Anda di halaman 1dari 15

GASTRO ESOFAGEAL

REFLUKS DISEASE (GERD)


Pembimbing: dr. Irwandi, Sp.PD

Arfini Mertia. M, S. Ked


(2106112020)
Penyakit Refluks Gastroesofageal
• Akan tetapi pada GERD
kondisi sfingter
melemah menyebabkan
isi lambung mengalir
kembali atau
mengalami refluks ke
esofagus
• Mukosa gaster memiliki pertahanan terhadap asam lambung
• Mukosa esofagus merupakan epitel skuamosa dengan keratin tidak tahan dengan
suasana asam . Sehingga cairan lambung yang refluks ke esofagus akan merusak
dinding mukosa dari esofagus

Sifat yg merusak esofagus


- sifat asam
- Enzim seperti pepsin
- Bakteri : Helicobacter Pylori
- Garam empedu yg sebenarnya dihasilkan oleh duodenum (usus dua belas jari ) bagian
proksimal
Mekanisme refluks

1. Transient LES Relaxation (TLESR) : LES mengalami relaksasi yang bersifat


sementara
2. Tekanan LES rendah : keseluruhan dari individu yg mengalami GERD ini tekanan
LES rendah sehingga terjadi refluks dari lambung ke esofagus
3. Swallow –associated LES relaxations : relaksasi LES terjadi pada saat proses
menelan
4. Mengedan saat episode tekanan LES rendah : mengedan tentu dapat meningkatkan
tekanan intraabdomen yang kemudian akan menyebabkan refluks isi lambung ke
esofagus
-Gejala tipikal
Heartburn
Regurgitasi : ada cairan mengalir kembali dari perut ke
kerongkongan atau bahkan ke sekitar mulut.
Disfagia/ Nyeri menelan

Gejala -Gejala atipikal / ekstraesofageal


Refluks : mengalirnya isi lambung ke paru atau
saluran napas bagian atas, sehingga gejala tsb
menimbulkan batuk atau mengi, serak, nyeri
dada, otitis media, erosi enamel gigi
DIAGNOSIS
b. Faktor risiko

• Konsumsi tinggi lemak

a. gejala • Peningkatan BB

Keluhan • Minuman beralkohol

• Minuman berkarbonasi

• Kafein

• Rokok
DIAGNOSIS
Gejala – GERD-Q
d. Pemeriksaan penunjang
- Kuisioner yg berisi gejala
GERD • Endoskopi saluran cerna bagian
atas
- Menjumlahkan poin dari item
pertanyaan dari kuisioner • Manometri esofagus

- Selain utk diagnosis juga dapat • PH metri 24 jam


dipakai menilai tingkat
keparahan
Alur Diagnosis
1. Gejala GERD
2. Penilaian klinis : anamnesis dan pemeriksaan fisik
3. Dx GERD tanpa endoskopi
4. Terapi PPI
Alternatifnya setelah dilakukan penilain klinis dilakukan endoskopi saluran cerna bagian atas untuk melihat apakah
GERD erosif/non erosif atau penyakit lain

Pasien akan diberikan penekan asam dengan PPI


Pada pasien yg dilakukan tanpa terapi terlebih dulu dilakukan endoskopi apabila tes terapi PPI tidak menunjukkan
perbaikan maka sebaiknya pada pasien ini dilakukan endoskopi untuk memikirkan penyebab atau kemungkinan
penyakit lain
GERD erosif/non erosif CARA TERAPI
1. PPI (8 minggu)
• disertai modifikasi gaya hidup
• Antacid atau alginat untuk mengurangi gejala secara cepat
• Prokinetik : mengurangi transit di lambung
• Mukoprotektor
Penilaian klinis

Setelah terapi, lakukan penilaian klinis : perbaikan gejala atau evaluasi lebih
lanjut
Terutama apakah diperlukan strategi pengobatan jangka panjang
• Untuk pasien yg membaik setelah diberikan terapi ppi sebagian besar tidak
diperlukan terapi lanjutan namun, apabila terjadi kekambuhan maka harus
dipertimbangkan terapi jangka panjang berupa ppi dalam jangka waktu yg
lama. Ini diberikan berdasarkan tingkat keparahan dari GERD.
Penilaian klinis
1. Adapun pasien yg tidak membaik setelah diberikan PPI maka disebut GERD refrakter
PPI : ppi dg dosis yang ditingkatkan atau pemberian obat yg lain seperti musapride
atau histamin reseptor antagonis seperti ranitidine

2. Apabila setelah penambahan obat lain kondisinya tidak membaik, maka pasien dirujuk
ke ahli dan dilakukan evealuasi patofisiologi berupa ph metri atau manometri.
Apabila hasil pemeriksaan ini terdapat refluks dg tingkat keasaaman lemah dapat
diberikn obat atau bedah anti refluks. Atau asilnya dapat pula sebagai suatu penyakit
yg lain
Modifikasi gaya hidup
- Hindari makan menjelang tidur
- Penurunan BB
- Elevasi kepala saat tidur
- Hindari coklat, kafein, makanan pedas , sitrus, minuman
berkarbonasi
- Esofagitis
- Barrets esofagus : displasia perubahan
tipe skuamosa berkeratin menjadi mukosa
. Merupakan lesi pre kanker yg bisa
menjadi gastronma esofagus
mplikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai