Heuckeroth RO. Hirschsprung disease - Integrating basic science and clinical medicine to improve outcomes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2018;15(3):152–67.
3
Pathogenesis
Kegagalan enteric neural crest cells (ENCCs) untuk sepenuhnya memenuhi colon
selama pengembangan embrio
Heuckeroth RO. Hirschsprung disease - Integrating basic science and clinical medicine to improve outcomes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2018;15(3):152–67.
4
Pathogenesis
Wang XJ, Camilleri M. Hirschsprung disease: Insights on genes, penetrance, and prenatal diagnosis. Neurogastroenterol Motil. 2019;31(11):13–6.
5
Manifestasi Klinis
Adult Hirschprung
Disease ??
Heuckeroth RO. Hirschsprung disease - Integrating basic science and clinical medicine to improve outcomes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2018;15(3):152–67.
6
Diagnosis
Ambartsumyan L, Smith C, Kapur RP. Diagnosis of Hirschsprung Disease. Pediatr Dev Pathol. 2020;23(1):8–22.
7
Hyman PE. Adolescents and Young Adults with Hirschsprung ’ s Disease. 2006;
8
Terkait Nutrisi ??
Pamela C. Academy of Nutrition and Dietetics Pocket Guide to Nutrition assessment. 3rd ed. Nutrition. 2015. 285 p.
Nelms M. Nutrition Therapy & Pathophysiology Fourth Edition. Eating Disorders in Special Populations. 2020. 99–146 p.
Hirschsprung-associated 10
Li S, Zhang Y, Li K, Liu Y, Chi S, Wang Y, et al. Update on the Pathogenesis of the Hirschsprung-Associated Enterocolitis. Int J Mol Sci. 2023;24(5).
11
Terapi Medik Gizi
Penanganan inkontinensia
feses konstipasi atau
diare
Saadai P, Trappey AF, Goldstein AM, Cowles RA, De La Torre L, Durham MM, et al. Guidelines for the management of postoperative soiling in children with Hirschsprung
disease. Pediatr Surg Int [Internet]. 2019;35(8):829–34. Available from: https://doi.org/10.1007/s00383-019-04497-y
14
McRorie JW, McKeown NM. Understanding the Physics of Functional Fibers in the Gastrointestinal Tract: An Evidence-Based Approach to Resolving Enduring Misconceptions about
Insoluble and Soluble Fiber. J Acad Nutr Diet [Internet]. 2017;117(2):251–64. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jand.2016.09.021
16
Tujuan pengobatan adalah untuk Sennosida dan bisacodyl stimulan laksatif dengan
mempercepat pengosongan kolon tempat kerja primer di kolon
dan dekompresi usus besar • Berfungsi untuk meningkatkan cairan sekresi,
mengurangi transit kolon, dan mengubah
motilitas kolon.
• Keduanya telah terbukti aman dan efektif dalam
jangka pendek dan manajemen konstipasi
jangka panjang.
17
Malnutrisi pada Hirschsprung Disease
semakin besar
kemungkinan kegagalan
Semakin panjang meningkatkan risiko
fungsi saluran cerna dan
segmen aganglionik malnutrisi
semakin sedikit nutrisi
yang diserap
Chantakhow S, Khorana J, Tepmalai K, Boonchooduang N, Chattipakorn N, Chattipakorn SC. Alterations of gut bacteria in hirschsprung disease and
hirschsprung-associated enterocolitis. Microorganisms. 2021;9(11):1–21.
19
Mikronutrient
HSCR kelainan genetik pada ENS yang menyebabkan agangliosis pada segmen usus
terjadi obstruksi fungsional pada segmen yang terkena, dan memberikan gejala seperti
konstipasi dan distensi abdomen.
Defisiensi micronutrient (vitamin A) dan pengunaan obat ibuprofen selama kehamilan, di duga
menjadi salah satu faktor resiko terjadinya Hirschsprung disease tetapi masih di butuhkan
penelitian lebih lanjut untuk mendukung hipotesis ini.
Thank
You
TERAPI MEDIK GIZI PADA PASIEN ADULT HIRSCHPRUNG DISEASE POST
TOTAL KOLEKTOMI DAN ILEOSTOMI DENGAN SEVERE PROTEIN ENERGI
MALNUTRISI
Christine Rogahang
C175211004
Pendahuluan
Diagnosis medis terakhir POH 2 Laparatomi + Ilestomi, POH 15 Laparotomi Total Kolektomi
2
ec Adult Hirschprung Disease
3
Data
Subjective
• Memberat dalam 1 bulan terakhir, pasien tidak BAB
dalam 29 hari terakhir
• Riwayat mual ada, muntah tidak, Riwayat gangguan
Anamnesis menelan dan nyeri menelan tidak, nyeri ulu hati tidak,
Terpimpin Batuk dan Demam tidak.
• Riwayat konstipasi kronis sejak kecil ada, riwayat
pengunaan laxative berulang ada
• Riwayat penurunan asupan > 60% dalam 1 tahun
• Riwayat penurunan BB 9 kg dalam 1 tahun
• BAB terakhir 29 hari yl dan BAK via kateter
900cc.24jam
Data Subjective
01 02 03 04
RPD Riwayat Riwayat Riwayat
Keluarga Psikososial Terapi
• Riw Konstipasi • Keluarga tidak ada • Tidak bekerja • 6 tahun terakhir gejala memberat
Kronis sejak anak – yang menderita • Rutin makan buah pasien berobat ke RS mamuju namun
anak. sakit yang sama dan sayur dalam 6 belum terdiagnosa
• Kelainan bawaan tahun terakhir • 1 tahun terakhir pasien berobat di poli
lainnya tidak ada klinik RS Grestelina di sarankan
untuk operasi tapi pasien belum
setuju.
• 1 bulan terakhir dirujuk ke RS
Pelamonia untuk di rencanakan
tindakan operasi.
4
Food History
5
Keadaan Umum: tampak sakit sedang
Keadaan
umum
Kesadaran: GCS E4M6V5
Objektif Tanda
Vital
Suhu : 36.7°C
Laju napas : 18 kali/menit
PB : 155 cm
BBI : 49.5kg
Antropometri Lila : 17 cm
BBlila : 32.7 kg
HG Strenght : 6 kg
6
Pemeriksaan Fisik Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, O2 support t i d a k ,
pembesaran, kelenjar getah bening tidak ada,
pembesaran tiroid tidak ada, massa tumor tidak ada.
7
Tanggal 14/04/2023 18/04/2023 Satuan
Nilai Rujukan
• Chilaiditi’s sign
9
Pemeriksaan Patologi Anatomi
10
STATUS METABOLIK:
ASSESMENT
Diagnosis Gizi: Severe Protein Hipoalbuminemia
Energy Malnutrition Status gizi:
2 Hipokalemia ringan
SGA Score: C 1
Leukositosis
Riwayat penurunan BB 9 kg Deplesi berat sistem imun
(21%) dalam 1 tahun
Peningkatan NLR
Riwayat penurunan asupan 60%
STATUS FUNGSIONAL
STATUS GASTROINTESTINAL
3 4 Hand GripStreght 6 kg
Observational
11
Medik Severe Protein
01 Energi Malnutrisi
Gizi
DIAGNOSA
POH 2 Laparatomi Total Kolektomi et causa
Medik
TS Adult Hirschprung Disease
12
Identifikasi Masalah
1 2
Aktual Potensial
• Status gizi semakin memburuk
Status Gizi : Severe Protein Energy Malnutrition
Malnutrisi • Kondisi klinis pasien memburuk
Hipoalbuminemia • Masa rawat lama
Hipokalemia ringan
Leukositosis • Morbiditas dan mortalitas
Deplesi berat sistem imun meningkat
Peningkatan NLR
13
Terapi Medik Gizi
Kebutuhan Energi Via Oral dan Parenteral
• ONS Entrasol Platinum 5 x 1 sdt
Sesuai HB :KEB 1124 kkal,
( 312 kkal )
dan KET 1800 kkal (1.2/1.3) 1 4
Parenteral :
• Bfluid 500 ml /24 jam
Komposisi
Protein : Protein 2 gr/kgbb/hari : 65.4
Kebutuhan Cairan
g (14.5 %)
2 Planning 5
1500 ml/24 jam
Karbohidrat 55% : 247 g
Lemak 30.5 % : 61g
14
