Anda di halaman 1dari 32

BIONOMIK HIDUP

LALAT

JERNITA SINAGA, SKM.MPH


LALAT
• Lalat filum Arthropoda,
• kelas Hexapoda
• ordo Diptera.
• Serangga dalam ordo Diptera memiliki dua sayap
dan pada bagian belakang terdapat sepasang
halter yang digunakan sebagai alat keseimbang.
• Lalat merupakan salah satu ordo Diptera.
• Tiga subordo Diptera yang penting yaitu:
• Nematocera,
• Brachycera dan
• Cyclorrhapha.
LALAT
• Famili yang penting dari subordo Cyclorrhapha yaitu:
• Muscidae,
• Sarcophagidae,
• Calliphoridae,
• Gasterophilidae,
• Oestridae dan
• Hippoboscidae.
• ceanian Diptera Catalog disebutkan bahwa ada sekitar 3.880 spesies lalat
yang ditemukan berdasarkan sebaran zoo geografinya. Di kawasan
Australia/Oceania terdapat kurang lebih 1000 spesies dari famili Muscidae.
• Musca domestica atau disebut lalat rumah merupakan salah-satu penyebab
penyakit saluran pencernaan yaitu diare.
• Mempunyai dampak negatif bagi kesehatan manusia seluruh dunia.
• Lalat bisa tersebar secara kosmopolit dan bersifat sianantropik yang artinya
lalat memiliki ketergantungan yang tinggi (berasosiasi) dalam kehidupan
manusia karena sumber makanan manusia menjadi sumber makanan lalat.
Siklus Hidup Lalat
• Metamorphosis merupakan siklus perubahan vektor
lalat yang mulai dari stadium telur, larva/tempayak,
kepompong sampai stadium imago (dewasa).
• Dalam metamorphosis akan terjadi proses
pergantian kulit yang disebut eksedis.
• Lalat adalah salah-satu serangga kelas insekta
yang mengalami proses metamorpohosis
• Lalat buah adalah contoh serangga yang mengalami
metamorphosis secara sempurna yang keberadaan
spesiesnya kurang lebih 4500 spesies.
Siklus Hidup Lalat Secara Umum
• Pada umumnya siklus hidup lalat melalui
4 stadium yaitu :
• 1. Telur
• 2. Larva
• 3. Pupa
• 4. Lalat Dewasa
• Pada beberapa jenis lalat, telur-telur tetap dalam tubuh lalat dewasa sampai
menetap dan baru kemudian dilahirkan larva.
• Lamanya siklus hidup dan kebiasaan tempat bertelur bisa berbeda antara
berbagai jenis lalat.
• Perbedaan-perbedaan dalam hal suhu dan tempat hidup yang biasanya
untuk masing-masing jenis lalat
• Lalat membutuhkan waktu dalam menyelesaikan siklus hidupnya dimulai
sejak masih telur sampai dengan dewasa antara 12 sampai 30 hari. Rata-rata
lalat membutuhkan waktu antara 7-22 hari dalam proses perkembangbiakan,
• Tergantung dari kondisi temperature dan makanan yang tersedia bagi
kehidupan lalat
Gambar Siklus Hidup Lalat )
Siklus hidup lalat mulai dari telur, larva/tempayak,
pupa/kepompong dan dewasa.
Telur
• Telur diletakkan pada
bahan-bahan organik
yang lembab (kotoran
binatang, sampah dan
lain-lain) pada tempat
yang secara langsung
tidak terkena sinar
matahari. Ciri-cirinya
telur berwarna putih
dan biasanya menetes
setelah 8-30 jam,
tergantung dari
temperature
sekitarnya.
Larva/tempayak
• Tingkat I : Instar I atau yang disebut
telur yang baru menetes, yang
memiliki ciri-ciri panjang 2 mm,
berwarna putih, tidak bermata dan
kaki, amat aktif dan ganas terhadap
makanan, setelah 1 - 4 hari melepas
kulit keluar instar II.
• Tingkat II : Ukuran besarnya 2 kali
instar I, setelah satu sampai
beberapa hari, kulit mengelupas
keluar instar III.
• Tingkat III: Larva berukuran 12 mm
atau lebih, tingkat ini memakan
waktu 3 sampai 9 hari. Larva mencari
tempat dengan temperatur yang
disenangi, dengan berpindah-pindah
tempat, misalnya pada gundukan
sampah organik. Temperatur yang
disukai adalah 30 – 350C.
Pupa/kepompong
• Pada masa ini,
jaringan tubuh larva
berubah menjadi
jaringan tubuh
dewasa. Stadium ini
berlangsung selama
3-9 hari. Temperatur
yang disukai ± 350C.
Dewasa
• Proses pematangan
menjadi lalat dewasa
membutuhkan waktu
kurang lebih 15 jam dan
setelah itu siap untuk
mengadakan perkawinan.
Seluruh waktu yang
diperlukan 7-22 hari,
tergantung pada
kondisitemperature
setempat, kelembaban dan
makanan yang tersedia.
Umur lalat dewasa dapat
mencapai 2-4 minggu.
Struktur Anatomi dan Morfologi
Lalat
• Tagma pertama dari lalat, kepala, terdiri
atas ocelli, antena, mata majemuk, dan bagian-bagian mulut
(labrum, labium, mandibula, dan maksila).
• Tagma kedua, toraks, menahan sayap dan memiliki otot-otot
terbang pada ruas kedua, yang bentuknya membesar.
• Ruas pertama dan ketiga bentuknya lebih kecil.
• Pada ruas ketiga toraks terdapat halter, yang membantu
menyeimbangkan lalat selama terbang.
• Adaptasi lebih lanjut untuk terbang adalah pengurangan
jumlah ganglion saraf dan konsentrasi jaringan saraf di toraks
Struktur Umum Anatomi Lalat
CIRI UMUM LALAT
• Struktur tubuh lalat umumnya berukuran kecil, sedang,
sampai tergolong besar.
• Lalat mempunyai mata majemuk yang besar di sisi kiri dan
kanan kepalanya,
• Tiga ocelli kecil di kepala,
• Sepasang antena,
• Sepasang sayap dibagian depan dan sayap belakang
modifikasi menjadi halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan di bagian belakang.
• Lalat mempunyai mata majemuk dan sepasang antena
yang sering pendek, terdiri atas tiga ruas.
• Bagian mulut lalat dapat digunakan untuk menghisap dan
menusuk atau untuk menjilat dan menyerap.
CIRI UMUM LALAT

• Neuron pengendalian arah pandangan, wilayah jangkauan optik dianalisis oleh


sekumpulan neuron yang sensitif terhadap gerakan.
• Satu bagian dari neuron-neuron ini digunakan untuk mengestimasi parameter-
parameter gerakan sendiri, seperti mengoleng, berguling, dan berbelok.
• Neuron-neuron lainnya diduga digunakan untuk menganalisis materi
penglihatan itu sendiri, seperti mengidentifikasi bentuk suatu figur di tanah
dengan menggunakan paralaks gerak. 
• Bentuk antena beragam, tapi seringnya pendek untuk mengurangi beban saat
terbang.
• Biasanya bentuk tubuh lalat betina lebih besar daripada lalat jantan.
• Lalat dewasa bersayap dan aktif bergerak, sebaliknya larva lalat berkembang
terbatas dimedia habitat.
• Larva lalat dari sudut pandang positif sebenarnya diperlukan oleh alam karena
bersifat sebagai decomposer, akan tetapi lalat dewasa lebih banyak bersifat
mengganggu.
Bionomik lalat
• Tempat perindukan
• Kebiasaan Makan
• Kebiasaan hidup
• Jarak terbang
• Tempat istirahat
• Lama hidup
• Temperatur dan kelembaban
• Sinar

TEMPAT PERINDUKAN
• Lalat menyenangi tempat-tempat yang basah seperti tumbuh-tumbuhan yang busuk,
• Sampah basah,
• Kotoran bintang,
• Benda-benda organik dan kotoran yang menumpuk secara kumulatif (dikandang
hewan) sangat disenangi oleh larva lalat,
• Tempat yang secara umum perindukan bagi lalat adalah tempat yang kotor dan
basah
Kebiasaan makan

• Lalat memiliki kebiasan memakan, makanan


yang dimakan oleh manusia dalam sehari-hari
contohnya susu, gula serta makanan lainnya.
• Bentuk makanannya cair atau makanan yang
basah, sedang makanan yang kering dibasahi
oleh ludahnya terlebih dulu, baru diisap.
• Kondisi makanan yang temperature tinggi lebih
disukai lalat daripada lingkungan yang ada
disekitarnya.
Kebiasaan hidup

