Anda di halaman 1dari 53

Ureterolithiasis + Batu Calyx

Inferior Dextra
Oleh:

Ayu Trisya Arti


NIM. 2208438059

Pembimbing:
Dr. dr. Afdal, Sp.U, Subsp. And (K)
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah Subdivisi Urologi
Fakultas Kedokteran Universitas Riau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
2024

Illustration by Smart-Servier Medical Art


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. AF
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Buluh Rantau
Pekerjaan : IRT
No RM : 011xxxx
Tgl Masuk : 06 Maret 2024
Tgl Periksa : 08 Maret 2024
01
ANAMNESIS
Anamnesis secara autoanamnesis dengan pasien
Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang kanan sejak 5 tahun SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan sejak 5 tahun SMRS. Nyeri dirasakan sangat hebat, hilang
timbul pada pinggang kanan. Nyeri tidak menjalar. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluhan juga disertai nyeri
saat buang air kecil (+), saat buang air kecil dirasakan pancaran lemah (+), kencing menetes (+), dan BAK tidak
tuntas (+) sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan kencing berdarah (-), kencing berpasir disangkal. Keluhan demam (-),
mual (+), muntah (-), batuk pilek (-).
Keluhan nyeri pinggang dirasakan sudah sejak 2019, saat itu dilakukan pemeriksaan di RS Prima dikatakan terdapat
batu di ginjal pasien, namun pasien mengatakan tidak berobat dirumah sakit hanya minum obat herbal. Keluhan
nyeri pinggang masih dirasakan, pasien memutuskan untuk berobat di RS Prima dan dilakukan ESWL tahun 2022.
Namun keluhan tidak berkurang dan setelah di evaluasi dari RS Prima ukuran batu tidak mengecil. Pasien
memutuskan untuk ke RSUD AA untuk penatalaksanaan batu ginjalnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) Riwayat ESWL di RS Prima 2022
● Riwayat hipertensi (-)
● Riwayat DM (-)
● Riwayat alergi obat/makanan (-)
● Riwayat asam urat (+) dan riwayat kolesterol (+) tidak ada konsumsi obat
● Riwayat operasi(-)
● Riwayat trauma (-)
● Riwayat keganasan (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


● Riwayat keluhan yang sama (-)
● Riwayat hipertensi (-)
● Riwayat DM (-)
● Riwayat keganasan (-)
Riwayat Sosial-ekonomi
● Pasien seorang ibu rumah tangga
● Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
● Merokok (-), minum alkohol (-), narkotika (-)
● Riwayat makan dan minum : suka makan sayur-sayur hijau dan jarang minum
air putih
● Pasien jarang berolahraga
02
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik umum dan lokalis
Pemeriksaan Fisik Umum
• Kesadaran : Komposmentis kooperatif.
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang.
• Tekanan darah : 127/86 mmHg.
• Nadi : 86 x /menit, reguler, kuat angkat.
• Nafas : 20 kali /menit, napas abdominotorakal
• Suhu : 36,6°C.
• SpO2 : 98% room air
• Berat badan : 65 kg.
• Tinggi badan : 155 cm.
• BMI : 25.83 kg/m2 (Overweigh)
Status Generalis
►Kepala : Normochepal
►Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 2mm/2mm,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
►Hidung : Deformitas (-), napas cuping hidung (-), tidak ada cairan atau darah yang keluar
►Telinga : Deformitas (-), tidak ada cairan atau darah yang keluar
►Mulut : Pucat (-), sianosis (-), mukosa kering (-)
►Leher : Jejas (-), pembengkakan KGB (-)
►Thorax : Paru:
I : Pergerakkan dada simetris kanan kiri
P : Vokal fremitus sama kanan dan kiri
P : Sonor pada paru kanan dan kiri
A : Vesikuler kanan dan kiri, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Status Generalis
►Jantung:
I : Iktus cordis tidak terlihat
P: Iktus cordis teraba pada SIK V linea midclavicula sinistra
P: batas jantung kanan sik IV linea parasternal dextra
batas kiri jantung sik V line mid clavicula sinistra
A: S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

►Abdomen:
I : Distensi (-), jejas (-), venektasi (-)
P: Supel, defans muskular (-), nyeri tekan (-)
P: Timpani seluruh lapang abdomen
A: Bising usus (+) 12x/menit
Status Generalis
► Ekstremitas Superior:
Dextra : pucat (-), akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), deformitas (-)
Sinistra : pucat (-), akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), deformitas (-)

► Ekstremitas Inferior:
Dextra : pucat (-), hangat, CRT <2 detik, edema (-), deformitas (-)
Sinistra : pucat (-), hangat, CRT <2 detik, edema (-), deformitas (-)

Genitourinarius : Status urologis


STATUS UROLOGI

I. FLANK AREA Kanan Kiri


Tanda Trauma (-) (-)
Tanda Radang (-) (-)
Tanda Massa (-) (-)
Nyeri Tekan CVA (+) (-)
Nyeri Ketok CVA (+) (-)
Ballotement (-) (-)
Status Urologi

II. SUPRA PUBIS


Inspeksi
Tanda Trauma (-)
Tanda Radang (-)
Tanda Massa (-)
Palpasi
Nyeri Tekan (-)

III. Genitalia Eksterna : Tidak tampak kelainan


Diagnosa Kerja:
Hindronefrosis Dexstra ec susp
Ureterolithiasis Dextra + Batu
Calyx Inferior Dextra
Diagnosis Banding
1. Pyelonephritis

Illustration by Smart-Servier Medical Art


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium 28/02/2024
Type Result Normal Value
Hemoglobin 14.2 g/dL 12.0 - 16.0
10.79 10^3 /
Leukosit 4.80 - 10.80
uL
Trombosit 369 10^3 / uL 150 - 450
Hematokrit 43.4 % 42.0 - 54.0
Gula darah sewaktu 86 mg/dL < 100
PT 15.1 detik 11.6 – 14.5
INR 1.07 <1.2
APTT 31.8 detik 28.6-42.2
Ureum 26.0 mg/dL 12.8 – 42.8
Kreatinin 1.08 mg/dL 0.50 – 1.00
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium 28/02/2024
Type Result Normal Value
AST 16 U/L 10 – 40
ALT 11 U/L 10 – 40
Albumin 4.5 g/dL 3.2 – 4.8
Na 146 mmol/L 135-145
K+ 3.7 mmol/L 3.5-5.5
Chlorida 103 mmol/L 97-107
USG Traktus Urinarius (01 Februari 2024)

Renal dextra : ukuran normal, batu (+) uk lk 1.6 cm,


PCS melebar , cortex dan medula normal, ureter
proksimal melebar, tampak batu uk lk 1.1 cm pada
ureter proksimal dextra
Renal sinistra : ukuran normal, batu (-), PCS normal,
cortex dan medula normal. Vesika urinaria : dinding
regular, tidak tampak gambaran batu dan massa.

Kesan : Nefrolitiasis dextra Hidronefrosis dextra


Susp. Ureterolitiasis proksimal dextra
Radiologi CT-Abdomen (21-02-2024)

IMPRESSION: Hidronefrosis
dextra gr 1 dan hidroureter ec
nefrolitiasis multiple dan
ureterolitiasis
proksimal. HU > 1000
Radiologi CT-Abdomen (21-02-2024)

CT scan abdomen-pelvis tanpa kontras, potongan aksial dan koronal .


CLINICAL INDICATION: Hidronefrosis dextra ec suspek batu ureter dextra.
FINDINGS:
Hepar : Ukuran dalam batas normal, permukaan regular, tepi rata, tidak tampak lesi patologis .
Sistem bilier normal, tidak melebar.
Tidak tampak efusi pleura dan asites.
Kandung empedu : ukuran baik, dinding tidak menebal , tak tampak batu /sludge .
Duktus hepatikus komunis sampai CBD dalam batas normal .
Lien : ukuran normal, parenkhim homogen , tak tampak lesi patologis . V lienalis tak melebar .
Pankreas: ukuran normal, parenkhim homogen normal. Tidak tampak lesi fokal . Duktus pankreatikus normal .
Kelenjar suprarenal bilateral normal, tidak membesar.
Ginjal dextra : ukuran ginjal normal, sistem pelviokalises melebar , kaliks clubbing , tampak batu multiple di kaliks inferior ,
diameter terbesar kl 1 cm, HU > 1000.
Dilatasi ureter dextra dengan batu di proksimal , diameter kl 1 ,2 cm . HU 1000
Ginjal sinistra : ukuran ginjal normal, sistem pelviokalises normal , tak tampak lesi hiperdens densitas batu /SOL .
Tak tampak limfadenopati para aorta.
Buli : Bentuk dan ukuran baik. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu /sludge .
Uterus dan adneksa : tidak tampak lesi.
Tulang-tulang intak.
IMPRESSION:Hidronefrosis dextra gr 1 dan hidroureter ec nefrolitiasis multiple dan ureterolitiasis proksimal . HU > 1000
RADIOLOGI
Ro Thorax (28-02-2024)

Kesan:

Cor : Dalam batasan normal

Pulmo : Tidak tampak kelainan


Diagnosa Pasti
Hidronefrosis dextra ec Batu ureter
proksimal dextra ukuran 22x16 mm +
Batu calyx inferior dextra ukuran 18x7
mm

Illustration by Smart-Servier Medical Art


PENATALAKSANAAN
Operatif: Ureterolitotomy Dextra + Nefrolithotomy Dextra

Medikamentosa :
Urief 4 mg 1x1
Paracetamol 500 mg 3x1
Omeprazole 20 mg 2x1
Diagnosa Post Operasi
Post Ureterolitotomy Dextra +
Nefrolitotomy Dextra POD 6 ai
Gambar Hidronefrosis dextra ec batu ureter
batu proximal dextra ukuran 22x16 mm +
Batu calyx inferior dextra ukuran
18x7 mm

Ditemukan stone bulge pada ureter proximal


Tampak batu berukuran 22x16 mm, warna kuning kecoklatan,
kesan keras
Dilakukan nefrolitotomi dextra pada pole bawah ginjal
Tampak batu berukuran 18x7 mm, warna kuning kecoklatan,
kesan keras

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Tindakan Post Operasi

 Observasi tanda vital


 Monitor produksi dan tampilan urine
• Ceftriaxone 1x2 gr IV
 Puasa s/d sadar penuh dan BU (+)
• Ketorolac 3x30 mg IV
 BNO POD 1
• Omeprazole 2x40 mg IV
 GV POD 2
• Asam traneksamat 3x500 mg IV
 Mobilisasi duduk POD 1
 cek darah rutin post op
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium 08/03/2024
Type Result Normal Value
Hemoglobin 12.6 g/dL 12.0 - 16.0
25.19 10^3 /
Leukosit 4.80 - 10.80
uL
Trombosit 299 10^3 / uL 150 - 450
Hematokrit 37.1 % 42.0 - 54.0
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

Batu saluran kemih yang terletak pada ureter yang diklasifikasikan berdasarkan 3
tempat:
1. Batu ureter proksimal
2. Batu ureter tengah (persimpangan vasa iliaka)
3. Batu ureter distal
Epidemiologi
Batu saluran kencing terjadi pada 7-10 dari 1000 pasien yang masuk ke rumah sakit. Di
RSUD Arifin Achmad batu ureter (ureterolithiasis) menempati urutan terbanyak (51,8%)
dengan batu ureter proksimal (22,6%), batu ureter pada persimpangan vasa iliaka (7,5%)
dan batu ureter distal (29,2%).

Laki-laki memiliki risiko 3 kali lipat lebih tinggi daripada perempuan.

Risiko kekambuhan terjadi 11% setelah 2 tahun, 20% setelah 5 tahun dan 39% setelah 15
tahun.
Etiologi
1. Retensi partikel urin
2. Supersaturasi urin
3. Kekurangan inhibitor kristalisasi urin
• Sitrat
• Glikosaminoglikan
• Protein tom horsfal A
Manifestasi Klinis
1. Nyeri kolik
Ciri utama nyeri kolik akibat peristaltik adalah sifatnya yang sangat nyeri, hilang timbul,
menjalar, dan disertai mual setelah onset nyeri pinggang. Dalam perjalanannya, batu ureter
akan berhenti di buli atau dapat pula keluar bersama urin. Batu juga dapat menetap di ureter
dan menyebabkan obstruksi kronis dan berujung pada hidronefrosis.
2. Hematuria
3. Frekuensi
4. Bengkak pada bagian pinggang
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan yang dirasakan dapat berupa nyeri pinggang, hematuria, gangguan berkemih
(disuria, frekuensi), mual, muntah, dan demam. Namun dapat juga asimptomatik

Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ballotement (+), nyeri tekan costovertebrae angle
(CVA) (+), dan nyeri ketok costovertebrae angle (CVA) (+)
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang laboratorium terdiri dari:
1. Pemeriksaan urinalisis (urinalisis)
■ Makroskopis (warna, kejernihan, pH, berat jenis, protein, glukosa, bilirubin)
■ Mikroskopis (sediment, kristal, epitel, bakteri)
2. Pemeriksaan darah
■ Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit.
Pada urinalisis dapat ditemukan pH urin > 7.0, ditemukan kristal magnesium amonium fosfat, eritrosit
(hematuria mikroskopis).
Pemeriksaan penunjang radiologi
1. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) terlihat gambaran hiperechoic
2. Pemeriksaan BNO-IVP
3. Pemeriksaan CT scan abdomen tanpa kontras
Tatalaksana
Watchfull waiting
Pertimbangkan apabila batu ureter di bagian bawah dengan diameter batu: 5
mm, dan hidronephrosis grade 1, pertimbangkan watchfull waiting
(Durasi : 30 – 40 hari)
Tata laksana
Medikamentosa

Dapat dilakukan pemberian obat antibiotik yang sesuai dengan hasil uji pembiakan dan
uji sensitifitas (culture and sensitifity tests) kuman.

Tindakan non invasif

yaitu tindakan yang tidak disertai dengan sayatan dari luar tubuh, hanya perlu analgetik
minimal dan tidak perlu dirawat inap, seperti Extracorporeal Shockwave Lithotripsy
(ESWL/SWL): Pemecahan batu saluran kencing dengan gelombang kejut dari luar
tubuh). Penemuan ESWL oleh Chaussy merupakan suatu revolusi yang besar dalam
urologi. Indikasi: Lower ureter stone : 5 mm diameter
Tata laksana
Tindakan Invasif Minimal
yaitu tindakan yang tidak melukai tubuh dari luar tubuh tetapi dengan melihat (scopy) penyayatan yang
dilakukan dengan alat-alat khusus yang disertai teleskop tertentu dan kalaupun ada sayatan dari luar tubuh hanya kecil
(1-2 cm) dan lama rawat inap lebih singkat, seperti Ureteroscopy/Ureterorenoscopy (URS)

Laparaskopi
Merupakan tindakan dengan udara khusus dan sayatan kecil untuk menginsersikan alat khusus yang
disertai teleskop pada tindakan yang biasanya dilakukan operasi terbuka, seperti tindakan ureterolithotomy,
nephrectomy, dan lain-lain dengan beberapa sayatan operasi di kulit dengan ukuran yang lebih kecil. Biasanya tindakan
ini memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan operasi yang sama pada operasi terbuka.
Diagnosis banding PROGNOSIS

Diagnosis lain yang harus Tingkat kekambuhan sangat tinggi sekitar 39%
diperhatikan adalah ruptur aneurisma pada 15 tahun, perlunya perubahan gaya hidup
aorta abdominal, karsinoma sel ginjal, dan terapi pengobatan untuk mengurangi
pielonefritis, penyakit radang panggul, kekambuhan.
obstruksi usus halus, kolelitiasis,
kolesistitis, divertikulitis, trombosis
vena ginjal
Nephrolithiasis

Nefrolithiasis
Nephro artinya ginjal dan lithiasis artinya batu.
Nefrolithiasis adalah suatu keadaan dimana
terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau
caylx dari ginjal.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Etiologi Faktor Resiko

1. Intake cairan yang kurang


2. Riwayat pada keluarga dengan
nefrolithiasis
Sebagian besar nefrolitiasis dibentuk oleh 3. Infeksi saluran kemih akibat pH
batu kalsium (80%) yang tersusun oleh menjadi basa sehingga terbentuk batu
kalsium oksalat atau kalsium fosfat.
CREDITS: This presentation template was created
struvit
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
4. Riwayat DM, obesitas, dan gout
infographics & images by Freepik
Teori proses pembentukan batu

1. Supersaturasi urin ↑
2. Retensi kristal batu
3. Inhibitor pembentuk batu ↓ :
- sitrat
- glikosaminoglikan
- protein tom horsfal
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Zat pembentuk
Supersaturasi kristal(kalsium,
oksalat)

Agregasi/
nukleasi
growth
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Obstruksi
(pelvis/kaliks)
JENIS BATU
BERDASARKAN
OPASITAS
Berdasarkan opasitas batu (sinar rontgen) :
1. batu radioopak
- kalsium >>>
CREDITS: This - oksalat monohidrat
presentation template was created
- oksalat
by Slidesgo, including dihidrat
icons by Flaticon, and
infographics
2. & images by Freepik
batu radiolusen
- asam urat >>>
- sistin
- fosfat
JENIS BATU
BERDASARKAN
KOMPOSISINYA

Nefrolitiasis berdasarkan komposisinya


terbagi menjadi :

1. batu kalsium oksalat (80%)


CREDITS:
2. batu This presentation
struvit template was created
(batu infeksi)
by Slidesgo,
3. including
batu asam icons by Flaticon, and
urat,
infographics
4. & images by Freepik
batu sistin
5. batu xantin
6. batu silikat
Gejala Klinis Batu
Ginjal
Tanpa gejala :
- tidak menyumbat
- batu kalik dan batu pielum kecil
Dengan gejala :
1. sakit pinggang (flank / loin / waist
pain)
2. kencing berdarah (hematuria)
3. keluar
CREDITS: This batu spontan
presentation melalui
template kencing
was created
4. pinggang
by Slidesgo, bengkak
including icons by Flaticon, and
5. panas badan
infographics & images by Freepik
6. mual dan muntah
7. sesak nafas
8. tidak ada urin ( anuria)
Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan penunjang
1. Urinalisis dan pemeriksaan darah
CREDITS: This presentation template was created
2. Radiologis : BNO-IVP, USG, CT scan +/- kontras
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Urinalisis dan
pemeriksaan darah

Pemeriksaan Urin: Makroskopis (Warna, Kejernihan,pH, Berat


jenis Protein, Glukosa, Bilirubin) Mikroskopis (epitel,
sedimen(eritrosit, leukosit), kristal pembentuk batu )
Kultur urin
Pemeriksaan Darah : Hemoglobin
Leukosit
CREDITS: This presentation template was created
Ureum & Kreatinin
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
Asam urat
infographics & images by Freepik
BNO-IVP

Blass Nierr Overzigh (Melihat keseluruhan buli-buli dan ginjal) dan


nama lainnya BOF (Blass Over Field) atau KUB (Kidney Ureter
Bladder) , IVP adalah singkatan dari Intra Venous Pyelografi dan I.Hematuria
nama lainnya IVU (Intra Venous Urography). Terakhir : Excretory II.Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Urography = ExU) berulang
III.Riwayat keluar batu saluran
Tujuan : Untuk menilai anatomi traktus urinarius,(ureter, buli, prostat kencing spontan
dan urethra) apakah anatominya normal atau tidak berupa kelainan IV. Riwayat operasi / tidakan
CREDITS: This presentation template was created
kongenital, kelainan didapat, keganasan, trauma atau kelainan saluran kencing
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
degeneratif .
infographics & images by Freepik

