Pembimbing:
dr. Rosmini, Sp.THT-KL
dr. Agustina, Sp.THT-KL
DEPERTEMEN THT
RUMAH SAKIT DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2023
PERIODE 2023 – 2024
01
LAPORAN KASUS
Nama Ny. P. S
No. Rekam Medik 51.92.61
Alamat Dok V
Pasin datang ke poli THT dengan keluhan nyeri telinga sebelah kiri sejak ± 6 jam sebelum datang ke poli. Nyeri
dirasakan terus menerus dan mengganggu aktivitas bahkan sampai membuat tidurnya terganggu. SMRS pasien
mengatakan telinga kiri terasa penuh, berdenging, dan pendengarannya berkurag, terkadang pusing-pusing
hingga mual muntah. Pasien juga mengatakan ia sedang batuk pilek dan dari telinga kirinya keluar cairan
berwarna putih disertai bau ± 1 jam SMRS. Kebiasaan mengorek-ngorek telinga menggunakan cotton bad diakui
oleh pasien.
Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini, dan sebelumnya
belum berobat untuk keluhan sekarang ini. Keluhan yang dirasakan semakin lama semakin
memberat tiap jamnya sehingga pasien datamg ke poli THT Rumah Sakit Umum Daerah
Jayapura.
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
• Pemeriksaan Umum
• KU : Tampak Sakit Sedang
• Kes : Compos Mentis
• TTV
• TD : 113/74 mmHg
• N : 92 x/m
• RR : 21 x/m
• SB : 36,5
• SpO2 : 98%
• BB : 58 kg
KANAN KIRI
Kelainan kongenital Bat ear (-), fistula (-), mikrotia (-), atresia (-) Bat ear (-), fistula (-), mikrotia (-), atresia (-)
Hiperemis (-), nyeri (-), hipertermi (-), oedema (-), Hiperemis (-), nyeri (+), hipertermi (-), oedema (-),
Radang, tumor
massa (-) massa (-)
Kelainan pre, infra, Fistula (-), Abses (-) Hiperemis (-), Massa (-) Nyeri Fistula (-), Abses (-), Hiperemis (-), Massa (-)
retroaurikuler tekan (-), Oedema (-) Nyeri tekan (-), Oedema (-)
Kelainan pre, infra, Fistula (-), Abses (-) Hiperemis (-), Massa Fistula (-), Abses (-), Hiperemis (-), Massa (-) ,Nyeri
retroaurikuler (-) Nyeri tekan (-), Oedema (-) tekan (-), Oedema (-)
Abses (-), Hiperemis (-), Massa (-), Nyeri Abses (-), Hiperemis (-), Massa (-), Nyeri tekan (-),
Region Mastoid
tekan (-), Nyeri Ketuk (-), Oedema (-) Nyeri Ketuk (-), Oedema (-)
Utuh, intak warna abu mengkilap, refleks Refleks Cahaya (-), Retraksi (+), Perforasi (-),
Membran timpani Cahaya (+) arah jam 5, hiperemis (-), Sekret (+) Pus, Hiperemis (+)
perforasi (-)
TES PELANA
KANAN KIRI
Sinus frontalis
Tidak ada Tidak ada
(nyeri tekan + nyeri ketuk)
Sinus maksilaris
Tidak ada Tidak ada
( nyeri tekan + nyeri ketuk)
Laring
• Epiglotis : tidak dilakukan
• Plica aryepiglotis : tidak dilakukan
• Arytenoids : tidak dilakukan
• Ventricular band : tidak dilakukan
• Pita suara : tidak dilakukan
• Rima glotis : tidak dilakukan
• Sinus piriformis : tidak dilakukan
• Kelenjar limfe submandibula dan cervical : tidak dilakukan
• Nyeri telinga kiri sejak ± 6 jam
• Nyeri dirasakan terus menerus dan mengganggu aktivitas
bahkan sampai membuat tidurnya terganggu.
