Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI MASSA

SEBAGAI PRANATA
SOSIAL
MATA KULIAH SOSIOLOGI KOMUNIKASI
AMINAH SWARNAWATI
A. PRANATA SOSIAL
• PRANATA atau INSTITUSI SOSIAL
diartikan sebagai suatu fungsi yang
memenuhi ataupun melayani
kebutuhan sosial tertentu
• Ogburn dan Nimkoff mengatakan
bahwa suatu INSTITUSI adalah
konstelasi dari kebiasaan yang
bermakna secara sosial, yang
terbentuk dari sejumlah fungsi, seperti
pemerintahan, perjuangan dsb
• Selo Soemardjan dan Soeleman
Soemardi mengartikan INSTITUSI
SOSIAL sebagai “semua norma-
norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada suatu keperluan
pokok dalam kehidupan
masyarakat”
• Keperluan pokok biasanya ada
dalam salah satu bidang kehidupan
masyarakat, misalnya dalam
bidang ekonomi, pendidikan,
politik, agama, keturunan dll
• Kebutuhan hidup berkerabat
menimbulkan pranata-
pranata sosial, seperti
pelamaran, perkawinan,
perceraian, keluarga batih
(nucleus family), keluarga
luas (extended family) dll.
• Fungsi utama INSTITUSI
SOSIAL ADALAH sebagai
pengendalian sosial (social
control)
B. KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI PRANATA
SOSIAL
• Pranata komunikasi massa
diperlukan untuk komunikasi yang
menyangkut orang banyak
• Komunikasi massa merupakan
bentuk sekaligus cara
melembaganya komunikasi sosial;
disamping cara-cara lain seperti
keluarga, kelompok, ketetanggaan,
kekerabatan dsb
FUNGSI PRANATA MEDIA MASSA

1. FUNGSI BISNIS 2. FUNGSI POLITIS


Media massa dapat mendukung atau
Media massa mengiklankan sesuatu, menolak ide tokoh tertentu. Setiap media
mensponsori suatu produk atau memiliki khalayak, maka sikap politik suatu
kegiatan, mempromosikan ide, media biasanya berpengaruh pada
kegiatan atau produk masyarakat
Media massa sebagai suatu bentuk 3. FUNGSI SOSIAL
bisnis merupakan pranata niaga. Media massa mengumpulkan dana untuk
Beberapa media bahkan memiliki bencana alam, menyediakan rubrik jodoh,
anak-anak perusahaan. memberi beasiswa, membantu penderita
sakit parah (Contoh yang pernah ada: Tali
Contoh Kompas-gramedia group, Kasih Indosiar, Pundi Amal SCTV, Dompet
Jawa Pos group, media-media yang Dhuafa Republika, walaupun sekarang sudah
tergabung di bawah MNC Group berdiri sendiri) atau tvone satu untuk negeri
4. FUNGSI ORGANISATOR
Media massa dapat mengorganisasikan
orang dalam bentuk klab-klab remaja,
kumpulan ibu-ibu pembaca majalah
wanita, kelompok pendengar radio dll
5. FUNGSI EKONOMIS
Kelompok usaha media massa telah
menjadi kekuatan ekonomi tersendiri
yang berpengaruh sebagai unit usaha
media massa menampung cukup
banyak pekerja
C. MEDIA MASSA DAN KONTROL
SOSIAL
1. KONTROL SOSIAL (SOCIAL • Harapan sosial yang ketat
CONTROL) menyangkut norma-norma dan
Pada dasarnya setiap orang nilai-nilai utama yang dianut
diharapkan untuk berperilaku dengan teguh dan dijunjung
hidup dengan
mempertimbangkan keberadaan tinggi oleh masyarakat
orang lain di sekitarnya • Masyarakat melakukan kontrol
Harapan masyarakat (social sosial dengan cara mengamati
expectation) ada yang ketat ada dan mengendalikan agar warga
yang longgar, tetapi harus masyarakat berperilaku sesuai
dituruti sepenuhnya sehingga dengan nilai dan norma yang
bila ada yang melanggar akan
mendapat sanksi sosial berlaku
5 (LIMA) CARA KONTROL SOSIAL
menurut Koentjaraningrat
1. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-
norma kemasyarakatan yang ada
2. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat
pada norma-norma kemasyarakatan
3. Mengembangkan rasa malu pada diri sendiri atau jiwa anggota
masyarakat jika mereka menyimpang atau menyeleweng dari
norma-norma kemasyarakatan yang berlaku
4. Menimbulkan rasa takut
5. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi
yang berat bagi pelanggarnya
2. KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA
1. KONTROL TERHADAP • Pelaku penyimpangan norma
PERILAKU NEGATIF : atau nilai sosial yang diberitakan
Anggota masyarakat menaruh media massa akan merasa malu
respek tertentu pada media • contoh : penayangan penjahat,
massa, karena hal-hal yang koruptor di TV diharapkan ada
bersifat negatif diberitakan oleh efek jera bagi pelakunya
media akan timbul reaksi sosial • Dengan demikian media bisa
menjadi kontrol sosial melalui
penciptaan rasa takut atau malu
untuk melanggar nilai dan
norma yang berlaku
2. KONTROL TERHADAP PERILAKU POSITIF
• Media massa dapat pula memberikan Tradisi Rewang, Tradisi Gotong Royong
penghargaan kepada warga masyarakat
yang dinilai menegakkan norma-norma
yang berlaku
• Contoh: Nyi Eroh di Tasikmalaya ,
mendapat penghargaan sebagai wanita
pahlawan lingkungan,
• menampilkan pemenang olimpiade
fisika/matematika,
• gayatri yang menguasai 14 bahasa
• Di sini media melaksanakan kontrol
sosial dalam pengertian ikut
menegakkan nilai-nilai yang baik untuk
diteladani
3. KONTROL SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP
MEDIA MASSA

• Sebagai pranata sosial, media massa di mata masyarakat


diharapkan berperilakui sesuai dengan fungsi
kelembagaannya
• Jika media massa berbuat tidak semestinya menurut
harapan masyarakat (social expectation), maka media
massa pun dapat dikenai KONTROL SOSIAL OLEH
MASYARAKAT
Misalnya apabila media menyiarkan hal-hal sbb:

1. Berita yang tidak dijamin • Kontrol sosial dari masyarakat bisa


kebenarannya (berita ditangani menurut ketentuan hukum
bohong) formal melalui pengadilan
• Untuk keperluan pengawasan
2. Memuat gambar atau tulisan
masyarakat terhadap media massa
yang mengandung unsur diadakan sejumlah pranata sendiri,
pornografi seperti :
3. Tulisan yang mengandung isu - Lembaga Sensor Film (LSF)
SARA dan mengganggu - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
kerukunan masyarakat
- Dewan Pers
- media watch(dibentuk
masyarakat)

Anda mungkin juga menyukai