Anda di halaman 1dari 26

MIKOSIS

SUPERFISIALIS
Nama Anggota Kelompok 7 :

1. Abidah Ardelia Rahmadhani (P21345122001)


2. Adi Purnama Putra (P21345122002)
3. Adinda Rahmadhanti Wijaya (P21345122003)
4. Aisyah Labiba Muslikhah (P21345122007)

Dosen Pengampu : Ibu Desembra Lisa, S.Pd., M.Pd


MIKOSIS SUPERFISIALIS

Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur superfisial yang


disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi. Penyakit yang
termasuk Mikosis superfisialis adalah dermatofitosis, pitiriasis
versikolor, dan kandidiasis superfisialis.
NON DERMATOFITOSIS
Infeksi non-dermatofitosis adalah infeksi pada kulit yang
disebabkan jenis jamur Non dermatofita, jamur ini tidak
dapat mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang
lapisan kulit yang paling luar.
JENIS-JENIS NON
DERMATOFITOSIS
1. PITRIASIS VERSIKOLOR

Tinea versikolor/Pityriasis versikolor


adalah infeksi ringan yang sering
terjadi disebabkan oleh Malasezia
furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah
penyakit yang kronik dan
asimtomatik , ditandai dengan bercak
putih sampai coklat yang bersisik.
2. PITIROSPORUM FOLIKULITIS

Merupakan bentuk klinis yang lebih


berat, Malasezia furfur dapat tumbuh
dalam jumlah banyak pada folikel
rambut dan kelenjar sebasea.
3. PIEDRA HITAM
Merupakan infeksi pada rambut yang
disebabkan jamur piedraia hortae
dengan kelainan berupa benjolan
(nodus) yang melekat erat pads
rambut, berwarna hitam
4. PIEDRA PUTIH
Merupakan infeksi pada rambut yang disebabkan jamur
trichosporon baigelii.
Sinonimnya adalah piedra notros, trikomikosis nodosa, beigel
disease.
5. TINEA NIGRA PALMARIS
Merupakan infeksi jamur superfisialis yang biasanya
menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan
memberikan warna hitam sampai cokelat pada kulit yang
terserang.
6. OTOMIKOSIS
Merupakan infeksi jamur pada liang telinga bagian luar
yang ditandai dengan inflamasi eksudatif dan gatal
7. KERATOMIKOSIS
Merupakan infeksi jamur pada kornea mata yang
menyebabkan ulserasi dan inflamasi setelah trauma dan
diobati
DERMATOFITOSIS
Dermatofitosis merupakan infeksi jamur dermatofita
(spesies microsporum, trichophyton, dan epidermophyton)
yang menyerang epidermis bagian superfisal (stratum
korneum), kuku dan rambut. Golongan jamur ini bersifat
mencernakan keratin, dermatofita termasuk kelas fungi
imperfecti.
JENIS-JENIS
DERMATOFITOSIS
1. TINEA CAPITIS
dikenal juga dengan infeksi kurap atau herpes tonsil adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala. Penyakit ini lebih sering
dialami oleh anak-anak, mulai dari balita sampai usia sekolah, dan sangat
menular.
2. TINEA BARBAE

Tinea barbae atau barber's itch (gatal tukang cukur)


merupakan infeksi jamur yang umumnya berkembang
pada kulit di bawah janggut. Bisa juga terjadi pada
leher, dagu, dan bibir atas. kondisi ini hanya
menyerang pria dewasa.
3. TINEA CRURIS
Tinea cruris adalah infeksi fungi atau jamur yang menjangkiti
kulit di bagian paha dalam, sekitar kelamin, dan bokong.
Kondisi ini juga biasa disebut dengan
jock itch dan ia menjadi penyebab munculnya ruam berwarna
merah yang biasanya berbentuk lingkaran dan terasa gatal.
4. TINEA PEDIS ET MANUM

Tinea pedis merupakan infeksi jamur yang sering terjadi.


sering ditemukan yaitu Trichophyton rubrum yang dapat
mengakibatkan kelainan menahun. Infeksi jamur
dermato- fita yang menyerang kulit telapak tangan,
punggung tangan dan jari tangan disebut tinea manum.
5. TINEA UNGUIUM

Jamur kuku (tinea unguium) adalah kondisi ketika


kuku-kuku jari tangan atau kaki memiliki bercak putih
atau kuning.
6. TINEA CORPORIS

Tinea Corporis atau disebut juga dengan kurap tubuh adalah infeksi
jamur yang bisa menimbulkan ruam melingkar kemerahan atau
keperakan pada kulit. Penyakit kulit ini bisa muncul di seluruh bagian
tubuh, tetapi umumnya muncul pada lengan dan kaki. Pada umumnya,
tinea corporis lebih mudah menyebar di daerah beriklim hangat dan
lembap.
MICROSPORUM

PENYEBAB
DERMATOFITOSIS
Dermatofitosis disebabkan oleh koloniasasi
jamur dermatofita yaitu spesies microsporum,
trichophyton, dan epidermophyton

TRICHOPHYTON
EPIDERMOPHYTON
Ada yang dipengaruhi oleh faktor
hormonal, ras, matahari, dan
peradangan kulit

Bertukar Pakaian Bertukar


Handuk

PENYEBARAN
MIKOSIS SUPERFISIALIS
Sumber penularannya dapat berasal dari
manusia maupun hewan, atau dari tanah.
Berkontak langsung
Bertukar Alat dengan agen
penyebab
Olahraga
PENANGGULANGAN MIKOSIS SUPERFISIALIS

Jagalah kulit Anda Jangan biarkan kulit


01 agar tetap bersih dan 04 terlalu lembap karena
jamur akan mudah
kering, serta selalu
keringkan tubuh Anda tumbuh
setelah mandi.

02 Gunakan pakaian yang


Jangan lupa mandi 2 kali
sehari 05 longgar. Ganti kaos kaki
dan pakaian dalam
setidaknya sehari sekali.
Menjaga kebersihan dan
03 pemakaian handukpakaian
secara bersamaan harus
dihindari.
GEJALA YANG MUNCUL SAAT TERTULAR NON
DERMATOFITOSIS

1 2 3
Liang telinga akan
Pada rambut kepala, Muncul bercak tampak berwarna
janggut, kumis akan dengan bentuk merah, ditutupi oleh
tampak benjolan atau tidak teratur skuama, dan
penebalan yang keras kelainan ke bagian
warna hitam luar akan dapat
meluas sampai
muara liang telinga
dan daun selinga
sebelah dalam
GEJALA YANG MUNCUL SAAT TERTULAR
DERMATOFITOSIS

1 2 3
Bila gejala di kepala akan Bila gejala di kaki terutama
Munculnya bercak terjadi kerontokan pada rambut
kemerahaan yang dirasa di sela jari kaki akan ada
dan terlihat sisik seperti warna keputihan atau
meluas dan makin gatal ketombe yang menebal atau
jika berkeringat. kemerahan.
nanah kekuningan.
KESIMPULAN
Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh kolonisasi jamur atau
ragi. Penyakit yang termasuk Mikosis superfisialis adalah dermatofitosis, pitiriasis versikolor, dan
kandidiasis superfisialis.

Infeksi non-dermatofitosis adalah infeksi pada kulit yang disebabkan jenis jamur Non dermatofita,
jamur ini tidak dapat mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan kulit yang paling
luar.

Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofit yang menyerang
jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia
dan hewan. Penyakit dermartofitosis ini sangat mudah dijumpai karena tingginya angka
pertumbuhan jamur di Indonesia yang disebabkan oleh iklim dan letak geografis yang sangat
mendukung.

Penyakit ini bersifat kronik dan residif yang dapat mengganggu kenyamanan dan menurunkan
kualitas hidup. Insidensi penyakit di Indonesia berkisar 2,93-27,6 persen.
Dermatofita merupakan kelompok taksonomi jamur kulit superfisial yang terdiri dari 3 genus, yaitu
Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai