Anda di halaman 1dari 15

Nama:Nur Annisa Harahap

Kelas:1A-D4 Keperawatan
NIM:P07520220031
Matkul:KDM
Dosen:Suriani Ginting
1. jelaskan dan uraikan kebutuhan dasar manusia tentang mobilisasi. buatkan
contoh aplikasi kasus ke pasien mulai dari pengkajian sampai evaluasi
Jawab: Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan
teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk
meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif
dan untuk aktualisasi, Teknik mobilisasi adalah teknik yang dapat digunakan oleh perawat
untuk memberi perawatan pada klien imobilisasi. Teknik ini membutuhkan mekanika tubuh
yang sesuai sehingga memungkinkan perawat untuk menggerakan, mengangkat atau
memindahkan klien dengan aman, dan juga melindungi perawat dari cedera sistem
musculoskeletal.
contoh aplikasi kasus ke pasien mulai dari pengkajian sampai evaluasi
Asuhan Keperawatan Pada Tn. A

Dengan Fraktur Femur

Rumah Sakit Umum Solok Ruang Bedah


Ny. A. umur 31 thn datang kerumah sakit pada tanggal 10 oktober 2011, klien di diagnosa
menderita fraktur femur dextra dengan keluhan yang dirasakan saat ini nyeri pada paha sebelah
kanan yang disebabkan adanya luka fraktur ( saat ini pasien sudah dioperasi dan dipasang pen).
Hal yang memperbaiki keadaan adalah istirahat, membatasi pergerakan terutama didaerah
fraktur, dan terapi analgetik, hal ini yang memperberat. Keadaan saat melakukan pergerakan dan
aktivitas, terutama pada daerah fraktur mengakibatkan terganggunya ganguan aktivitas. Hal ini
dirasakan klien sejak tanggal 05 oktober 2011 dan nyeri muncul secara bertahap tetapi juga
kadang spontan.

Tanggal Pengkajian : 16 November 2018

Tanggal Masuk : 14 November 2018


Ruang/Kelas : Bedah 2

Nomor RM : 01405681

Diagnosa Medis : Fraktur Femur

PENGKAJIAN

A. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 20 tahun

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : Perguruan Tingggi

Bahasa Yang Digunakan : Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Ampang Kualo

Sumber Informasi (Pasien/Keluarga) : Klien, Keluarga, Dan Status Rekam Medis

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan utama :

Nyeri pada bagian paha kanan

b. Keluhan saat dikaji :

Pasien mengeluh Nyeri yang dirasakan oleh pasien berada di sebelah kanan bagian paha.
Hal yang memperingan pasien biasanya dengan istirahat karena dapat membatasi pergerakan
terutama didaerah fraktur, dan terapi analgetik. Hal yang memperberat biasanya jika pasien
melakukan aktivitas sehari- hari dengan skala nyeri 4 bahkan bisa sampai 6 jika digunakan untuk
bergerak, nyeri terasa seperti diremas-remas, nyeri hilang timbul karena gerakan, lama nyeri 10-
15 menit..

2. Riwayat kesehatan masa lalu

a. Riwayat Alergi : Makanan udang dan ikan

b. Riwayat kecelakaan : Pernah

c. Riwayat dirawat di Rumah sakit : Tidak pernah

3. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)

Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko
Diabetes mellitus dan hipertensi

4. Riwayat Psikososial dan Spiritual

a. Siapakah orang terdekat dengan pasien ? orangtua

b. Interaksi dalam keluarga

 Pola Komunikasi :Baik dan komunikatif

 Pembuat Keputusan :Ayah

 Kegiatan Kemasyarakatan :Tidak ada

c. Apakah masalah yang mempengaruhi pasien ? Tidak ada

f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya  Hal apakah yang sangat dipikirkan saat ini ?
ingin cepat sembuh  Apakah harapan setelah menjalani perawatan ? cepat sembuh
total

6. Pola Kebiasaan

1.      Pola Persepsi dan Manajemen


Keluarga pasien sangat mementingkan kesehatannya sehingga apabila sakit segera
memeriksakan diri ke Puskesmas/dokter bahkan ke dukun terdekat.
a.       Sebelum dirawat : Pasien menggosok gigi sehari (2x setelah mandi dan 1x sebelum
tidur). Mandi 2x dengan sabun dan ganti baju 2x.
b.      Saat dirawat  : klien jarang mandi, mandi hanya jika ada keluarga yang membantu
2. Pola Nutrisi
a.       Sebelum dirawat       :          
A =     BB : 63 kg
B = Albumin 3,5 dl
C =   Rambut bersih, tidak rontok, tidak mudah dicabut
D= Pasien makan 3x sehari dengan porsi 1n piring habis (lauk, nasi, sayur) dan
minum air putih + 8 gelas/hari.
b.      Saat dirawat  :          
A =          BB : 60 kg
B =          Hb : 14,4 gr/dl
C =          Rambut agak kotor, tidak rontok, tidak mudah dicabut
D= - Nutrisi TKTP
- Pasien makan 3x sehari dengan porsi ½ piring habis (lauk, nasi, sayur) dan
minum air putih + 8 gelas/hari.
3.      Pola Eliminasi
Sebelum dirawat  : Pasien BAB 1-2x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, bau
khas, BAK 4-5x sehari, warna kuning jernih bau khas.
Saat dirawat :  Pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna kuning, bau khas, BAK
4-5x sehari, warna kuning jernih bau khas. Terakhir BAB tanggal 10 April 2008 hari Kamis.
4.      Pola Istirahat Tidur
Sebelum dirawat : Pasien tidur 7-8 jam sehari kadang-kadang tirud siang ½ - 1 jam sehari.
Saat dirawat :  Pasien tidur selama 5-6 jam karena nyeri pada kaki sebelah kiri dan tidak pernah
tidur siang.

5.      Pola Aktivitas dan Latihan


                              Sebelum dirawat            :          
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √ - - - -
Minum √ - - - -
Berpakaian √ - - - -
Toileting √ - - - -
Ambulasi √ - - - -
                              Saat dirawat       :          
Aktivitas 0 1 23 4
Makan √ - - - -
Minum √ - - - -
Berpakaian - - √- -
Toileting - √ - - -
Ambulasi - - √- -

Keterangan :
0 : Mandiri             3          : Bantuan orang lain + alat
1 : Alat Bantu        4          : Bantu dengan bantuan
2 : Bantuan orang lain
Pasien mengatakan bila berubah posisi/beraktivitas kakinya terasa nyeri dan sakit.

B. PENGKAJIAN FISIK

1.      Keadaan Umum           : Baik
2.      Tingkat Kesadaran       : Composmentis
3. Berat badan : 57 kg (saat ini), 59 kg (sebelum sakit)

4. Tinggi badan : 164 cm

5. IMT : Tidak dapat di hitung Berat badan ideal : 57.6-70.4 kg

6. TTV : Tekanan darah :100/70 mmHg Nadi :128 x/menit Frekuensi nafas :
22x/menit Suhu tubuh : 36.3oC

ANALISA DATA

Nama klien / umur : Tn. A / 20 tahun

No. MR : 01405681

Ruangan : Bedah 2

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. DS : Pasien mengatakan nyeri Fraktur femur Nyeri
P :   Nyeri saat melakukan aktivitas tertutup
Q :  Nyeri seperti dipukul-pukul   
R :  Kaki sebelah kiri
S :  Skala 7 Malunion, non-
T :  Saat gerak sewaktu-waktu union, dan delayed
-   Ekspresi wajah tampak union
meringis jika melakukan  
DO : terapi bedah
aktivitas.
-   Ekspresi wajah tampak tegang kerusakan jaringan
TD  : 110/70 mmHg pasca operasi
N    : 88 x/menit  
nyeri

2. DS : Pasien mengatakan dalam Hambatan mobilitas


Fraktur femur
beraktivitas pasien tidak bisa fisik
mandiri dan membutuhkan Terputusnya
bantuan orang lain dan alat hubungan tulang

Ketidakmampuan
DO:         Pasien memerlukan bantuan melakukan
dalam melakukan aktivitas pergerakan kaki
sehari-hari
 
        Pasien tidak mampu berjalan
Immobilisasi
untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi dan personal hygiene

2. jelaskan dan uraikan kebutuhan dasar manusia tentang transportasi. buatkan


contoh aplikasi kasus ke pasien mulai dari pengkajian sampai evaluasi
Jawab: Transportasi pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita atau
korban dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai dengan aman tanpa memperberat
keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai. T ehnik transportasi adalah teknik yang
dapat digunakan oleh perawat untuk memberi perawatan pada klien imobilisasi. Teknik ini
membutuhkan mekanika tubuh yang sesuai sehingga memungkinkan perawat untuk
menggerakan, mengangkat atau memindahkan klien dengan aman, dan juga melindungi perawat
dari cedera sistem musculoskeletal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Transportasi
 Gaya Hidup,Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilisasi
seseorang karena gaya hidup berdampak oada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
Perokok berat akan cenderung mempunyai pola pernapasan pendek. Anak-anak yang
senang bermain akan mengembangkan keterampilan aktivitas lebih cepat dibandingkan
anak-anak yang tidak senang bermain atau kurang aktif.
 Proses Penyakit atau Cedera, Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan
mobilisasi karena dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang
menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergerakkan dalam ekstremitas
bagian bawah, cedera pada urat saraf tulang belakang, pasien pasca operasi atau yang
mengalami nyeri cenderung membatasi gerakan.
 Kebudayaan,Kemampuan melakukan mobilisasi dapat juga dipengaruhi oleh
kebudayaan. Contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki
kemampuan mobilisasi yang kuat; sebaliknya ada orang yang memiliki budaya tertentu
dilarang untuk beraktivitas, misalnya 40 hari sesudah melahirkan tidak boleh keluar
rumah.
 Tingkat Energi,Energi adalah sumber untuk melakukan mobilisasi. Agar seseorang dapat
melakukan mobilisasi dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
 Usia dan Status Perkembangan,Terdapat perbedaan kemampuan mobilisasi pada tingkat
usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak
sejalan dengan perkembangan usia. Misalnya orang oada usia pertengahan cenderung
mengalami penurunan aktivitas yang berlanjut sampai usia tua.

ANALISA DATA
Nama klien / umur : Tn. A / 20 tahun

No. MR : 01405681

Ruangan : Bedah 2

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. DS : Pasien mengatakan nyeri Fraktur femur Nyeri
P :   Nyeri saat melakukan aktivitas tertutup
Q :  Nyeri seperti dipukul-pukul   
R :  Kaki sebelah kiri
S :  Skala 7 Malunion, non-
T :  Saat gerak sewaktu-waktu union, dan delayed
-   Ekspresi wajah tampak union
meringis jika melakukan  
DO : aktivitas. terapi bedah
-   Ekspresi wajah tampak tegang
TD  : 110/70 mmHg kerusakan jaringan
N    : 88 x/menit pasca operasi
 
nyeri

2. DS : Pasien mengatakan dalam Hambatan mobilitas


Fraktur femur
beraktivitas pasien tidak bisa fisik
mandiri dan membutuhkan Terputusnya
bantuan orang lain dan alat hubungan tulang

Ketidakmampuan
DO:         Pasien memerlukan bantuan melakukan
dalam melakukan aktivitas pergerakan kaki
sehari-hari
 
        Pasien tidak mampu berjalan
Immobilisasi
untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi dan personal hygiene

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama klien / umur : Tn. Z/32 tahun

No. Register : 01405681

Ruangan / No. Kamar : Lantai VI utara/606B

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d kompresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal, pergerakan fragmen tulang

2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan muskuloskeletal, pergerakan fragmen tulang


INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Intervensi Rasional Paraf

1. Nyeri Tujuan : dalam Kaji nyeri dengan Nyeri merupakan respons


b.d waktu 2x24 jam skala 0-4 subyektif yang dapat dikaji
kompresi nyeri berkurang dengan menggunakan
skala nyeri. Klien
saraf, atau teradaptasi
melaporkan nyeri
kerusakan 1.         Kriteria biasanya di atas tingkat
neuromus Hasil : Pasie cedera
kuloskelet n Lakukan
al, menyatakan manajemen nyeri
pergeraka nyeri keperawatan Immobilisasi yang adekuat
n fragmen berkurang 1. atur posisi dapat mengurangi
immobilisasi pergerakan fragmen
tulang           Skala nyeri
pada paha tulang yang menjadi unsur
0-1 (0-5) utama penyebab nyeri
          Dapat 2. manajemen pada
mengidentifi lingkungan:
kasikan lingkungan
aktifitas yang tenang, paha Lingkungan tenang
batasi akan menurunkan
dapat
pengunjung, stimulus nyeri eksternal
menurunkan dan dan pembatasan
nyeri istirahatkan pengunjung akan
          Pasien tidak klien membantu meningkatkan
gelisah kondisi o2 ruangan
3. Ajarkan
teknik
relaksasi
pernapasan
dalam Meningkatkan asupan O2
ketika nyeri sehingga akan
muncul. menurunkan nyeri
sekunder akibat iskemia
4. Ajarkan
teknik
distraksi
pada saat
nyeri Distraksi (pengalihan
perhatian) dapat
menurunkan stimulus
internal dengan
mekanisme peningkatan
produksi endorfin dan
5. Lakukan enkefalin yang dapat
manajemen memblok reseptor nyeri
sentuhan agar tidak dikirimkan ke
korteks serebri sehingga
menurunkan presepsi
nyeri

Manajemen sentuhan pa.


da saat nyeri berupa
6. Berikan sentuhan dukungan
kesempatan psikologis dapat
waktu membantu menurunkan VJHBJ
istirahat jika nyeri. Masase ringan
terasa nyeri dapat meningkatkan aliran
dan berikan darah dan membantu
posisi yang suplai darah dan oksigen
nyaman, ke area nyeri.
misalnya
waktu tidur,
bagian Istirahat akan
belakangny merelaksasikan semua
a dipasang jaringan sehingga
bantal kecil meningkatkan
kenyamanan
Kolaborasi
pemberian Analgesik memblok
analgetik lintasan nyeri sehingga
nyeri akan berkurang

Pemasngan traksi Traksi yang efektif akan


tulang memberikan dampak pada
penurunan pergeseran
fragmen tulang dan
memberikan posisi yang
baik untuk penyatuan
tulang

Operasi untuk Fiksasi interna dapat


pemasangan membantu imobilisasi
fiksasi interna fraktur femur sehingga
pergerakan fragmen
berkurang
Hambatan Tujuan : dalam 2 Kaji mobilitas Mengetahui tingkat
yang ada dan kemampuan klien dalam
mobilitas x 24 jam pasien observasi melakukan aktivitas
fisik b.d akan peningkatan
kerusakan menunjukkan kerusakan . kaji
secara teraur
muskuloskel tingkat mobilitas fungsi motorik Imobilisasi yang adekuat
etal, optimal meski dapat mengurangi
pergerakan degan bantuan. pergerakan fragmen tulang
Atur posisi yang menjadi unsur utama
fragmen Kriteria hasil : imobilisasi pada penyebab nyeri pada paha
tulang     penampilan yang paha

seimbang. Gerakan aktif memberikan


massa, tonus, dan kekuatan
    melakukan
Ajarkan klien otot serta memperbaiki
pergerakkan dan untuk melakukan fungsi jantung dan
perpindahan. latihan gerak aktif pernapasan
pada ekstremitas
    mempertahankan
yang tidak sakit Untuk memelihara
mobilitas optimal fleksibilitas sendi sesuai
yang dapat di Bantu klien kemampuan
melakukan latihan
toleransi, dengan
rom, perawatan
karakteristik : diri Peningkatan kemampuan
0 = mandiri sesuai  toleransi dalam mobilisasi
penuh ekstremitas dapat dicapai
Kolaborasi
1 = dengan dengan latihan fisik dari tim
ahli
ahli fisioterapi
memerlukan alat fisioterapi untuk
Bantu. latihan fisik klien
2 = memerlukan
bantuan dari
orang lain untuk
bantuan,
pengawasan, dan
pengajaran.
3 =
membutuhkan
bantuan dari
orang lain dan
alat Bantu.
4 =
ketergantungan;
tidak
berpartisipasi
dalam aktivitas.

(Nindy)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan
teratur. Transportasi pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita atau
korban dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan mobilisasi dan transportasi, yaitu gaya
hidup, proses penyakit atau cedera, kebudayaan, tingkat energi, dan usia dan status
perkembangan.
Masalah pada kebutuhan mobilisasi dan transportasi, yaitu perubahan metabolisme,
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan zat gizi, gangguan fungsi
gastrointestinal, perubahan sistem pernapasan, perubahan kardiovaskular, perubahan sistem
muskuloskeletal, perubahan sistem integumen, perubahan eliminasi, dan perubahan perilaku.

3.2 Saran
Evaluasi keperawatan yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah mobilisasi dan transportasi adalah untuk menilai kemampuan pasien
dalam penggunaan tubuhnya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundalmental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Edisi
4. Jakarta : EGC.

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Jakarta: E

Anda mungkin juga menyukai