Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawat Jiwa Pada

Pasien Kehilangan & Berduka


Konsep Kehilangan & Berduka
Pengertian Kehilangan

Kehilangan menurut Lambert & Lambert adalah suatu keadaan individu


berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemungkinan menjadi tidak ada,
baik terjadi sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman
yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan cenderung
mengalami kembali walaupun dalam bentuk berbeda.

Pengertian Berduka

Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. Stroebe dan Stroebe
(1987) (dalam Moyle & Hogan, 2006) menganggap berduka sebagai situasi objektif dari
seorang individu yang baru saja mengalami kehilangan dari sesuatu yang sebelumnya ada
menjadi tidak ada. Berduka mengacu pada respons emosional terhadap kehilangan ini,
termasuk beberapa reaksi psikologis dan fisik (Buglass, 2010).
Proses Kehilangan

1. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan


kehilangan – individu memberi makna positif –
melakukan kompensasi dengan kegiatan positif –
perbaikan (beradaptasi dan merasa nyaman),
2. Stressor internal atau ekstenal – gangguan dan kehilangan
– individu memberi makna – merasa tidak berdaya-marah
dan berlaku agresif – diekspresikan ke dala diri – muncul
gejala sakit fisik.
Continue
4. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan
kehilangan – individu memberi makna – merasa tidak
berdaya – marah dan berlaku agresif – perbaikan
(beradaptasi dan merasa nyaman).
5. Stressor internal atau eksternal – gangguan dan
kehilangan – individu memberi makna – merasa tidak
berdaya – marah dan berlaku agresi – diekspresikan ke
luar diri individu – kompensasi dengan perilaku
deestruktif – merasa bersalah – ketidakberdayaan.
Konsep Kehilangan & Berduka

Jenis – Jenis Kehilangan


1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai, dan sangat bermakna
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
3. Kehilangan objek
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Konsep Kehilangan & Berduka

Rentang Respon Kehilangan

Denial —–> Anger —–> Bergaining ——> Depresi —— > Acceptance


KASUS KEHILANGAN

Ibu C, 32 tahun dilaporkan oleh kader kesehatan jiwa tidak keluar kamar sudah dua
hari yang lalu, pasien menolak makan dan sulit tidur. Saat kunjungan rumah oleh
perawat kesehatan jiwa puskesmas, ibu C tampak murung, ekspresi datar, menangis
dan mengatakan mengapa harus dirinya yang mengalami musibah ini. Menurut
keluarga dua minggu yang lalu, suami ibu C mengalami kecelakaan dan meninggal
dunia setelah dirawat enam hari di ICU.
No
ANALISA DATA Masalah
Keperawatan
Dx Data
1. DS :
Berduka
1.Keluarga pasien mengatakan bahwa suami ibu c mengalami kecelakaan dan meninggal dunia
sejak 2 minggu yang lalu setelah di rawat di ICU selama 6 hari
2.Pasien mengatakan masih tidak percaya atas meninggalnya suaminya
3.Pasien tidak menerima atas kematian suaminya dan mengatakan mengapa harus dirinya yang
mengalami musibah ini
4.Pasien mengatakan sangat merasa sedih kehilangan suaminya
5.Pasien mengatakan merasa bersalah atas kematian suaminya

DO :
1.Pasien tampak sedih
2.Pasien tampak lemah
3.Pasien tampak murung
4.Pasien tampak menangis
5.Tekanan darah pasien 130/100mmHg, Pernafasan 20x/menit, Nadi 90 x/ menit
ANALISA DATA Masalah
No Keperawatan
Dx Data
2.
DS :
Ansietas
1.Pasien mengatakan cemas Kehilangan suaminya hal itu membuat pasien
stress dan cema untuk kehidupan kedepannya.
2.Pasien mengatakan merasa bingung tidak nafsu makan
3.Pasien merasa lemas, khawatir dan sulit berkonsentrasi

DO :
1. Pasien tampak cemas
2. Pasien tampak gelisah
3. Pasien tampak tegang
4.Tekanan darah pasien 130/100mmHg, Pernafasan 20x/menit, Nadi 90 x/ menit
ANALISA DATA
Masalah
No Dx Data Keperawatan
3.
DS :
Gangguan Pola
1.Pasien mengatakan sulit tidur Tidur
2.Pasien mengatakan tidak puas saat tidur
3.Pasien mengatakan pola tidur berubah
4.Pasien mengatakan istirahat tidak cukup

DO :
1.Pasien tampak lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Berduka ( Core Problem )
Pohon Masalah
2. Ansietas ( Causa )
3. Gangguan Pola Tidur ( Efek )
Gangguan pola tidur

Ansietas

Berduka
STRATEGI PELAKSANAAN SP 1

Tindakan Keperawatan
a.BHSP: Salam terapiutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang terapiutik, kontrak yang jelas
b.Dorong dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
c.Dengarkan ungkapan klien dengan empati
d.Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
STRATEGI PELAKSANAAN SP 2
Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
c. Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
d. Ajarkan klien teknik relaksasi

Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
b. Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
c. Klien merasa lebih tenang.
STRATEGI PELAKSANAAN SP 3

Tindakan keperawatan
a. Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang ia sukai
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

Tujuan Khusus
a. Klien tidak menarik diri lagi daan dapat membina hubungan baik kembali dengan
b. lingkungannya maupun dengan orang-orang di sekitarnya
STRATEGI PELAKSANAAN SP 4

Tindakan Keperawatan
a. Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar
b. Awasi klien saat minum obat

Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat
b. Kecemasan klien berkurang sehingga klien dapat tidur dengan nyenyak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai