Anda di halaman 1dari 16

IMPETIGO BULOSA

dr.Hervina,SpKK,MKM,FINSDV,FAADV

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TAHUN 2023
1. Definisi

Impetigo Bulosa adalah jenis impetigo yang paling


sering mengenai anak anak. Lesi berupa makula yang
menjadi vesikel, lalu bula dan mudah pecah
2. Etiologi

Penyebab dari impetigo bulosa yaitu Staphylococcus


aureus
3. Epidemiologi

 Anak-anak > dewasa


 Lebih sering terjadi pada daerah tropis
 Pria > wanita
4. Faktor Resiko

 Kebersihan yang kurang baik


 Iklim panas
5. Cara Menegakan Diagnosis
5.1 Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lokasi lesi
5.2 Pemeriksaan Dermatologi
Lokasi: leher, ketiak, dada, punggung dan ekstremitas
atas dan bawah
Efloresensi: Makula eritematosa yang cepat berubah
menjadi vesikel. Lalu menjadi bula dan kemudian
menjadi bula hipopion. Jika bula pecah akan
meninggalkan skuama anular dengan bagian tengah yang
eritema
5.3 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan mikrobiologik
• Pewarnaan gram pada eksudat memberikan hasil gram positif
• Eksudat yang diambil di bagian bawah krusta dan cairan yang
berasal dari bulla dapat dikultur dan dilakukan tes sensititas.
Hasil kultur bisa memperlihatkan Staphylococcus Pyogenes,
Staphylococcus Aureus atau keduanya.
 Laboraturium rutin
• Pada pemeriksaan darah rutin, lekositosis ringan hanya
ditemukan pada 50% kasus pasien dengan impetigo.
 Pemeriksaan imunologis
 Pada impetigo yang disebabkan oleh streptococcus dapat
ditemukan peningkatan kadar anti deoksiribonuklease (anti
DNAse) B antibody
6. Patogenesis
Bakteri menghasilkan
toksin

Kerusakan lokal/sistemik

Aktivasi non spesifik dari sel T

Pelepasan factor-α (TNF-α),


Interleukin-1 (IL-1), dan
Interleukin-6 (IL-6) dari makrofag

Muncul gejala klinis


7. Patofisiologi
luka, trauma, gigitan serangga

Invasi Mikroorganisme

Eksotoxin A Streptococcus & Staphylococcus inflamasi

Vasodilatasi pembuluh darah


Merusak Desmosom
Permeabilitas kapiler

Taut antar sel hilang Cairan ke ruang antar


Vesikel  Pecah
sel
Serum mengering

Krusta berwarna kuning


8. Diagnosa Banding
Gambar Etiologi Subjek Predileksi Eforesensi

Impetigo Bulosa (Staphylococcus Gatal -leher Makula eritematosa


aureus) -ketiak yang cepat menjadi
-dada vesikel. Lalu menjadi
-punggung bula hipopion. Jika
-ekstremitas atas dan bula pecah akan
bawah meninggalkan
skuama anular
dengan bagian tengah
yang eritema.

HERPES ZOSTER Varicella zoster virus Nyeri Pada seluruh badan Vesikel berisi cairan
(VZV) bagian tubuh jernih dengan dasar/
tersering ganglion sekitar kemerahan
torakalis bergerombol pada
beberapa tempat,
unilateral, polimorf
dermatom

Varicella (varisela-zoster) Nyeri dan gatal -seluruh tubuh Vesikel hingga bula
berisi cairan jernih
dengan dasar
kemerahan.
9. Penatalaksanaan

9.1 Non Farmakologi


 Kompres Hangat dengan NaCl 0,9%
9.2 Farmakologi
 Topikal
Eritromisin 2 % dioleskan 2-3 kali sehari
 Sistemik
Klindamisin 150-300mg/kgBB/hari
Amoksisilin 50-100mg/kgBB/hari
Erytromycin 250-500mg/KgBB/hari
10. Edukasi

 Menjaga kebersihan tubuh


 Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak
ketat
 Tidak terkena matahari secara langsung
11. Komplikasi

 Glomerulonefritis
Bakteri sampai masuk ke dalam sistem limpa dan
menginfeksi aliran darah.
 Ecythma
Kondisi ini merupakan salah satu bentuk dampak
dari perkembangan gejala impetigo yang semakin parah.
Kondisi ini terjadi pada saat infeksi bakteri mulai
menyebar jauh ke dalam lapisan kulit, yang mana dapat
menimbulkan bekas luka yang permanen.
12. Prognosis

 Prognosis umumnya baik.


13. Profesionalisme

 Jika keluhan masih ada konsultasikan ke dokter


spesialis kulit dan kelamin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai