Anda di halaman 1dari 13

PERBANKAN SYARIAH

DISUSUN OLEH :
AULIVIA RISKIKA
2106010056
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA

Perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa


tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator, antara lain:

Pertumbuhan
• Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan tumbuh rata-rata 14-16% per tahun
dalam 5 tahun terakhir.
• Pangsa pasar meningkat di aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan.
• Jumlah bank syariah meningkat.
• Bank Syariah Indonesia (BSI) didirikan.
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA

Faktor Pendukung:
• Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.
• Dukungan pemerintah.
• Perkembangan teknologi.

Tantangan:
• Rendahnya literasi keuangan syariah.
• Persaingan dengan bank konvensional.
• Kurangnya sumber daya manusia.
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DUNIA

Perbankan syariah mengalami Aset


• Aset perbankan syariah global tumbuh
perkembangan yang pesat di seluruh rata-rata 10% per tahun dalam 5 tahun
dunia. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa terakhir.
indikator, antara lain: • Total aset perbankan syariah global
mencapai $3,3 triliun pada tahun 2023.

Jumlah Bank
• Jumlah bank syariah di seluruh dunia
mencapai 1.500 bank pada tahun 2023.
• Bank syariah beroperasi di 135 negara.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

• Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.


• Dukungan pemerintah dari berbagai negara.
• Perkembangan teknologi yang memudahkan akses ke layanan perbankan syariah.
TANTANGAN YANG DIHADAPI PERBANKAN
SYARIAH

• Masih rendahnya literasi keuangan syariah masyarakat.


• Persaingan dengan bank konvensional yang lebih besar dan kuat.
• Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten di bidang keuangan syariah.
JENIS-JENIS BANK SYARIAH DI
INDONESIA

Bank Umum Syariah (BUS)


• Merupakan lembaga keuangan syariah yang berizin penuh dari Bank Indonesia (BI) untuk
melaksanakan kegiatan usaha perbankan syariah secara menyeluruh.
• BUS menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan syariah, seperti:
⚬ Tabungan syariah
⚬ Deposito syariah
Contoh Bank Umum Syariah di Indonesia:
⚬ Pembiayaan syariah
• Bank Syariah Indonesia (BSI)
⚬ Transfer dana
• Bank Muamalat Indonesia
⚬ Layanan pemindahbukuan
• Bank Al-Barakah Indonesia
⚬ Layanan e-banking dan mobile banking
⚬ Dan lain-lain
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

• Merupakan lembaga keuangan syariah yang berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
khusus melayani pembiayaan syariah.
• BPRS memiliki skala usaha yang lebih kecil dibandingkan BUS dan umumnya berfokus pada
pembiayaan mikro syariah.
• Produk BPRS umumnya lebih sederhana dibandingkan BUS dan biasanya tidak menawarkan
layanan seperti transfer dana atau e-banking.
• Contoh BPRS di Indonesia:
• BPRS Amanah Ummah
• BPRS Sari Madani
• BPRS Barokah Makmur Sejahtera
SISTEM KEUANGAN SYARIAH

Prinsip Tujuan
• Larangan riba (bunga) • Keadilan dan pemerataan
• Bagi hasil • Mencegah kemiskinan dan
• Akad kesenjangan
• Larangan judi dan spekulasi • Meningkatkan kesejahteraan
• Etika dan moral umat
SISTEM BAGI HASIL DI PERBANKAN
SYARIAH INDONESIA

Sistem bagi hasil di perbankan syariah Indonesia bervariasi tergantung pada akad yang digunakan.
Berikut beberapa akad umum dan sistem bagi hasilnya:

Mudharabah:
1 • Akad: Nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal) menyerahkan dananya kepada
bank (mudharib) untuk dikelola.
• Bagi hasil: Keuntungan dibagi berdasarkan nisbah (persentase) yang disepakati
sebelumnya.
• Contoh: Deposito Mudharabah
Musyarakah
2 • Akad: Nasabah dan bank bekerja sama untuk suatu usaha dengan modal bersama.
• Bagi hasil: Keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati
sebelumnya.
• Contoh: Pembiayaan Musyarakah

Muzara'ah:
3 • Akad: Bank menyediakan dana untuk pembiayaan pertanian, sedangkan nasabah
mengerjakan dan mengelola lahan.
• Bagi hasil: Hasil panen dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya.
• Contoh: Pembiayaan Muzara'ah
Musaqah:
4 • Akad: Bank menyediakan dana untuk pembiayaan peternakan, sedangkan nasabah
memelihara hewan ternak.
• Bagi hasil: Hasil peternakan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya.
• Contoh: Pembiayaan Musaqah

Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah. Nisbah
bisa berbeda-beda tergantung akad, jenis produk, dan profil risiko nasabah. Bank syariah
umumnya menggunakan akad dan nisbah yang telah disetujui oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai