Anda di halaman 1dari 26

Implementasi Strategi:

Tujuan Jangka Pendek dan


Kebijakan (Policy)

Oleh: Drs. Arrizal, M.Si


Menurut Fred R David (2002: 5-6) proses manajemen
strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Perumusan Strategi (Formulate Strategies)
Sinonimnya, merencana strategi (strategic
planning).
2. Implementasi Strategi (Implement Strategies)
Sinonimnya, mengorganisasi strategi (strategic
organizing) dan memimpin strategi (strategic leading).
3. Evaluasi Strategi (Evaluate Strategies)
Sinonimnya, mengawas strategi (strategic
controlling).
Implementasi strategi (mengorganisasi strategi dan
memimpin strategi) terdiri dari 16 kegiatan (Fred R David,
2002: 218 - 277) yaitu:
1. Tujuan jangka pendek (tujuan tahunan)
2. Kebijakan (policy)
3. Alokasi sumberdaya
4. Manajemen konflik
5. Mencocokkan struktur organisasi
6. Restrukturisasi dan rekayasa ulang (reengineering)
7. Mengaitkan prestasi kerja dan gaji pada strategi
8. Mengelola penolakan perubahan (Manajemen perubahan
dan inovasi)
9. Mengelola lingkungan alam
10. Menciptakan budaya organisasi yang
mendukung strategi
11. Manajemen operasional
12. Manajemen sumberdaya manusia
13. Manajemen pemasaran
14. Manajemen keuangan
15. Manajemen penelitian dan pengembangan
16. Manajemen sistem informasi
1). Tujuan Jangka Pendek
(Tujuan Tahunan)
1). Tujuan Jangka Pendek (Tujuan Tahunan)
Tujuan jangka pendek adalah patokan (hasil
spesifik) jangka pendek yang harus dicapai oleh
organisasi dengan melakukan misinya dalam rangka
mencapai sasaran jangka panjang (long-term
objectives) (Fred R David, 2002: 12).
Tujuan jangka panjang (long-term objectives)
ialah hasil spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi
dengan melakukan misinya biasanya berjangka lebih
dari satu tahun (Fred R David, 2002: 11).
Kebijakan adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
pendek.
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang.
Tujuan jangka panjang (long-term objectives) (tujuan
strategis) ialah hasil spesifik yang ingin dicapai suatu
organisasi dengan melakukan misinya biasanya
berjangka lebih dari satu tahun.
Tujuan jangka pendek (short-term objectives) ialah hasil
spesifik jangka pendek yang ingin dicapai suatu
organisasi dengan melakukan misinya dalam rangka
mencapai tujuan jangka panjang.
Ada dua pendapat tentang jenis tujuan jangka panjang (long-term
objectives) dan tujuan jangka pendek, yaitu:
1. Pendapat Fred R. David (2001)
Fred R. David (2001) mengatakan bahwa ada delapan jenis
tujuan jangka panjang (types of long-term objectives) yaitu:
1. Growth in assets
2. Growth in sales
3. Profitability
4. Market share
5. Diversification
6. Integration
7. Earning per share (EPS)
8. Social responsibility
2. Pendapat Pearce dan Robinson (2000)
Pearce dan Robinson (2000) mengatakan bahwa
ada tujuh jenis tujuan jangka panjang (types of long-term
objectives) dan tujuan jangka pendek yaitu:
1. Profitability
2. Productivity
3. Competitive Position
4. Employee Development
5. Employee Relations
6. Technological Leadership
7. Public Responsibility
Tujuan jangka pendek harus ditetapkan pada tingkatan
korporasi, tingkatan perusahaan, dan tingkatan fungsional
(David, 2002: 12).
Tujuan jangka pendek harus konsisten secara vertikal
dan horizontal (David, 2002: 224). Pertama, hierarki tujuan
jangka pendek dapat ditetapkan berdasarkan struktur
organisasi. Kedua, contohnya sasaran tahunan volume produksi
harus sama dengan sasaran tahunan volume pemasaran.
Tujuan jangka pendek tingkatan fungsional harus
dinyatakan dalam aspek manajemen, pemasaran, keuangan /
akuntasi, produksi / operasional, penelitian dan pengembangan,
dan manajemen sistem informasi (David, 2002: 12).
Tujuan jangka pendek terutama penting
dalam implementasi strategi, sedangkan
sasaran jangka panjang terutama
penting dalam perumusan strategi
(David, 2002: 12).

Tujuan jangka pendek menjadi dasar


mengalokasikan sumberdaya (David,
2002: 12).
2). Kebijakan (Policy)
2). Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
pendek (David, 2002: 13).
Kebijakan adalah pedoman, metode, prosedur,
peraturan, formulir, dan praktek administrasi spesifik yang
ditetapkan untuk mendukung (support) dan mendorong
(motivation) pekerjaan menuju sasaran jangka pendek (Fred R
David, 2002: 225).
Setiap hari diperlukan kebijakan agar strategi dapat
diimplementasikan. Kebijakan menjadi pedoman membuat
keputusan dalam implementasi strategi dan menghadapi situasi
/ masalah yang berulang (David, 2002: 225).
Kebijakan adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
pendek.
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang.
Tujuan jangka panjang (long-term objectives) (tujuan
strategis) ialah hasil spesifik yang ingin dicapai suatu
organisasi dengan melakukan misinya biasanya
berjangka lebih dari satu tahun.
Tujuan jangka pendek (short-term objectives) ialah hasil
spesifik jangka pendek yang ingin dicapai suatu
organisasi dengan melakukan misinya dalam rangka
mencapai tujuan jangka panjang.
Kebijakan harus mendukung strategi (David, 2002: 226).

Ada tiga jenis kebijakan organisasi (types of organizational


policy) (David, 2002: 13) yaitu:
2.1). Kebijakan Tingkatan Korporasi (Corporate Level
Policy)
2.2). Kebijakan Tingkatan Perusahaan (Business Level
Policy)
2.3). Kebijakan Tingkatan Fungsional (Functional Level
Policy)
TINGKATAN STRATEGI ORGANISASI :
GRUP BAKRIE
Tingkatan
Korporasi PT Bakrie & Bother, Tbk

Telekomunikasi Perkebunan Properti

Tingkatan PT Bakrie Telecom, Tbk PT Bakrie Sumatra Plantation, Tbk PT Bakrie Building Industri
Perusahaan PT Bakrie Communication PT Bakrie Pasaman Plantation PT Bakrie Mitra Satmakura
PT Multi Kontrol Nusantara PT Agrowiyana PT Bakrie Brycon Indonesia

Tingkatan Riset dan Pabrikasi Pemasaran Sumber Daya Keuangan


Fungsional Pengembangan Manusia
2.1). Berdasarkan strategi tingkatan korporasi (strategi
grup perusahaan) (Corporate Level Strategy) (strategi
Induk / Grand strategies), maka ada empat kebijakan
tingkatan korporasi (corporate level policy), yaitu:
a). Kebijakan Pertumbuhan (Growth Policy) atau
Kebijakan Ekspansi (Expansion Policy) atau Kebijakan
Agresif (Aggressive Policy)
b). Kebijakan Stabilitas (Stability Policy)
c). Kebijakan Pengurangan (Retrenchment Policy)
(Kebijakan Defensif)
d). Kebijakan Diversifikasi (Diversification Policy) atau
Kebijakan Kombinasi (Combination Policy)
2.2). Berdasarkan strategi tingkatan perusahaan
(business level strategy) (competitive strategies),
maka ada empat kebijakan tingkatan perusahaan
(business level policy) (competitive policy), yaitu:
a). Kebijakan Kepemimpinan Biaya (Cost
Leadership Policy)
b). Kebijakan Diferensiasi (Differentiation Policy)
c). Kebijakan Fokus (Focus Policy)
d). Kebijakan Kecepatan (Speed Policy)
2.3). Berdasarkan strategi tingkatan fungsional (functional level
strategy), maka ada lima kebijakan tingkatan fungsional (functional
level policy) (Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2002: 206–216;
Fred R David, 2002: 13), yaitu:
2.3.1). Kebijakan Pabrikasi (Manufakturing)
ialah kebijakan pabrikasi (manufakturing) untuk mencapai
tujuan jangka pendek.
Ada lima kebijakan manajemen pabrikasi (manufakturing)
(Roger Schroeder, 1981: 12) yaitu:
1. Kebijakan proses
2. Kebijakan kapasitas
3. Kebijakan persediaan
4. Kebijakan tenaga kerja pabrik
5. Kebijakan mutu
Ada 10 kebijakan manajemen pabrikasi (manufakturing) (Jay
Heizer dan Barry Render, 2009: 9) yaitu:
1. Kebijakan desain produk dan jasa
2. Kebijakan manajemen kualitas
3. Kebijakan proses operasional
4. Kebijakan lokasi operasional
5. Kebijakan tata letak operasional
6. Kebijakan sumberdaya manusia dan desain jabatan
7. Kebijakan manajemen rantai pasokan (supply chain management)
8. Kebijakan manajemen persediaan
9. Kebijakan penjadwalan
10. Kebijakan pemeliharaan
2.3.2). Kebijakan Pemasaran
ialah kebijakan pemasaran untuk
mencapai tujuan jangka pendek.
Ada empat kebijakan manajemen
pemasaran (Philip Kotler, 2002: 431-439) yaitu:
1. Kebijakan produk
2. Kebijakan harga
3. Kebijakan distribusi
4. Kebijakan promosi
2.3.3). Kebijakan Sumberdaya Manusia
ialah kebijakan sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan jangka pendek.
Ada enam kebijakan manajemen sumberdaya
manusia (Edwin B Flippo, 1980: 5) yaitu:
1. Kebijakan Pengadaan SDM
2. Kebijakan Pengembangan SDM
3. Kebijakan Pemberian kompensasi SDM
4. Kebijakan Pengintegrasian SDM
5. Kebijakan Pemeliharaan SDM
6. Kebijakan Pemberhentian SDM
Ada 12 kebijakan manajemen sumberdaya manusia (Gary Dessler, 1986: 2)
yaitu:
1. Kebijakan analisis jabatan
2. Kebijakan perencanaan pegawai
3. Kebijakan perekrutan pegawai
4. Kebijakan seleksi pegawai
5. Kebijakan orientasi pegawai
6. Kebijakan pelatihan pegawai
7. Kebijakan pemberian gaji
8. Kebijakan pemberian insentif finansial
9. Kebijakan pemberian tunjangan
10. Kebijakan kualitas kehidupan kerja
11. Kebijakan penilaian prestasi kerja
12. Kebijakan manajemen karier
2.3.4). Kebijakan Keuangan
ialah kebijakan keuangan untuk
mencapai tujuan jangka pendek.
Ada tiga kebijakan manajemen
keuangan (James Van Horne, 1974: 10) yaitu:
1. Kebijakan investasi
2. Kebijakan finansial
3. Kebijakan deviden
2.3.5). Kebijakan Riset dan Pengembangan
ialah kebijakan riset dan pengembangan
untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Ada dua kebijakan manajemen riset dan
pengembangan (Fred R David, 2002: 166)
yaitu:
1. Kebijakan riset dan pengembangan internal
2. Kebijakan riset dan pengembangan
eksternal (kontrak)
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai