Definisi Peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini menyerang semua umur baik laki-laki maupun perempuan, dan merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer & Bare, 2013). Klasifikasi Patofisiologi Patofisiologi Pemeriksaan penunjang Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian Diagnosa keperawatan ASKEP HEPATITIS By : Wyssie Ika Sari Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan Pengkajian Diagnosa keperawatan • Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum, nyeri • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d absorbsi&metabolisme pencernaan makanan, penurunan peristaltik (relfleks viseral), tahanan empedu • Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan melalui mual, muntah dan diare • Harga diri rendah b/d sakit lama/ periode penyembuhan • Resiko tinggi infeksi b/d pertahanan tubuh sekunder tak adekuat dan malnutrisi Askep sirosis hepatis By : Wyssie ika sari Sirosis hepatis Fungsi Hepar
• Memproduksi cairan empedu
• Metabolisme karbohidrat : glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis, menyimpan glikogen, mengubah galaktosa & fruktosa menjadi glikogen • Metabolisme lemak : oksidasi asam lemak menjadi energi, membentuk lipoprotein, mensistesa kolesterol dan fosfolipid, mensistesa lemak dari protein dan karbohidrat • Metabolisme protein : deaminasi asam amino, membentuk urea dari amonia yang dibuang dari tubuh, membantuk plasma protein, biotransformasi hormon, obat-obatan dan zat lain. • Fungsi sirkulasi : memproses lebih dari 1000 ml darah per menit melalui sinusoidnya dari vena portal • Merubah amonia menjadi urea : ensepalopati hepatikum • Faktor pembekuan • Konjugasi bilirubin Definisi • Penyakit kronik dengan karakteristik penggantian jaringan normal hati dengan fibrosis yang difuse yang akan merubah struktur dan fungsi hepar ( Brunner and Suddart, 2000 ) • Penyakit kronik dan progresif yang dicirikan dengan perluasan fibrosis dan pembentukan nodul ( Black and Matassarin-Jacobs, 1997 ) Faktor Resiko • Penyalahgunaan alkohol • Riwayat keluarga dengan alkoholisme • Sirosis Billiary : Primer : intrahepatik cholestasis Sekunder : obstruksi saluran empedu ekstrshepatik • Obat-obatan : acetaminophen, methotrexate, methyldopa, isoniazidHepatitis kronik-aktif yg disebabkan oleh hepatitis B atau C • Kongesti hepar akibat gagal jantung kanan • Gagal jantung yang lama • Penyakit katup Manifestasi klinis • Gejala awal; samar dan non spesifik berupa anoreksia, kelelahan, perubahan defekasi,penurunan BB, mual, muntah • Nyeri dan terasa berat pada epigastrium kanan • Manifestasi gagal hepatoseluler; ikterus, edemaperifer, kecenderungan perdarahan, eritemapalmar, angioma laba-laba, ensefalopati hepatikum, anemia, leukopeni, trombositopeni,kecenderungan terjadi perdarahan Pemeriksaan penunjang • Albumin serum : menurun karena penekanan sistesis • Darah lengkap ( Hb/Ht dan SDM ) : mungkin menurun krn perdarahan • Masa protombin / PTT : memanjang ( penurunan sistesis protombin ) • Fibrinogen : menurun • BUN : meningkat menunjukkan kerusakan darah / protein • Amonia serum : meningkat krn ketidakmampuan untuk berubah dari amonia menjadi urea • Glukosa serum Hipoglikemi diduga mengganggu glikogenesis • Elektrolit : hipokalemia menunjukkan peningkatan aldosteron • Kalsium : mungkin menurun sehubungan dengan ggn absorbsi vit. D • Pemeriksaan nutrien : devisiensi vit. A, B12, C, K, asam folat dan mungkin besi Penatalaksanaan • Mengontrol komplikasi, spt asites, perdarahan varises esofagus, encepalopati hepatikum, sindrom hepatorenal, infeksi • Memaksimalkan fungsi hepar, dengan diet yang bergizi, istirahat yang adekuat dan pemberian kortikosteroid untuk mengurangi manifestasi sirosis dan memperbaiki fungsi hepar ( sirosis postnekrotik ) • Mengobati penyebabnya, spt pemaparan zat hepatotoksin dihilangkan, tidak minum alkohol, obstruksi empedu dihilangkan • Mencegah infeksi Pengkajian a. Aktifitas Kelemahan, kelelahan, letih, letargi, masa ototmenurun b. Sirkulasi riwayat CHF, perikarditis, kanker, hipertensi,hipotensi, disritmia jantung, distensi vena diabdomen c. Eliminasi Diare, konstipasi, pembesaran abdomen, distensi, penurunan bising usus, urin berwarna gelap Pengkajian d. Makanan minuman Anoreksia, intoleransi makanan, mual, muntah,penurunan berat badan, turgor kulit turun, kulitkering, jaundice, spider angioma, perdarahan gusi. e. Neurosensori Perubahan kepribadian/depresi, perubahan mental,halusinasi f. Rasa nyamanAbdominal tenderness, pruritis, nyeri abdomen Pengkajian g. Pernafasan Dyspnoe, takipnoe, penurunan ekspansi paru akibat asites h. Safety Pruritis, demam , jaundice, pthekie , spider angioma Diagnosa keperawatan • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kurangnya intake / intake yg tidak adekuat / anoreksia • Kelebihan volume cairan b.d. penurunan protein plasma, ditandai dgn edema anasarka • Resiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit b.d. perubahan status metabolik • Tidak efektifnya pola napas b.d. terkumpulnya cairan dalam intra abdoment ( asites ), menurunnya ekspansi paru, terkumpulnya sekret • Resiko tinggi terjadinya injuri ( perdarahan ) b.d. penurunan produksi protombin, fibrinogen dan faktor VIII, IX, X)farises esofagus • Gangguan proses pikir b.d. perubahan psikologik,peningkatan serum amoniak , ketidak mampuan liver untuk detoksifikasi zat/obat tertentu • Kurang pengetahuan tentang proses penyakit b.d.kurangnya informasi terkait kondisi klien, unfamilierdengan sumber informasi TERIMAKASIH