ETHICS DALAM

KONTEKSTUAL
FUNDAMENTAL NORMA
DR. HJ SRI AYU ASTUTI, SH, M.HUM
 HAM DALAM PERSPEKTIF ETIKA NEGARA HUKUM
DALAM RANAH TEORETIS, MAKA NEGARA YANG BERDASARKAN ATAS HUKUM HARUS
MENJAMIN PERSAMAAN (EQUALITY) SETIAP INDIVIDU, TERMASUK KEMERDEKAAN
INDIVIDU UNTUK MENGGUNAKAN HAK ASASINYA;
INI MERUPAKAN CONDITIO SINE QUA NON, MENGINGAT NEGARA HUKUM LAHIR
SEBAGAI HASIL PERJUANGAN INDIVIDU UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI KETERIKATAN
SERTA TINDAKAN SEWENANG-WENANG PENGUASA; MAKA ATAS DASAR ITULAH ,
PENGUASA TIDAK BOLEH BERTINDAK SEWENANG-WENANG TERHADAP INDIVIDU DAN
KEKUASAANNYA PUN HARUS DIBATASI;
AHLI HUKUM SUDARGO GAUTAMA MENYATAKAN BAHWA KEDUDUKAN DAN
HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN NEGARA MENURUT TEORI NEGARA HUKUM , ADALAH :
“…DALAM SUATU NEGARA HUKUM, TERDAPAT PEMBATASAN KEKUASAAN NEGARA TERHADAP
PERSEORANGAN. NEGARA TIDAK MAHA KUASA , NEGARA TIDAK DAPAT BERTINDAK
SEWENANG-WENANG. TINDAKAN-TINDAKAN NEGARA TERHADAP WARGANYA DIBATASI OLEH
HUKUM .”
DI DALAM NEGARA HUKUM SELAIN TERDAPAT PERSAMAAN (EQUALITY) JUGA ADA
PEMBATASAN (RESTRICTION). BATAS-BATAS KEKUASAAN INI JUGA BERUBAH,
BERGANTUNG PADA KEADAAN, DAN SARANA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBATASI
KEDUA KEPENTINGAN ITU ADALAH HUKUM;
KEADAAN ITU BAIK SECARA NEGARA MAUPUN INDIVIDU ADALAH SUBJEK HUKUM
YANG MEMILIKI HAK DAN KEWAJIBAN; MAKA DALAM SUATU NEGARA HUKUM
KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN NEGARA SENANTIASA DALAM
SUASANA YANG SEIMBANG , KEDUANYA MEMPUNYA HAK DAN KEWAJIBAN YANG
DILINDUNGI HUKUM;
MENJADI TITIK PERHATIAN YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAH JANGAN SAMPAI
PEMBATASAN ITU MENGHAPUSKAN BAIK HAK ASASI INDIVIDU MAUPUN HAK
NEGARA; ARTINYA NEGARA MEMPUNYAI TUJUAN DAN FUNGSI YANG HARUS DICAPAI
MAKA PEMBATASAN DISESUAIKAN DENGAN KEPENTINGAN MANUSIA SECARA
INDIVIDU DAN NEGARA SECARA SEIMBANG;
KETERLIBATAN INDIVIDU DALAM NEGARA MENCAPAI TUJUAN & FUNGSINYA HARUS
TERJAMIN, PARTISIPASI INDIVIDU MERUPAKAN IMPLEMENTASI HAK ASASI.
 ELEMEN POKOK KONSEP ETIKA DIDALAM HAM
DISAMPING ASAS PERSAMAAN KEDUDUKAN DI DEPAN HUKUM(EQUALITY BEFORE THE
LAW) MENJADI ELEMEN POKOK DARI KONSEPSI HAM, JUGA DIKENAL ELEMEN
LAINNYA, YAITU ASAS PERADILAN YANG BERIMBANG. (FAIR TRIAL).
PENGATURAN KEDUA ASA TERSEBUT DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM PENEGAKKAN HUKUM MENJADI TOLOK UKUR SEJAUHMANA
HAM DIJAMIN DAN DITEGAKKAN , DAN KEDUA ASAS INI SALING MEMPENGARUHI ;
PERSAMAAN KEDUDUKAN DIHADAPAN HUKUM (EQUALITY BEFORE THE LAW) DAPAT
TERWUJUD BILA ADA PERADILAN YANG BERIMBANG (FAIR TRIAL);
SEBALIKNYA PERADILAN YANG BERIMBANG TERJADI BILA PERSAMAAN KEDUDUKAN
DIHADAPAN HUKUM DIKEDEPANKAN DALAM PROSES PERADILAN.
 PERADILAN BERIMBANG & NILAI FUNDAMENTAL DALAM
ETIKA
PERADILAN YANG BERIMBANG (FAIR TRIAL) ADALAH SEBUAH TAHAPAN PROSES
PERADILAN DALAM RANGKA PENEGAKKAN HAM TERMASUK HAK ASASI TERSANGKA
, TERPIDANA DAN TERDAKWA, HARUS DIJALANKAN BERDASARKAN ETIKA (MORAL),
AKAL SEHAT DAN HATI NURANI YANG BERSIH DENGAN BERPEGANG TEGUH KEPADA
INTEGRITAS (MORAL/IMPARSIAL) YANG DAPAT DIBENARKAN SECARA FILOSOFIS,
TEORETIS, NORMATIF, DAN SOSIOLOGIS;
STEPHEN L CARTER MENGATAKAN BAHWA INTEGRITAS MEMBUTUHKAN 3 (TIGA)
LANGKAH , YAITU :
1. MEMBEDAKAN APA YANG BENAR DENGAN APA YANG SALAH;
2. MELAKSANAKAN APA YANG TELAH DIKAJI ITU BAHKAN BILA MENDERITA RUGI;
3. MENGATKAN SECARA TERBUKA BAHWA ANDA SEDANG MELAKSANAKAN
BERDASARKAN PEMAHAMAN ANDA MENGENAI APA YANG BENAR DAN YANG
SALAH;
KRITERIA PERTAMA MENUNTUT SUATU DERAJAD PERENUNGAN MORAL UNTUK DAPAT
MENJADI INTEGRITAS ; TAHAP YANG KEDUA MENUNTUT KETEGUHAN SESEORANG
DALAM MEMENUHI JANJI-JANJINYA ; TAHAP YANG KETIGA MENGINGATKAN KITA
BAHWA SESEORANG YANG MEMILIKI INTEGRITAS ITU TIDAK MALU MALU
MELAKUKAN HAL YANG BENAR.
MENCERMATI PENGERTIAN PERADILAN YANG BERIMBANG (FAIR TRIAL) TERSEBUT
DAPAT DIKATAKAN BAHWA NILAI FUNDAMENTAL YANG MENJADI INTI DARI
PERADILAN YANG BERIMBANG ADALAH ETIKA (ETHICS) ATAU MORAL;
JAMES J SPILANE MENGATAKAN BAHWA ETIKA MEMPERHATIKAN ATAU
MEMPERTIMBANGKAN TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MORAL;
ETIKA MENGARAHKAN ATAU MENGHUBUNGKAN PENGGUNAAN AKAL BUDI
INDIVIDUAL SECARA OBJEKTIF UNTUK MENENTUKAN KEBENARAN ATAU KESALAHAN
DAN TINGKAH LAKU SESEORANG TERHADAP ORANG LAIN;
DALAM SEJARAH SENDIRI DIKETAHUI BAHWA PEMBAHASAN ETIKA DIMULAI
OLEH ARISTOTELES TATKALA MENULIS BUKU “ETIKHA NICOMACHEIA”, YANG
MENGURAIKAN BAGAIMANA TATA PERGAULAN DAN PENGHARGAAN
SEORANG MANUSIA KEPADA MANUSIA LAINNYA YANG TIDAK DIDASARKAN
KEPADA EGOISME ATAU KEPENTINGAN INDIVIDU, TETAPI DIDASARKAN ATAS
HAL HAL YANG BERSIFAT ALTRUISTIS YAITU MEMPERHATIKAN ORANG LAIN
SAMA HAL NYA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, ARISTOTELES
MEMBERI ISTILAH ZOOM POLITICON YANG ARTINYA MANUSIA ADALAH
MAKHLUK SOSIAL;
DENGAN DEMIKIAN DAPAT DIKATAKAN PERADILAN YANG BERIMBANG
(FAIR TRIAL) YANG TETAP MENGEDEPANKAN PERSAMAAN KEDUDUKAN DI
HADAPAN HUKUM (EQUALITY BEFORE THE LAW) MENJADI PRASYARAT MUTLAK
DALAM RANGKA MELINDUNGI HAK ASASI TERSANGKA, TERDAKWA,
TERPIDANA ; BILA TIDAK DEMIKIAN PENEGAKKAN HAM PADA UMUMNYA DAN
KHUSUSNYA DALAM PENEGAKKAN HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI TERSANGKA,
TERDAKWA DAN TERPIDANA HANYA SUATU ANGAN-ANGAN BELAKA.
SEKIAN -- TERIMA
KASIH
Tegakkan Etika Profesi
dimulai dari diri sendiri