Anda di halaman 1dari 15

Macam-Macam

Tauhid : Tauhid
Uluhiyah, Tauhid
Rubbubiyah,
Tauhid Asma Wa
Shifat

KELOMPOK 3
Latar Belakang

Tauhid adalah salah satu konsep dasar dalam Islam yang mengacu pada
keyakinan akan keesaan Allah. Konsep ini merupakan inti ajaran Islam
dan menjadi fondasi bagi pemahaman umat Islam tentang hubungan
mereka dengan Tuhan dan dunia di sekitar mereka. Dalam Islam, ada
beberapa dimensi Tauhid yang penting untuk dipahami: Tauhid Uluhiyah,
Tauhid Rubbubiyah, dan Tauhid Asma Wa Shifat.
Rumusan Masalah

Apa Itu Tauhid Apa Itu Tauhid


01 Uluhiyah ? 02 Rubbubiyah ?

Apa Itu Tauhid


03 Asma Wa Sifat ?
Tujuan Presentasi

01 02 03

Untuk Mengetahui Untuk Mengetahui Untuk Mengetahui


Apa itu Tauhid Apa itu Tauhid Apa itu Tauhid Asma
Uluhiyyah. Rubbubiyah. Wa Sifat.
Dengan demikian, makalah ini akan menjelaskan
lebih lanjut tentang Macam-macam Tauhid, yaitu
Tauhid Uluhiyah, Tauhid Rubbubiyah, dan
Tauhid Asma Wa Shifat, serta relevansi dan
implikasi pemahaman konsep-konsep ini dalam
kehidupan sehari-hari umat Islam dan dalam
kerangka global yang lebih luas.

KELOMPOK 3
Tauhid Uluhiyah
01
Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyyah adalah mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Al-Ma'bud (yang
disembah). Uluhiyah dapat diartikan sebagai mentauhidkan atau mengesakan Allah SWT
dari segala bentuk peribadahan baik yang dzohir (terlihat) maupun batin, itu artinya kita
beriman bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT, tidak ada sekutu
baginya “Allah menyatak bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah selain dia yang
menegakkan keadilan.

seperti dinyatakan oleh Allah SWT, dalam kitab suci Al-Quran.

Q.S. Ar-Ra'd [13] : 28

‫اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َتْطَم ِئُّن ُقُلوُبُهْم ِبِذ ْك ِر ِهَّللاۗ َأاَل ِبِذ ْك ِر ِهَّللا َتْطَم ِئُّن اْلُقُلوُب‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Tauhid Uluhiyah
Sifat sifat Uluhiyah
Sifat sifat ulahiyah atau sifat allah ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu sifat
munfasil (wajib) dan sifat muttasil (mustahil) dan sifat Jaiz, Sifat wajib bagi
allah adalah yang harus ada pada dzat allah sebagai kesempurnaan baginya,
Selain sifat sifat wajib bagi allah ada juga sifat sifat muttasil bagi allah swt Sifat
muttasil bagi allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada
allah dan sekiranya terdapat sifat tersebut dapat melemahkan derajat allah swt.
Sedangkan sifat jaiz bagi allah ialah sifat yang boleh ada dan boleh pula tidak
ada pada allah.
Tauhid Rubbubiyah
02
Tauhid Rubbubiyah
Secara etimologis, kata "Rabb" mempunyai banyak arti, antara lain menumbuhkan,
mengembangkan, mendidik, memelihara, memperbaiki, menanggung, mengumpulkan,
mempersiapkan, memimpin, mengepalai, menyelesaikan suatu perkara, memiliki, dan lain-lain.
Namun, untuk lebih sederhana dalam hubungannya dengan rububiyatullah (tauhid rububiyah),
kita mengambil beberapa arti saja, yaitu mencipta, memberi rezeki, memelihara, mengelola, dan
memiliki (kata-kata mencipta, memberi rezeki, dan mengelola disimpulkan dari beberapa
pengertian etimologis di atas), dan sebagian arti Rabi, kita masukkan secara khusus ke dalam
pengertian Mulkiyatullah (tauhid mulkiyah), seperti memimpin, mengepalai, dan menyelesaikan
suatu perkara.
Tauhid Rubbubiyah
Pengertian bahwa Allah SWT. adalah satu-satunya Zat Yang Mencipta,
Memberi rezeki, Memelihara, Mengelola dan Memiliki, banyak kita dapati di
dalam kitab suci Al-Quran, antara lain dalam ayat berikut.

QS. Al-Baqarah [2]: 21


‫َيا َأُّيَها الَّناُس اْع ُبُد وا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم َو اَّلِذ يَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن‬

Artinya :“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan


orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,”
Tauhid Asma Wa Sifat
03
Tauhid Asma Wa Sifat

Pengertian Asma wa Sifat pasca digandengkan dengan tauhid adalah


mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Atau sebagaimana
yang dikatakan alHakamî bahwa tauhid asma wa sifat adalah beriman terhadap
apa yang Allah sifatkan untuk diri-Nya di dalam al-Qur’an, dan apa yang
Rasulullah deskripsikan bagi Allah, di antara nama-nama-Nya yang terbaik dan
sifat-sifat yang tinggi. Dan mengaplikasikannya sebagaimana yang telah
ditetapkan tanpa intervensi visualisatif.
Tauhid Asma Wa Sifat
Menurut Ahlussunnah
Argumentasi pemilihan Ahlussunnah sebagai basis kurikulum pendidikan Islam setidaknya ada
dua. Pertama, normatif. Kedua, empiris. Maksud dari kata normatif adalah bahwa aliran
Ahlussunnah merupakan satu-satunya metodologi beragama Islam yang mendapatkan justifikasi
dan sertifikasi kebenaran dari Rosululloh termasuk dalam masalah tauhid asma wa sifat. Bahkan
beliau memerintahkan umatnya untuk berpegang teguh kepada metodologi Ahlussunnah
Waljamaah. Banyak sekali dalil-dalil yang berkaitan dengan masalah ini, di antaranya sabda
Rosululloh berikut:

‫َفَع َلْيُك ْم ِبُس َّنِتي َو ُس َّنِة الُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن الَم ْهِد ِّيْيَن‬
Berpegang teguhlah kalian dengan sunnahku dan sunnah khalifah yang mendapatkan petunjuk.
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai