Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI, ADOPSI, DAN DIFUSI INOVASI

DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

Oleh :
1. Riza Irianingtyas 155050100111095
2. Muthiatin Wafiroh 155050100111097
3. Adinar Dwi Asta 155050100111119
4. Asti Prima Tiarso P. 155050100111120
5. Lailatul Oktavina P. 155050100111122

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Dasar-dasar Komunikasi Untuk Penyuluhan Pertanian

A. Pengertian Komunikasi

Secara umum, komunikasi sering diartikan sebagai: “suatu proses


penyampaian pesan dari sumber ke penerima” (Berlo, 1950)

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Proses komunikasi antara penyuluh dan sasarannya juga tidak hanya


terhenti jika penyuluh telah menyampaikan inovasi atau jika sasaran telah
menerima pesan tentang inovasi yang disampaikan penyuluhnya, tetapi
seringkali (dan seharusnya memang begitu) komunikasi baru berhenti jika
sasaran telah memberikan tanggapan seperti yang dikehendaki oleh
penyuluhnya yaitu berupa penerimaan dan penerapan inovasi tersebut di
dalam praktek berusahatani, baik yang ditunjukkan dalam perubahan
pengetahuan, sikap, atau keterampilannya.

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
B. Tujuan Komunikasi

Di dalam setiap proses komunikasi, sedikitnya akan terkandung


salah satu dari 3 (tiga) macam tujuan komunikasi yaitu :

1. Informatif, atau memberi informasi/berita


2. Persuasive, atau membujuk
3. Intertainment, atau memberikan hiburan

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
C. Proses perubahan dalam komunikasi

Melalui komunikasi, upaya untuk mencegah perilaku orang lain sebenarnya dapat dilakukan
melalui 4 cara yaitu :
1. Secara persuasive atau bujukan, yakni perubahan perilaku yang dilakukan dengan cara
menggugah perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau mengikuti apa yang
dikehendaki oleh komunikator.
2. Secara pervasion atau pengulangan, yakni penyampaian pesan yang sama secara
berulang-ulang, sampai sasarannya ,mau mengikuti kehendak komunikator.
3. Secara compulsion atau teknik pemaksaan tidak langsung dengan cara menciptakan
kondisi yang membuat sasaran harus melakukan/ menuruti kehendak komunikator.
4. Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara memberi sanksi
(hadiah atau hukuman) kepada mereka yang menurut/melanggar anjuran yang diberikan.

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
D. Kejelasan Komunikasi

Agar penyuluhan dapat berlangsung efektif, satu hal yang harus selalu diutamakan adalah
perlu adanya : “kejelasan komunikasi” yang sangat tergantung kepada keempat unsur
komunikasinya, yaitu
1. Unsur pesan
Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah
diupayakan agar pesan tersebut berisi hal-hal yang dipahami oleh sasaran. Baik
mengenai isi materi, bahasa yang digunakan, dan disampaikan pada waktu dan tempat
yang sesuai.
2. Unsur media/saluran komunikasi
Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakan harus terbebas
dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakan media masa) ataupun gangguan
sosial budaya (jika menggunakan media antar pribadi).
BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Lanjutan........

3. Unsur penyuluh dan sasarannya


Penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha :
a. Meningkatkan keterampilannya berkomunikasi
b. Menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami
c. Untuk bersikap baik (meskipun tahu bahwa dia tidak disukai)
d. Memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak menyinggung nilai-nilai sosial budaya
sasaran (meskipun tahu dia sendiri benar-benar tidak menyukainya)
e. Mengefektifkan komunikasi dalam penyuluhan pertanian

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Apa itu ADOPSI INOVASI dalam PENYULUHAN.?

Adopsi inovasi dalam penyuluhan merupakan proses penerimaan


sesuatu yang baru “inovasi”, yaitu menerima sesuatu yang “baru” yang
ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain(penyuluh).

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Tahapan-tahapan Adopsi :

1. Awareness (kesadaran), yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang
ditawarkan oleh penyuluh.
2. Interest (tumbuhnya minat), seringkali ditandai dengan keinginan bertanya untuk
mengetahui lebih tentang inovasi yang di tawarkan penyuluh.
3. Evaluation, penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yang telah di ketahui
informasinya secara lebih lengkap.
4. Trial, mencoba dalam skala kecil untuk myakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan
untuk skala yang lebih luas lagi.
5. Adoption, menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan
uji-coba yang telah dilakukan/diamatinya sendiri.

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi

1. SIFAT INOVASINYA SENDIRI

Intrinsik Inovasi Ekstrinsik inovasi


• Informasi ilmiah yang melekat/dilekatkan pada • Kesesuaian inovasi dengan lingkungan
inovasinya setempat
• Nilai” atau keunggulan” yang melekat pada inovasinya
• Tingkat keunggulan relatif dari inovasi yang
• Tingkat kerumitan inovasi ditawarkan atau keunggulan lain yang dimiliki
• Mudah/tidaknya dikomunikasikan inovasi oleh inovasi dibandingkan dengan teknologi
• Mudah/tidaknya inovasi untuk dicoba yang sudah ada yang akan
diperbaharui/digantikan
• Mudah/tidaknya inovasi untuk diamati

2. SIFAT SASARAN

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
FAKTOR KECEPATAN SESEORANG DALAM ADOPSI INOVASI

Luas Usaha Tani

Tingkat Pendapatan

Keberanian Mengambil Resiko

Umur

Tingkat Partisipasi dalam Kelompok/Organisasi

Mencari Informasi dan Ide-ide Baru

Sumber Informasi yang Dimanfaatkan

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
PERAN INDIVIDU dalam Kecepatan Adopsi Inovasi

• Prasangka inter-personal
• Pandangan terhadap kondisi lingkungan yang terbatas
• Sikap terhadap Penguasa
• Sikap kekeluargaan
• Fatalisme
• Kelemahan aspirasi
• Hanya berpikir untuk hari ini
• Kosmopolitnes
• Kemampuan bersikap kritis
• Tingkat kemajuan peradaban

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Bertujuan untuk mengadopsi sesuatu inovasi juga akan mempengaruhi


kecepatan adopsi.
• Berarti jika keputusan diambil secara pribadi relatif lebih cepat
dibandingkan pengambilan keputusan berdasarkan keputusan bersama.

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
SALURAN KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN

• Dapat dengan mudah menggunakan media massa, sehingga kelompok


sasarannya dapat dengan cepat menerima inovasi.
• Penyampaian inovasi relatif sulit disampaikan dengan media massa, berarti
sasaran belum mampu memanfaatkan media massa

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
KEADAAN PENYULUH

• Aktifitas yang dilakukan penyuluh (mempromosikan) inovasinya


• Semakin rajin penyuluh menawarkan inovasi, proses adopsi akan semakin
cepat
• Mampu untuk berkomunikasi secara efektif dan terampil

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
RAGAM INFORMASI

• Media Massa
• Teman atau Tetangga
• Penyuluh
• Pedagang

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
DIVUSI INOVASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

• Difusi inovasi adalah perembesan adopsi inovasi dari satu individu yang
telah mengadopsi ke individu yang lain dalam sistem sosial masyarakat
sasaran yang sama
• Proses adopsi pembawa inovasinya berasal dari “luar” sistem sasaran sosial
masyarakat
• Proses difusi, sumber informasi dari “dalam” sistem sasaran sosial
masyarakat

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
DIVUSI INOVASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

Mempercepat proses difusi/adopsi inovasi dengan cara,


a. Melakukandiagnosa terhadap masalah-masalah masyarakat
b. Membuat masyarakat sasaran menjadi tidak puas dengan kondisi yang
dialaminya
c. Menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat sasaran
d. Mendukung dan membantu masyarakat sasaran
e. Memantabkan hubungan dengan masyarakat.

BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
BRAWIJAYA UNIVERSITY
FACULTY OF ANIMAL HUSBANDRY
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai