Anda di halaman 1dari 27

KEPENGIKUTAN

/
FOLLOWERSHIP
Indah Hermawati
 Dalam organisasi, leadership dan followership
merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
 Followership dankepemimpinan
adalah peran terpisah namun timbal balik.
 Tanpa pengikut, seseorang tidak bisa
menjadi Pemimpin, sebaliknya, seseorang
tidak bisa menjadi pengikut tanpa seorang
pemimpin (Lyons, 2002).
 Seorang leader menengah di dalam organisasi yang memiliki
bawahan, tetapi sekaligus juga masih memiliki atasan, harus
mampu menempatkan diri sebaik-baiknya.
 Di satu sisi dia adalah pimpinan bagi para bawahannya. Tetapi
di sisi lain dia juga adalah seorang bawahan karena masih
memiliki atasan.
 Kemampuan untuk berganti peran sesuai dengan tuntutan
keadaan ini menjadi salah satu kunci sukses dia sebagai leader.
 Selanjutnya hubungan dinamis antara leader dengan follower,
yang diyakini akan mampu membuat organisasi mencapai
tujuan-tujuannya.
PENGERTIAN
 Kelley (dalam Ramadhan, 2016) mengartikan
followership sebagai suatu kapasitas dan keinginan
untuk melakukan tingkah laku tertentu dengan
tujuan untuk berpartisipasi dalam memenuhi
tujuan bersama.
 Org yg berinteraksi dengan, dipengaruhi dan
mempengaruhi pemimpin untuk ikut serta dlm
merealisasi tujuan
 Kepengikutan diartikan sebagai kemampuan
individu untuk secara kompeten dan proaktif
menjalankan instruksi serta mendukung usaha
atasan / pimpinan ( superior ) dalam mencapai
tujuan organisasi (Agho, 2009
 Alcorn (dalam Maolana, 2013) juga mendeskripsikan
bahwa followership merupakan kemampuan dan
kesediaan untuk bertindak melengkapi leadership.
Sementara itu Howell & Mendez (dalam Ramadhan,
2016) berpendapat bahwa followership merupakan
proses interaktif yang mendukung peran kepemimpinan.
 Followership juga diartikan sebagai kemampuan
seseorang dalam mengikuti arahan dan memberi
dukungan secara efektif kepada pemimpin dan
organisasi oleh Thach, Thompson, & Moris (dalam Efar,
2015).
DIMENSI FOLLOWERSHIP
 Active Engagement (Keterlibatan Aktif)
 Active engagement adalah dimensi yang mencakup
perilaku followers dimana mereka secara sukarela
mengikuti serta melaksanakan kegiatan serta program
yang memiliki sikap serta program yang memiliki nilai
positif bagi organisasi. Individu yang pasif dan tidak
menunjukkan keterlibatannya serta menunggu untuk
diberitahu apa yang harus dilakukan merupakan
followers yang tidak memiliki dimensi ini.
 Independent Critical Thinking
 Dimensi Independent critical thinking adalah dimensi yang
menjelaskan mengenai bagaimana seorang followers bukanlah
“seekor domba” yang hanya mampu mengikuti arahan dari
penggembalanya tanpa memiliki kemampuan berpikir yang kritis
serta tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan terobosan
inovatif yang penting.
 Sebaliknya, dimensi independent critical thinking merupakan
dimensi yang paling penting dari seorang pengikut dimana dimensi
ini menjaga arah serta jalannya kebijakan yang sudah diambil oleh
sebuah organisasi untuk berjalan dalam koridor yang sehat serta
berperan aktif dalam mencari jalan keluar dari permasalahan serta
terobosan-terobosan baru yang inovatif serta efisien
Click icon to add picture
JENIS KEPENGIKUTAN
 Pragmatic Follower (Pengikut yang Pragmatis)
 Pengikut yang pragmatis percaya bahwa tetap tinggal
dalam aturan adalah penting. Aturan dibuat adalah
untuk dipatuhi, bukan untuk dilanggar. Orang yang
membuat aturan pasti memikirkan baik-baik mengapa
dan apa tujuan sebuah peraturan dibuat. Seseorang
yang berada dalam organisasi tidak perlu melakukan
percobaan lagi.
 Alienated Follower (Pengikut yang
Terasingkan)Pengikut yang terasingkan percaya
bahwa pemimpin mereka tidak mengenali atau
menggunakan talenta mereka secara penuh. Mereka
tidak dihargai, dalam kacamata mereka, dan merasa
diasingkan dari lingkaran pergaulan pemimpin
mereka. Kalau mereka memang pintar, kondisi ini
bisa berbahaya karena secara psikologis mereka
inilah yang disebut dengan BSH, yaitu Barisan
Sakit Hati
 Conformist Follower (Pengikut yang Konformis)Pengikut yang
konformis percaya bahwa mengikuti prosedur yang sudah baku
adalah lebih penting daripada hasil itu sendiri. Setiap prosedur
yang dibuat, diyakini pasti berhasil karena sudah melalui ujian.
Kelebihan pengikut ini adalah mampu menerima sebuah tugas dari
pemimpin dengan mudah karena pada dasarnya mereka tidak
banyak mempertanyakan apa dan mengapa. Mereka tulus dan
percaya penuh dengan menyerahkan diri mereka kepada anggota
tim yang lain dan para pemimpinnya. Mereka berusaha untuk hidup
damai dalam organisasi dan meminimalkan konflik dengan yang
lain. Kepercayaan mereka yang tulus dan penerimaan terhadap
orang lain membuat mereka tidak kritis dan mempertanyakan hal-
hal penting yang harus dipertanyakan.
 Passive Follower (Pengikut yang Pasif)Pengikut
yang pasif percaya bahwa organisasi tidak
menginginkan ide-ide mereka dan apa yang
dilakukan pemimpin adalah sekehendak pemimpin
itu sendiri, tidak memedulikan apa yang menjadi
perhatian mereka. Pada dasarnya, pengikut jenis ini
memiliki pemikiran yang negatif tentang pemimpin
dan otoritasnya serta cenderung menarik diri dari
lingkaran pemimpin.
 Exemplary Follower (Pengikut Teladan)Pengikut
yang menjadi teladan percaya bahwa kontribusi
mereka adalah sangat penting, bahkan sangat
mendasar bagi perusahaan.
KARAKTERISTIK PENGIKUT
 Pengikut yang paling berharga menurut (Grossman
& Valiga):
 Mempunyai keahlian
 Melibatkan diri secara langsung
 Berpartisipasi aktif dalam suatu kelompok/tim
 Menginvestasikan waktu dan tenaga dalam pekerjaan
 Berpikir kritis
 Memberitahukan ide-ide baru
 Followership efektif menampilkan keberanian
untuk memikul tanggung jawab, partisipasi dalam
transformasi untuk melayani orang lain. Strategi
untuk menjadi follower yang efektif termasuk
menjadi sumber daya, membantu leader untuk
menjadi leadership yang baik, membangun
hubungan dengan leader dan melihat pemimpin
secara realistis.
 followers yang efektif dapat menunjukkan
kompetensi dan menguasai keterampilan yang
diperlukan untuk tampil baik di lingkungan kerja
dan berguna untuk organisasi
 followers yang efektif menurut Howell & Mandez (dalam
Ramadhan, 2016):
 Dapat menunjukkan kompetensi dan menguasai keterampilan
yang diperlukan untuk tampil baik di lingkungan kerja dan
berguna untuk organisasi.
 Dapat membangun hubungan kolaboratif, yaitu dengan saling
mendukung dan bekerja sama baik dengan rekan kerja maupun
dengan pemimpin.
 Dapat membela dan mendukung pemimpin didepan orang lain.
 Dapat mempengaruhi pemimpin agar lebih percaya diri dan
tidak emosional supaya terhindar dari kesalahan.
 Dapat menunjukkan sikap yang pantas untuk
organisasi, baik dalam bicara, berpakaian, dan etika
 Dapat menunjukkan komitmen dan kepedulian
terhadap kinerja organisasi serta membangun suasana
kerja yang bersahabat.
 Dapat menunjukkan kesediaan untuk berpartisipasi
dalam perubahan organisasi.
 Self management memiliki banyak arti tapi pada
dasarnya berhubungan dengan disiplin atau
penguasaan diri. Seorang pengikut dengan self
management yang baik mampu berpikir untuk diri
sendiri. Dia bisa mengontrol diri dan
kebebasannya, dan bisa bekerja tanpa supervisi
yang ketat.
 memiliki komitmen terhadap misi, organisasi. Dia
memiliki loyalitas untuk memuaskan kebutuhan
organisasi di mana dia menjadi bagian.
 Memiliki ketrampilan-ketrampilan yang
dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya secara
efektif. Dengan kata lain dia memiliki kompetensi
untuk menjalankan tugasnya. Dia terus belajar,
belajar sendiri untuk meningkatkan kemampuannya.
Seorang follower yang efektif mau bekerja ekstra
tapi dia menyelesaikan pekerjaan utamanya dengan
baik. Dia tahu kekuatan dan kelemahannya, dan
menggunakan kekuatannya dalam bekerja dan
menutupi kelemahannya dengan belajar
 Berani berpikir dan mengemukakan pendapat dan
gagasan-gagasannya. Dia seorang yang bisa
berpikir kritis terhadap lingkungannya dan
memiliki kebebasan untuk mengemukakan
pendapatnya itu. Dia berani mengambil tanggung
jawab dalam pekerjaannya, berani melayani, berani
menantang dan berani terlibat dalam perubahan.
Keberaniannya disebabkan dia memiliki integritas
yang kuat.
FAKTOR YANG MEMPEGARUHI
FOLLOWERSHIP

 Hubungan yang terjadi antara atasan dan


followers
 Hubungan yang terjadi antara keduanya
memungkinkan followers untuk belajar atau
meneladani atasannya, hal ini tentunya dapat
mendukung tercapainya tujuan dari perusahaan secara
efektif.
 Iklim Organisasi
 Iklim organisasi menggambarkan sinergi yang terjadi
antar individu dalam suatu organisasi. Ketika individu
yang sudah menampilkan performa semaksimal
mungkin mendapat apresiasi dari atasan, dampak yang
dirasakan individu adalah terciptanya suatu kepuasan
dan kenyamanan bekerja yang hasil akhirnya akan
berdampak pada meningkatnya performa individu
tersebut.
langkah untuk mengembangkan effective
followership

 mendefinisikan kembali peran pengikut dan pemimpin


dengan seimbang tetapi dengan kesadaran bahwa
aktivitas keduanya berbeda
 mengembangkan keterampilan untuk menjadi pengikut
yang efektif
 mengimplementasikan evaluasi kinerja berdasarkan
kapasitas pengikut
 membangun struktur organisasi yang dapat menggali
terciptanya pengikut yang efektif dengan menciptakan
kesempatan yang sama bagi semua pengikut untuk
menjadi pemimpin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai