Anda di halaman 1dari 9

DK1P2 KELOMPOK 1

Kenapa anakku kejang ditangan kiri dan


mata membalik dok???

Seorang pasien ♂, pasien datang ke IGD RSUD Dr Doris Sylvanus


dengan keluhan kejang berulang >2x, lamanya >10 detik ketika
dirumah. Berdasarkan cerita ibunya, pasien kejang meghentak-
hentakkan tangan dan kaki dengan mata mendelik keatas 2 jam
smrs. Setelah kejang os berlangsung lemas. Setelah pasien sampai di
IGD, kejang berhenti dan langsung demam tinggi.
KATA SULIT: KATA KUNCI:
1. Mendelik (KBBI: Terbuka lebar, melotot) • Kejang.
• Berulang >2x.
• Durasi >10s.
• Mata mendelik keatas.
• Menghentakkan tangan dan kaki.
• Di IGD, kejang berhenti dan langsung demam
tinggi serta lemas.
Identifikasi Masalah
1. Mengapa pasien mengalami kejang serta mengalami kejang
berulang dan demam?
2. Mengapa setelah kejang pasien mengalami lemas?
3. Apa hubungan kejang dengan demam?
Brainstorming
1. Kejang merupakan sebuah perubahan perilaku yang bersifat sementara dan tiba – tiba yang merupakan
hasil dari aktivitas listrik yang abnormal di dalam otak. Jika gangguan aktivitas listrik ini terbatas pada area
otak tertentu, maka dapat menimbulkan kejang yang bersifat parsial, namun jika gangguan aktivitas listrik
terjadi di seluruh area otak maka dapat menimbulkan kejang yang bersifat umum.
Ketika terjadi kejang, maka penderita akan memgeluarkan energy yang cukup besar sehingga ketika kejang
sudah berhenti maka tubuh akan merasa lemah seperti sehabis berolahraga berat
2. Hubungan Kejang dan demam dapat terjadi karena otak anak yang sedang berkembang sensitif terhadap
efek demam. Kejang ini paling mungkin terjadi dengan suhu tubuh yang tinggi,
yaitu lebih tinggi dari 38,8 ° C.

3. Hipertemia dapat menyebabkan kerusakan pada struktur neuron seperti protein yang berndenaturasi selain
itu, sel dapat mulai menjadi nekrosis ketika berada pada suhu di atas 40-41 derajat celcius. hal-hal ini
bahwa suhu yang tinggi dapat mempengaruhi kerja neuron sehingga dapat memicu terjadinya kejang
Data Tambahan
• KEADAAN UMUM : Tampak sakit sedang (GCS somnolen) E=3, M=5, V=4
• ANAMNESIS : 4 thn, BB 14kg, Panjang 88cm, lingkar kepala 51, status gizi nanti dihitung, dulu pernah kejang seperti ini,
RPD: Pernah TB(PENGOBATAN LENGKAP), pernah epilepsy di umur 1 th 3 bln dan masih pengobatan sampai sekarang.
RPK: Keluarga tidak ada sakit serupa, TB/ASMA(-), Kejang (-), atopi/hipertensi/DM (-).
Rwyt obat : OAT, Anti epilepsy, obat anti kejang
Rwyt imunisasi BCG 1X, DPT 3X, HEPATITIS 3X, POLIO 3X, CAMPAK 1X (demam kejang stlh imunisasi DPT yang ke 3 saat umur 3 bulan, sejak itu jika demam=kejang)
• Rwyt perkembangan :Sosial sudagh bisa mengambil makanan, psikomotor, motoric halus sdh bisa mencontoh, Bahasa sudah bisa mengerti pembicaraan, motoric kasar, sudah bisa berjalan
dengan baik
Rwyt pertumbuhan : tengkurap 5 bln, tmbh gigi 9 bln, duduk 10 bln, berdiri 12 bln, berjalan 13 bln, bicara 1 thn 5 bln
makan teratur 3x sehari, banyak, minum cukup, asi eksklusif dari 0-6 bulan.
Persalinan normal pervaginam, 38 minggu, berat 2800, Panjang 48 cm.
antenatal care rutin, tdk pernah sakit selama hamil.
• TTV
BP :

HR : 105
T : 38

RR : 25
• PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Normochepalus, ubun2 kecil(menutup sempurna, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, mata normal, hidung dan telinga normal, mulut mukosa bibir kering-sianosis tdk ada, tonsil
t1 kiri kanan, hiperemi faring (-), berjak perdarahan pada mukosa faring dan buccal (-)
Leher : tidak ada pembeesaran tiroid dan KGB

Thorax : Inspeksi, simetris. Perkusi, sonor. Palpasi, local fremitus simetris, nyeri tekan (-). Auskultasi, vesikuler, rhonki basah halus (+) kiri kanan, wheezing (-), jantung normal
Abdomen : inspeksi datar, auskultasi bising usus normal, perkusi timpani, palpasi supel, nyeri tekan (-), HEPATOSPLENOMEGALI (-), turgor kulit baik Kembali dalam waktu < 2s

Ekstremitas : aksila dan inguinal tdk ada pembesaran KGB, ekstremitas superior hangat, edem (-), sianosis (-), crt<2s, tonus otot meningkat kiri/kanan, pergerakan fleksi kiri/kanan. Ekstremitas inferior,
akral hangat kiri/kanan, edem sianosis(-), crt<2s, tonus otot meningkat, pergerakan ekstensi kiri/kanan.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Natrium 142 meq/L
2. Kalium 3,4 meq/L
3. Klorida 101 meq/L
4. GDS 194 MG/Dl
5. HB 11,7
6. Leukosit 6,32
7. Trombosit 168.000
8. Hematokrit 34%
9. Eritrosit 4,12 jt
10. MCP 82
11. MCH 28
12. MCHC 35

• Analisis Gas darah


1. PH 7,453
2. Tekanan co2 35,7
3. Po2 55,4
4. Saturasi oksigen 89,4
5. Hco3 25,2

Ureum 15
Kreatinin 0,5

Reflex fisiologis patella, biceps, triceps, achilles (+)


Reflex patologis, kaku kuduk, Babinski, brudzenski 1-2, open hand, kernig sign (-) semua
Jelaskan pemeriksaanya bagaimana
Spiderweb
Pasien laki” (4th)
Datang dengan kejang disertai
demam
Kejang berulang > 2x
Kejang lebih dari 10s
Mata mendelik

DX : Kejang epileptikus

DD:
Kejang demam sederhana
Kejang demam kompleks

Pemeriksaan
anamnesis Pemeriksaan fisik
penunjang
Learning Objective
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan :
1. Interpretasi data tambahan
2. Definisi dan klasifikasi
3. Etiologi
4. Epidemiologi
5. Faktor risiko
6. Patofisiologi
7. Diagnosis (pemeriksaan reflex fisiologis dan patologis)
8. Diagnosis banding
9. Tatalaksana (sesuaikan dengan kondisi pasien) + efek samping + waktu pengobatan + algoritma tatalaksana
10. Edukasi
11. Komplikasi
12. Prognosis
13. Manifestasi klinis
14. Mengapa kejang pasien tidak berhenti dengan obat?
15. Kenapa kejang pasien bisa berulang/ tidak terkontrol?

Anda mungkin juga menyukai