Anda di halaman 1dari 12

HUKUM

Ahmad Ainur Rofiq, S.Pd

Sit Dolor Amet


Fokus Pembahasan Tujuan
1. Pengertian hukum Pembelajaran
2. Menumbuh-kan 1. Bamasis mengetahui
kesadaran untuk taat pengertian hukum
hukum Tuhan 2. Bamasis menguasai
3. Fungsi profetik agama hukum tuhan
dalam hukum 3. Bamasis mengetahui
fungsi profetik agama
dalam hukum
Apa Itu
Hukum ?
Setiap manusia diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
sebagai ciptaan, harus tunduk
kepada hukum yang telah
ditentukan oleh Pencipta
manusia. Sebagai contoh, orang
Islam meyakini Alquran memuat
sejumlah peraturan yang
mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan-Nya, hubungan
manusia dengan sesamanya serta
hubungan manusia dengan alam
lingkungan hidupnya.
hukum merupakan seperangkat
aturan yang mengatur
hubungan antara manusia
dengan tuhannya. Ataupun
hubungan antara manusia
dengan manusia bahkan
dengan alam semesta. 
Menumbuh-kan
kesadaran untuk taat
hukum Tuhan
Apabila manusia mengetahui
dirinya sebagai ciptaan (makhluk)
dari Allah SWT (Khalik) maka ia
tunduk kepada aturan yang
dibuat oleh Penciptanya,
begitulah dengan ajaran agama
lainnya.
Apabila setiap ajaran agama (Islam,
Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan
Konghucu) dapat menumbuhkan kesadaran
untuk taat pada hukum tuhan sehingga akan
berimplikasi :
a. Mendorong seseorang (manusia)
berperilaku dan berbuat sesuai dengan
aturan hukum dan perundang-undangan
yang sah sehingga tercipta suatu kondisi
masyarakat yang sadar dan taat hukum.
b. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara
pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan
berbagai konflik sosial, politik bahkan
menjurus kepada perpecahan dan
perperangan.
Fungsi Profektif Agama
Dalam Hukum.
Fungsi profetik
agama dalam
hukum adalah
menghilangkan
klasifikasi sosial
tertentu yang
mengakibatkan
kebal terhadap
hukum
Membebaskan masyarakat
dari berbagai sistem dan
struktur yang melestarikan
ketidakadilan sebagai sarana
menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan
yang mengondisikan
terbentuknya batin manusia
yang baik, yang berkualitas,
yaitu manusia yang bermoral
(agama sebagai sumber
moral).
Mari
Berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai