Direktorat GTK M a d r a s a h
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik
Indonesia
1 TARGET KOMPETENSI
TARGET KOMPETENSI GURU
A. KOMPETENSI PEDAGOGIS:
1. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu membuat perencanaan pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi peserta didik yang beragam/heterogen
2. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat
mendorong pengembangan potensi peserta didik secara adil dan proporsional
3. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu melaksanakan penilaian pembelajaran
yang objektif dan komprehensif
4. Menjadikan guru madrasah sebagai living model sikap toleransi
B. KOMPETENSI PROFESIONAL:
Mempersiapkan guru madrasah yang mampu mengembangkan materi pembelajaran
dengan kreatif dan inovatif yang dapat mengakomodir keberagaman siswa
2 TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami konsep dasar toleransi dalam keberagaman.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai toleransi di madrasah
(pembelajaran setiap mapel dan lainnya)
5
3 LANGKAH KEGIATAN
LANGKAH KEGIATAN (120’)
PEREKAT TOLERANSI :
POTENSI KONFLIK
INTOLERANSI
4 Indikator Nilai
KOMITMEN KEBANGSAAN TOLERANSI
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip Sikap untuk memberi ruang dan tidak
berbangsa yang tertuang dalam Konstitusi mengganggu hak orang lain untuk
UUD 1945 dan regulasi di bawahnya. berkeyakinan, mengekspresikan
Indikator inilah yang sering juga keyakinannya, dan menyampaikan
dipergunakan sebagai indikator pendapat, meskipun hal tersebut berbeda
ekstremisme yang biasanya memiliki dengan apa yang kita yakini. Jadi toleransi
pandangan ingin mengubah sistem sosial mengacu pada sikap terbuka, lapang dada,
dan politik yang sudah ada dan menghujat sukarela, dan lembut dalam menerima
Pancasila sebagai thaghut Moderasi Beragama perbedaan
MUI:
Menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar
individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
APA BATASAN TOLERANSI?
1. Tidak menyangkut masalah aqidah dan ibadah
ushuliyah antar umat beragama dan antara umat
seagama (Al-Kafirun & Al-Hujurat: 10 & 13)
2. Tidak menyalahi konsensus bersama dalam
berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI)
3. Tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan (Al-Maidah:
32, An-Nisa: 29 )
4. Tidak mengganggu ketertiban umum (Al-Anbiya’: 107)
5 DISKUSI KELOMPOK
DISKUSI KELOMPOK
LANGKAH-LANGKAH:
a. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok (tentative sesuai jumlah peserta)
b. Fasilitator memberikan pertanyaan yang harus dijawab melalui diskusi kelompok:
Bagaimana aktualisasi nilai-nilai toleransi di lingkungan mdrasah?
c. Peserta mendokumentasikan hasil diskusinya di kertas plano, lalu menyepakati 1 orang
sebagai juru bicara saat presentasi hasil diskusi kelompok.
d. Fasilitator mempersilahkan juru bicara kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya;
e. Peserta dari kelompok lain mencatat poin-poin penting lalu dapat mengajukan
pertanyaan atau tanggapan; dan
f. Fasilitator menyimpulkan poin-poin penting berdasarkan hasil presentasi dan
tanggapan dari peserta.
ALAT DAN BAHAN DISKUSI
1. Video
2. Kertas plano
3. Spidol
4. Double tip/isolasi
5. Gunting
TINGKAT KEBERAGAMAN DI MADRASAH
YANG BERPOTENSI INTOLERAN
Perbedaan:
1. Suku dan ras;
2. Latar belakang ormas Islam (NU, Muhammadiyah, Persis,
Wahabi, Islam Jama’ah, dsb)
3. Madzhab
berpengaruh terhadap:
4. Manajemen SDM (pemilihan Kamad, Wakil Kamad, dsb)
5. Soliditas antar warga madrasah (guru, tendik, dan siswa)
AKTUALISASI NILAI-NILAI TOLERANSI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hasil Penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui program
CONVEY Indonesia Tentang “Potret Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim”
https://youtu.be/lAtjOYOX1X4
https://youtu.be/1BxuhcpeJFc
https://youtu.be/R-ADRyC8wdU
TERIMA KASIH