Anda di halaman 1dari 12

Kimia Dasar

apt. Muhammad Marwan Ramadhan, M.Farm.


1. Definisi larutan dan sifat larutan
2. Konsentrasi larutan dalam persen massa, persen volum, fraksi
mol, molalitas, molaritas, normalitas
3. Sifat koligatif larutan
4. Sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
Definisi larutan
• Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara
molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut
campuran karena susunannya atau komposisinya dapat
berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
• Larutan merupakan suatu campuran yang terdiri dari dua atau lebih
zat (dalam kimia). Zat yang jumlahnya lebih sedikit yang ada didalam
larutan itu (zat) solut atau terlarut, sedangkan zat yang memiliki jmlah
zat lebih banyak dibandingkan dengan zat-zat lain dalam larutan juga
disebut solven atau pelarut.
Sifat Larutan
• Larutan merupakan campuran yang homogen.
• Partikelnya berukuran kecil dan memiliki diameter kurang dari 1 nm.
• Antara zat pelarut dan terlarut tidak bisa dibedakan, anggap saja
komponen yang lebih banyak dinamakan zat pelarut dan yang lebih
sedikit disebut zat terlarut.
• Komponen-komponen suatu campuran tidak bisa dipisahkan
menggunakan filtrasi atau saringan (karena sudah homogen).
• Sifat fisik larutan pada umumnya terbagi menjadi 3, yaitu: sifat
koligatif, sifat aditif, dan sifat konstitutif.
Konsentrasi larutan
• Persen Massa
Persen massa atau sering disebut persen bobot per bobot (% b/b),
menyatakan jumlah massa zat terlarut dalam 100 bagian massa larutan
Rumus persen massa :

• Persen Volume
Persen volume atau persen volum per volum (% V/V) menyatakan jumlah
zat terlarut dalam 100 bagian volume larutan. Rumus persen volume
• Normalitas
Normalitas adalah jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter
larutan. Satuan normalitas adalah mol ek/L.
Sifat koligatif larutan
• Penurunan Tekanan Uap: Jika zat terlarut bersifat tidak menguap,
tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya.
• Kenaikan Titik Didih: Peralihan wujud suatu zat ditentukan oleh suhu
dan tekanan, contohnya air pada tekanan 1 atm mempunyai titik didih
100 C dan titik beku 0 C. jika air mengandung zat terlarut yang sukar
menguap (misalkan gula), maka titik didihnya akan lebih besar dari
100 C dan titik bekunya lebih kecil 0 C. perbedaan ini disebut kenaikan
titik didih (ΔTb).
Sifat koligatif larutan
• Penurunan Titik Beku: Penurunan tekanan uap larutan tidak hanya pada suhu
100 C, tetapi juga pada suhu yang lebih rendah sampai ke titik tripel. Hal ini
menyebabkan garis kesetimbangan cair-gas (CO) bergeser menjadi DO’.
Pergeseran ini menyebabkan titik tripel pindah dari O ke O’. Sejalan dengan itu,
garis kesetimbangan padat-cair (BO), juga bergeser ke kiri yaitu ke B’O’. Hal ini
mempunyai pengaruh pada titik beku larutan, yaitu lebih rendah dari titik beku
air murni.
• Tekanan Osmotik: Banyak proses kimia dan biologi bergantung pada aliran
molekul pelarut secara selektif melewati membran berpori dari larutan encer ke
larutan yang lebih pekat. Gambar 8.2 mengilustrasikan fenomena ini. Wadah kiri
peralatan berisi pelarut murni; wadah kanan berisi larutan. Kedua wadah
dipisahkan oleh membrane semipermeabel, yang memungkinkan molekul pelarut
melewatinya tetapi menghalangi lewatnya molekul zat terlarut.
Sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

Anda mungkin juga menyukai