THEORY PRIMER
By :
H. George Frederickson, Kevin B. Smith, Christopher W. Larimer, and
Michael J. Licari
CHAPTER 1,2,3
Presented by :
Florence Rosdiana Lebrina
PEMBAHASAN BAB 1-3
1. Pendahuluan
2. Teori Kontrol Politik Atas Birokrasi
3. Teori Politik Birokrasi
BAB I
Pendahuluan
I. Kenapa kita butuh Teori
Administrasi Publik ?
• Semua kejadian yang terjadi pada orang-orang
hebat di dunia, mungkin dicapai dengan
administrasi publik
• Praktik organisasi dan manajemen di dalam
masyarakat sudah ada sejak dahulu
• Dari jaman federalis, Admisnitrasi publik
berusia 230 th 23 dekade 7 generasi
• Dari masa Wilson (1887), administrasi publik
berusia 129 th 12 dekade 3 generasi
I. Kenapa kita butuh Teori Administrasi
Publik ?
• Peralihan masyarakat feodal ke
masyarakat ber”negara”-ber”bangsa”,
dimungkinkan karena adanya sentralisasi
kebijakan dan desentralisasi pelaksanaan
kebijakan (Tout 1937; Ellud 1955;
Chrimes 1952).
• Masa colonial pun digambarkan dengan
cara yang sama, namun dengan skala
yang lebih mendunia
• Beberapa elemen dalam administrasi publik
(Weber,1952):
o Beberapa dasar otoritas formal, dengan
klaim ketaatan
o Hukum dan peraturan yang ditetapkan
secara sengaja, yang berlaku untuk semua
o Kompetensi individu, mencakup diferensiasi
tugas, keahlian dan / atau profesionalisme
o Pengelompokan individu menjadi sebuah
organisasi berdasarkan keahliannya masing-
maisng
Lanjutan….
• Koordinasi berdasarkan hirarki
• Kontinuitas melalui peraturan dan catatan;
• Organisasi bukanlah mengenai orang-orang yang
memegang jabatan atau jabatan didalamnya.
• Perkembangan teknologi organisasi tertentu dan
spesifik.
II. Penggunaan Teori Administrasi Publik
• Validitas dan kegunaan dari setiap teori
bergantung pada kapasitas untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan
memprediksi.
• Asebuah teori yang berguna, harus secara
akurat menggambarkan kejadian atau fenomena
yang terjadi
• Fenomena dalam administrasi publik yang paling
penting bersifat kompleks. Oleh karena itu
deskripsinya merupakan representative abstrak
fenomena
II. Penggunaan Teori Administrasi
Publik
• Semua deskripsi mengharuskan
analisis elemen mana dalam fenomena
yang harus ditekankan
• Semua deskripsi adalah distorsi realitas
dan relatif terhadap keadaan yang
berlaku pada saat deskripsi.
Penggunaan Administrasi Publik dalam Management
MAGNITUDE
ACCEPTABILITY
RELEVANCE (VMO)
DOABILITY/ VIABILITY
COST-EFFECTIVE
IMPACT
SUSTAINABILITY
OTHERS
T OTA L
• Lawan dari ini ditemukan dalam model dominan-council yang ditunjukkan di kotak 5b,
yang menggambarkan ruang keterlibatan council di keseluruhan empat level.
• Disebut sebagai model kontrol birokrasi dari sebuah council.
• Point penting di model manajer-kuat dan dominan-council adalah karakter across-the-
board untuk power dan pengaruh. Pola inkursi con yang ditunjukkan di 5c
mendeskripsikan
Gambar 4. Gambar 5.
Pembagian Dikotomi: Dimensi Proses Pemerintah Derivasi dari Pembagian
• Kotak 5d menggambarkan standoff antara manajer tegas dan council yang sama tegas.
• Mereka memeriksa dan mengendalikan satu sama lain tanpa council harus melakukan
kontrol penuh atau tanpa manajer menganggap dirinya diberi diskresi administratif.
• diskresi administratif.
• Model ini menunjukkan dan menggambarkan beberapa variasi yang ditemukan dalam
respon manajerial dan birokratik ke kontrol politik di kota bentuk council-manager
• Dari studi pemerintah kota bentuk
council-manager yang menggunakan
kebijakan dan administrasi sebagai
unit analisis menggambarkan teori
dari administrasi publik
• Ini berarti bahwa meski dikotomi
kebijakan-administrasi sederhana
tidak punya dukungan empiris,
Gambar 6.
konsepsi kebijakan dan politik di satu
Leadership Dalam Rencana Council-Manager pihak, dan administrasi di lain pihak,
masih bisa menjelaskan variasi dalam
organisasi atau kota dalam hal kontrol
politik atas birokrasi, atau
menjelaskan karakter atau kualitas
kontrol atau ketiadaannya.
III. Apakah Birokrasi Telah Di Luar Kontrol ?
• Sekelompok teori tentang kontrol birokrasi bisa dideskripsikan sebagai
teori kaptur birokratik. berawal dari studi pemerintah federal, dan
khususnya dari studi proses regulasi dan komisi regulasi independen.
• Dalam kondisi ini, regulator kadang disebut sebagai “yang berganti
menjadi pribumi”.
• Versi lain dari teori kaptur ini adalah bahwa proses birokratik didominasi
oleh aktor kebijakan – seperti kelompok kepentingan, komite kongres
yang mengawasi agensi, dan agensi pemerintah
• Hal menarik tentang teori kaptur adalah bahwa ini menunjukkan bahwa
ada terlalu banyak kontrol politik atas birokrasi.
III. Apakah Birokrasi Telah Di Luar Kontrol ?
• Teori kaptur birokratik di tingkat pemerintah lokal adalah teori respon klien.
• Teori respon klien pada intinya adalah teori administrasi publik tradisional
yang menitikberatkan ke efektivitas agensi dan nilai instrumental dari
efisiensi, ekonomi dan ekuitas
• Teori respon klien dilakukan oleh Michael Lipsky dalam karya klasiknya:
Street-Level Bureaucracy, Dilemmas of the Individual in Public Services (1980) :
1. Sumberdaya sangat tidak mencukupi.
2. Kebutuhan akan jasa cenderung naik mendekati suplai.
3. Harapan tujuan di agensi cenderung ambigu, tidak jelas atau berkonflik.
III. Apakah Birokrasi Telah Di Luar Kontrol ?
• Teori respon klien dilakukan oleh Michael Lipsky dalam karya klasiknya: Street-Level Bureaucracy,
Dilemmas of the Individual in Public Services (1980) :
5. Klien cenderung non-voluntary. Sebagian akibatnya, klien tidak lagi menjadi kelompok referensi
birokratik.
6. Birokrat street-level biasanya memiliki kemampuan atau diskresi dalam memberikan jasa.
7. Dalam kondisi sumberdaya minim dan kebutuhan tinggi, birokrat menjatah jasanya.
9. Mereka mengontrol klien dengan menjaga jarak, otonomi, keahlian, dan simbol, yang karena itu
mengurangi konsekuensi ketidakpastian.
10. Birokrat street-level sering terkucil dari kerjanya, dan menunjukkan bentuk pengunduran fisik.
11. Birokrat street-level cenderung menjadi kelas menengah, dan menjatah jasanya berdasarkan nilai
kelas-menengah seperti sikap hemat dsb.
Gambar 7.
Nilai Politik dan Administratif
• Setelah pensiun, Dwight Waldo juga diwawancara oleh dua muridnya, Brack
Brown dan Ricahrd J. Stillman, Jr. Porsi wawancara yang berkaitan dengan
pemisahan power dan dikotomi politik-administrasi adalah yang menarik, yang
menurut Waldo, bisa mendukung kebijakan bahwa tidak ada dikotomi (1986).
V. KESIMPULAN
• Pemisahan power memang ada – bisa kuat dan permanen. Skema rumit
pemisahan dan pembagian power telah ada di Konstitusi, dan lebih dari
dua abad, Konstitusi telah mengatur kehidupan nasional kita.
• Formula, perspektif, pendekatan, dan dikotomi ke politik-administrasi
adalah sebuah upaya di pihak administrasi publik untuk menggunakan
pemisahan power.
• Teori kontrol politik atas birokrasi adalah kuat secara empiris dan elegan
secara teoritis dalam administrasi publik.
BAB III
Teori Politik Birokrasi
1 PENGERTIAN
TEORI POLITIK BIROKRASI
Dwight Waldo
(1948)
Efisiensi sebagai prinsip dasar dalam teori Administrasi yang efisien Administrasi
3 4
administrasi ortodoks. yang baik.
2 TEORI ADMINISTRASI SEBAGAI TEORI POLITIK
Dwight Waldo
(1952)
PARADIGMA ALLISON MENGENAI
3
POLITIK BIROKRASI
Graham T. Allison
Pendekatan Pengambilan Keputusan : mengenal 2
Cabang Teori , yaitu Teori Proses Organisasi dan Teori
Birokrasi Politik
PARADIGMA ALLISON MENGENAI
3
POLITIK BIROKRASI
“Dimana anda berdiri, tergantung dimana anda duduk” (Deplu fokus pada
negosiasi diplomati, Dep. Pertahanan fokus pada aksi militer dll.
POLITIK
BIROKRAS
I
INSTITUSIONAL
TERKAIT STRUKTUR
TERKAIT PERILAKU
James Q. Wilson
1989
Manager Harusnya berperan seperti 4 Executive Harus memiliki kemampuan
3 pemimpin perusahaan yang harus miliki sense
dalam membela misi dan mensupport
yang kuat atas misi organisasi, dan mampu organisasi dalam mencapai tujuan yang
mengkoordinasikan pekerjaan dengan para telah ditentukan.
operator dari semua urusan.
5 REPRESENTATIF BIROKRASI
Samuel Krislov
1974