Anda di halaman 1dari 51

TK4090 Kerja Praktek

Program Studi Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri


Institut Teknologi Bandung

Strategi Penurunan Kehilangan Minyak dan


Regenerasi Bleaching Earth pada Produksi
Minyak Goreng di PT Tunas Baru Lampung

Christophorus Stanley Setiobudi (13017007)


Nicholas Abed Tambunan (13017042)
Joy Patria Tara Gultom (13017065)
Fakhri Arib Muhsin (13017094)

Dosen Pembimbing:
Ardiyan Harimawan, S.T., M.Eng., Ph.D.
TK4090 Kerja Praktek

Kerangka Presentasi

Pemilihan Alternatif Pemilihan Alternatif


Minimalisasi Regenerasi Bleaching
Pendahuluan Kehilangan Minyak Earth

1 3 5

2 4 6

Alternatif Minimalisasi Alternatif Regenerasi Penutup

Kehilangan Minyak Bleaching Earth


2
TK4090 Kerja Praktek

PENDAHULUAN

3
3
TK4090 Kerja Praktek

Latar Belakang
Potensi kehilangan minyak

• PT Tunas Baru Lampung: produsen CPO, Pabrik Pemurnian (Refinery): CPO → RBDPO
minyak goreng sawit, gula, sabun • Bleaching (pemucatan): penghilangan getah sawit dan komponen warna
• Pabrik minyak goreng di Kawasan (karoten) → diregenerasi (Beshara dan Cheeseman, 2014)
Industri Way Lunik, Bandar Lampung • Deodorisasi: penghilangan asam lemak bebas (free fatty acids, FFA)
• Kapasitas umpan CPO 4.200 TPD ≈ 2,6 juta Pabrik Fraksionasi: RBDPO → olein (minyak goreng) dan stearin
ton/tahun • Kristalisasi: pemisahan lemak tidak jenuh (olein) dan jenuh (stearin)
• Filtrasi: penyaringan padatan stearin dari olein
4
TK4090 Kerja Praktek

Kehilangan Minyak (Oil Losses)


• Selalu ada ketidakseimbangan bahan baku • Kehilangan minyak pada proses pemucatan: minyak terabsorpsi oleh bleaching
(input) dengan jumlah produk (output)
earth → spent bleaching earth bisa mengandung residu minyak hingga 30%
pada proses kondisi nyata
• Efisiensi dan persentase kehilangan
• Spent bleaching earth dapat diregenerasi untuk meminimalkan limbah
minyak dinyatakan dengan:

• Kehilangan minyak pada proses deodorisasi: chemical losses & mechanical losses
• Diperkirakan berada pada rentang 0,15–0,25%

Kehilangan minyak di industri:


• Loss in process
• Loss stock (human error, kesalahan mesin, • Kehilangan minyak pada proses fraksionasi:
kebocoran tangki, pencurian minyak, dll.) • Olein terjebak dalam kristal stearin selama kristalisasi (65–77% fraksi cair
olein)
• Pemisahan olein dan stearin yang tidak sempurna selama penyaringan
(perolehan 70–80% olein) 5
TK4090 Kerja Praktek

Rumusan Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup

Rumusan Masalah Tujuan Ruang Lingkup

1. Apakah tahapan proses yang 1. Menentukan tahapan proses yang 1. Evaluasi strategi minimalisasi
menyebabkan ketidakefisienan menyebabkan ketidakefisienan kehilangan minyak & limbah
proses produksi minyak goreng di proses produksi minyak goreng di menggunakan matriks AHP
PT Tunas Baru Lampung? PT Tunas Baru Lampung. 2. Parameter strategi minimalisasi
2. Bagaimana strategi yang dapat 2. Menentukan strategi yang dapat kehilangan minyak: CAPEX, OPEX, %
dilakukan untuk meningkatkan dilakukan untuk meningkatkan kehilangan minyak, kualitas minyak
perolehan pada proses produksi perolehan pada proses produksi (bilangan iodin & cloud point)
minyak goreng di PT Tunas Baru minyak goreng di PT Tunas Baru 3. Parameter strategi minimalisasi
Lampung? Lampung. limbah: CAPEX, OPEX, keberlanjutan
3. Bagaimana strategi regenerasi 3. Mengevaluasi strategi yang (sustainability), keselamatan proses
limbah spent bleaching earth disarankan untuk regenerasi (safety)
yang cocok pada proses produksi limbah spent bleaching earth pada
minyak goreng di PT Tunas Baru proses produksi minyak goreng di
Lampung? PT Tunas Baru Lampung.

6
TK4090 Kerja Praktek

EVALUASI TINGKAT
KEHILANGAN MINYAK

7
7
TK4090 Kerja Praktek

Tingkat Kehilangan Minyak


Tabel 1 Tingkat kehilangan minyak pada tahapan produksi minyak goreng

Fraksionasi (a) Data sekunder dari


Parameter  Degumming  Bleaching  Deodorisasi
(Kristalisasi)  TBLA
(b) Data hasil
0,15–0,25  pengolahan informasi
Tingkat kehilangan minyak (%)  0,2  0,6a  25,93–29,32b 
0,39a  dari TBLA dan literatur

Kandungan minyak dalam produk
-  30  -  65–77 
samping (%) 

Tingkat kehilangan minyak terbesar pada tahap fraksionasi (fokus bahasan)

Upaya mengatasi kehilangan minyak :


• Menjalankan operasi kristalisasi mode kontinu
• Memodifikasi urutan pendinginan dalam kristalisasi
• Menambahkan zat aditif pada umpan RBDPO

8
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif I : Kristalisasi Mode Kontinu


Mode
Keunggulan  Kelemahan  
Kristalisasi 
1. Cocok untuk produksi skala besar  1. Changeover time produk lebih lama daripada kristalisasi
2. Kebutuhan lahan lebih kecil  partaian 
Kontinu  3. Dapat memulihkan (recovery) panas 2. Perawatan kompleks dan membutuhkan biaya lebih 
input/output  3. Konsumsi energi listrik tinggi 
4. Pengendalian dan automasi sederhana 
5. Kebutuhan tenaga kerja lebih rendah 
Tabel 2 Perbandingan hasil kristalisasi mode partaian dan kontinu

Parameter  Mode Partaian Mode Kontinu  Selisih 

Perolehan olein (%)  65  72,2–73  7,2–8 

Bilangan iodin  60  56,5  -3,5 

Cloud point  5–6  9,5  3,5–4,5 

Penambahan CAPEX sebesar US$9.390 untuk penambahan 2 tangki kristalisasi. 9


TK4090 Kerja Praktek

Alternatif II : Modifikasi Proses Pendinginan Kristalisasi


Tabel 3 Pengaruh modifikasi profil pendinginan terhadap parameter
minyak Tanpa Dengan
Parameter  Selisih  • Profil temperatur pendinginan yang tak terkendali
Modifikasi  Modifikasi 
dapat menyebabkan terjadinya nukelasi dan
Perolehan olein
65  82,78–84,5  17,78–19,50 
(%)  pertumbuhan yang tidak teratur.

Bilangan iodin  60  58,5  -1,5  • Modifikasi pada fraksionasi dapat dilakukan dengan
prinsip rekristalisasi.
Cloud point  5-6  6  0-1 

Penambahan CAPEX Kristalisasi yang menghasilkan olein optimal diperoleh dengan variasi temperatur dan waktu pada
sebesar US$3.461.000.  tiap tahapan sebagai berikut: 
1. Pemanasan minyak pada temperatur 65°C selama 30 menit. 
2. Pendinginan minyak pada temperatur 30°C hingga 24℃ selama 60 menit. 
3. Penghangatan minyak terkristalisasi hingga temperatur 31°C  selama 15 menit. 
4. Pendinginan minyak pada temperatur 24°C  selama 80 menit. 
5. Pemisahan slurry terkristalisasi pada temperatur 10–30°C  selama 1 menit hingga 65 jam. 
10
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif III : Penambahan Aditif pada Umpan Kristalisasi