Syarat BNO-IVP :
- Fungsi ginjal baik (ureum normal dan kreatinin normal)
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Pemeriksaan
ultrasonografi (USG)

Indikasi :
Gangguan fungsi ginjal 2.Massa di saluran kencing
Pada gangguan fungsi ginjal yang dilihat dari USG dapat membedakan massa di saluran
pemeriksaan ureum dan kreatinin darah yang kencing baik massa padat maupun massa kistik
meningkat, pemeriksaan
CREDITS: USG dilakukan
This presentation template wasuntuk
created menilai
(cairan : urin, nanah, darah). Gambaran massa padat
penyebab gangguan
by Slidesgo, fungsi
including ginjal
icons by apakah
Flaticon, and karena pada USG adalah normoechoic (seperti jaringan otot)
penyebab proses-proses
infographics & images bypre-renal,
Freepik renal atau post- sampai hiperechoic (lebih putih), sedangkan
renal, menilai ukuran ginjal, tanda sumbatan gambaran massa kistik adalah hipoechoic.
(obstruksi) pada ginjal berupa hidronefrosis baik
karena sumbatan pada pyelum ginjal, ureter, leher 3.Bimbingan (Guidence) tindakan infasif minimal
buli-buli, atau urethra. seperti nefrostomi perkutan dan sistostomi perkutan
TATALAKSANA
Non invasive :
Terapi konservatif/ ESWL
medikamentosa (extracorporeal
shockwave
lithotripsy)

Tujuan tatalaksana:
1. Mengurangi nyeri
2. Menghilangkan batu yang sudah ada
3. Mencegah pembentukan
CREDITS: This batu berulang
presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and Minimally invasive
infographics & images by Freepik surgery pembedahan
Terapi konservatif/ Non-Invasive Extracorporeal
medikamentosa Shockwave Lithotripsy (E S W L)

Indikasi : non-simtomatik batu ginjal indikasi : → stone burden


dengan diamter <5 mm, pada pyellum 1. Pyelum stone : diameter 20
atau kaliks. mm, hidronephrosis grade 2
durasi : 30 – 40 hari Menggunakan gelombang kejut yang
1. Peningkatan asupan minum (2- dipusatkan pada batu dan dialirkan
2,5 L) dan pemberian diuresis melalu air, diharapkan baru pecah
CREDITS: This presentation template was created
2. Analgetik dan keluar bersama urin.
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
3. Alfa blocker (
infographics & images by Freepik
Minimally invasive Pembedahan
surgery
memecah dan mengeluarkan batu,
melalui alat yang dimasukan
langsung ke dalam saluran kemih.
Indikasi Pembedahan :
tindakan yang tidak melukai tubuh
Batu kaliks : adanya hidrokaliks,
dari luar tubuh tetapi dengan melihat
kasus nefrolithiasus kompleks, tidak
(scopy) penyayatan yang dilakukan
berhasil dengan ESWL
dengan alat-alat khusus yang disertai
Batu Pelvis : Jika terjadi
teleskop tertentu dan kalaupun ada
hidronefrosis, infeksi, atau nyeri
sayatan dari luar tubuh hanya kecil
hebat, batu staghorn
(1-2 cm) This presentation template was created
CREDITS:
Berupa : Pielolitotomi atau
1. Percutaneous
by Slidesgo, Nephro
including icons by Flaticon, and
nefrolitotomi (mengambil batu saluran
Litholapaxy
infographics & images(PNL)
by Freepik
ginjal)
2. Litotripsi
3. Ureteroskopi/URS
(ureterorenoskopi)
Terima kasih
Mohon arahan dan
bimbingannya
Dokter

Illustration by Smart-Servier Medical Art

Anda mungkin juga menyukai