Carpal Tunnel Syndrome (CTS), yang oleh masyarakat disebut sindrom terowongan karpal,
sangat sering dialami para pekerja yang aktivitas sehari-harinya selalu menggunakan
gerakan berulang pada pergelangan tangan. CTS merupakan kombinasi dari tanda dan
gejala karena kompresi dan terjebaknya saraf medianus pada pergelangan tangan. CTS
merupakan kasus penjepitan saraf tepi yang paling umum dilaporkan. Dapat menyebabkan
rasa sakit pada tangan, pergelangan tangan dan terkadang hingga lengan dan mati rasa serta
sensasi kesemutan pada ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (Bryan, 2018).
CTS lebih sering mengenai wanita daripada pria, dengan usia berkisar 25- 64 tahun.
Prevalensi tertinggi pada wanita usia >55 tahun. Prevalensi CTS pada populasi umum
adalah 5% untuk wanita dan 0,6% untuk pria. CTS pada unilateral sebanyak 42% kasus
(29% kanan, 13% kiri) dan pada bilateral sebanyak 58% (Permata dan Ismaningsih, 2020).
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. R
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiun PNS
Alamat : Kemranjen
No. CM : 00313814
SEGI FISIOTERAPI
Keluhan utama: Pasien mengeluhkan nyeri, pegal, dan kaku pada kedua pergelangan tangan serta jari-jari kedua
Deskripsi pasien: Sejak satu tahun yang lalu, pasien mengeluhkan nyeri, pegal, dan kaku pada pergelangan tangan
kanan. Keluhan dirasakan setelah melakukan kerja bakti. Lalu pada setelah beberapa bulan, keluhan juga dirasakan
di pergelangan tangan kiri diperburuk pada malam hari. Aktivitas yang memperberat keluhan yaitu mengaitkan
bra, mengangkat beban seperti gayungyang berisi air, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
Riwayat penyakit sekarang: Pasien mnegeluhkan nyeri bahu kanan, telah berobat ke dokter saraf dan menjalani terapi mulai Januari
2020 sampai sekarang.
Rontgen: -
Kemampuan Fungsional
setengah
1. Impairment
a. Nyeri tekan dan gerak pada retinaculum transversum bilateral
a. Keterbatasan ROM fleksi dan ekstensi wrist bilateral
a. Spasme pada m.pronator teres
b.
a. Tidak mampu mengangkat beban berat seperti mengangkat gayung dengan berisi setengah
b. Tidak mampu melaksanakan aktivitas rumah tangga
b. Tidak mampu melakukan aktivitas dengan grapping atau pinching seperti mengendarai motor, mengulek, mencuci baju, menulis, mengangkat gayung dan berkebun.
1. Disability/participation restriction
a. Tidak mampu lagi mengikuti kegiatan yang dahulu rutin diikuti
a. Tidak mampu melakukan kegiatan yang harus dilakukan sebagai ibu rumah tangga
b. Tidak bisa mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat
Kesimpulan
Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali kepada Ny. R terjadi penurunan nyeri baik nyeri
tekan maupun nyeri gerak. Selain itu juga terjadi peningkatan lingkup gerak sendi dan
kekuatan otot serta pasien mengalami peningkatan kemampuan fungsional kedua tangan
yang cukup signifikan