Anda di halaman 1dari 15

PENGENDALIAN

CONTROLING
TEUKU ISKANDAR JOHAN
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN
1. Earl P. Strong.
Pengendalian adalah proses pengaturan
berbagai faktor, dalam suatu perusahaan
agar pelaksanaan sesuai dengan ketepatan-
ketepatan dengan rencana.
2. Harold Koontz.
Pengendalian adalah pengukuran dan
perbaikan terhadap pelaksanaan kerja
bawahan, agar rencana-rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan dapat terselenggara.
3. G.R. Terry.
proses penentuan apa yang harus dicapai,
yaitu standar, apa yang sedang dilakukan,
yaitu pelaksanaan, dan apabila perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana, dan
selaras dengan standar.
B. TUJUAN PENGENDALIAN
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari rencana
2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective),
jika terdapat penyimpangan-penyimpangan
(deviasi).
3. Supaya pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan rencana
C. LANGKAH-LANGKAH
PENGENDALIAN
1. Menetapkan standar atau metode untuk
pengukuran kinerja, mencakup standar dan
metode,
2. Mengukur kinerja, tergantung aktivitas yang
diukur.
3. Membandingkan kinerja sesuai dengan
standar.
4. Mengmbil tindakan perbaikan (correctiv)
D. KARAKTERISTIK
PENGENDALIAN YANG EFEKTIF
1. Akurat (accurate).
Informasi atas kinerja harus akurat.
2. Tepat Waktu (Timely)
Informasi harus dihimpun dan diarahkan dan
segera dievaluasi, supaya diambil tindakan
tepat pada waktunya guna menghasilkan
perbaikan.
3. Objektif dan Komprehensif.
Informasi dalam suatu sistem pengendalian
harus mudah dipahami dan dianggap
objektif oleh individu yang
menggunakannya.
4. Dipusatkan pada tempat pengendalian
strategis.
Sistem pengendalian strategis dipusatkan
pada bidang yang paling banyak
kemungkinan akan terjadi penyimpangan
dari standar.
5. Secara Ekonomi Realistik.
Pengeluaran biaya untuk implementasi harus
ditekan seminimum mungkin, sehingga
terhindar dari pemborosan yang tidak
berguna.
6. Secara Organisasi Realistik.
Sistem pengendaliaan harus dapat
digabungkan dengan relitas organisasi
7. Dikoordinasikan dengan arus pekerjaan
organisasi
Informasi pengendalian perlu untuk
dikoordinasikan dengan arus pekerjaan
diseluruh organisasi.
8. Fleksibel
Agar dapat segera bertindak untuk
mengatasi perubahan yang merugikan atau
memanfaatkan peluang baru.
9. Preskriptif dan operasional.
Dapat mengidentifikasi tindakan perbaikan
aapa yang perlu diambil setelah terjadi
penyimpangan dari standar.
10. Diterima para anggota organisasi.
Pengendalian harus bertalian dengan tujuan
yang berarti dan diterima.
E. JENIS-JENIS PENGENDALIAN

1. Pengendalian Karyawan.
Apakah karyawan bekerja sesuai rencana,
perintah, tata kerja, disiplin, absensi dll.
2. Pengendalian Keuangan.
tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-
biaya perusahaan, termasuk pengendalian
anggaran.
3. Pengendalian produksi.
ditujukan untuk mengetahui kualitas dan
kuantitas produksi, apakah sesuai standar.
4. Pengendalian Waktu.
Penggunaan waktu, apakah sesuai rencana.
5. Pengendalian teknis.
Hal-hal bersifat fisik dan teknis pelaksanaan
6. Pengendalian kebijaksanaan.
Mengetahui dan menilai apakah kebijakan 2
telah sesuai dengan rencana.
7. Pengendalian Penjualan.
Untuk mengetahui apakah produksi atau
jasa yang dihasilkan terjual sesuai dengan
terget.
8. Pengendalian inventaris.
Untuk mengetahui apakah inventaris
perusahaan masih ada semuanya atau ada
yang hilang.
9. Pengendalian Pemeliharaan.
Mengetahui pemeliharaan inventaris
perusahaan dan kantor.
F. MACAM-MACAM PENGENDALIAN
1. Pengendalian Intern (Internal Control)
Pengendalian dari atasan kepada
bawahannya, tentang: pelaksanaan tugas,
prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, audit
control,
2. Pengendalian Ektern (External control )
Pengendalian yang dilakukan pihak luar,
baik secara formal maupun in formal
3. Pengendalian Resmi (Formal Control).
pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi
atau pejabat resmi (BPK, Komisaris, dll)
4. Pengendalian konsumen (In formal Control).
penilaian yang dilakukan oleh masyarakat
atau konsumen.

Anda mungkin juga menyukai