Anda di halaman 1dari 12

Program Studi Manajemen Pendidikan DOSEN PENGAMPU :

Universitas PGRI Palembang


Dr. Ir. Hj. TRI WIDAYATSIH, M.Si

ISU-ISU PENDIDIKAN LEVEL LOKAL


(DESENTRALISASI DAN OTONOMI)

OLEH : KELOMPOK 5
1. NYOMAN WIDIYA WIDANA (NIM. 20226013071)
2. FERTI NOVALIZA (NIM. 20226013140)
3. ELLY AZIZAH (NIM. 20226013138)
LATAR BELAKANG
Desentralisasi dan otonomi daerah, ibarat dua sisi mata
uang antara satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Otonomi daerah merupakan konsekuensi dari azas desentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sejatinya pada
setiap negara baik itu yang demokratis maupun sosialis tidak akan
pernah ada negara yang hanya menggunakan azas sentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Sebaliknya juga tidak
mungkin penyelenggaraan pemerintahan hanya didasarkan pada
azas desentralisasi saja. Dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan kedua azas pemerintahan ini saling melengkapi
untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.
PENGERTIAN DESENTRALISASI
Smith 2011:54-44)
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau kekuasaan untuk
menyelenggarakan sebagian atau seluruh fungsi manajemen dan administrasi pemerintahan dari
pemerintah pusat dan lembaga-lembaganya; pejabat pemerintah atau perusahaan yang bersifat
semi otonom; kewenangan fungsional lingkup regional atau daerah; lembaga non pemerintah
atau lembaga swadaya Masyarakat.

Rondenelli (2011:15)
Desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan, membuat keputusan
atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan perwakilannya kepada organisasi
lapangan, unit-unit pemerintah yang lebih rendah, badan hukum publik, penguasa
wilayah luas maupun regional, para ahli fungsional, ataupun kepada organisasi non
pemerintah”.

Hendratno (2009:64)
Desentralisasi sebagai penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pusat kepada daerah-
daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri (daerah otonom). Penyerahan
kewenangan kepada daerah otonom berupa otonomi daerah ini adalah sebagai
penyelenggaraan pemerintahan daerah, dimana pemerintahan daerah yang mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
Menurut Rondenelli Deconcentration : penyerahan sejumlah
(2009:12)
0
kewenangan atau tanggung jawab administrasi
kepada tingkatan yang lebih rendah dalam
kementrian badan pemerintah.
1
Delegation : perpindahan tanggung jawab
fungsi-fungsi tertentu kepada organisasi
0 diluar struktur birokrasi regular dan hanya
di kontrol oleh pemerintah pusat secara
2 tidak langsung.

JENIS-JENIS
Devolution : pembentukan dan penguatan
DESENTRALISASI 0
unit-unit pemerintah secara subnasional
dengan aktivitas yang substansial berada
dikantor pemerintah pusat.
3
Privatization : memberikan semua tanggung jawab atau
04 fungsi-fungsi kepada organisasi non-pemerintah atau
perusahaan swasta yang independen dari pemerintah.
Menurut Rondenelli (2000)

Desentralisasi Politik, desentralisasi yang


berkaitan dengan peningkatan kekuasaan
kepada penduduk dan perwakilan politik
mereka dalam pembuatan keputusan publik.

Desentralisasi Administrasi, berupa


pelimpahan kewenangan layanan publik
kepada pihak lain dalam struktur kelembagaan
Negara.

Desentralisasi Fiskal, desentralisasi yang


berkaitan dengan perbaikan kinerja keuangan
melalui peningkatan keputusan dalam
menciptakan penerimaan dan pengeluaran
yang rasional.

Desentralisasi Ekonomi atau Pasar, desentralisasi


untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi
dunia usaha dan menyediakan barang dan jasa
berdasarkan respon terhadap kebutuhan lokal dan
mekanisme pasar.
Kewenangan dan Kondisi
Desentralisasi Pendidikan
Ace Suryadi, Staf Ahli Menteri Pendidikan
Nasional Bidang Desentralisasi Pendidikan

Sistem pendidikan yang terdesentralisasi sebenarnya memerlukan


prakondisi tertentu. Dalam konteks ini, seharusnya ada fase-fase yang
dilalui, mulai dari pra-formal, formal, baru transisional menuju ke
otonomi penuh dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Akibat dari kondisi ini adalah desentralisasi cenderung berjalan dengan
orientasi pada pembagian kekuasaan dan bukan pelayanan publik. Hal
ini justru yang ditengarai menodai prinsip-prinsip good governance.

UU No.20 Tahun 2003 (49)


Pemerintah pusat maupun daerah harus mengalokasikan dana
pendidikannya sebanyak 20% di luar gaji pegawai dan pendidikan
kedinasan.
Kewenangan Bidang Pendidikan
(Pasal 18 UUD 1945)

0 Oeh karena Negara Indonesia itu suatu eenheidsstaat, maka Indonesia tak akan
mempunyai daerah di dalam lingkungannya yang bersifat Staat juga.
1
0 Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah propinsi dan daerah propinsi akan
dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil.
2
03 Daerah-daerah itu bersifat otonom (streek dan locale rechtgemeenschappen) atau
bersifat daerah administrasi belaka, semuanya menurut aturan yang akan
ditetapkan dengan undang-undang

04 Di daerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan badan perwakilan daerah,


oleh karena di daerah-pun pemerintahan akan bersendi atas dasar
permusyawaratan
DESENTRALISASI PENDIDIKAN

Peran Pusat Daerah


BENTUK DESENTRALISASI DI
INDONESIA

Pendidikan Pariwisata
OTONOMI PENDIDIKAN
Otonomi pendidikan dapat diartikan
sebagai memberikan kebebasan dan
tanggung jawab kepada institusi
pendidikan, baik itu sekolah, perguruan
tinggi, atau lembaga pendidikan lainnya,
untuk mengatur kebijakan dan
mengambil keputusan terkait kurikulum,
metode pengajaran, pengelolaan sumber
daya, dan evaluasi pendidikan.
KESIMPULAN
Kewenangan bidang pendidikan merupakan salah satu dampak
pemberlakuan kebijakan desentralisasi. Kewenangan bidang
pendidikan merupakan kewenangan wajib bagi daerah sebagaimana
dalam UU No.32 Tahun 2004. Meskipun pada dasarnya semua
kewenangan merupakan kewenangan daerah kecuali yang ditetapkan
dalam UU No.32/2004, kebijakan desentralisasi telah memperbesar
struktur kelembagaan Dinas dan menghilangkan kelembagaan pusat
di daerah. Pen ggabungan tersebut secara mikro seolah-olah
terjadi inefisiensi dengan adanya pembesaran struktur kelembagaan,
namun secara mikro justru terjadi efisiensi Nasional. Hal ini juga
berpengaruh terhadap SDM di dalamnya. Selanjutnya pada sisi
keuangan, kebijakan desentralisasi telah meningkatkan peran daerah
dan mengurangi peran pusat dalam pembiayaan sektor pendidikan
dan perubahan orientasi alokasi anggaran. Begitu juga dengan sarana
dan prasarana, baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun
diupayakan untuk terus ditingkatkan kualitasnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai