Anda di halaman 1dari 12

Resume Askep

PADA KLIEN NY. H


DENGAN STRUMA POST OP TIROIDEKTOMI SUBTOTAL DI RUANG RR
RSAU EFRAM HARSANA MAGETAN
Kelompok 6
• Ricka Mei
• Mutia Hasna
• Faris Antoni
• Ninik K
• Arlin Yuliana
• Ria Rizki
Pengkajian
I. PENGKAJIAN
a Identitas Klien
• Nama : Ny. H
• Umur : 43 tahun
• No Register : 09.XX.XX
• Agama : Islam
• Alamat : Ds Kauman 01/03
• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Swasta
• Tanggal Masuk RS : 3 Maret 2023
1
• Diagnosa Medis : Struma Uninodusa
Pengkajian
b. Identitas Penanggung Jawab
• Nama : Tn . W
• Umur : 45 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Ds Kauman 01/03
• Pendidikan : SLTA
• Pekerjaan : Swasta
• Hubungan dengan pasien : Suami
1
Keluhan Utama
Saat Masuk Rumah Sakit : Saat Pengkajian

Pasien mengatakan terdapat benjolan di Pasien tampak pucat, menggigil dan kulit
leher kurang lebih 4 bulan, terasa nyeri. teraba dingin

4
Riwayat Penyakit Sekarang
Terdapat benjolan di leher kurang lebih 4 bulan yang lalu, namun belum pernah
diperiksakan. Pada tanggal 01 Maret 2024 pasien merasa benjolan semakin
membesar, kemudian pasien memutuskan untuk periksa ke Poli Bedah RSAU dr.
Efram Harsana. Dokter Spesialis Bedah menyarankan melakukan tindakan operasi
dan terdiagnosa struma. Setelah itu pada tanggal 04 Maret 2024 dilakukan tindakan
tiroidektomi di RSAU dr. Efram Harsana. Pasien masuk ke RS pada tanggal 03
Maret 2024 jam 16.30 WIB. Tindakan operasi tiroidektomi dilakukan kurang lebih
1 jam dengan suhu ruangan 20-24°c. Setelah operasi selesai pasien di observasi di
ruang Recovery Room selama kurang lebih 30 menit.

11
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki keluhan penyakit lain sebelumnya dan
belum pernah rawat inap di RS.

1
PEMERIKSAAN TTV
Suhu : 34,5°c
Keadaan Umum : Lemah

PEMERIKSAAN KEPALA & WAJAH


Inspeksi : wajah simetris, warna rambut hitam

Pemeriksaa bergelombang, tampak pucat di wajah.


PEMERIKSAAN LEHER

n Fisik Bagian leher terdapat luka post operasi


EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH

Fokus Pasien terpasang infus di tangan kiri, kulit teraba


dingin, tampak menggigil, terpasang satu
selimut

5
S : - • Suhu : 34,5°c
O : • Kulit teraba dingin
• Pasien tampak menggigil
A : Hipotermia (D.0131)

P: • Observasi :
SOAP 1. Identifikasi penyebab hipotermi (misal : terpapar
suhu lingkungan rendah, pakaian tipis)
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(menggigil)

6
P: Terapeutik :
• Monitor suhu tubuh pasien
• Sediakan lingkungan yang hangat
• Lakukan penghangatan pasif (selimut)
• Lakukan penghangatan aktif eksternal (kompres hangat, selimut hangat)
• Lakukan penghangatan aktif internal (infus hangat)
• Anjurkan tirah baring

SOAP I:
• Memonitor suhu tubuh pasien
• Menyediakan lingkungan yang hangat
• Melakukan penghangatan pasif (selimut 2 lapis)
• Melakukan penghangatan aktif internal (infus hangat) suhu 39°c-40°c
• Menganjurkan untuk tirah baring

6
E:
S:-
O:
• k/u : lemah
• TD : 130/79 mmHg

SOAP • Suhu : 36,3°c


• kulit teraba hangat
• tampak tidak menggigil
• wajah tidak pucat
A : Hipotermia teratasi
P : Pasien pindah ruang jupiter jam 16.30 wib.
6
Sebelum dilakukan tindakan
keperawatan
HASIL Suhu : 34.5 ⁰C

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan
Suhu : 36.3 ⁰C

Kesimpul Dari sini kami simpulkan bahwa pemberian terapi infus


cairan hangat berpengaruh pada pasien post ops dengan

an anestesi, yang sebelumnya terdapat masalah keperawatan


Hipotermi menjadi adanya peningkatan suhu tubuh pada6
pasien
Terimakasih
12

Anda mungkin juga menyukai