Anda di halaman 1dari 28

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN

Direktorat GTK M a d r a s a h
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik
Indonesia
1 TARGET KOMPETENSI
TARGET KOMPETENSI GURU
A. KOMPETENSI PEDAGOGIS:
1. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu membuat perencanaan pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi peserta didik yang beragam/heterogen
2. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat
mendorong pengembangan potensi peserta didik secara adil dan proporsional
3. Mempersiapkan guru madrasah yang mampu melaksanakan penilaian pembelajaran
yang objektif dan komprehensif
4. Menjadikan guru madrasah sebagai living model sikap toleransi

B. KOMPETENSI PROFESIONAL:
Mempersiapkan guru madrasah yang mampu mengembangkan materi pembelajaran
dengan kreatif dan inovatif yang dapat mengakomodir keberagaman siswa
2 TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami konsep dasar toleransi dalam keberagaman.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai toleransi di madrasah
(pembelajaran setiap mapel dan lainnya)

5
3 LANGKAH KEGIATAN
LANGKAH KEGIATAN (120’)

PENGANTAR DAN PENGUATAN/ TANYA


BRAINSTORMING PRESENTASI NARSUM JAWAB
(10’) 20’ 05’

REFLEKSI/ PRESENTASI/ DISKUSI


FEEDBACK PAMERAN KELOMPOK
(5’) KARYA (10’) (10’)
BRAINSTORMING

MENGAPA SIKAP TOLERANSI


SANGAT DIBUTUHKAN DI
INDONESIA
4 PENGUATAN/PRESENTASI NARSUM
KEBERAGAMAN BANGSA INDONESIA
Prob
o
Sum linggo, J
ber : a
https tim (2018
://w
ww.b )
bc.co
m/in
done
sia /
KONDISI KERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

KERAGAMAN RAGAM TAFSIR


INDONESIA: agama, KEBENARAN
budaya, etnis, dll.

PEREKAT TOLERANSI :

POTENSI KONFLIK

INTOLERANSI
4 Indikator Nilai
KOMITMEN KEBANGSAAN TOLERANSI
Penerimaan terhadap prinsip-­prinsip Sikap untuk memberi ruang dan tidak
berbangsa yang tertuang dalam Konstitusi mengganggu hak orang lain untuk
UUD 1945 dan regulasi di bawahnya. berkeyakinan, mengekspresikan
Indikator inilah yang sering juga keyakinannya, dan menyampaikan
dipergunakan sebagai indikator pendapat, meskipun hal tersebut berbeda
ekstremisme yang biasanya memiliki dengan apa yang kita yakini. Jadi toleransi
pandangan ingin mengubah sistem sosial mengacu pada sikap terbuka, lapang dada,
dan politik yang sudah ada dan menghujat sukarela, dan lembut dalam menerima
Pancasila sebagai thaghut Moderasi Beragama perbedaan

ANTI KEKERASAN ADAPTIF TERHADAP


Menolak cara-cara kekerasan dalam KEBUDAYAAN LOKAL
menyelesaikan masalah, misalnya Orang-­orang yang moderat memiliki
dalam melakukan perubahan yang kecenderungan lebih ramah dalam penerimaan
diinginkan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku
keagamaannya, sejauh tidak bertentangan
dengan pokok ajaran agama.
TOLERANSI ITU APA?
KBBI:
Menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian,
pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan, dan sebagainya yang lain atau yang
bertentangan dengan pendirian sendiri. (KBBI)

MUI:
Menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar
individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. 
APA BATASAN TOLERANSI?
1. Tidak menyangkut masalah aqidah dan ibadah
ushuliyah antar umat beragama dan antara umat
seagama (Al-Kafirun & Al-Hujurat: 10 & 13)
2. Tidak menyalahi konsensus bersama dalam
berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI)
3. Tidak melanggar nilai-nilai kemanusiaan (Al-Maidah:
32, An-Nisa: 29 )
4. Tidak mengganggu ketertiban umum (Al-Anbiya’: 107)
5 DISKUSI KELOMPOK
DISKUSI KELOMPOK
LANGKAH-LANGKAH:
a. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok (tentative sesuai jumlah peserta)
b. Fasilitator memberikan pertanyaan yang harus dijawab melalui diskusi kelompok:
 Bagaimana aktualisasi nilai-nilai toleransi di lingkungan mdrasah?
c. Peserta mendokumentasikan hasil diskusinya di kertas plano, lalu menyepakati 1 orang
sebagai juru bicara saat presentasi hasil diskusi kelompok.
d. Fasilitator mempersilahkan juru bicara kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya;
e. Peserta dari kelompok lain mencatat poin-poin penting lalu dapat mengajukan
pertanyaan atau tanggapan; dan
f. Fasilitator menyimpulkan poin-poin penting berdasarkan hasil presentasi dan
tanggapan dari peserta.
ALAT DAN BAHAN DISKUSI

1. Video
2. Kertas plano
3. Spidol
4. Double tip/isolasi
5. Gunting
TINGKAT KEBERAGAMAN DI MADRASAH
YANG BERPOTENSI INTOLERAN
Perbedaan:
1. Suku dan ras;
2. Latar belakang ormas Islam (NU, Muhammadiyah, Persis,
Wahabi, Islam Jama’ah, dsb)
3. Madzhab
berpengaruh terhadap:
4. Manajemen SDM (pemilihan Kamad, Wakil Kamad, dsb)
5. Soliditas antar warga madrasah (guru, tendik, dan siswa)
AKTUALISASI NILAI-NILAI TOLERANSI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

1. Membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan


kondisi peserta didik yang heterogen
2. Melaksanakan pembelajaran yang mendorong pengembangan
potensi peserta didik secara adil dan proporsional
3. Melaksanakan penilaian pembelajaran yang objektif dan
komprehensif
AKTUALISASI SIKAP TOLERANSI DI MADRASAH

1. Tidak menghina teman karena perbedaan warna kulit, ras,


agama, budaya dan kebiasaan;
2. Tidak membawa isu SARA dalam pemilihan jabatan apa pun;
3. Tidak membawa isu SARA dalam pemilihan OSIS;
4. Menghormati orang dengan perbedaan madzhab yang dianutnya;
5. Menghormati semua orang di madrasah, apapun posisi dan
perannya, seperti guru, kepala madrasah, satpam, penjaga
madrasah, penjaga kantin, dsb;
6. Khusus bagi guru Mapel Agama, perkenalkan siswa dengan
perbedaan madzhab/pendapat dalam beribadah
Potret Toleransi di
Sekolah/ Madrasah
Beberapa
Tempat Ibadah
dalam
Satu Lembaga
Pendidikan
“PIKIRAN & HATI MEREKA HARUS DIKENALKAN
TENTANG KEBERAGAMAN”
LAGU SYUKUR
Referensi
 
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7272 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Moderasi Beragama pada Pendidikan Islam

Hasil Penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui program
CONVEY Indonesia Tentang “Potret Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa Muslim”

https://youtu.be/lAtjOYOX1X4

https://youtu.be/1BxuhcpeJFc

https://youtu.be/R-ADRyC8wdU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai