Anda di halaman 1dari 18

A H

A Y
IL
W
EN N IS
E M A L

A J A S K
A

T
A N BA
A
N
A
T
M R IS

P E C
H
R

IA
R
: A
Y M
B .
R
D
MENGAPA PENTING MENGELOLA PERBATASAN
1. Perbatasan sebagai bagian dari wilayah negara dimana pengelolaannya tidak
terlepas dari kebijakan maupun peraturan yang bersifat nasional sehingga
dapat tercipta lingkungan yang kondusif baik untuk kepentingan masyarakat,
bangsa, dan Negara (one regulation concept).
2. Perubahan pendekatan keamanan ke pendekatan kesejahteraan. ( Transformasi
geo-politik dan geo-ekonomi dunia)
3. pendekatan pemberdayaan melalui penciptaan kegiatan produktif masyarakat
di wilayah perbatasan dalam berbagai sektor, khususnya sektor industri,
perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.
4. keterlibatan sektor swasta dalam mengembangkan wilayah perbatasan/program
CSR (corporate social responsibility).
COUNT’D

5. Proses penataan ulang wilayah perbatasan dimulai dengan pemanfaatan


IPTEK dan Inovasi melalui program penguatan Sumberdaya,
Kelembagaan dan Jaringan.
6. Penguatan sumberdaya dapat dilakukan melalui penguatan SDM melalui
pelatihan, pendampingan, penguatan kurikulum akademi vocational,
serta technopreneurship.
7. Penguatan kelembagaan melalui Desa Inovasi, Science Technology Park,
pembentukan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis Iptek serta
pengembangan local champion.
8. Sedangkan jaringan dapat ditingkatkan melalui peningkatan klaster
industri, klaster inovasi, serta peningkatan dan penyelarasan terhadap
perkembangan global.
NILAI STRATEGIS WILAYAH PERBATASAN
Nilai strategis bagi suatu Negara dalam mendukung keberhasilan
pembangunan, hal tersebut di karenakan kawasan perbatasan
merupakan representative nilai kedaulatan suatu Negara, bermula
dari kawasan perbatasan akan mendorong perkembangan
ekonomi, sosial budaya dan kegiatan masyarakat lainnya yang
akan saling mempengaruhi antara Negara, sehingga berdampak
pada strategi keamanan dan pertahanan Negara
ISU UTAMA DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN
(a) Penetapan garis batas baik di darat maupun di laut; yang berdampak
pada kehidupan social ekonomi masyarakat di perbatasan yang
mengancam kedulatan Negara
(b) Pengamanan kawasan perbatasan; kesenjangan pembangunan
infrastrukur dikawasan perbatasan antar kedua negara sangat jauh
berbeda, yang berdampak pada kesenjangan sosial, ekonomi dan
kesejahteraanantara masyarakat perbatasan di Indonesia; dan
(c) Pengembangan kawasan perbatasan yang menunjukan perbedaan
yang sangat menonjol mengakibatkan munculnya kegiatan ekonomi
iegal diantaranya illegal logging, TKI dan penyelundupan lainnya
(trafficking in persons), eksploitasi sumber daya alam secara tidak
beraturan, lemahnya sistem pengawasan, semangat otonomi mengenai
status dan kewenangan penanganan, serta gejala degradasi
nasionalisme
KETERLIBATAN PERGURUAN TINGGI BERBASIS
IT
 Katalisator dan dinamisator yang dapat memberikan pelatihan dan
pendampingan kepada masyarakat untuk menumbuhkan dan
mengembangkan motivasi berpikir dan berperilaku “produktif” dalam
mengolah sumber daya lokal yang berwawasan lingkungan, sehingga
masyarakat dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dan
kesejahteraan.
 Pemanfaatan TV perbatasan, penggunaan listrik tenaga surya,
program difusi teknologi atau teknologi tepat guna berbasis
pengetahuan lokal, serta kajian pembangunan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) untuk desa di perbatasan
GEO-EKONOMI
Peran geo-ekonomi yang sangat strategis bagi kemajuan dan
kemakmuran Indonesia.
1. Kekayaan alam (perikanan, terumbu karang, hutan
mangrove, rumput laut, dan produk-produk bioteknologi),
2. Sumberdaya tak terbarukan (seperti minyak dan gas bumi,
timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya), energi
kelautan (seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion),
3. Jasa - jasa lingkungan kelautan seperti untuk pariwisata
bahari, transportasi laut, dan sumber keragaman hayati .
LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN
PERBATASAN NEGARA
1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2005 tentang Pulau-Pulau Kecil
Terluar;
3. Undang-Undang No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025);
5. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
7. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);
8. Undang-Undang No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara;
9. Undang-Undang No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014);
10. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional
Pengelola Perbatasan.
11. Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 2010 tentang Pemanfaatan Pulau-
Pulau Kecil Terluar.
TEORI PERBATASAN
Perbatasan secara umum adalah sebuah garis demarkasi antara dua Negara yang
berdaulat. Pada awalnya perbatasan sebuah Negara atau state border dibentuk
dengan lahirnya Negara. Sebelumnya penduduk yang tinggal di wilayah
tertentu tidak merasakan perbedaan itu, bahkan tidak jarang mereka berasal
dari etnis yang sama. Namun dengan munculnya Negara mereka terpisahkan
dan dengan adanya tuntutan Negara itu mereka mempunyai kewarganegaraan
yang berbeda (Rijal Darmaputera,2009: 3)
Perbatasan disebut flontier karena posisinya yang terletak di depan front dari suatu
Negara, sedangkan istilah boundary digunakan karena fungsinya yang
mengikat atau membatasi (bound or limit) suatu unit politik, dalam hal ini
adalah Negara. (Suryo Sakti Hadiwijoyo,2011: 63).
Perbatasan antara Negara (international boundaries) dapat pula digolongkan
berdasarkan pada morfologinya atau proses terbentuknya
1. Perbatasan yang berupa pegunungan
Berupa pegunungan bersifat lebih stabil. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi,
khususnya dibidang teknologi militer dan penerbangan perbatasan berupa
pegunungan bukan merupakan jaminan yang aman bagi kelangsungan hidup
suatu Negara.
2. Perbatasan yang berupa sungai dan laut
Berupa sungai, perairan dalam maupun laut, lautan sebagai salah satu unsur
fisik geografis mempunyai peranan besar terhadap budaya maupun struktur
politik suatu Negara. sungai memegang peranan penting sebagai sarana
transportasi yang mendukung dalam pengembangan sektor perekonomian suatu
Negara, selain itu ditinjau dari aspek pertahanan, sungai dapat berperan sebagai
barier yang cukup efektif dalam menghadapi ancaman agresi dari Negara yang
berbatasan.
FUNGSI PERBATASAN
1. Fungsi Konstitutif
Perbatasan menetapkan posisi konstitutif Negara tertentu di
dalam komunitas international dimana Suatu Negara memiliki
kedaulatan penuh atas wilayah yang merupakan teritorialnya
sebagaimana ditetapkan oleh perbatasan yang ada.
2. Fungsi identitas Nasional
Perbatasan memiliki fungsi pengikat secara emosional terhadap
komunitas yang ada dalam teritori tertentu. Kesamaan
pengalaman dan sejarah, secara langsung maupun tidak langsung
telah mengikat masyarakat secara emosional untuk mengklaim
identitas dan wilayah tertentu.
3. Fungsi militer strategis
Dalam konteks ini perbatasan berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan militer strategis suatu Negara, terutama
pembangunan sistem pertahanan laut, darat dan udara untuk
menjaga diri dari ancaman eksternal.
4. Fungsi Ekonomis
Negara melakukan kontrol terhadap arus modal, perdagangan
antarnegara, investasi asing, pergerakan barang antarnegara.
Fungsi ekonomis perbatasan juga memberikan patokan bagi
suatu Negara untuk melakukan eksplorasi sumber-sumber
alam secara legal pada wilayah tertentu.
5. Fungsi persatuan nasional
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional, para pemimpin
Negara biasanya mengombinasikan simbol dan jargon dengan
konsep teritori dan perbatasan. Konsep konsep seperti kekuatan
maritime dan kekuatan darat biasanya dipakai untuk
mendorong warga agar menjadi persatuan dan kesatuan
nasional.

6. Fungsi pembangunan Negara bangsa


Memberikan kekuatan bagi Negara untuk menentukan
bagaimana sejarah bangsa dibentuk, menentukan simbol-simbol
apa yang dapat diterima secara luas, dan menentukan identitas
bersama secara normatif maupun kultural.
7. Fungsi pencapaian kepentingan domestik
Perbatasan berfungsi untuk memberikan batas geografis bagi upaya
Negara untuk mencapai kepentingan nasional di bidang politik, sosial,
ekonomi, pendidikan, pembangunan infrastruktur, konservasi energi, dan
sebagainya. Perbatasan juga menetapkan sampai sebatas mana Negara
dapatmelakukan segala upayanya untuk mencapai kepentingan
nasionalnya. (Gunawatyi Wuryandari )
PERAN PEMERINTAH DAN PIHAK LAIN DALAM
PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN
NO PIHAK TERKAIT PERANAN
1. PEMERINTAH PUSAT PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM
2. PEMERINTAH PROVINSI MENGKKORDINASIKAN SEMUA RENCANA
KERJASAMA PENGEMBANGAN ANTAR
KAB/KOTA
3. PEMERINTAH MENYUSUN PERENCANAAN
KABUPATEN/KOTA

4. PIHAK LAINNYA PT : Menjembatani kepenringan pemerintah dan


masyarakat
LSM : Kontrol
Swasta : investasi
MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH
PERBATASAN (BY. RUSTIADI, 2007)
No. Wilayah Tujuan Contoh

1. Sistem ekologi Pengelolaan wilayah SD berkelanjutan, Penelolaan DAS, cagar


identifikasi carrying capacity kawasan, alam, ekonsistem
siklus alam aliran SD, biomasa energi, mangrove.
limbah, dll
2. Sistem Percepatan pertumbuhan wilayah, Wilayah pengembangan,
Ekonomi produktifitas dan mobilisasi SD, kawasan andalan,
efisiensi KAPET, kawasan
agropolitan, kawasan
cepat tumbuh
3. Sistem sosial Pewilayahan menurut sistem Kawsan adat,
budaya, optimalisasi interaksi perlindungan/pel
sossial, community estarian budaya,
development, keberimbangan, pengelolaan
pemerataan dan keadilan, kawasan publik
distribusi penguasaan SD, kota
pengelolaan konflik

Anda mungkin juga menyukai