Terapi Teman Sejawat
• RL 20 Tpm : D5% 20 tpm
• inj. Ceftriaxone 2 gr/12 jam/iv
• inj Santagesik 1 amp/ 12 jam/iv
• inj. Vit K 1 amp/ 8 jam/ iv
• inj. Metronidazole 500 mg/ 8 jam/iv
• inj. PCT 1 flc/8 jam/ drips
• inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam/iv
• Kompress stump anus per 8 jam dengan nacl 0.9% hangat
• Diet : Minum 5 sendok/ jam (boleh air putih, susu, teh, air gula)
15
Tujuan Penatalaksanaan Gizi
D8 861 295 1440 D8 46.8 15 52.3 D8 98.5 62.5 197 D8 31.1 0 48.8
D10 748 295 1440 D10 36 15 52.3 D10 95 62.5 197 D10 24 0 48.8
D13 150 660 1080 D13 0 57 39.2 D13 36 48.5 148 D13 0 25.5 36.6
18
200 40 50
150
40
150 30
100 30
100 20 20
50 50 10 10
0 0 0 0
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13
20 9 8
17 17
8
15 7 6
6
10 5
5 4
3
0 2
D0 D7
1
20/04/2023 27/04/2023
0
D0 D7
lila 20/04/2023 27/04/2023
20
Pemantauan Klinis Pasien
Hari Perawatan 8 21
ANALISA
KASUS
22
Terapi Medik Gizi pada Adult Hirschprung Disease
Diare Ileostomy
23
Status Gizi : Severe Protein Energi Malnutrisi
24
Peningkatan NLR dan TLC
Total
kolektomi
3500 35
2915
3000 Ileostomi 30
30
2500 25
2000 1698 20
1500 1314 15
1161
1000 713 14.4 10
11.3
2.2
500 8.2 5
0 0
D-6 D-2 D5 D9 D12
14/04/2023 18/04/2023 25/04/2027 29/04/2031 2/5/2033
TLC NLR
25
Gharagozloo M, Kalantari H, Rezaei A, Maracy MR, Salehi M, Bahador A, et al. Neutrophil-to-lymphocyte ratio, past, present and future perspectives. Bratisl Med J
2021; 122. 2021;116(5):296–301
Leukositosis dan Trombositosis
Platelet Leukosit
Platelet ↑
26
Hipoalbuminemia
Albumin (gr/dl)
3 2.7
2.5 2.2
2.1
2
1.5
0.5
0
D-2 D5 D9
18/04/2023 25/04/2027 29/04/2031
Natrium Kalium
28
MASALAH MONITORING EVALUASI
NLR 30 14.4
Peningkatan NLR Asupan harian, DR berkala
Adult Hirschsprung Disease presentasi yang atipikal dan dapat keliru didiagnosis sebagai
gangguan saluran pencernaan lainnya. Edukasi dan ketidaktahuan orang tua, terbatasnya
akses ke dokter spesialis juga menjadi faktor yang mendasari keterlambatan diagnosis.
Resiko malnutrisi Adult Hirschsprung Disease, kegagalan fungsi saluran cerna, gangguan
penyerapan nutrisi dan penurunan asupan makanan . keterlambatan diagnosis dan
pengobatan ↑ resiko malnutrisi dan ↑ morbiditas dan mortalitas pasien.
Terapi medik gizi pada pasien AHD post operasi pembedahan mayor total kolektomi
membutuhkan perhatian khusus untuk mengatasi inflamasi, potensi konsekuensi gangguan
penyerapan nutrisi, mempertimbangkan kemampuan toleransi GI pasien, dan kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca pembedahan.
30
Konstipasi kronis, riw Adult
laxatives, nyeri perut, Hirscphrung
Disease
Patomekanisme
dan distended
Antibiotik
↑ sitokin
Inflamasi Post proinflamasi ( IL Trombositosis
Total Kolektomi operasi 1, IL 6 TNF )
Ileostomy Komplikasi Diet lunak tanpa EPA,DHA
serat, susu Zinc, Vit B com
oligomerik
Deplesi Sistem
Asupan ↓ Hipoalbuminemia Gluconeogenesis
Imun
Sepsis ? Protein 2 gr/kgbb
Kapsul ikan gabus
Gangguan
keseimbangan Lipolisis Proteolisis
elektrolit
Kematian
KCL, KSR,
Nacl 0.9%
Hiponatremia Hipokalemia LOFS Wasting