Urtikaria solaris
Alifiya Rofikhatul Ulfa (4112021054)
2
Definisi
3
Epidemiologi
• Prevalensi solaris rendah,
urtikaria Diperkirakan 100.000 mengalami
3 dari solaris
urtikaria
• Urtikaria solaris menyumbang kurang dari 0,5%
dari semua kasus urtikaria dan 7% dari semua
fotodermatosis
• Sering pada wanita usia 30-40 tahun dan
terjadi karena paparan sinar matahari atau
sinar dengan panjang gelombang 280-760
nm.
4
Patofisiologi
• Tanda dan gejala SolU disebabkan • Mekanisme yang mendasari degranulasi sel mast
degranulasi
oleh sel mast kulit dan
dianggap melibatkan IgE yang spesifik untuk
selanjutnya pelepasan histamin dan
neoantigen yang diinduksi cahaya matahari yang
mediator proinflamasi lainnya. Mediator ini
bertindak sebagai autoalergen. IgE ini terikat pada
menyebabkan vasodilatasi (eritema) dan
reseptor IgE berafinitas tinggi, FceRI pada sel
peningkatan ekstravasasi (wheals,
mast kulit, yang diaktivasi oleh ikatan silang
angioedema) dan mengaktifkan saraf
IgE dan FceRI yang dimediasi neoantigen.
sensorik pada kulit (gatal).
• Akibat cahaya yang menyebar luas pada
pasien SolU dapat menyebabkan peningkatan
histamine pada darah.
5
Patofisiolog
i
6
Manifestasi Klinis
Lesi berupa urtika dikelilingi daerah eritematosa
yang terjadi dalam beberapa menit (5–30 menit)
setelah terpapar sinar matahari. Biasanya timbul di
daerah yang terpajan sinar, namun dapat timbul di
seluruh tubuh.
7
Anamnesis - Pasien yang melapor adanya lesi kulit
0 akibat beberapa menit setelah terpajan sinar matahari
harus ditanyakan apakah lesi ini menyerupai ruam
1 seperti gatal disertai eritema dan sementara.
8
Histopatologi – mirip dengan urtikaria lainnya.
9
Diagnosi
s
13
Tatalaksan
a
• Pengobatan spesifik tidak ada kecuali menghindarkan
pajanan sinar matahari.
14
Tatalaksan
a
• Antihistamin H1 generasi kedua merupakan lini pertama - jika pada dosis standar
tidak memberikan respon yang baik, maka naikkan dosis 4x lipat.
• Jika pengobatan dengan antihistamin dan penggunaan tabir surya tidak tercapai dengan baik –
omalizumab
• Ciclosporin dan immunoglobin dosis tinggi IV dilaporkan efektif pada beberapa pasien
urtikaria solaris
• Fototerapi digunakan untuk memberikan toleransi terhadap sinar UV
15
Tatalaksana
Solar urticaria yang parah dapat menyebabkan episode sinkop, bronkospasme, dan
bahkan anafilaksis
Prognosis
Dalam penelitian terbaru, durasi rata-rata dari onset penyakit hingga resolusi penyakit
adalah 63 bulan, dan 50% pasien mengalami remisi spontan lengkap dalam waktu 5 tahun
setelah onset penyakit. Sebaliknya, penelitian terdahulu menemukan tingkat resolusi
masing-masing 12%, 26%, dan 46% setelah 5, 10, dan
15 tahun
17
Kesimpulan
Urtikaria solaris adalah subtipe langka dari urtikaria fisik yang ditandai dengan wheals dan
flare yang berkembang dalam beberapa menit setelah paparan lokal pada kulit dengan
panjang gelombang cahaya tertentu. Tanda dan gejala urtikaria solaris disebabkan oleh
degranulasi sel mast kulit dan selanjutnya pelepasan histamin dan mediator proinflamasi
lainnya. Pemeriksaan Phototesting sangat penting untuk mengkonfirmasi diagnosis
urtikaria solaris. Tatalaksana utama pada urtikaria solaris adalah menghindari pajanan sinar
matahari
18
DAFTAR PUSTAKA
• Kang, Sewon. Masayuki Amagai. Anna Bruckner. Alexander Enk. David Margolis. Amj McMichael. et al.
2019. Fitzpatrick's Dermatology. 9th ed. Mc Graw Hill Education.
• Menaldi, Linuwih. Kusmarinah Bramono. Wresti Indriatmi. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
• Harris BW, Badri T, Schlessinger J. Solar Urticaria. [Updated 2020 Jul 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441986/?report=classic
therapy
• Wissing, Noemi. Eran Ellenbogen. Percy Lehmann. 2020. Solar urticaria: clinic, diagnostic, course
and
• Zuberbier T,27Aberer
management in patients. W, Asero
Journal R, Bindslev-Jensen
der Deutschen C, Brzoza
Dermatologischen Z, G. Canonica
Gesellschaft. Vol 8:11. G.W. et all:
The
EAACI/GA2LEN/EDF/WAO
urticaria: the 2013 revision Guideline for Alergy
and update. the definition,
Europeanclassification,
Academy diagnosis, and Clinical
Allergy and management of
Immunology. 2014:868-
of 87.
• Widaty, Sandra. Hardyanto Soebono. Hanny Nilasari. Yulianto Listiawan. Agnes Siswati. Danang
Triwahyudi. Dkk. 2017. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
Indonesia. PERDOSKI: Jakarta.
TERIMA KASIH
20