Anda di halaman 1dari 74

ROBY HADI PUTRA,S.AP., M.A.

APA TUJUAN MEMAHAMI


PERILAKU ORGANISASI ?
TUJUAN MEMAHAMI PO

• Tujuan prediksi atau peramalan


• Tujuan eksplanasi atau penjelasan
• Tujuan Pengendalian atau pengawasan
• Tujuan Perspektif keilmuan (MSDM)
• Tujuan melatih kepekaan
PENTINGNYA MEMPELAJARI PERILAKU
ORGANISASI
1. Dengan mengetahui perilaku manusia, baik secara
individu maupun kelompok di dalam organisasi
akan membantu pimpinan organisasi untuk
menempatkan orang tersebut pada jabatan atau
bagian pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian
dan keahliannya
2. Dengan mengetahui perilaku manusia, pimpinan
lebih mudah menentukan motivasi apa yang paling
tepat bagi bawahannya agar semangat kerjanya
meningkat
3. Dengan mengetahui perilaku manusia dalam
organisasi, dapat membantu pimpinan untuk
menggerakkan dan mengarahkan
bawahannya untuk melaksanakan tugas-2nya
dalam mencapai tujuan yang diinginkan
4. Dengan mengetahui perilaku manusia dalam
organisasi dapat membantu pimpinan
dalam mengintegrasikan bawahannya
untuk melaksanakan tugas-2nya mencapai
tujuan organisasi
ASUMSI DASAR KELOMPOK
BEHAVIORALIS
• Bahwa tingkah laku memperlihatkan
keteraturan (regularitas) yang dapat
dirumuskan dalam generalisasi-2 normatif
(pattern for behavior) maupun generalisasi
empiris (pattern of behavior)
• Generalisasi harus dapat dibuktikan (verifikasi)
kebenarannya dengan menunjuk pada tingkah
laku yang relevan (empirik)
• Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data
diperlukan teknik-2 penelitian yang cermat
• Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian
diperlukan pengukuran dan kuantifikasi
• Dalam membuat analisis, nilai-2 pribadi si
peneliti sedapat mungkin tidak berperan
(values free) ---- > perspektif emik
• Penelitian perilaku mempunyai sifat terbuka
terhadap konsep, teori dan ilmu-2 sosial
lainnya (terbuka adanya kritik dan perubahan)
APA SAJA ISU DAN KELEMAHAN
STUDI PERILAKU ORGANISASI?
ISU UTAMA
PERILAKU ORGANISASI

Mempelajari hubungan manusia dalam


organisasi untuk mencapai suatu tujuan dalam
menghasilkan barang dan jasa
TUJUAN
INDIVIDUAL

TUJUAN
KELOMPOK
(Team Work)

TUJUAN
ORGANISASI
Tujuan
Tujuan = IDEAL, SESUAI, SELARAS,
Individu = Kelompok/
Organisasi SERASI, SEIMBANG

Tujuan
Tujuan
Individu
Vs Kelompok/
Organisasi = KONFLIK atau NEGOSIASI
TIPE ADAPTASI
TEKANAN
PADA
TUJUAN
Tinggi Rendah

KONFORMITAS RITUALISME
Tinggi
(Penyesuaian) (Artificial, pura-2)
TEKANAN
PADA
CARA INOVASI RETREATISME
Rendah (Temuan baru) (Mengasingkan
diri)
Keterangan:
TUJUAN =
Derajat aspirasi dan tujuan budaya
CARA =
Cara untuk mencapai sesuatu dan cara
yang sudah melembaga
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Kemampuan
+ -

+ DELEGATIF KONSULTATIF

Kemauan

- PARTISIPATIF INSTRUKTIF
(OTORITER)
PRINSIP TUJUAN
DALAM ORGANISASI
• Dapat diterima dan dapat dipahami secara
mudah dan jelas
• Dapat dicapai dan dilaksanakan
• Dapat memberikan motivasi dan dorongan
• Sederhana agar tidak salah tafsir
• Dapat disosialisasikan dan dikomunikasikan
secara terbuka kepada pihak-pihak yang
terlibat
POSISI TUJUAN DALAM ORGANISASI

FILOSOFIS

VISI

MISI

TUJUAN

KEBIJAKSANAAN

PROGRAM

PROYEK

KEGIATAN
Ruang Lingkup Perencanaan
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional Daerah

Rencana Strategis Kementerian / Lembaga Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat


Daerah

Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
KELEMAHAN STUDI
PERILAKU ORGANISASI
• Kemampuan dan keahlian manusia dalam organisasi
tidak selalu sama
• Manusia organisasi akan selalu berpikir tentang masa
depan dengan membuat pilihan-2 yang
menguntungkan (rasional) tentang bagaimana
sebaiknya bertindak dan berperilaku
• Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam
memahami lingkungannya berkaitan dengan latar
belakang dan masa lalunya
• Manusia organisasi akan memiliki respon atau reaksi
yang berbeda terhadap peristiwa tertentu yang
terjadi dalam organisasi, karena banyaknya variabel
atau faktor yang berpengaruh dalam organisasi (baik
teknis maupun non teknis)
• Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam cara
berpikir, berperasaan, bertindak, disamping
persamaannya dalam hal naluri untuk hidup
berkelompok dan bekerjasama
• Perilaku organisasi bersifat abstrak dan
seringkali membingungkan, karena tidak
menghasilkan prinsip-2 yang sederhana tetapi
sangat komplek dalam menjelaskan fenomena
dan analisis situasional
• Perilaku organisasi tidak memiliki prinsip-2
umum yang dapat diterapkan pada semua
situasi, tetapi hanya mengajarkan kepada
manajer untuk mendiagnosa permasalahan
dalam konteks organisasi yang bersifat
situasional
GERAKAN POST PERILAKU
(Post Behavior Movement)
• Berorientasi sistem nilai
• Berorientasi pada etika dan moralitas
• Mengutamakan kepentingan publik
• Mengembangkan potensi individu (agency/aktor)
• Memberikan peluang dan persamaan untuk
berpartisipasi
• Berperilaku pro-aktif
• Berorientasi pada perubahan organisasi
• Melakukan kritik terhadap dominasi dan norma-
norma administrasi klasik (behavior approach)

Sumber: Jong S.Jun,1976, Renewing the Study of


Comparative Administration.
PENDEKATAN KONTINGENSI ATAU
KONTEMPORER MERUPAKAN SALAH SATU
CARA TERBAIK DALAM MENGATASI
KELEMAHAN STUDI PERILAKU ORGANISASI
(TETAPI BUKAN CARA YANG PALING BAIK)
SIKAP TERHADAP ORGANISASI
Aktif

KELUAR BERSUARA
(EXIT/WALKOUT) (VOICE)

Distruktif Konstruktif

PENGABAIAN/ACUH KESETIAAN
(NEGLECTED) (LOYALITY)

Pasif
ORGANISASI

Suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas


kerjasama yang dilakukan secara teratur dan
berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
THE MAIN SCHOOLS OF ORGANIZATIONAL
ANALYSIS
THE SOCIOLOGY OF RADICAL CHANGE

Anti Organization Theory Radical Organization


Theory

SUBJECTIVE OBJECTIVE
Pluralism
Ethnomethodology and • Action Frame of
Phenomenological,Symbolic Reference
Interactionism • Theories of Bureaucratic
Dysfunction
• Social System Theory
•Objectivism

THE SOCIOLOGY OF REGULATION


ORGANISASI
• Merupakan unit sosial yang dibentuk secara
sadar
• Memiliki fungsi yang relatif
berkesinambungan (kontinyu)
• Terbuka dan tertutup
• Formal dan Informal
• Publik dan Bisnis
• Sehat dan Tidak Sehat (sakit)
KOMPONEN ORGANISASI

POLA
SISTEM
AKTIVITAS
-Terbuka
-Rutin
-Tertutup
-Temporal

SEKELOMPOK
TUJUAN
ORANG
-Misi dan
-Kemampuan
Operasional
IQ, EQ, SQ
organisasi
UNIT ANALISIS DALAM ORGANISASI
Lingkungan
Eksternal
Organisasi Organisasi

Kelompok

Individu
Lingkungan
Internal
organisasi
Unit analisis Unit analisis Unit analisis
individu kelompok organisasi
• Persepsi • Dinamika • Struktur
• Kepribadian • kelompok organisasi
• Sikap • Komunikasi • Desain program
• Motivasi • Konflik • Sistem evaluasi
• Proses • Kekuasaan dan hasil kerja
• pembelajaran Politik • Imbalan (reward
• Sistem nilai • Kepemimpinan system)
• Analisis trend • Pengembangan
• Pengambilan organisasi (OD)
keputusan • Budaya
organisasi
TIPE ORGANISASI
(Desmond Graves, 1986, Corporate Culture: Diagnosis and Change)

HIGH FORMALIZATION

ROLE TASK
(Peran) (Tugas)
- Birokrasi (Rutin) -Program dan
Proyek (Insidental)
HIGH LOW
CENTRALIZATION CENTRALIZATION
POWER ATOMISTIC
(Kekuasaan) (Sel)
-Partai Politik -Filantropis
-Reformis
-Revolusionis

LOW FORMALIZATION
APA SAJA PERBEDAAN ORGANISASI
PUBLIK DAN BISNIS?
ASPEK ORG.PUBLIK ORG.BISNIS

TUJUAN • Kesejahteraan • Kepentingan


• Pelayanan publik pribadi
• Keuntungan/profit
MOTIF • Pelayanan
• Pengabdian • Memaksimalkan
keuntungan
WILAYAH GARAPAN • Terbatas
• Tak terbatas
PENGUASA • Rakyat
• Pemilik modal
CARA KERJA • Legal formal
• Lambat/Imitatif • Competetive
• Cepat/Inovatif
ADMINISTRASI PUBLIK ADMINISTRASI BISNIS
1. Bertujuan memberikan pelayanan 1. Bertujuan memperoleh untung
yang sebaik-baiknya kepada sebesar-besarnya (Profit Motive)
masyarakat (public service) 2. Dalam pencapaian tujuan dilakukan
2. Dalam pencapaian tujuan dilakukan dengan kebijaksanaan yang bersifat
berdasarkan ketentuan/peraturan/per menguntungkan dan tidak terikat
UU-an yang berlaku (legalistic, dengan ketentuan yang bersifat kaku
normative, structural approach) (rigid)
3. Kegiatannya mengutamakan 3. Kegiatannya tidak selalu terikat
kebenaran sesuai dengan prosedur dengan prosedur yang berlaku, tetapi
yang telah ditentukan lebih mengutamakan hasil yang
4. Cara kerjanya dianggap kurang dicapai
efesien (in-efesien) 4. Cara kerjanya sangat efesien
5. Bersifat monopolistik, karena sifatnya 5. Bersifat persaingan bebas (free
lebih mengutamakan kepentingan competetion)
umum (Non-Competetion) 6. Bentuk kegiatannya bukan social
6. Bentuk kegiatannya ditujukan bagi welfare, tapi lebih memperhitungkan
kepentingan dan kesejahteraan kepentingan dan kesejahteraan
rakyat (Social Welfare) individu atau kelompoknya
SISTEM NILAI ORGANISASI
PUBLIK, PRIVAT DAN SOSIAL
ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI
PUBLIK PRIVAT SOSIAL
1. Bangun 1. Beli dan terima 1. Kesadaran akan hak dan
kekuasaan semurah dan kewajiban, merumuskannya
semudah semudah mungkin menjadi kebutuhan dan
mungkin 2. Buat dan bikin tuntutan
2. Gunakan dengan biaya 2. Kepedulian terhadap masalah
kekuasaan sehemat mungkin organisasi publik dan privat
seefektif mungkin 3. Jual dan bagi 3. Mengelola otonomi masyarakat
3. Pertanggung semahal mungkin 4. Konsumerisme (hak konsumen
jawabkan dan perjuangan memenuhi dan
kekuasaan melindunginya), hak korban
seformal mungkin untuk diselamatkan, dan hak
mangsa untuk
mempertahankan diri
5. Tindak lanjut: social pressure,
class action, civil disobedience,
dsb.
A. Obyek Perilaku Organisasi
Individu yang menjadi anggota suatu organisasi: organizations
donot behave, individuals do.

W.Richarcd Scott (1990), serta David Buchanan dan Andrej


Huczinky (2004): perilaku individu yang menjadi pusat perhatian
dalam Perilaku Organisasi adalah perilaku kolaboratif untuk
mencapai tujuan yang disepakati.

The study of the structure , functioning and performance


of organizations and the behaviour of groups and individual
within them (Buchanan dan Huczynski, 2004).
1. Terukur: setiap konsep/teori mempunyai indikator yang dapat
diukur dan atau terikat dengan tempat (where), waktu (when).

2. Sistematis: menjelaskan keterkaitan antar satu fenomena


(what) dengan fenomena lainnya (why).

3. Mempunyai daya prediksi yang didasarkan pada observasi


saat ini untuk melihat masa yang akan datang.

4. Mempunyai daya generalisasi yakni berlaku pada konteks dan


situasi yang relatif berbeda-beda.

Materi-PTIK\OB-PTIK1-Revised
Struktur Pengambilan
Organisasi Keputusan

Lingkungan
Anggota Organisasi
1. Struktur Organisasi

Definisi: Struktur organisasi adalah sistem mekanisme kerja


suatu organisasi yang diwujudkan sebagai hubungan vertikal antar
kesatuan dalam suatu organisasi.

Stratifikasi
Manager
Sistem nilai
Middle
Pola hubungan
Managers
Peran/fungsi
Staffs
Max Weber (1864 – 1920) dosen pada Universitas
Berlin, latar belakang pendidikan sosiologi dan hukum

Titik perhahatiannya adalah pada struktur kewenangan

Weber membedakan antara kewenangan (authority) dan


kekuasaan (power).

Kewenangan: perintah yang dilaksanakan oleh bawahan dari


atasan, sebagai pengakuan terhadap posisi atasan yang sah.

Kekuasaan: kemampuan seseorang untuk memaksakan


kehendak kepada orang lain tanpa mempertimbangkan
kemungkinan apakah orang tersebut menolak (resistance)
atau tidak terhadap paksaan tersebut.
Tipologi Kewenangan

1. Kewenangan Karismatik

Karakteristik Organisasi
 Keanggotaan didasarkan
pada faktor sentimen;
Karakteristik Pimpinan  Anggota lebih disebut
Diperoleh dari kualitas “pengikut”
individu, karena alasan  Keberlangsungan orga-
supernatural. nisasi tergantung kekuatan
karisma pemimpin
2. Kewenangan Tradisional

Karakteristik Organisasi
 Keanggotaan didasarkan
pada faktor loyalitas;
Karakteristik Pimpinan
 Anggota lebih disebut
Diperoleh dari keturun- loyalis karena didasarkan
an atau warisan dari pada hubungan patrimonial
pimpinan sebelumnya  Kinerja organisasi tidak
menjadi kriteria keber-
langsungan organisasi, te-
tapi pada ikatan kebersa-
maan antar anggota
2. Kewenangan Rasional

Karakteristik Organisasi
Rasional
 Keanggotaan didasarkan
Diperoleh dari fak-
pada kompetensi;
tor yang bersifat ra-
sional seperti kom-  Anggota lebih disebut staf
petensi atau intelek-  Kinerja organisasi menjadi
tualisme kriteria utama keberlang-
sungan suatu organisasi
Henry Mintzberg, dosen manajemen pada Unviersitas
McGill, Montreal, Canada

Titik pusat perhatian: tugas dan fungsi seorang


manajer dan pada bentuk organisasi yang
bagaimana.

Mintzberg membedakan empat jenis struktur


organisasi:

a.Simple structure
b.Machine Bureaucracy
c.Profesional Bureaucracy
d.Divisionalized form
e.Adhocracy
a. Simple structure

1) Strategic apex yaitu keanggotaan yang terdiri


dari kalangan elit (top management) pada suatu
organisasi.

2) Penggunaan teknologi yang minimal, dan didukung


oleh staf dalam jumlah kecil.

3) Pola hubungan kerja lebih sentralisitik, karena


tidak menangani masalah-masalah operasional.

Contoh: organisasi holding company


b. Machine Bureaucracy

1) Keanggotaan terdiri dari spesialis karena


pengalaman

2) Pembagian tugas (division of labour) didasarkan


pada standardisasi

3) Mekanisme kerja berdasarkan pada technostruc-


ture yakni melalui pentahapan kerja yang jelas.

4) Sifat pekerjaan bersifat repetitive, sehingga


dapat menghambat kreativitas anggota.

Contoh: bagian perencanaan dan pengendali keuangan44 of 31


c. Profesional Bureaucracy

1) Keanggotaan organisasi adalah operating core yang


terdiri dari para profesional yang mandiri dalam
bidangnya.

2) Kemandirian dan otonomi menjadi ciri utama dalam


pelaksanaan pekerjaan.

3) Suasana pekerjaan bersifat demokratis, tetapi


sulit dalam mengelola, dan menentukan jurisdiksi
pekerjaan

Contoh: Perguruan tinggi, badan litbang, kantor


konsultan
d. Divisionalized form

1) Merupakan proses balkanisasi dalam organisasi yakni


pemisahan organisasi menjadi sub-organisasi yang
berfungsi secara terpisah dan self-sufficient,
tetapi menjalankan fungsi organisasi induk.

2) Karakteristik keanggotaan dapat meliputi


profesional atau middle skill staffs.

Contoh: Organisasi waralaba, Universitas cabang


d. Adhocracy

1) Mekanisme kerja tidak terikat pada standarisasi,


tetapi pada kreativitas staf;

2) Keanggotaan dapat terdiri dari kalangan


profesional atau orang berpengalaman

3) Organisasi kurang mendapat pengakuan formal,


tetapi kesuksesan didasarkan pada acceptabilitas
produk oleh masyarakat atau kalangan profesi-
onal

Contoh: Organisasi kesenian, Prudser Film, Badan


litbang
2. Pengambilan Keputusan

Definisi: suatu proses untuk menentukan apa yang akan dan apa
yang tidak akan dilakukan oleh suatu organisasi.

Herbert A. Simon, satu-satunya non-ekonom yang


memenangkan hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1978.

Latar belakang pendidikan adalah politik, dan sampai


dengan akhir tahun 80an menjadi dosen di Carnigie-
Mellon University, Pittsburgh
Titik pusat perhatian, bagaimana suatu keputusan dibuat
dan bagaimana keputusan tersebut dibuat seefektif
mungkin.

Bagi Simon, pengambilan keputusan sama artinya dengan


manajemen, karena mengandung makna mengatur (regulating) dan
mengarahkan (guiding) dalam memanfaatkan (utilizing) sumber yang
efisien untuk mencapati tujuan seefektif mungkin,

Proses pengambilan keputusan bersifat rasional tapi secara


terbatas (bounded-rationality) karena kompleksitas permasalahan.
Oleh karena itu hasil dari keputusan adalah mencukupi (satisficing),
bukan memuaskan (satisfying).

Dalam ungkapan James March:”even if decision-making process is


intended to be rational, there are severe bound to its rationality.
Decisions will be taken knowing much less than in principle could be
known”
Tahapan dalam pengambilan keputusan

 Inteligence activity yaitu tahap mencari kejadian


(occations) yang memerlukan suatu keputusan.

 Design activity yaitu tahap menemukan, mengembang-


kan, dan menganalisis suatu tindakan yang akan
diambil.

 Choice activity yaitu tahap untuk memilih satu dari


beberapa tindakan yang akan diambil.
Tipe keputusan

 Programmed decision yaitu suatu keputusan yang


bersifat repetitif untuk mengatasi occasions yang
bersifat rutin.

 Nonprogrammed decision yaitu suatu keputusan yang


ditujukan untuk mengatasi permasalah yang baru dan
tidak terstruktur.

Programmed decision dan nonprogrammed decision


tidak berbeda satu dengan lainnya (mutually
exclusive) tetapi merupakan dimensi kontinum.
Charles Lindblom adalah dosen ilmu Politik dan Ekonomi
di Yale University

Titik pusat perhatian, bagaimana suatu keputusan


seharusnya dibuat dan bagaimana sesungguhnya suatu
keputusan dibuat.

Suatu keputusan merupakan suatu proses yang terjadi


pada suatu sistem administrasi negara dan sistem politik
yang masuk dalam suatu organisasi. Oleh karena itu pe-
ngambilan keputusan sama maknanya dengan penentuan
kebijakan
Tahapan terjadinya keputusan

 Rational deductive ideal bahwa proses pengambilan keputusan


dimulai dari identifikasi berbagai informasi (prodigious amount
of information), dan melalui proses deduktif sampai pada suatu
pilihan-pilihan yang terbatas, atau menurut ungkapan Lindblom:

“the strategy of disjointed incrementalism, a way of proceeding


by successive limited comparison”

 Synoptic approach merupakan langkah untuk mengkombinasikan


beberapa alternatif sehingga menjadi suatu keputusan “terba-
ik”. Keputusan terbaik terjadi dari proses untuk menkoordina-
sikan “ketidakmungkinan” menjadi suatu kemungkinan. Hal ini
dilakukan melalui science of muddling through.
3. Lingkungan Organisasi

Definisi: merupakana faktor non-organisasi yang mem-


pengaruhi sistem operasi atau mekanisme dalam suatu
organisasi.

Tom Burns, dosen Sosiologi pada Edinburg University dan


pensiun pada tahun 1981.

Titik pusat perhatian adalah bagaimana suatu organisasi


mengadopsi suatu hal (baru) dalam internal dirinya.

Hal ini dilakukan melalui pengamatan pada bagaimana


suatu perusahaan tradisional di Scotlandia mengadopsi
perubahan teknologi.
Tipe organisasi berdasarkan pada lingkungan yang dihadapi
oleh suatu organisasi

 Mechanistic organization suatu organisasi yang meng-


hadapi lingkungan yang stabil sehingga tipe pekerjaan
dalam organisasi tersebut dapat dilakukan spesialisasi
secara cermat.

 Organism organization yang mengahadapi lingkungan


yang tidak stabil sehingga menimbulkan permasalahan
baru dan tidak dapat didistribusi kepada staf suatu
organisasi dengan spesialisasi yang dimilikinya.
James D. Thomson (1920-1973) adalah mantan tentara
pada perang dunia kedua, yang memperlajari Sosiologi
dan kemudian melakukan penelitian bidang organisasi

Asumsi yang digunakan dalam memahami organisasi sebagai:


“open systems, hence indeterminate and face uncertainty,
but at the same time as subject to criteria of rationality
and hence needing determinateness and centainty”.

Sebagai open system organisasi mengahadapi lingkungan


yang serba berubah dengan menciptakan buffer yang
dimaksudkan untuk melindungi technical core untuk
memperoleh sumber daya dan membuat produk.
Tipe organisasi dalam upaya menanggulangi lingkungan
yang tidak stabil

 Sequential interdependence merupakan sistem


mekanisme kerja yang berurutan.

 Reciprocal interdependence merupakan sistem kerja


dalam suatu organisasi yang saling melengkapi satu
bagian dengan bagian yang lainnya.
4. Anggota

Faktor anggota dalam suatu organisasi menjadi obyek


dan sekaligus subyek. Ketika anggota menjadi sasaran
suatu rencana atau keputusan maka anggota menjadi
obyek. Di lain pihak, ketika anggota memainkan peran
untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi maka
anggota menjadi subyek.

Baik sebagai obyek maupun subyek, anggota merupakan


raison de étre beradanya atau didirikannya suatu
organisasi, karena pada dasarnya organisasi adalah
“interdependent human being”
Elton Mayo 1880-1949 merupakan orang Australia yang
menjadi dosen pada School of Bussines Administration,
Havard University

Pusat perhatian Mayo adalah manusia dalam organisasi,


sehingga dia dikenal sebagai pelopor human relation
movement dan industrial sociology.

Secara lebih khusus Mayo memperhatikan kondisi


kerja, rasa lelah (fatigue), faktor keamanan kerja, dan
perpindahan.
Generalisasi hasil penelitiannya

Kepuasan kerja tergantung pada hubungan sosial yang


bersifat informal dalam suatu organisasi. Peningkatan
kinerja dapat dilakukan dengan meningkatkan feeling
of importance pekerja.

Upaya ueningkatan kerja anggota sering bertentangan


dengan norma organisasi, karena anggota suatu orga-
nisasi memainkan peran berdasarkan pada logic of
sentiment, di lain pihak organisasi melalukan penilaian
kinerja anggota berdasarkan pada logic of cost and
efficiency.
Rensis Likert (1920-1981) adalah Psikolog sosial yang
mendirikan Lembaga Penelitian Sosial di Michigan
University

Douglas McGregor (1906-1964) adalah dosen


manjemen di Massachusetts Intitute of Technology.

“The average human being learns, under proper


conditions, not only to accept but also to seek
responsibility” Douglas McGregor

Pusat perhatian hubungan antar anggota organisasi


dan bagaimana hubungan tersebut dapat mencapai
tujuan organisasi
Tipe hubungan antar anggota

 Job centered: memusatkan perhatian pada bagai-


mana staf terlibat pada siklus pekerjaan pada
suatu organisasi. Ukuran keberhasilan adalah get
the job done.

 Employee centered: memusatkan perhatian pada


nilai kemanusiaan dalam suatu organisasi, dengan
memberi perhatian pada aspek individualisme,
yakni dengan memberikan bimbingan dan dorong-
an agar staf dapat bekerja secara efisien.

Dalam prakteknya kedua tipe hubungan tidak dapat


berlangsung secara eksklusif, kedua diberlakukan
berdasarkan pada kondisi dan jenis pekerjaan.
Berdasarkan pada tipe hubungan tersebut, Likert dan
McGregor mengembangan empat tipe manajemen
 The exploititive authoritative type: banyak menggunakan ancaman
dan disiplin ketat, komunikasi cenderung dari atas ke bawah dan
berupa perintah.

 The benevolent authoritative type menggunakan sistem reward,


dan menenkankan pada sikap tunduk pada pimpimpinan, masukan
dari bawahan ada tetapi terbatas, keputusan ada di tangan pim-
pinan tertinggi, hanya keputusan rutin dapat didelegasikan

 The consultative type menggunakan reward sistem, dan kadang-


kadang punishment, komunikasi berlangsung dua arah, masukan
kepada pimpinan tertinggi terbatas pada sekelompok orang
tertentu.

 The participative group type hubungan atasan dan bawahan secara


psikologis dekat, sehingga komunikasi dua arah berlangsung
intensif, terdapat kesepakatan tujuan organisasi yang akan dicapai.
Mengapa harus belajar Perilaku Organisasi?

1) Seorang perwira mempunyai peran leadership atau managership


yang harus membuat keputusan baik programmed atu nonprogram-
med.

2) Dalam menjalankan peran tersebut, seorang perwira tidak berada di


luar ranah organisasi.

3) Ketika menjalankan peranannya, seorang perwira perlu memahami


karakteristik struktur organisasi dan pola hubungan antar anggota
dan bagian dalam organisasi.

4) Setiap keputusan yang diambil seorang perwira, mempunyai dampak


terhadap organisasi maupun anggota organisasi.

5) Ketika dampak tersebut menyangkut anggota organisasi, maka


seorang perwira perlu untuk memahami dimensi interinsik dan
eksterinsik anggota.
Manajer
• Manajer adalah orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orang
lain dan yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dalam
organisasi.
• Menurut Henry Fayol bahwa semua manajer menjalankan fungsi-
fungsi manajemen yaitu ; merencanakan, mengorganisasi,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan.
1. Perencanaan ; mencakup menentukan tujuan organisasi,
menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan,
dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk
memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
2. Pengorganisasi ; menetapkan tugas-tugas yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas2 tersebut yang
dikelompokan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan
harus diambil.
3. Mengkoordinasikan atau mengarahkan orang-orang.
Disinilah fungsi kepemimpinan. Kepemimpinan
mencakup ; memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan
orang lain, memilih saluran komunikasi yang paling
efektif, atau memecahkan masalah konflik antara
anggota.
4. Pengendalian ; fungsi terakhr manajer setelah tujuan2
ditentukan, rencana2 dirumuskan, pengaturan struktural
digambarkan orang2 dipekerjakan, dilatih dan dimotivasi.
Maka pengendalian memantau kegiatan-kegiatan untuk
memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang
direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang
berarti.
Pengertian Perilaku Oganisasi

• Perilaku organisasi mencakup semua aspek yang


berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
• Menyangkut aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh organisasi terhadap manusia atau
sebaliknya.
 tujuan praktis adalah mendeterminasi bagaimana
perilaku manusia itu untuk mempengaruhi usaha
pencapaian tujuan organisasi.
Empat unsur dalam perilaku organisasi yaitu ;

1. Aspek psikologis tindakan-tindakan manusia itu sendiri


dalam organisasi. (hasil studi psikologi).
2. Adanya bagian lain yang cukup relevan dengan tindakan
manusia dalam organisasi. Misalnya : Uang merupakan salah
satu faktor/pertimbangan mengapa seseorang memasuki
suatu organisasi. Contoh lain : Psikologi sikap (attitude) akan
mempengaruhi prestasi orang yang bersangkutan.
3. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin. Individu
dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa
yang bertanggung jawab dan mengawasi untuk
pelaksanaannya. Oleh karena itu struktur organisasi
memgang peranan yang penting.
4. Walaupun disadari akan adanya keunikan masing-masing
individu, perilaku organisasi lebih banyak menekankan
pada tuntutan manajer bagi tercapainya tujuan organisasi
secara keseluruhan (diusahakan agar masing-masing
individu selaras dengan tujuan organisasi).

Landasan perilaku bagi manajemen yang sistematis


3 orang yang andil dalam manajemen yang sistematis/modern
dalam kepentingan studi perilaku organisasi yaitu :
Landasan perilaku bagi manajemen yang
sistematis/Modern
Birokrasi Max Weber memberikan perhatian terutama
pada sturuktur organisasi yang kompleks
(orientasi akademis)

Oragnisasi Administratif ; Henry Fayol, memberikan


perhatian terutama pada peranan manajer
dalam memimpin oragnisasi (orientasi Praktis)

Management Frederick W. Taylor, memberikan perhatian


Ilmiah terutama pada pekerjaan.
TAMBAHAN
• Pengertian Organisasi dan Manajemen
perkataan organisasi sering kita hubungkan dengan
departemen pemerintah, pemerintah daerah, perusahaan
negara, perusahaan swasta, RT, RW, Parpol, dsb.
“ Organisasi ialah setiap bentuk kerjasama antara manusia
yang terkait oleh suatu ketentuan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan bersama”.

• Menurut Sondang oraganisasi “ setiap bentuk persekutuan


antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat
seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan”.
• Menurut Parjudi Atmosudirdjo organisasi adalah“struktur
tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan
tertentu”.
• Menurut Robbins “ organisasi adalah suatu unit sosial yang
dikoordinasikan secara sengaja, terdiri dari dua orang atau
lebih yang berfungsi pada suatu basis yang relatif
bersinambunguntuk mencapai tujuan atau serangkaian
tujuan.

 organisasi dapat didefinisikan “ sebagai suatu himpunan


interaksi manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah
disetujui bersama”.
Daftar Buku Anjuran Mata
Kuliah Perilaku Organisasi
1. Stephen P Robbins “Perilaku Organisasi” (Jilid 1 & 2 , Edisi
delapan)
2. McShane Stephen L and Von Glinow, Mary Ann “
Organizational Behavior” , (2005)
3. Luthan Fred “ Organizational Behavior” (1998)
4. Greendberg, Jerald & Baron “Organizational Behavior” (2003)
5. Drs. Adam I, Indrawijaja, MPA, “ Perilaku Organisasi” (2005)
6. Miftah Thoha, “ Perilaku Organisasi” konsep dasar dan aplikasi
(2006)
7. Stephen P Robbins , ( Alih Bahasa Jusuf Udaya) “ Teori
Organisasi” struktur, desain & aplikasi, Edisi 3
8. Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, Dewey E. Johnson, “
Management of Organizational Behavior”.

Anda mungkin juga menyukai