• Nyeri telinga kiri juga disertai dengan rasa penuh, berdenging,
Anamnesis dan pendengaran pada telinga kiri berkurang. Terkadang pusing-
pusing hingga mual muntah. Telinga kiri juga mengeluarkan
cairan berwarna putih disertai bau ± 1 jam SMRS
• Riwayat mengorek-ngorek telinga
PROGNOSIS
Non-Medikamentosa
Medikamentosa
• Pasien sebaiknya menjaga kebersihan
Rhinofed tablet 2 x10 mg PO telinga untuk mencegah terjadinya
Cefixime 2 x 200 mg PO kekambuhan.
Flamar 2 x 50 mg PO • Pasien diberitahu untuk tidak
mengulangi sering mengorek.
• Pasien diminta untuk menghindari
paparan air berlebihan pada telinga
Antibiotik harus diminum sampai habis
selama 7 hari
02
TINJAUAN PUSTAKA
Telinga dibagi atas :
1.Telinga luar
2.Telinga tengah
3.Telinga dalam
1. Telinga Luar
• Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang
telinga sampai membran timpani.
• Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin
dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S,
dengan rangka tulang rawan pada sepertiga
bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian
dalam rangkanya terdiri dari tulang
• Pada sepertiga bagian luar kulit telinga
terdapat banyak kelenjar serumen dan
rambut.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan bangunan
berbentuk kubus yang terdiri dari :
• Membran timpani; yaitu membran
fibrosa tipis yang berwarna kelabu
mutiara.
• Tulang pendengaran; yang terdiri dari
maleus, inkus dan stapes. Tulang
pendengaran ini dalam telinga tengah
saling berhubungan.
• Tuba eustachius; yang menghubungkan
rongga telinga tengah dengan
nasofaring.
3. Telinga Dalam
• Telinga dalam terdiri dari koklea
yang berupa dua setengah
lingkaran dan vestibuler yang
terdiri dari 3 buah kanalis
semisirkularis.
• Ujung atau puncak koklea disebut
helikotrema, yang berfungsi
menghubungkan perilimfa skala
timpani dengan skala vestibule
OTITIS MEDIA AKUT
Otitis media adalah proses peradangan yang terjadi pada sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
OMA dibagi menjadi beberapa stadium, yaitu oklusi tuba, hiperemis, perforasi, supuratif dan
resolusi.
Peradangan Otitis Media Akut (< 3 minggu) dan kronis (> 3 bulan)
OMA terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu. Sumbatan tuba eustachius merupakan faktor
penyebab utama dari otitis media. Karena fungsi tuba eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke
dalam telinga tengah juga terganggu sehingga kuman masuk kedalam telinga tengah dan terjadi peradangan.
Stadium Otitis Media
Stadium oklusi tuba eustachius
. • Retraksi membran timpani, kadang membran timpati tampak normal / berwarna keruh pucat
• Otitis Media Supuratif Akut radang pada telinga tengah dengan adanya
lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat
keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) < 3 minggu.
Gejala Klinis
OMSA sering
Riwayat Batuk Serta kurangnya
terjadi pada
Pilek, Penyakit asupan gizi
anak-anak,
ISPA dan Alergi pada seseorang
riwayat alergi,
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Media Supuratif Oklusi Tuba
Otitis Eksterna
Diberikan antibiotic.
Antibiotik yang dianjurkan adalah golongan ampicillin dan penisilin
Dan pemberian obat analgetic. Pada stadium ini juga bisa diberikan obat-
obatan dari golongan steroid untuk mengurangi peradangan
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
PENCEGAHAN
Hindari air masuk ke telinga ketika mandi. jangan melakukan
aktivitas yang memungkinkan air masuk ke telinga seperti berenang,
berendam.
Diingatkan Pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering dan
diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga dengan
cotton bud terlalu sering.
03
PEMBAHASAN
Teori OMSA merupakan radang pada telinga tengah dengan adanya
lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani)
dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) < 3
minggu.