• Penambahan aditif dilakukan
dalam rangka membantu proses kristalisasi RBDPO.
• Penambahan PGE berperan signifikan terhadap
Tabel 5 Perhitungan OPEX penggunaan PGE-Mix
karakteristik kristal stearin yang diperoleh.
• Penambahan PGE dapat meningkatkan perolehan olein Bahan
Poligliserol ester (PGE) 
Aditif 
tanpa mengurangi kualitas olein yang dihasilkan.
•Bubuk putih 
Spesifikasi  •Food grade 
Tabel 4 Pengaruh penambahan PGE-Mix terhadap parameter minyak
•Kemurnian 99% 
Tanpa
Parameter  PGE-Mix  Beda   Guangzhou Cardlo Biochemical Technology Co.,
Aditif  Pemasok 
Ltd. 
Perolehan 
76,5  79,0  2,5% 
olein (%) 
Kebutuhan  20,91 ton/hari 
IV olein  58  57  -1 
Harga  US$1.100,00/ton 
IV stearin  36,8  33,5  -2,3 

Cloud point  7,4  7,0  -0,4  OPEX  US$23.000,00/hari(US$6.900.000,00/tahun) 


11
TK4090 Kerja Praktek

PEMILIHAN ALTERNATIF
MINIMALISASI
KEHILANGAN MINYAK

12
12
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif dengan AHP


• Kriteria yang diuji adalah keekonomian, perolehan, dan kualitas

Tabel 6 Pairwise comparison masing-masing kriteria pemilihan alternatif strategi minimalisasi kehilangan minyak

Kriteria  Keekonomian Perolehan   Kualitas Bobot

Keekonomian 1 0,588 2 0,571 5 0,455 0,538

Perolehan 0,5 0,294 1 0,286 5 0,455 0,345

Kualitas 0,2 0,118 0,5 0,143 1 0,091 0,117

Total 1,7 1 3,5 1 11 1 1

• Kriteria keekonomian dinilai sedikit lebih penting (2) daripada kriteria perolehan
• Kriteria keekonomian dinilai lebih penting (5) daripada kriteria kualitas
• Kriteria perolehan dinilai lebih penting (5) daripada kriteria kualitas.

13
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif Strategi: Kriteria Keekonomian

Tabel 7 Pembobotan kriteria keekonomian masing-masing alternatif

  Nilai Dasar Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bobot

Nilai Dasar 1 0,630 3 0,699 7 0,493 9 0,391 0,553

Alternatif I 0,333 0,210 1 0,233 6 0,423 8 0,348 0,303

Alternatif II 0,143 0,090 0,167 0,039 1 0,070 5 0,217 0,104

Alternatif III 0,111 0,070 0,125 0,029 0,2 0,014 1 0,043 0,039

Total 1,587 1 4,292 1 14,2 1 23 1 1

14
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif Strategi: Kriteria Perolehan

Tabel 8 Pembobotan kriteria perolehan masing-masing alternatif

  Nilai Dasar Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bobot

Nilai Dasar 1 0,056 0,2 0,031 0,111 0,076 0,333 0,029 0,048

Alternatif I 5 0,278 1 0,153 0,2 0,138 3 0,265 0,208

Alternatif II 9 0,500 5 0,765 1 0,688 7 0,618 0,643

Alternatif III 3 0,167 0,333 0,051 0,143 0,098 1 0,088 0,101

Total 18 1 6,533 1 1,454 1 11,333 1 1

• Kriteria keekonomian dinilai sedikit lebih penting (2) daripada kriteria perolehan
• Kriteria keekonomian dinilai lebih penting (5) daripada kriteria kualitas
• Kriteria perolehan dinilai lebih penting (5) daripada kriteria kualitas.
15
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif Strategi: Kriteria Kualitas

Tabel 9 Pembobotan kriteria kualitas masing-masing alternatif

  Nilai Dasar Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bobot

Nilai Dasar 1 0,179 4 0,308 0,25 0,155 3 0,316 0,239

Alternatif I 0,25 0,045 1 0,077 0,167 0,103 0,5 0,053 0,069

Alternatif II 4 0,716 6 0,462 1 0,619 5 0,526 0,581

Alternatif III 0,333 0,060 2 0,154 0,2 0,124 1 0,105 0,111

Total 5,583 1 13 1 1,617 1 9,5 1 1

16
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif Strategi: Hasil Perhitungan AHP

Tabel 10 Hasil Perhitungan AHP

  Keekonomian Perolehan Kualitas Bobot Akhir

Nilai Dasar 0,553 0,048 0,239 0,342

Alternatif I 0,303 0,208 0,069 0,243

Alternatif II 0,104 0,643 0,581 0,346

Alternatif III 0,039 0,101 0,111 0,069

Total 0,553 0,048 0,239 0,342

Penambahan CAPEX sebesar Rp49,5 miliar Bilangan iodin minyak turun 1,5%,

Perolehan minyak meningkat 17,78%–19,50%, Cloud point minyak turun hingga 1%.

