Anda di halaman 1dari 12

Supply Chain Management

“Pedagang Besar Farmasi (PBF)”

PSPA Angkatan XI
Kelas B
Kelompok 4
Alissa Otilia Pakpahan 2301154
Atika Putri 2301157
Dinda Farahdilla 2301163
Dita Maulia Andriani 2301165
Famella Yustika Rizki 2301166
Fitri Prima Wanty 2301170
Khafiza Shelna 2301176
Melfi Madini 2301181
Ninda Fitria 2301185
Ranti Juliati 2301095
Septia Wenila 2301198
Yori Yunita Sinulingga 2301203
Table of contents
01 02
Pendahuluan Kasus 1

03 04
Kasus 2
01
Pendahuluan
You can enter a subtitle here if you need it
Medications and their impact

Mercury is the closest planet to the Sun Mercury takes a little more than 58 days
and the smallest one in the entire Solar to complete its rotation, so try to imagine
System. Contrary to popular belief, this how long days must be there! Since the
planet's name has nothing to do with the temperatures are so extreme, albeit not as
liquid metal. Mercury was, instead, named extreme as on Venus, Mercury has been
after the famous Roman messenger god deemed to be non-habitable for humans
Mercurius
02
Kasus 1
Cold chain atau rantai dingin merupakan salah satu bentuk dari rantai pasok produk
dengan menjaga suhu produk agar tetap terjaga pada rentang yang telah ditetapkan selama
proses distribusi (Priyandari et al, 2017; Hidayat et al, 2013). Dalam sektor farmasi, cold chain
product (CCP) atau produk rantai dingin merupakan obat-obatan yang harus disimpan dalam
kisaran suhu yang telah ditetapkan. Produk-produk ini termasuk vaksin, produk biologis,
perawatan onkologi, beberapa jenis insulin dan obat-obatan lainnya (WHO, 2022). PBF
berperan penting menangani hingga mendistribusikan sediaan, termasuk sediaan yang sensitif
terhadap kondisi lingkungan sekitar seperti produk CCP. PBF harus dapat memastikan kualitas
serta efikasi produk ketika didistribusikan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Permasalahan Penyimpanan CCP (Cold Chain Product/ Produk Rantai
Dingin) di PBF:

 Suhu ruang penyimpanan tidak dimonitor dan tidak dicatat secara berkala
(minimal tiga kali dalam sehari)
 Tidak terdapat temperature data logger yang terkalibrasi untuk melakukan
monitoring terhadap suhu
 Tidak terdapat generator (otomatis atau manual) yang berfungsi dengan
baik
 Tidak ada protap penanganan produk CCP apabila tempat penyimpanan
mengalami gangguan / kerusakan (contingency plan)
Dampak & Solusi
PBF harus dapat memastikan Potensi produk tersebut mungkin
kualitas serta efikasi produk ketika proses dapat berkurang atau bahkan hilang bila
distribusi sudah sesuai dengan peraturan terkena suhu di luar kisaran yang
yang berlaku. Pengelolaan sediaan CCP di dipersyaratkan, maka dalam
Pedagang Besar Farmasi dari mulai
penyimpanannya perlu dijaga antara suhu 2°-
penerimaan, penyimpanan hingga
penyaluran harus sesuai dengan Pedoman 8°C dan -15° s/d -25°C. Terjadinya perubahan
CDOB. Hasil yang didapatkan adalah suhu hingga diluar rentang yang
pengelolaan cold chain product di Pedagang dipersyaratkan dapat mengubah kualitas
Besar Farmasi mulai dari penerimaan hingga produk serta efikasinya. Dalam
pengiriman produk memerlukan perhatian pengelolaannya, terdapat faktor lain yang
lebih karena produk tersebut sangat rentan
memengaruhi seperti seperti bangunan dan
terhadap perubahan suhu.
peralatan (chiller, freezer, termometer) yang
memadai serta personel yang memenuhi
kualifikasi sesuai dengan CDOB.
Lanjutan
Dari permasalahan yang disebutkan diatas, beberapa kondisi mempengaruhi
kestabilan suhu penyimpanan, seperti kondisi suhu yang bervariasi pada setiap titik, sehingga
sulit untuk menentukan suhu yang sebenarnya (Long et al, 2013). Sehingga dalam hal ini dangat
penting untuk menambahkan alarm pada area penyimpanan CCP, karena berdasarkan beberapa
studi ditemukan terdapat jumlah yang sangat tinggi diakibatkan oleh paparan terhadap suhu
beku yang tidak disengaja pada produk dengan label penyimpanan pada suhu 2–8°C, hal
tersebut disebabkan karena proses pengiriman atau penyimpanan sementara yang tidak sesuai
(Kumar et al, 2017). Selain itu, monitoring terhadap suhu dilakukan sebanyak minimal tiga kali
dalam sehari yaitu pada pagi, siang, dan sore.
Selain itu Produk-produk rantai dingin harus ditangani oleh personil yang sudah
terkualifikasi yang memahami tanggung jawab khususnya dalam menangani produk. Pelatihan
personil yang tidak memadai termasuk salah satu risiko yang memengaruhi kualitas produk CCP
farmasi (Hibbs et al, 2018).
Literatur

REVIEW ARTIKEL: PENGELOLAAN COLD CHAIN PRODUCT


(CCP) DI PEDAGANG BESAR FARMASI BERDASARKAN
PEDOMAN CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK TAHUN 2020
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+34 654 321 432
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai