Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT

PENGANTAR
• LKS BIPARTIT MERUPAKAN LEMBAGA YANG DIBENTUK OLEH
PERUSAHAAN / PENGUSAHA BERSAMA DENGAN PERWAKILAN
DARI PEKERJA DENGAN MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK
MENINGKATKAN KINERJA PEKERJA DAN MENJAGA
KELANGSUNGAN USAHA DENGAN CARA MELAKUKAN
KOMUNIKASI SECARA PERIODEIK UNTUK MENGEVALUASI
KINERJA PRODUKSI DAN MENCEGAH ATAU MENGANTISPASI
PERMASALAHAN YANG AKAN MUNCUL.

• DENGAN DILAKUKANNYA PERTEMUAN SECARA PERIODIK


DALAM LEMBAGA LSK BIPARTIT DAPAT MEERATKAN
HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DENGAN PEKERJA DAN
DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH SECARA MUSYAWARAH
UNTUK MUFAKAT.
PENGERTIAN LKS BIPARTIT

LKS BIPARTIT Merupakan forum komunikasi dan konsultasi


mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial
di suatu perusahaan antara pengusaha dengan serikat
pekerja /atau pekerja.
DASAR HUKUM LKS BIPARTIT
• UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagkerjaan.

• Permenakertrans RI No. PER.32/MEN/XII/2008 tentang


Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan
Lembaga Kerjasama Bipartit.

• Permenakertrans RI No. PER. 31/MEN/2008 tentang


Tata Cara Perundingan Secara Bipartit.
TATA CARA PEMBENTUKAN
LKS BIPARTIT
Tata cara pembentukan LKS Bipartit dilaksanakan sebagai berikut :

• Pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh dan/atau wakil pekerja/buruh


mengadakan musyawarah untuk membentuk, menunjuk, dan menetapkan anggota
LKS Bipartit di perusahaan;
• Anggota LKS Bipartit menyepakati dan menetapkan susunan pengurus LKS Bipartit;
• Pembentukan dan susunan pengurus LKS Bipartit dituangkan dalam berita acara
yang ditandatangani oleh pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh atau
wakil pekerja/buruh di perusahaan.
• LKS Bipartit yang sudah terbentuk harus diberitahukan untuk dicatat pada instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah pembentukan.
• Pengurus LKS Bipartit menyampaikan pemberitahuan secara tertulis, baik langsung
maupun tidak langsung dengan melampirkan berita acara pembentukan, susunan
pengurus, dan alamat perusahaan.
• Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah menerima pemberitahuan instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan memberikan bukti penerimaan
pemberitahuan.
KEPENGURUSAN
Kepengurusan LKS Bipartit ditetapkan dari unsur pengusaha
dan unsur pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh
dengan komposisi 1:1 yang jumlahnya sesuai kebutuhan
dengan ketentuan sekurang-kurangnya 6 (enam) orang, yaitu:

• Susunan pengurus LKS Bipartit sekurang-kurangnya terdiri


dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota.
• Jabatan ketua LKS Bipartit dapat dijabat secara bergantian
antara unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh.
• Masa kerja kepengurusan LKS Bipartit 3 (tiga) tahun.
• Pergantian kepengurusan LKS Bipartit sebelum berakhirnya
masa jabatan dapat dilakukan atas usul dari unsur yang
diwakilinya.
MASA JABATAN
Masa jabatan kepengurusan LKS Bipartit berakhir apabila :

a) Meninggal dunia;
b) Mutasi;
c) Mengundurkan diri sebagai anggota lembaga;
d) Diganti atas usul dari unsur yang diwakilinya;
e) Sebab-sebab lain yang menghalangi tugas-tugas dalam
kepengurusan lembaga.
TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS
LKS BIPARTIT
• Tujuan LKS Bipartit untuk menciptakan hubungan
industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan di
perusahaan .

• Fungsi LKS Bipartit sebagai forum komunikasi dan


konsultasi antara pengusaha dengan wakil serikat pekerja
atau wakil pekerja dalam rangka pengembangan
hubungan industrial untuk kelangsungan
hidup,pertumbuhan, perkembangan perusahaan dan
kesejahteraan pekerja
Tugas LKS Bipartit diantaranya, adalah ;

• Melakukan pertemuan secara periodik atau sewaktu-waktu


apabila diperlukan.

• Mengkomunikasikan kebijakan pengusaha dan aspirasi


pekerja dalam rangka mencegah terjadinya permasalahan
hubungan industrial di perusahaan.

• Menyampaikan saran, pertimbangan, dan pendapat kepada


pengusaha, pekerja, atau serikat pekerja dalam rangka
pelaksanaan kebijakan perusahaan.
AGENDA RUTIN PERTEMUAN
LKS BIPARTIT
Hal-hal yang dibahas dalam pertemuan Lembaga Kerja Bipartit
antara lain adalah:

1. Mencegah Terjadinya Permasalahan Hubungan Industrial

Menghindari sedini mungkin potensi timbulnya


kesalahpahaman atau perbedaan pendapat yang menyangkut
kepentingan bersama sehingga tidak terjadi permasalahan
ketenagakerjaan, atau dalam hal lain pihak pekerja dapat
menyampaikan keluh kesahnya kepada perusahaan selama
bekerja.

......2
2. Kelangsungan hidup, pertumbuhan perusahaan dan kesejahteraan
pekerja :

Berupaya memelihara dan meningkatkan kondisi yang baik di tempat kerja


dalam rangka menuju ketenangan bekerja, ketenteraman berusaha maupun
kelangsungan hidup perusahaan.

Menciptakan iklim kondusif di tempat kerja yang mengarah kepada suatu


keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada peningkatan disiplin kerja maupun


motivasi kerja dari para pekerja maupun pengusaha agar masing-masing
dapat menjalin hubungan dengan baik dan profesional.

3. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Mendorong peningkatan kualitas SDM yang mengacu kepada standar


kompetensi (skill, knowledge dan attitude) sesuai dengan keterampilan yang
dibutuhkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan
membawa dampak yang positif kepada perusahaan maupun peningkatan
kesejahteraan pekerja.
PROGRAM KERJA LKS
BIPARTIT
• Untuk membangun Karakter, dalam hal ;
a. Motivasi Kerja
b. Disiplin Kerja

• Untuk kemampuan Kompetensi, dalam hal ;


a. Pelatihan Kerja
b. Penelitian dan Pengembangan

• Untuk Kesejahteraan, dalam hal ;


a. Pengupahan
b. Fasilitas Kerja
c. Jaminan Sosial Pekerja
SANKSI ADMINISTRATIF
• Pasal 190 ayat 2 UU Ketenagakerjaan ;

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat 1


berupa ;
a. teguran;
b. Peringatan tertulis;
c. Pembatasan kegiatan usaha;
d. Pembekuan kegiatan usaha;
e. Pembatalan persetujuan;
f. Pembatalan pendaftaran;
g. Penghentian sementara sebahagian atau seluruh alat
produksi;
h. Pencabutan ijin.
KESIMPULAN
Pembentukan LKS bipartit bertujuan untuk mewujudkan
iklim kerja yang harmonis dan kondusif disetiap isu dan
permasalahan ketenagakerjaan yang ada di perusahaan yang
disampaikan melalui forum komunikasi dan diskusi antara
pekerja dengan pengusahanya sebagai upaya untuk
mencegah adanya permasalahan industrial berkelanjutan.

Oleh karenanya dengan adanya LKS Bipartit atau forum


diskusi dapat pula bertujuan untuk menjaga kelangsungan
usaha, meningkatkan kualitas pekerja, meningkatkan
kemajuan perusahaan dan kesejahteraan para pekerja,
sehingga tercapainya hubungan industrial yang harmonis.
SEKIAN
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

LAODE M. SABUR, S.H., M.H.,

Anda mungkin juga menyukai