Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

Oleh : Kelompok 1
Anggota Kelompok

8 ) Muh Anugrah(231) S ub a
a is ( 2 3 ir Su
- qu h w Gabriel Iton (225) l t an i (
i A l 23 6 ) Algh 2
And id a y a h ( i Jufr 2 8)
l u H i(216
Lu a ( 23 0 ) )
Ved it
TEORI ASAM
Berikut pengertian asam basa menurut ilmuwan dari Swedia Svante August Arrhenius, yang

BASAH
pertama kali mengemukakan teori tentang asam basa.

Zat Asam: Asam adalah zat di dalam air yang dapat terioniasi melepaskan ion hidrogen atau ion
hidronium.
Zat Basa: Basa adalah zat di dalam air yang dapat terionisasi melepaskan ion hidroksida.
Sementara ilmuwan dari Denmark Johannaes Nicolaus Bronsted dan ilmuwan dari Amerika
Serikat Thomas Martin Lowry mengungkap pengertian lain dari kedua zat sebagai berikut.

Zat Asam: Asam adalah zat yang mampu menyumbang proton dalam reaksinya.
Zat Basa: Basa adalah zat yang mampu menerima proton dalam reaksinya.
1.Teori Asam Basa
Arrhenius
Menurut teori Arrhenius, asam Arrhenius merupakan zat yang jika dilarutkan
dalam air, maka air tersebut akan menghasilkan ion H+ dalam larutan
tersebut. Contohnya adalah ketika asam klorida atau HCI serta asam asetat
atau CH3COOH dilarutkan, dengan persamaan reaksi yang terjadi dari asam
klorida serta asam asetat sebagai berikut.
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl (aq)
CH3COOH (aq) → Ch3COO– (aq) + H+ (aq)
Sedangkan menurut teori Arrhenius, basa merupakan zat yang
jika dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion OH-.
Contohnya adalah ketika natrium hidroksida atau NaOH serta
ammonium hidroksida atau NH4OH, dilarutkan maka akan
terjadi persamaan reaksi basa pada larutan tersebut sebagai
berikut.
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)

NH4OH (aq) → Nh4+ (aq) + OH– (aq)


Kesimpulan Teori
Secara singkat, itulah teori Arrhenius yang diperkenalkan oleh
Arrhenius
Svante August Arrhenius. Teori ini memiliki kekurangan atau
kelemahan, di mana teori ini hanya dapat digunakan pada
penggunaan air sebagai pelarut saja.
Dapat disimpulkan, bahwa teori Arrhenius ini menyatakan
bahwa senyawa asam merupakan senyawa yang dapat
melepaskan ion H+ atau ion hydronium H3O+ apabila
dilarutkan dalam air. Sedangkan senyawa basa adalah senyawa
yang melepaskan ion OH- jika dilarutkan dalam air.
2. Teori Asam Basa Bronsted dan
Lowry
Menurut teori asam basa dari Bronsted dan Lowry, asam
merupakan senyawa yang mampu memberikan proton H+ pada
senyawa lain dan disebut sebagai donor proton. Sedangkan basa
menurut teori ini merupakan senyawa yang menjadi penerima
dari proton H+ dari senyawa lainnya dan disebut pula sebagai
akseptor proton
Berikut beberapa contoh dari reaksi asam basa dengan pelarut lain
selain air pada fase gas. Salah satu contohnya adalah reaksi yang
terjadi antara HCl dan NH3.
Kesimpulan Teori asam basa Bronsted
Lowry:
Menurut teori asam basa Bronsted Lowry, asam merupakan
senyawa yang memberikan proton pada senyawa lainnya atau
dapat disebut pula sebagai donor proton. Sedangkan basa
menurut teori Bronsted Lowry merupakan senyawa yang
menjadi penerima proton serta senyawa lain dan disebut pula
sebagai akseptor proton.
3.Teori Asam Basa Lewis
Menurut pandangan Gilbert Newton Lewis, asam merupakan suatu zat
yang memiliki kecenderungan dalam menerima pasangan electron yang
berasal dari basa. Contoh dari beberapa asam Lewis adalah SO3, BF3,
maupun AlF3. Sedangkan basa menurut Newton Lewis merupakan zat
yang mampu memberikan pasangan pada electron. Dalam pandangan teori
asam basa Lewis, basa memiliki pasangan yang elektronnya bebas,
contohnya adalah seperti NH3, Cl–, maupuan ROH.
berikut contoh dari reaksi yang terjadi antara BF3 dan
N(CH3) 3 :
Kesimpulan Teori Asam Basa
Menurut Gilbert Newton Lewis, asam merupakan sebuah
molekul atau ion yang Lewis:
dapat menerima pasangan elektron.
Sedangkan basa merupakan sebuah molekul atau ion yang
mampu memberikan pasangan elektronnya. Lewis juga mampu
menjelaskan teori asam basa dengan menjelaskan sifat asam,
basa dalam pelarut baik air atau selain air serta bahkan mampu
menjelaskan sifat asam dan basa tanpa pelarut sekalipun.
Sifat senyawa basa
• Cenderung memiliki rasa yang pahit.
• Memiliki sifat kaustik serta dapat merusak kulit.
• Basa memiliki tekstur licin serta bersabun.
• Senyawa basa mampu mengubah warna kertas lakmus merah
menjadi warna biru.
• Senyawa basa memiliki sifat elektrolit atau mampu menghantarkan
arus listrik.
• Basa akan menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil apabila
dilarutkan dalam air.
proses pembentukan air asam tambang secara
kimiawi
Air asam tambang ini terbentuk ketika bahan batuan penutup dan
bagian batubara yang mengandung mineral- mineral sulfida, terutama
pirit (FeS2), terangkat ke permukaan bumi sehingga bersentuhan
dengan udara dan air, menyebabkan terjadinya oksidasi mineral sulfida
tersebut dan menghasilkan asam sulfat yang sangat masam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai