virtual. Kegiatan dakwah beliau aktif
di masjid kampus STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya membahas kitab Ushul al-Sunnah Imam Ahmad. Beliau juga aktif
mengisi kajian di masjid-masjid yang berada di kota Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan. Bahkan beliau tergabung dalam
gerakan dakwah yang bertajuk “Senyum Dakwah” yang rutin dilakukan setiap bulannya di desa terpencil kabupaten Pasuruan.
• Selain di dunia dakwah, ustadz Fadlan Fahamsyah juga aktif sebagai dosen tetap di STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya, dan
termasuk dosen senior di lembaga tersebut. Beliau juga aktif sebagai mudir (ketua) di Ma’had Aly Al-Ihsan Surabaya.
OM
SLIDESMANIA.C
Kajian Kasus
04
Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam
Dakwah di Kota Surabaya
1. Kekuatan Ethos (Kredibilitas)
• Ustadz Fadlan Fahamsyah merupakan salah satu lulusan terbaik dari LIPIA Jakarta pada tahun 2010
• Bidang keahlian beliau dalam dakwah meliputi permasalahan aqidah ahlu sunnah wal jama’ah atas pemahaman salaf al-shalih, sejarah Islam, dan
permasalahan fiqih. Hal tersebut ditandai dari jenjang pendidikan dan karya tulisnya. Yang mana jejang S1 berfokus pada fiqih dan syari’ah, S2 pada
hukum Islam, dan S3 berfokus pada studi Islam. Disertasi beliau pun kuat kaitannya dengan aqidah yang berfokus pada konsep takfir kaum Salafi
Jawa Timur.
• Dari segi keaktifan beliau dalam dunia pendidikan, ustadz Fadlan Fahamsyah merupakan salah satu dosen aktif bersertifikat keahlian di STAI Ali bin
Abi Thalib Surabaya, sekaligus menjadi mudir di Ma’had Aly Al-Ihsan Surabaya.
• Da’I harus memenuhi prinsip-prinsip profesionalisme dalam bidang keilmuannya. Dengan kata lain da’I harus menguasai tiga bidang ilmu dalam
konteks dakwah; ilmu terhadap konten/materi dakwah, ilmu terhadap kondisi objek dakwah, dan ilmu yang berkaitan dengan metode dakwah yang
tepat.
• Da’I harus mencerminkan sebagai seorang yang berilmu secara hakiki. Yaitu sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala
mengenai karakteristik orang yang berilmu yaitu menjadi sosok yang paling takut kepada Allah.
• Sebagai orang yang berilmu, da’i harus menjadi orang yang paling bersemangat dalam mengerjakan apa yang ia anjurkan, dan paling bersemangat
pula dalam menjauhi apa yang ia larang.
• Seorang da’i harus mencerminkan akhlaqul karimah dalam muamalah keseharinnya, baik kepada keluar, kerabat, dan masyarakat sekitarnya.
OM
SLIDESMANIA.C
Kajian Kasus
04
Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam
Dakwah di Kota Surabaya

Atraksi yang merupakan daya tarik seorang


da’i tercermin dalam dua aspek yaitu daya
tarik fisik dan daya tarik yang dipengaruhi
oleh homophily dan heterophily. Faktor
daya tarik fisik ini nampak dari kondisi
fisiologis beliau. Postur tubuh yang
terbilang tinggi dan gagah, serta selalu
mengenakan pakaian yang fashionable
menjadi salah satu daya tarik beliau dalam
berdakwah. Gestur tubuh yang interaktif
dan menarik ketika membawakan meteri
dakwah menjadikan audien tertarik dan
fokus mendengarkan ceramah beliau.
OM
SLIDESMANIA.C

Atraksi
Kajian Kasus
04
Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam
Dakwah di Kota Surabaya
1. Kekuatan Ethos (Kekuasaan)
• Koersif
Kekuasaan ini dimiliki ustadz Fadlan Fahamsyah yang mana posisi beliau juga aktif di medan dakwah pendidikan tinggi di STAI Ali
bin Abi Thalib Surabaya dan Ma’had Aly Al-Ihsan Surabaya. Dalam keseharian kegiatan pembelajaran beliau di kedua instansi tersbut
turut menampakan kekuasaan koersif ini, yaitu memberikan ganajaran atau hukuman kepada mahasiswanya. Baik itu berupa
menghafalkan hadis, nash (wacana) berbahasa Arab, atau menyampaikan faidah-faidah dari sebuah hadis jika melakukan sebuah
pelanggaran dalam lingkungan kampus.

• Keahlian
Dalam beberapa dakwah beliau, baik di masjid ataupun di luar masjid tidak jarang didapati metode beliau dalam rangka pengajaran
kepada jama’ah. Diantaranya beliau tampak beberapa kali memberika kuis kepada jama’ah kajian agama berupa pertanyaan-
pertanyaan terkait materi kajian pekan lalu.
OM
SLIDESMANIA.C
Kajian Kasus
04
Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam
Dakwah di Kota Surabaya
1. Kekuatan Ethos (Kekuasaan)
• Informasional
Kegiatan dakwah ustadz Fadlan Fahamsyah juga tidak jarang diwarnai dengan sesi liqa maftuh (tanya jawab) mengenai topik-topik
keagamaan. Diantaranya ada yang bertanya mengenai hukum fiqih, muamalah, dan kaifiyyah (tata cara) ibadah yang kemudian
menjadi maklumat baru bagi jamaah untuk diamalkan.

• Rujukan
Komunikan menjadikan mad’u sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Bahwa ustadz Fadlan Fahamsyah telah berhasil
menanamkan pada diri-diri jama’ah secara umum rasa simpatik agar mereka meneladani perilaku beliau. Termasuk dalam adab-adab
keseharian seperti menyebarkan salam kepada sesame muslim.

• Legal
Kekuasaan ini jelas erat kaitannya dengan posisi beliau sebagai mudir di Ma’had Aly Al-Ihsan Surabaya. Beliau berhak atas dasar
hukum dan peraturan lembaga untuk memberhentikan pengajar, staf, ataupun mahasantri dari lembaga tersebut jikalau melakukan
OM
SLIDESMANIA.C

pelanggaran berat.
Kajian Kasus
04
Psikologi Ustadz Fadlan Fahamsyah dalam
Dakwah di Kota Surabaya
1. Kekuatan Pathos
Kekuatan Pathos yang menitik beratkan pada gestur (gaya) dan bahasa komunikator (da’i) yang membangkitkan kegairahan yang
berkobar-kobar pada mad’u tampak pada beberapa kegiatan dakwah beliau. Kepiawaian beliau dalam membawakan materi sirah
(sejarah) Islam menjadikan jama’ah hanyut dalam kisah, seakan-akan hadir pada persitiwa yang dibawakan dalam kajian.

2. Kekuatan Logos
Logos diartikan sebagai imbauan logis yang ditunjukkan seorang komunikator bahwa uraiannya masuk akal sehingga pantas untuk
diikuti dan dilaksanakan oleh khalayak sama juga dengan pathos. Kekuatan ini Nampak pada kajian-kajian beliau yang hingga kini
dapat disimak di kanal youtube beliau. Diantaranya kisah dari hadis Ummu Zar’in yang beliau ceritakan pada kajiannya.
Cerita romansa antara Abu Zar’in dan Ummu Zar’in dikisahkan dengan bahasa yang menarik, lugas, dan sarat dengan hikmah.
Terkandung didalamnya bagaiamana seharusnya seorang istri mengingat kebaikan-kebaikan suaminya, dan hal tersebut merupakan
salah satu tanda kebaikan dari seorang istri. Dengan penggunaan gestur, gaya bahasa, dan analogi kepada inti pesan tepat. Maka pesan
yang disampaikan pun dapat diterima dengan baik oleh mad’u.
OM
SLIDESMANIA.C

Anda mungkin juga menyukai