T
TUBERKULOSIS TOXIC
Dokter Pembimbing:
dr. Edwin Anto Pakpahan, Sp.P (K)
Lata Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari
kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah
pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Tuberkulosis
(TB) adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, tetapi
paling sering menyerang paru-paru.
ANATOM PARU
I pada rongga dada, bentuk dari
Paru-paru manusia terletak
paru- paru adalah berbentuk kerucut yang ujungnya
berada di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada
pada diafragma. Paru terbagi menjadi dua yaitu bagian
yaitu, paru kanan dan paru kiri. Paru-paru kanan
mempunyai tiga lobus sedangkan paru-paru kiri
mempunyai dua lobus. Setiap paru- paru terbagi lagi
menjadi beberapa sub-bagian, terdapat sekitar sepuluh
unit terkecil yang disebut bronchopulmonary segments.
Paru-paru bagian kanan dan bagian kiri dipisahkan oleh
sebuah ruang yang disebut mediastinum
Paru-paru manusia dibungkus oleh selaput tipis
yang bernama pleura. Pleura terbagi menjadi
pleura viseralis dan pleura pariental.
Pleura viseralis yaitu selaput tipis yang
langsung membungkus paru, sedangkan pleura
parietal yaitu selaput yang menempel pada
rongga dada. Diantara kedua pleura terdapat
rongga yang disebut cavum pleura.
Hilum mengandung sebagian besar
bronkus dan pembuluh darah
bersama dengan
paru, saraf frenikus, limfatik,
nodus, dan pembuluh bronkial. Baik hilus
kiri dan kanan mengandung arteri
pulmonalis, vena pulmonalis (superior dan
inferior), dan arteri bronkial. Juga pada
hilus kiri terdapat satu bronkus yaitu
bronkus utama, dan pada hilus kanan
terdapat dua bronkus yaitu bronkus
eparterial dan bronkus hiperterial. Dari
anterior ke posterior, urutan pada hilus
adalah vena, arteri, dan bronkus.
FISIOLOGI PARU
Paru-paru dan dinding dada mempunyai struktur yang elastis. Dalam keadaan
normal terdapat lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding dada sehingga
paru-paru dengan mudah bergeser pada dinding dada karena memiliki struktur
yang elastis.
Fungsi utama dari paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida.
Pernafasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme
dasar, yaitu:
Ventilasi paru yang berfungsi untuk proses masuk dan
keluarnya udara antara alveoli dan atmosfer.
Difusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli
dan darah.
Transport dari pasokan oksigen dan karbon dioksida
dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
Pengaturan ventilasic pada sistem pernapasan
HISTOLOG PARU
I
Sistem pernapasan terdiri atas paru dan saluran napas, dibagi menjadi bagian konduksi dan
bagian respirasi. Bagian konduksi terdiri dari rongga hidung, nasofaring, laring, trakea,
bronki, bronkiolus dan bronkiolus terminalis. Bagian respirasi terdiri dari bronkiolus
respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli.
.
A.Bronkus intrapulmonal
Asma
Penyakit Paru Akibat Kerja
Pneumonia
Radang paru-paru
Bronkiektasis
Fibrotoraks
Komplikasi Pneumonia
Pada pasien TB dapat terjadi beberapa komplikasi, baik sebelum pengobatan, sedang
dalam masa pengobatan maupun sesudah selesai pengobatan. Pada komplikasi di bawah
ini, pasien harus dirujuk ke fasilitas yang memadai. Beberapa komplikasi yang mungkin
bisa timbul antara lain:
1) Batuk darah
2) Pneumotoraks
3) Gagal napas
4) Gagal jantung
Prognosis Pneumonia
Angka kematian penderita infeksi tuberkulosis aktif yang tidak mendapatkan
pengobatan yang memadai adalah sekitar 50%. Mereka yang berisiko lebih
tinggi untuk hasil yang lebih buruk dan kemungkinan kematian meliputi:
• Anak kecil (terutama bayi) dan pasien lanjut usia
• Mereka yang mengalami keterlambatan atau tidak mendapat penanganan
yang layak
• Pasien yang menampilkan penyebaran penyakit yang luas pada pencitraan
radiologis
• Pasien yang memiliki kompromi pernafasan yang parah
• Mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan atau menderita penyakit
yang menyebabkan imunosupresi
Dubia: tergantung derajat berat, kepatuhan pasien, sensitivitas bakteri,
Pencegahan dan Edukasi Tuberkulosis