Penambahan laba bersih (tanpa penambahan CAPEX) 198,3 miliar 17


TK4090 Kerja Praktek

REGENERASI SPENT
BLEACHING EARTH

18
18
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif I (Kılınççeker dkk., 2020)


• Regenerasi spent bleaching earth dapat dilakukan dengan ekstraksi pelarut yang dilanjutkan dengan karbonasi, yang akan
meningkatkan luas permukaan bleaching earth yang diregenerasi.

Tabel 11 Efektivitas dan kebutuhan bleaching earth untuk setiap


regenerasi alternatif I
Gambar 1 Diagram alir blok proses regenerasi bleaching earth
Regenerasi Perubahan Efektivitas Rasio alternatif I
ke-  Warna    BE/CPO 
0  -  100%  2,00% 

1  5,3  123,53%  1,62% 

2  4,3  100,22%  2,00% 

3  4,2  97,89%  2,04% 

4  4,1  95,56%  2,09% 

5  3,8  88,57%  2,26%  Gambar 2 Diagram alir proses regenerasi bleaching earth alternatif I 19
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif I (Parameter Keekonomian)


Tabel 12 Estimasi CAPEX proses regenerasi bleaching earth alternatif I

Unit  Nama Alat  CP (US$)  CBM (US$) 

Reaktor (Jacketed agitated)  15.234  60.937 


R-1 
Mixer (Impeller)  11.414  15.751 

F-1  Filter (Pan)  6.165  10.173 

D-1  Dryer (Tray)  1.263  1.579 

Furnace (Nonreactive fired Tabel 13 Estimasi kebutuhan utilitas dan bahan baku proses
FR-1  732.136  1.610.699 
heater)  regenerasi bleaching earth alternatif I

Senyawa Kebutuhan Harga Pengeluaran


  (ton/tahun)  (US$/ton) (US$/tahun) 
Heksana  3.600  400  1.440.000 
LNG  34  377,25  12.839 
Udara  425  0  0 
20
Kukus  329  0,53  176 
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif II (Boukerroui dan Ouali, 2000)


• Regenerasi bleaching earth dapat dilakukan dengan pemanasan spent bleaching earth pada suhu tinggi, dilanjutkan dengan pencucian
atau leaching dengan asam klorida (HCl).
• Analisis dilakukan dengan membandingkan absorbansi minyak sebelum dan sesudah tahap bleaching dilakukan dengan panjang
gelombang yang digunakan sebesar 410 nm dan 460 nm untuk senyawa uji senyawa klorofil-α dan β-karoten secara berturut-turut.

Gambar 3 Diagram alir blok proses regenerasi bleaching earth


alternatif II
Tabel 14 Efektivitas dan kebutuhan bleaching earth untuk setiap
regenerasi alternatif II

Regenerasi Rasio
%Uptake  Efektivitas 
ke-  BE/CPO 
0  92,7%  100,0%  2,00% 

1  95,0%  102,5%  1,95%  21


Gambar 4 Diagram alir proses regenerasi bleaching earth alternatif II
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif II (Parameter Keekonomian)


Tabel 15 Estimasi CAPEX proses regenerasi bleaching earth alternatif II Tabel 16 Estimasi kebutuhan utilitas dan bahan baku proses
regenerasi bleaching earth alternatif II
Unit  Nama Alat  CP (US$)  CBM (US$)  Kebutuhan Harga Pengeluaran
Senyawa 
(ton/tahun)  (US$/ton)  (US$/tahun) 
Furnace
FR-1  726.877  1.599.128  LNG  30,08  377,25  11.346 
(Nonreactive
fired heater) 
Udara  512  0  0 
Reaktor (Mixer/
40.545  162.179 
Settler)  HCl  1.139  35,41  424.944 
R-1 
Mixer
9.323  12.866  Air  9.689  0,53  5.185 
(Impeller) 
Kukus  88  0,53  47 
F-1  Filter (Pan)  4.236  6.989 

Conveyor
CBW-1  2.793  3.491 
(Belt) 

D-1  Dryer (Tray)  3.790  4.738 


22
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif III (Pranowo dkk., 2020)


• Pengujian efisiensi regenerasi spent bleaching earth dengan metode pencampuran dengan asam nitrat dan pemanasan.
• Pengujian efisiensi absorpsi regenerated spent bleaching earth (RSBE) dilakukan dengan mencampurkan RSBE dan
larutan pewarna 500 ppm.

Gambar 5 Diagram alir blok proses


regenerasi bleaching earth alternatif
III

Tabel 17 Efektivitas dan kebutuhan bleaching earth untuk setiap


regenerasi alternatif III
Regenerasi Rasio Regenerasi
Efektivitas 
ke-  BE/CPO  ke- 

0  100,0%  2,000%  0 

1  97,8%  2,045%  1  Gambar 6 Diagram alir proses regenerasi bleaching earth alternatif III 23
TK4090 Kerja Praktek

Alternatif III (Parameter Keekonomian)


Tabel 18 Estimasi CAPEX proses regenerasi bleaching earth alternatif III
Tabel 19 Estimasi kebutuhan utilitas dan bahan baku proses regenerasi bleaching
Unit  Alat  CP (US$)  CBM (US$)  earth alternatif III

Reaktor (Mixer/ Kebutuhan Harga Pengeluaran


57.984  231.937  Senyawa 
Settler)  (ton/tahun)  (US$/ton)  (US$/tahun) 
R-1 
Mixer
11.319  15.620  LNG  24  377,25  9.033 
(Impeller) 
F-1  Filter (Pan)  6.166  10.173  Udara  764  0  0 

CBW-1  Conveyor (Belt)  2.793  3.491  LNG  24  377,25  9.033 

Air  15.044  0,53  8.051 


D-1  Dryer (Tray)  3.836  4.795 

Reactor Air  15.044  0,53  8.051 


FR-1  719.919  1.583.821 
(Mixer/Settler) 

24
TK4090 Kerja Praktek

PEMILIHAN ALTERNATIF
REGENERASI SPENT
BLEACHING EARTH

25
25
TK4090 Kerja Praktek

Pemilihan Alternatif dengan AHP


• Kriteria yang diuji adalah keekonomian, sustainability, dan keselamatan

Tabel 20 Pairwise comparison untuk masing-masing kriteria

• Kriteria sustainability dinilai lebih Kriteria Keekonomian Sustainability Keselamatan Bobot


penting (5) dibandingkan
keekonomian Keekonomian 1 0,111 0,2 0,149 0,333 0,04 0,1
• Kriteria sustainability dinilai jauh lebih
penting (7) dibandingkan Sustainability 5 0,556 1 0,745 7 0,84 0,713
keselamatan
• Kriteria keselamatan dinilai sedikit Keselamatan 3 0,333 0,143 0,106 1 0,12 0,186
lebih penting (3) dibandingkan
kriteria keekonomian Total 9 1 1,343 1 8,333 1 1

26
TK4090 Kerja Praktek

Kriteria Keekonomian
• Ditinjau dari biaya tambahan yang perlu dikeluarkan dalam Tabel 21 Perbandingan kriteria keekonomian masing-masing alternatif
bentuk CAPEX dan OPEX dan dibandingkan secara kualitatif
Alternatif CAPEX (US$) OPEX (US$/tahun)
• Semua alternatif memiliki furnace yang meningkatkan CAPEX - 0 600.000
secara signifikan dibandingkan proses sekarang (-) I 1.702.299 1.435.015
• Biaya OPEX dipengaruhi bahan yang digunakan
• Alternatif I menggunakan n-heksana yang harganya II 1.789.391 59.925
mahal dibandingkan alternatif II dan alternatif III yang III 1.849.838 100.741
menggunakan HCl dan HNO3

Tabel 22 Pembobotan kriteria keekonomian masing-masing alternatif

Keekonomian - Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bobot


• Proses sekarang dinilai jauh lebih
baik (7) dibandingkan alternatif I dan - 1 0,648 7 0,500 5 0,682 5 0,682 0,628
lebih baik (5) dibandingkan alternatif
II dan III Alternatif I 0,143 0,093 1 0,071 0,333 0,045 0,333 0,045 0,064
• Alternatif II dan III dinilai sedikit lebih
baik (3) dibandingkan alternatif I Alternatif II 0,2 0,130 3 0,214 1 0,136 1 0,136 0,154
• Alternatif II dinilai sama (1) dengan
alternatif III Alternatif III 0,2 0,130 3 0,214 1 0,136 1 0,136 0,154

Total 1,543 1 14 1 7,333 1 7,333 1 1,000

27
TK4090 Kerja Praktek

Kriteria Sustainability
• Ditinjau dari pengurangan limbah atau dilihat dari jumlah crude palm oil yang dapat diolah dengan kebutuhan bleaching earth yang
sama dan dibobotkan secara kuantitatif

Tabel 23 Perbandingan dan pembobotan kriteria sustainability


masing-masing alternatif
ton CPO yang dapat
Alternatif Bobot
diolah dengan 2 ton BE
- 100,0 0,09
I 605,8 0,55
II 202,5 0,18
III 197,8 0,18
Total 1106,1 1

28
TK4090 Kerja Praktek

Kriteria Keselamatan
• Ditinjau dari sifat bahan yang digunakan dan kondisi operasi dengan Tabel 24 Perbandingan kriteria keselamatan
perbandingan yang dilakukan secara kualitatif Suhu Tertinggi
Alternatif Bahan
pada Proses (°C)
• n-heksana merupakan bahan yang lebih volatile dan mudah terbakar
dibandingkan HCl dan HNO3 - - -
• Alternatif I dijalankan pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan I n-heksana 550
alternatif lainnya
II HCl 500
III HNO3 431

• Alternatif II dinilai sedikit lebih aman Tabel 25 Pembobotan kriteria keselamatan masing-masing alternatif
(3) dibandingkan alternatif I
Keselamatan - Alternatif I Alternatif II Alternatif III Bobot
• Alternatif III dinilai lebih aman (5)
dibandingkan alternatif I dan sedikit
- 1 0,597 7 0,438 5 0,536 3 0,662 0,558
lebih aman (3) dibandingkan
alternatif II Alternatif I 0,143 0,085 1 0,063 0,333 0,036 0,2 0,044 0,057
• Proses sekarang dinilai jauh lebih (7)
aman dibandingkan alternatif I, lebih Alternatif II 0,2 0,119 3 0,188 1 0,107 0,333 0,074 0,122
aman dibandingkan alternatif II (5),
dan sedikit lebih aman (3) Alternatif III 0,333 0,199 5 0,313 3 0,321 1 0,221 0,263
dibandingkan alternatif III
Total 1,676 1 16 1 9,333 1 4,533 1 1,000
29
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan Akhir
Tabel 26 Hasil Perhitungan AHP

Kriteria Bobot Keekonomian Sustainability Keselamatan Nilai Akhir

Keekonomian 0,1 - 0,628 0,090 0,558 0,231

Sustainability 0,713 Alternatif I 0,064 0,548 0,057 0,408

Keselamatan 0,186 Alternatif II 0,154 0,183 0,122 0,169

Alternatif III 0,154 0,179 0,263 0,192

• NIlai akhir terbesar ada di alternatif I


• Pengolahan dengan ekstraksi pelarut n-heksana berulang
• Membutuhkan CAPEX Rp 24,2 miliar dan OPEX Rp 20,6 miliar/tahun
• Peningkatan jumlah CPO yang dapat diolah dengan jumlah bleaching earth yang sama hingga 6x

30
TK4090 Kerja Praktek

PENUTUP

31
31
TK4090 Kerja Praktek

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan Rekomendasi

1. Tahapan proses yang menyebabkan kehilangan minyak terbesar:


1. Neraca massa dan energi pabrik yang
fraksionasi (estimasi kehilangan minyak: 25,90%–29,28%). mendetail sebaiknya disediakan oleh pihak
2. Strategi penurunan tingkat kehilangan minyak paling optimal: modifikasi pabrik agar hasil analisis dan evaluasi lebih
proses pendinginan kristalisasi; potensi peningkatan perolehan minyak  akurat.
2. Karena usulan strategi penurunan
17,78%–19,50%, penurunan bilangan iodin 1,5, peningkatan cloud point
kehilangan minyak pada proses produksi
hingga 1, penambahan CAPEX sebesar Rp49,5 miliar.
minyak goreng dalam laporan ini masih
3. Strategi regenerasi spent bleaching earth (SBE) yang paling efisien: berdasarkan penelitian skala laboratorium
pengolahan SBE dengan ekstraksi pelarut berulang menggunakan n- dan belum ada penerapan konkret dalam
heksana dengan peningkatan jumlah CPO yang dapat dipucatkan hingga 6 industri, perlu dilakukan kajian dan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan
kali lipat, CAPEX sebesar Rp24,2 miliar, OPEX sebesar Rp20,6 miliar  per
efektivitasnya dalam skala industri.
tahun.

32
TK4090 Kerja Praktek

Referensi

• Beshara, A.; Cheeseman, C., “Reuse of spent bleaching earth by polymerisation of residual organics”, Waste Management, doi:
10.1016/j.wasman.2014.04.021
• Braipson-Danthine, S.; dan Gibon, V., "Comparative analysis of triacylglycerol composition, melting properties and polymorphic
behavior of palm oil and fractions", European Journal of Lipid Science and Technology 109 (2007), 359–372.
• CARDLO, "PGE 99% Pengemulsi Makanan Alami, Ester Poligliserol Dari Asam Lemak Halal", (n.d.).
• Chong, C. L.; dan Yeoh, C. B., "Process for fractionating refined triglyceride oil", (2014), Amerika Serikat,.
• Dayton, C. L. G.; dan Galhardo, F., "Enzymatic Degumming", W. E. Farr dan A. Proctor (Ed.), Green Vegetable Oil Processing (2014), 1 ed.,
107–145, AOCS Press, Urbana, Illnois, USA,.
• Gibon, V., "Palm Oil and Palm Kernel Oil Refining and Fractionation Technology", Palm Oil (2012), 329–375.
• Gibon, V.; De Greyt, W.; dan Kellens, M., "Palm oil refining", European Journal of Lipid Science and Technology 109 (2007), 315–335.
• Hamm, W., "Trends in Fractionation Practice for Edible Oils", Oils & Fats Group symposium Fractional Crystallisation of Fats (1994), 1–15,
London, UK.
• Hamm, Wolf; Hamilton, R. J.; dan Calliauw, G., "Edible Oil Processing", Edible Oil Processing (2013).
• Hariyadi, P., "From CPO to Cooking Oil Introduction to Palm Oil Processing", (n.d.), 1–43.
• Henan Doing Company, "How to calculate the loss of refined edible oil?", (2021).
• Huey, S. M.; Let, C. C.; dan Beng, C., "New Developments in Palm Oil Fractionation", Journal of the American Oil Chemists’ Society 62
(2015), 4–14.
33
TK4090 Kerja Praktek

Referensi

• Kellens, M; dan Hendrix, M., "Fractionation", D. O. Richard, E. F. Walter, dan J. W. Peter (Ed.), Introduction to Fats and Oils Technology
(2000), 2 ed., 194–2007, AOCS Pres.
• Kellens, Marc; dan Calliauw, G., "Oil Modification Processes", Wolf Hamm, R. J. Hamilton, dan G. Calliauw (Ed.), Edible Oil Processing
(2013), 2 ed., 153–196, John Wiley & Sons, Ltd.
• Kellens, Marc; Gibon, V.; Hendrix, M.; dan Greyt, W. De, "Palm oil fractionation", European Journal of Lipid Science and Technology 109
(2007), 336–349.
• Kılınççeker, G.; Sangün, M. K.; Çelik, S.; Arslan, U.; Zarifi, F., " Evaluation of reusability of bleaching earth in vegetable oil refining",
Pigment & Resin Technology 49 (2020).
• Kuriyama, J.; Miyaji, Y.; Tamura, K.; Zaliha, O.; dan Chong, C. L., "Improved sustainable fractionation of palm oil using polyglycerol fatty
acid esters", Journal of Oil Palm Research 23 (2011), 1141–1145.
• Lai, O. M.; Lo, S. K.; Akoh, C. C., " Enzymatic and Chemical Modification of Palm Oil, Palm Kernel Oil, and Its Fractions", Palm Oil (2012),
527–543.
• Let, C. C.; dan Chee, Y., "Offer for Technology Adoption of MPOB Modified Fractionation Programme for Increased Olein Yield", Palm
Oil Developments 60 (2014), 24–27.
• Lv, C.; Wang, Y.; Zhou, C.; Ma, W.; Yang, Y.; Xiao, R.; dan Yu, H., "Effects of dietary palm olein on the cardiovascular risk factors in
healthy young adults", Food & Nutrition Researc 52 (2018).
• Mu, B.; dan Wang, A., "Regeneration and Recycling of Spent Bleaching Earth", L. M. T. Martínez, O. V. Kharissova, dan B. I. Kharisov
(Ed.), Handbook of Ecomaterials 4 (2019), 4, 3147–3167, Springer Nature Switzerland.
• Oliveira, S.; Sebastião; dan Carvalho, R., "Study of degumming and neutralization units", (2005), 1–9.
34
TK4090 Kerja Praktek

Referensi

• Othman, N. H.; NOOR, A. M.; ASIS, M. S. A. Y.; SAGGAF, S. S. S.; dan Jaril, A., "Continuous process for dry fractionation of glyceride oils",
(2016).
• Pranowo, D.; Dewanti, B. S. D.; Fatimah, H.; Setyawan, H. Y., " Optimization of regeneration process of spent bleaching earth", IOP
Conf. Series: Earth and Environmental Science 524 (2020), 012011.
• Putri, I. N. H.; dan Suryandono, A., "Identifikasi dan Pengendalian Oil Loss Di PT Smart Tbk. Surabaya", (2013), Gadjah Mada University
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/62358 diakses 20 Agustus 2021.
• Saw, M., "Influence of Polyglycerol Ester Additive on Palm Oil Fractionation in Relation To the Crystal Size Distribution", Journal of Oil
Palm Research 32 (2020), 303–312.
• Svenson, E.; dan Willets, J., "Nano Neutralization", W. E. Farr dan A. Proctor (Ed.), Green Vegetable Oil Processing (2014), 1 ed., 147–157,
AOCS Press, Urbana, Illnois, USA,.
• Turton, R.; Bailie, R. C.; Whiting, W. B.; Shaeiwitz, J. A.; dan Bhattacharyya, D., "Analysis, Synthesis, and Design of Chemical Processes",
(B. Goodwin, J. Fuller, E. Ryan, dan B. Wood, Ed.)Choice Reviews Online 36 (2012), 4 ed., 36, Pearson Education, Inc., New Jersey, USA,.
• Zehnder, C. T., "Deodorization", Practical Handbook of Soybean Processing and Utilization (1995), 239–257, Elsevier.

35
TK4090 Kerja Praktek
Program Studi Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

TERIMA KASIH
TK4090 Kerja Praktek

LAMPIRAN

37
37
TK4090 Kerja Praktek

Diagram Alir Proses Pemutihan (Bleaching)

38
TK4090 Kerja Praktek

Diagram Alir Proses Deodorisasi

39
TK4090 Kerja Praktek

Diagram Alir Proses Kristalisasi

40
TK4090 Kerja Praktek

Diagram Alir Proses Filtrasi

41
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan CAPEX
2
• log
Pehitungan purchased cost𝐶
(CP):𝑃 = 𝐾 1 + 𝐾 2 log 𝐴 + 𝐾 3 ( log 𝐴 )
• Perhitungan harga modul kosong (CBM):

42
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan CAPEX

43
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan CAPEX

44
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan CAPEX

45
TK4090 Kerja Praktek

Neraca Massa Regenerasi SBE Alternatif I

46
TK4090 Kerja Praktek

Neraca Massa Regenerasi SBE Alternatif II

47
TK4090 Kerja Praktek

Neraca Massa Regenerasi SBE Alternatif III

48
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan CAPEX

49
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan OPEX: Biaya Penambahan PGE

50
TK4090 Kerja Praktek

Perhitungan Tingkat Kehilangan Minyak Pabrik Fraksionasi

51

Anda mungkin juga menyukai