Anda di halaman 1dari 30

EPIDEMIOLOGI

LEPTOSPIROSIS
DEFINISI

 Suatu penyakit zoonosis yg


disebabkan oleh mikroorganisme
leptospira tanpa memandang bentuk
spesifik serotipenya

 Zoonosis : penyakit hewan yg bisa


pindah ke manusia
 Penyakityg disebabkan oleh infeksi
beberapa bakteri dari golongan
leptospira berbentuk spiral kecil
(spirochaeta) yg menyerang hewan &
manusia. dapat hidup di air tawar
selama + 1 bulan. Dalam air laut, air
selokan & air kemih yg tidak
diencerkan akan cepat mati. Dapat
menyerang manusia & hewan
PENYEBAB
AGENT
Disebabkan bakteri patogen (dapat
menyebabkan penyakit) berbentuk
spiral, termasuk genus leptospira, famili
leptospiroceae & ordo spirochaetales

Spirochaeta berbentuk bergulung2


tipis, motil, obligat, berkembang pelan
secara anaerob
Genus leptospira terdiri dari 2 spesies :
 L. interrogans -> bakteri patogen
 L. biflexa -> saprofitik

L. Interrogans terdapat pada hewan &


manusia. Terdiri atas beberapa sub
grup, yg masing2 terbagi dalam
beberapa serotipe (serovar) yg
jumlahnya sangat banyak -> saat ini
ada 240 serotipe dalam 23 serogrup
Subgrup yg dapat menginfeksi
manusia :
 L. icterohaemorrhagiae
 L. javanica • L. autominalis
 L. celiedoni • L. australis
 L. canicola • L. pomona
 L. ballum • L. grippothyphosa
 L. pyrogenes • L. hepdomadis
 L. cynopteri • L. bataviae
 L. tarassovi • L. panama
 L. andamana • L. shermani
 L. ranarum • L. bufonis
 L. copenhageni
 dll
HOST

 HEWAN
MANUSIA
 Leptospirosis dapat menginfeksi +
160 spesies, misal : tikus, babi,
anjing, kucing, lembu, sapi, kambing,
dmba, kuda, serangga, burung,
insektivora (landak, kelelawar, tupai),
dll

 Rubah dapat menjadi karier leptospira

 Yg paling banyak mengandung


bakteri (reservoir) : hewan pengerat
& tikus
Yg paling sering mengifeksi manusia :
L. icterohaemorrhagiae dengan
reservoir tikus
L. canicola dengan reservoir anjing
L. pomona dengan reservoir sapi &
babi
Leptospira dapat dijumpai di tubuh
hewan meskipun serogenetif, tapi di
ginjal bisa terjadi nefritis menetap
(permanent nephritis damage)
 Padamanusia umumnya terjadi pada
umur 10-39 tahun, sebagian besar
pada laki-laki usia pertengahan
(penyakit occupational)
 Pada usia > 50 tahun resiko kematian
lebih tinggi (56%)

 Padapenderita yg sudah mengalami


kerusakan hati (ditandai selaput mata
berwarna kuning) : risiko
kematiannya lebih tinggi !!
 Manusia terinfeksi leptospira melalui
kontak dengan air, tanah, makanan,
atau tanaman yg tercemar air seni
hewan penderita leptospirosis. Bakteri
masuk tubuh manusia lewat selaput
lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yg
lecet
ENVIRONMENT
 Secara alami terdapat di air yg
terkontaminasi urin hewan yg
terinfeksi
 Lingkungan optimal untuk
perkembangbiakan leptospira (dapat
bertahan + 4 minggu) tergantung :
pH (normal) urin pejamu, tanah atau
air; kelembaban & suhu (> 22
derajad celcius)
Di air asin, jenis leptospira patogen
tidak dapat bertahan hidup lebih dari
beberapa jam. Sedangkan strain
leptospira non patogen (saprofit)
yaitu leptospira biflexa berhasil
diisolasi dari air laut
DISTRIBUSI
 DiIndonesia, leptospirosis tersebar di
Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, lampung, Sumatra
(Selatan, Barat, Utara), Bengkulu,
Riau, Bali, NTB, Sulawesi (Selatan &
Utara), Kalimantan Timur & Barat)
 Umumnya menyerang militer, petani,
pekerja perkebunan, tambang,
selokan, rumah potong hewan
 Kadang juga menyerang penggemar
olah raga renang

 Angka kematian 2,5-16,45 %


(tinggi!!). Rata-rata 7,1%

 DiDKI : terjadi outbreak/KLB sejak


Februari – April 2002 pasca banjir
panjang. Dari 138 spesimen yg
berhasil dikumpulkan, 61 orang
dinyatakan positif leptospira
 Hasilpemeriksaan serologi rodent di
DKI Jakarta : dari 142 spesimen
serum -> 67 spesimen (47%) positif
leptospira

 Serovardari spesimen manusia &


rodent : pyrogenes, bataviae,
icterohaemorragiae, & canicola
 Juni2002 : KLB di Bekasi -> 12
penderita klinis tersangka
leptospirosis -> 100% positif
leptospirosis, tapi tidak ditemukan
kematian karena penderita datang
pada stadium dini. Pemeriksaan 43
spesimen serum rodent : 35 positif
leptospira (81,4%)

 Rodentyg berperan pada KLB di DKI


& Bekasi :R. norvegicus, R. diardi, R.
Suncus, R. exulans
GEJALA
GEJALA KLINIS STADIUM
PERTAMA : (tampak 4-9 hari)
 Demam tinggi, menggigil
 Sakit kepala
 Malaise (lesu/lemah)
Muntah
Konjungtivitis radang mata
Nyeri otot betis & punggung
GEJALA KARAKTERISTIK

 Konjungtivitis
tanpa disertai eksudat
serous/purulent (kemerahan pada
mata)

 Nyeri pada otot


STADIUM KEDUA
 Terbentuk antibodi dalam tubuh
penderita
 Gejala yg timbul lebih bervariasi
daripada stadium I
 Bila timbul demam & gejala lain ->
mungkin meningitis
 Biasanya terjadi pada minggu kedua
& keempat
FAKTOR RISIKO
 Kontakdengan air yg terkontaminasi
kuman leptospira atau urin tikus saat
banjir

 Pekerjaan
tukang perahu, rakit
bambu, pemulung

 Mencuci atau mandi di sungai atau


danau
 Peternak atau dokter hewan yg
terpapar, misal : saat memerah susu,
menyentuh hewan mati, menolong
hewan melahirkan, kontak dengan
bahan2(plasenta, cairan amnion,
percikan infeksius saat hewan
berkemih)
 Tukang kebuun, pekerja perkebunan
 Petani tanpa alas kaki di sawah
 Tukang potong hewan atau daging
 Pembersih selokan

 Pekerja tambang

 Pemancing ikan, pekerja tambak

 Tentara,
pemburu, pendaki gunung
bila mengarungi permukaan air / rawa
 Anak2yg bermain di taman,
genangan air/kubangan
 Tempat rekreasi air tawar, renang,
arung jeram, & olah raga air lainnya
 Petugas
laboratorium yg memeriksa
spesimen kuman
 Petugas
kebersihan rumah sakit &
paramedis
PENGOBATAN
 Pengobatan dini sangat penting.
Leptospira mudah mati dengan
antibiotik pasaran, misal : penicillin &
turunannya (amoxylline),
streptomycine, tetracycline,
erytromycine, kloramfenikol,
siprofloksasin
 Bila
ada komplikasi, angka kematian
mencapai 20%
Dalam 4-6 jam setelah pemberian
penisilin-G, terlihat reaksi tipe jarisch
herxheimmer yg menunjukkan aktivitas
antileptospira. Gagal ginjal atau
meningitis obat pilihan pertama :
penisilin-G. 1 unit per 6 jam selama 5-7
hari
PENCEGAHAN
Membiasakan Perilaku Hidup Bersih &
Sehat (PHBS) atau kebersihan individu
(personal hygiene) :
 Menyimpan makanan & minuman
dengan baik agar terhindar dari tikus

 Mencuci tangan dengan sabun


sebelum makan
 Mencucisemua bagian tubuh dengan
sabun setelah bekerja di
sawah/sampah, dsb

 Melindungipekerja yg berisiko tinggi


terhadap leptospirosis, dengan sepatu
bot & sarung tangan

 Menutup tempat sampah

 Menghindari adanya tikus di rumah


 Desinfeksi tempat yg tercemar tikus
 Penangkapan tikus
 Membersihkan tempat2 air & kolam
renang
 Penyediaan air minum harus terjaga baik
& diklorinasi

kesehatan (health education)


 Pendidikan
mengenai bahaya, penlaran &
pencegahan penyakit leptospirosis

Anda mungkin juga menyukai