• Lalat rumah (M domestica) bersifat tidak menggigit,


tetapi mempunyai tipe mulut menjilat,
• Lalat rumah (M domestica) sering ditemukan di
tempat timbunan sampah dan kandang ternak.
• Kebanyakan lalat hijau (C. Megacephala dan Lucilia
sp) memakan zat-zat organik yang baunya membusuk
dan lalat berkembangbiak didalam bangkai
meletakkan telur pada tubuh hewan yang mati dan
larva makan dari jaringan-jaringan yang membusuk
Jarak terbang

• Jarak terbang dipengaruhi dengan


ketersediaan makanan yang ada,
• Rata- rata 6-9 km, Kadang-kadang
dapat mencapai 19-20 km dari tempat
berbiak atau 7-12 mil dari tempat
perkembangbiakannya.
• Lalat mampu terbang 4 mil/jam.
Tempat istirahat

• Lalat memilih tempat istirahat yang kondisi sejuk/lembab,


• Lalat juga lebih menyukai tempat yang tidak berangin, tetapi sejuk,
dan kalau malam hari sering hinggap di semak-semak diluar tempat
tinggal.
• Lalat beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran
pakaian, rumput-rumput, kawat listrik dan lain-lain
• Disukai tempat-tempat dengan tepi tajam yang permukaannya
vertikal.
• Tempat istirahat tersebut biasanya dekat dengan tempat makannya
dan tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah.
• Lalat istirahat di tempat dimana ia hinggap dan atau tempat yang
dekat dari tempat hinggapnya
Lama hidup
• Lama hidup lalat dipengaruhui adanya makanan, air serta temperature yang
mendukung.
• Saat musim panas lalat dapat hidup berkisar antara 2-4 minggu,
• Sedangkan pada musim dingin lalat dapat hidup biasanya mencapai 70 hari

Temperature dan kelembaban


• Lalat mulai terbang pada temperatur 150C dan aktifitas optimumnya pada temperatur
210C.
• Pada temperatur di bawah 7,50C tidak aktif dan di atas 450C terjadi kematian pada lalat,
sedangkan kelembaban erat hubungannya dengan temperatur setempat.

Sinar
• Lalat adalah serangga yang memiliki sifat fototropik, dimana lalat menyukai
sinar. Saat malam hari lalat tidak aktif, tetapi dengan adanya bantuan sinar
lalat bisa atif kembali efek adanya sinar pada lalat tergantung sepenuhnya
pada kondisi temperature dan kelembaban disekitar. Melihat pola hidupnya,
lalat tipe makhluk hidup yang kompleks dan dapat berkembang biak dengan
pesat serta mampu bertahan hidup dengan relatif lama pada temperatur dan
keadaan tertentu.
Warna dan Aroma
• Lalat tertarik pada cahaya terang seperti warna putih
dan kuning, tetapi takut pada warna biru.
• Lalat tertarik pada bau atau aroma tertentu, termasuk
bau busuk dan esen buah.
• Bau sangat berpengaruh pada alat indra penciuman,
bau merupakan stimulus utama yang menuntun
serangga dalam mencari makanannya, terutama bau
yang menyengat.
• Organ kemoreseptor terletak pada antena, maka
serangga dapat menemukan arah datangnya bau
Jenis-jenis lalat
• Menurut Nuraini Devi (2001, h. 1) pada saat ini dijumpai ± 60.000-100.000 sepesies
lalat, tetapi tidak semua spesies perlu diawasi karena beberapa diantaranya tidak
berbahaya terhadap kesehatan masyarakat.
• Sebagai makhluk hidup, lalat tentunya memiliki banyak spesies. Berdasarkan
pembagian spesiesnya, lalat memiliki beberapa spesies yang terpenting dari sudut
kesehatan yaitu : Lalat rumah (Musca domestica), lalat kandang (stomoxys calcitrans),
lalat Hijau (Phaenecia) dan lalat kecil (Fannia) dan lalat daging (Sarchopaga)

Jenis lalat yang banyak sering dijumpai ialah :


a. Lalat Rumah (Musca Domestica)
b. Lalat Kandang (Stomoxys calcitrans)
c. Lalat Hijau (Calliphora vomitoria)
d. Lalat Daging (Sarcophaga)
e. Lalat Kecil (Fannia)
f. Lalat Buah (Drosophila species)
Lalat rumah (Musca domestica)
• Lalat rumah adalah pembawa utama penyakit dan dapat menginfestasi segala tipe bangunan.
• Lalat tertarik dengan segala macam makanan, termasuk makanan manusia, makanan hewan,
pembuangan makanan, dan bahkan kotoran.
• Larva bisa juga terlihat ketika mereka merangkak keluar dari tempat perkembangbiakkan untuk
menjadi kepompong.
• Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-9 mm, tubuh Musca domestica dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu kepala, dada (toraks) dan perut (abdomen).(
• Berwarna hitam keabu-abuan dan mempunyai empat pita yang berupa garis memanjang pada
permukaan toraks
• Empat garis memanjang pada bagian punggung.
• Mata lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Memiliki mata majemuk yang
besar, pada bentuk jantan kedua mata majemuk yang berdekatan, tetapi bentuk betina lebih berjauhan
• Antenanya terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu pada
bagian atas dan bawah
• Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap
makanan berupa cairan atau sedikit lembek.
• Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan saluran halus
disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap.
• Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati
garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan
musca jenis lainnya.
• Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku.
• Bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut.
• Pulvilus tersebut memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus
kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya.
Morfologi Lalat rumah (Musca domestica)
• Keterangan Gambar :
A.    Tarsus
B.     Antena
C.     Torax
D.    Mata
E.     Sayap
2.  Klasifikasi Lalat Rumah
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthoropoda
Kelas: Hexapoda
Ordo: Diptera
Family: Muscidae
Genus: Musca
Spesies : Musca domestica.

 
Lalat Hijau (Chrysomya megacephala )
• Lalat biasanya berkembangbiak di bahan yang cair atau semi cair
yang berasal dari hewan, termasuk daging, daging busuk, ikan,
sampah ikan, bangkai, sampah penyembelihan, sampah dan tanah
yang mengandung kotoran hewan.
• Secara umum lalat Chrysomya megacephala memiliki pembagian
tubuh yang sama seperti lalat pada umumnya.
• Tubuh terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, thoraks dan abdomen,
serta di lengkapi dengan sepasang sayap.
• Ciri umum Chrysomya megacephala dewasa selain memiliki warna
tubuh hijau kebiruan metalik, mengkilat,
• Lalat ini memiliki ukuran kira-kira 1,5 kali lalat rumah.
• Sayapnya jernih dengan guratan venasi yang jelas,
• Seluruh tubuh tertutup dengan bulu-bulu pendek diselingi dengan
bulu-bulu keras dan jarang letaknya.
• Mempunyai abdomen berwarna hijau metalik).
• Lalat jantan memiliki sepasang mata yang cenderung bersatu atau
holoptik sedangkan lalat betina memiliki sepasang mata yang sedikit
terpisah antara satu dan lainnya atau dikoptik.
• Beberapa jenis tidak bertelur tetapi mengeluarkan larva.
• Lalat jarang masuk dalam restoran-restoran dan rumah-rumah dan
karena itu lalat tidak menjadi faktor penting dalam mekanisme
penyakit. Tetapi mereka bisa menyebabkan myiasis pada manusia.
• Berukuran sedang sampai besar, kira-kira 6-14 mm, lalat ini bersifat
viviparus dan mengeluarkan larva hidup pada tempat
perkembangbiakannya seperti daging, bangkai, kotoran dan sayur-
sayuran yang sedang membusuk.
• Siklus hidup lalat ini berlangsung 2-4 hari, umumnya ditemukan di
pasar dan warung terbuka, pada daging, sampah dan kotoran tetapi
jarang memasuki rumah.
Lalat buah (Drosophila species)
• Lalat buah adalah hama penganggu yang termasuk kedalam ordo Diptera famili
Tephritidae.
• Di dunia famili Tephritidae berjumlah kurang lebih 4000 spesies dan dikelompokkan ke
dalam 500 genus.
• Beberapa penelitian tentang spesies lalat buah telah banyak di laporkan yaitu, di Asia
terdapat 180 spesies,
• di Yogyakarta terdapat 2 spesies.
• Di daerah Indo-fasifik terdapat 60 spesies, sedangkan di Indonesia Bagian Barat
terdapat 90 spesies.(38)
• Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang kecil, cepat berkembang biak, siklus
hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah didapat.

Ciri-ciri dari :
1. Lalat buah ini yaitu memiliki tubuh bewarna kuning atau coklat, belang-belang. 
2. Memiliki mata yang bewarna merah. Terang
3. Lalat buah ini merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan,
artinya bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya.
4. Lalat kecil ini menyukai bunga, dan buah yang matang.
5. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup bergerombolan pada
buah-buahan yang masak yang mengandung air,
misalnya : 1. buah nanas (Ananas comunis),
2. papaya (Carica papaya),
3. pisang (Musa sp.) dan buah lainnya.
6. Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada buah yang
membusuk
• Panjangnya 3mm. 
• Perut menggantung di penerbangan, yang lambat. 
• Cenderung melayang.
Lalat Kecil (Fannia)
• Lalat Fannia canicularis dan Fannia scalaris dikenal dengan nama Litte house flies.
• Lalat ini berkembang biak ditempat kotoran basah hewan piara, orang atau unggas,
atau buah-buahan yang sedang membusuk.
• Lalat ini lebih menyukai keadaan sejuk dan lebih lembab dibandingkan jenis-jenis
Musca.
• Lalat ini juga menghabiskan waktunya lebih banyak di dalam hunian manusia, dan
tempat jantan berkeliling di sekitar lampu-lampu yang menggantung. 
• Pada umumnya segala jenis atau spesies lalat memiliki kecenderungan pola hidup
dan siklus hidup yang hampir sama.
• Namun pada keadaan-keadaan tertentu dan tempat-tempat tertentu ada lalat yang
mampu bertahan kuat dibandingkan dengan lalat-lalat yang lainnya.
• Tapi hal ini tidak mempungkiri bahwa spesies-spesies lalat yang telah disebutkan
diatas merupakan vektor pembawa penyakit dan merupakan hewan pengganggu
yang harus dikendalikan sehingga perlu diketahui siklus dan pola hidupnya agar
mudah untuk dikendalikan.
Lalat Daging (Sarcophaga)
• Panjangnya 6-14mm. 
• Rongga dada berwarna abu-abu terang dan mempunyai 3 garis-garis gelap
memanjang. 
• Perut juga berwarna abu-abu terang, bercorak bercak-bercak hitam untuk
memberikan tampilan kotak-kotak
• Sesuai dengan namanya, hewan ini senang menaruh telur dan larva di daging yang
sudah membusuk.
• Lalat juga bisa hidup di bangkai hewan.
• Ukurannya bervariasi dari 6 sampai 14 milimeter.
• Terdapat garis gelap memanjang di tubuhnya yang secara kasat mata terlihat
berwarna abu-abu terang.
• Daging yang mereka pilih bukan hanya binatang darat, tetapi juga daging ikan-ikan
yang berasal dari laut.
• Jenis penyakit yang ditularkan oleh hewan ini adalah basil kusta
dan pseudomyiasis usus.
• Jenis penyakit ini ditularkan saat seseorang memakan daging (makanan) yang
mengandung larva lalat.
Lalat limbah – jenis lalat kecil (Psychodidae)

• Hewan ini lebih sering disebut dengan ngengat.


• Ialat jenis yang sering terlihat di limbah dan area
pembuangan.
• Ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan Drosophila
species, sebab ukurannya hanya 2 milimeter.
• Warna tubuhnya abu-abu gelap atau kadang ada corak
coklat mudanya.
• Sayapnya padat dan ditumbuhi rambut.
• Hewan ini sangat suka dengan tempat lembab.
• Bahkan seringnya, larva mereka ditemukan bertumpuk di
padatan yang lembap, septic tank, limbah rumah, hingga
saluran pembuangan dan kompos.
Lalat pasir (Spiriperva lunulata

• Daur hidup lalat pasir sangat lambat.


• Untuk berada di tahap larva saja,
butuh waktu sekitar 2 tahun.
• Warnanya abu-abu pucat dengan
panjang tubuh sekitar 10 sampai 11
milimeter.
• Mata dan kakinya berwarna coklat
kemerahan.
Lalat kuda (Family tabanidae

• Hewan ini seringnya menyerang hewan ternak. Bila sang betina


sudah menggigit hewan secara terus menerus, maka kadang akan
terjadi penurunan berat badan pada hewan tersebut.
• Berbeda dengan sang betina, versi jantannya merupakan pemakan
nektar dan serbuk sari sehingga sangat aktif di siang hari.
• Keduanya memiliki warna hitam dengan ukuran tubuh yang
panjang mencapai 25 milimeter. Ada juga yang berwarna coklat tua
(kehitam-hitaman). Warna matanya hijau.
• Perbedaan mencolok antara betina dan jantan adalah pada jarak
matanya. Di mana versi jantannya memiliki mata yang berdekatan.
• Meski seringnya menggigit hewan ternak, mereka juga bisa
menggigit manusia dan rasanya sangat sakit.

Anda mungkin juga menyukai