Tugas Kelomppok 6 Hi
Tugas Kelomppok 6 Hi
INTERNASIONAL
SUATU PENGANTAR
RISKA D10122860
Istilah hukum internasional publik (public international law) diberikan oleh banyak
pakar hukum internasional untuk membedakannya dengan hukum perdata
internasional (privat international law).
Satu manfaat yang paling besar dirasakan oleh Indonesia adalah diakuinya konsep
Negara Kepulauan dalam Konvensi Hukum Laut PBB1982.
Indonesia juga sering kali gagal menggunakan hukum internasional untuk melindungi
kepentingannya. Misalnya dalam kasus Sengketa Sipadan Ligitan antara Indonesia
dengan Malaysia yang berakhir dengan keluarnya putusan Mahkamah Internasional
17 Desember 2002 yang menyatakan bahwa Malaysialah yang berhak memiliki
kedaulatan atas kedua pulau yang disengketakan.
BAB 2
SUMBER SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
A. Macam-macam Sumber Hukum dalam Hukum
Internasional
Subjek hukum internasional menurut Martin Dixon adalah a body or entity which is
capable of possessing and exercising rights and duties under international law.
B. Macam-macam Subjek Hukum
Internasional
1. Negara
2. Organisasi (Publik) Internasional
3. International Non Government Organization (INGO)
4. Individu (Natural Person)
5. Perusahaan Transnasional
6. ICRC (International Committee on The Red Cross)
7. Organisasi Pembebasan/Bangsa yang Memperjuangkan Haknya (National
Liberation Organization/Representative Organization)
8. Belligerent
BAB 5
PENGAKUAN DALAM HUKUM
INTERNASIONAL
A. Istilah, Definisi Serta Manfaat Pengakuan
Pengakuan dapat dibedakan dua yaitu pengakuan secara tegas (express recognition)
dan pengakuan secara diam-diam (implied recognition). Pengakuan secara tegas dapat
dilakukan dengan pernyataan pengakuan lewat public statement, nota diplomatik,
atau juga perjanjian bilateral yang isinya secara tegas menyatakan pengakuan oleh
satu pihak terhadap pihak yang lain. Di dalam praktik internasional pengakuan diam-
diam (implied recognotion) justru yang lebih sering dilakukan.
B. Pengakuan Terhadap Negara Baru
Pengakuan terhadap negara baru adalah suatu pernyataan atau sikap dari suatu
pihak untuk mengakui eksistensi suatu entitas politik baru sebagai negara baru.
Pengakuan terhadap negara baru muncul antara lain karena kurang jelasnya syarat
atau karakteristik yang harus dipenuhi oleh suatu entitas baru untuk
dikatakan sebagai negara.
Ada beberapa teori yang dikenal dalam pengakuan ter hadap negara baru antara lain
teori Deklaratif, Teori Konstitutif juga Teori Pengakuan Kolektif.
BAB 6
KEDAULATAN TERITORIAL
A. Wilayah Daratan
Daratan suatu negara terdiri dari darat (bagian wilayah yang kering) serta perairan
daratan yang terdiri dari sungai dan danau. Daratan suatu negara dapat merupakan
daratan awal suatu negara atau wilayah tambahan negara tersebut.
B. Wilayah Laut
Wilayah laut adalah laut beserta tanah yang ada dibawahnya. Tanah di bawah laut
terdiri dari dasar laut dan tanah di bawah dasar laut. Wilayah laut terbagi atas
wilayah yang dikuasai oleh suatu negara (negara pantai) dengan laut yang tidak
dikuasai oleh negara.
Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) melahirkan delapan zonasi
pegaturan (regime) hukum laut yaitu:
Kata Yurisdiksi (jurisdiction) berasal dari kata jurisdictio. Kata Yurisdictio berasal
dari dua kata yaitu kata yuris dan Dictio Yaris berarti kepunyaan hukum atau
kepunyaan menurut hukum. Adapun dictio berarti ucapan, sabda atau sebutan.
Dalam praktik kata yurisdiksi sering memiliki beberapa arti seperti di pengadilam
Inggris dalam kasus custody of children sering dinyatakan bahwa para pihak dilarang
melakukan "out of the jurisdiction of the court" terhadap anak-anak yang berarti
melarang membawa anak-anak keluar dari Inggris.
B. Prinsip-prinsip Yurisdiksi dalam HI
Kerja sama penerapan yurisdiksi atau penegakan hukum yang tertua adalah
ekstradisi kemudian diikuti kerja sama penegakan hukum lainnya seperti, dengan
"mutual assistance in criminal matters", atau "mutual legal assistance treaty" (ML
AT's): "transfer of sentenced person (TSP); "transfer of criminal proceedings" (TCP),
dan "joint investigation"serta " handing over"
BAB 8
Dalam interaksinya satu sama lain amat besar kemung kinannya negara membuat
kesalahan ataupun pelanggaran yang merugikan negara lain, di sinilah muncul
pertanggungjawaban negara tersebut. Pertanggungjawaban negara dalam hukum
internasional pada dasarnya dilatarbelakangi pemikiran bahwa tidak ada satu pun
negara yang dapat menikmati hak-haknya tanpa menghormati hak-hak negara lain.
Setiap pelanggaran terhadap hak negara lain menyebabkan negara tersebut wajib
untuk memperbaikinya atau dengan kata lain mempertanggungjawabkannya.
D. Exhaustion of Local Remedies
1. Suksesi Universal
Pada bentuk ini tidak ada lagi international identity dari suatu negara
(predecessor state) karena seluruh wilayahnya hilang.
2. Suksesi Parsial
Sedangkan konflik adalah istilah umum atau genus dari pertikaian (hostility) antara
pihak-pihak yang sering kali tidak
fokus
C. Konflik Bersenjata Internasional dan Konflik
Bersenjata Non Internasional