Anda di halaman 1dari 8

CGP Angkatan X Kabupaten Sijunjung

Provinsi Sumatera Barat

Jurnal Refleksi
Dwi Mingguan

dengan
Metode 6 Topi Berpikir
TO P I PUTIH
( FA K TA / I N F O R M A S I )

1. Program Guru Penggerak angkatan 10 dibuka perdana oleh Dirjen GTK, Prof. DR. Nunuk Suryani, M.Pd pada tanggal
15 Maret 2024 melalui video conference dan disiarkan secara langsung melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI.
2. Pada tanggal 15 dan 16 Maret seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) diwajibkan mengerjakan pretest modul 1 di LMS
akun guru penggerak.
3. Pada mulai dari tanggal 18 sampai 19 Maret CGP angkatan X membaca dan menjawab perintah soal pada kegiatan
mulai dari diri dan eksplorasi konsep di LMS.
4. Pada tanggal 19 Maret 2024, CGP dipandu oleh fasilitator melaksanakan diskusi tentang eksplorasi konsep melalui
google meet.
5. Pada tanggal 20 Maret 2024, melalui google meet fasil memberikan tugas kelompok pada CGP tentang filosofi
pendidikan Ki Hajar Dewantara yang relevan dengan kekuatan sosial dan budaya di daerah CGP. Masing-masing
kelompok membuat slide penyajian hasil diskusi.
6. Pada tanggal 21 Maret 2024, melalui google meet, peserta CGP melaksanakan diskusi. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberikan pertanyaan atau tanggapan.
7. Pada tanggal 24 Maret 2024 diadakan Lokakarya Orientasi secara luring di Aula SMAN 2 Sijunjung. Kegiatan tersebut
secara resmi di buka oleh Wakil Bupati Sijunjujung, yakni Bapak Iraddatillah. Setelah resmi dibuka, kami memasuki
kelas yang sudah dibagi menjadi sembilan kelas. Saya sendiri tergabung ke kelas sembilan. Di kelas sembilan terdiri dua
kelompok dengan dua Pengajar Praktik. Kami saling berkenalan satu sama lain melalui beberapa game.
TO P I M E R A H
(EMOSI/PERASAAN)
Selama dua minggu mengikuti pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara senang, bersyukur, dan juga
khawatir. Namun, selama kegiatan berlangsung, saya merasa bersemangat dan antusias untuk mengikutinya. Saya senang dan bersyukur telah
lulus seleksi CGP dan bergabung dengan guru-guru hebat. Kesempatan berharga ini akan saya manfaatkan untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman saya. Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani kegiatan ini, misalnya bagaimana menjadi guru yang
selayaknya, bagaimana berhamba pada anak, upaya apa yang harus dilakukan, dan lainnya.
Keseluruhan rangkaian kegiatan, baik saat rukol maupun membaca modul yang ada di LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya
miliki tentang pendidikan masih jauh dari pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Setelah banyak belajar tentang filosifi pendidikan KHD, saya
merasa kasih sayang terhadap siswa semakin bertambah. Saya tidak lagi memandang siswa yang sering bercanda dan bermain-main di kelas
sebagai anak yang nakal, karena saya menyadari bahwa kodrat anak adalah bermain.
Walaupun di awal saya berpikir bahwa PGP ini akan ada tugas yang sulit. Selain itu saya khawatir bahwa nanti akan kesulitan mengatur
waktu, sehingga saya tidak fokus pada anak didik di sekolah dan keluarga di rumah. Namun, pikiran saya itu bisa tenang karena sesama peserta
CGP angkatan X, Pengajar Praktik, dan Fasilitator semuanya berkompeten dan saling mendukung. Semua kendala yang saya alami, bisa
ditanyakan dan dicarikan solusi oleh PP atau Fasilitator.
TO P I K U N I N G ( M A N FA AT )

Hal-hal positif terkait kegiatan mempelajari modul 1.1:


1. Meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik.
Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu
Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, dan Tut wuri handayani.
2. Memberikan kemerdekaan kepada anak-anak dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya
Sebagai pendidik saya tidak bisa memaksakan anak didik harus pandai di segala bidang.
Tugas saya sebagai pendidik hanya menggali dan mengembangkan potensi anak.
3. Mengutamakan pembelajaran berdiferensiasi
Sebagai pendidik saya, harus mengenali kodrat anak. Setiap anak tentunya memiliki
karakter yang berbeda. Jadi, saya tidak boleh memakai satu metode dalam pembelajaran.
TO P I H I TA M
( K E N D A L A / H A M B ATA N
)
Ada beberapa kendala yang saya rasakan dalam dua minggu kegiatan PGP ini :
1. Jaringan internet di sekolah tidak ada
Saat ada pertemuan secara virtual, kendala ini saya atasi dengan izin pulang lebih cepat pada
kepala sekolah.
2. Dalam hal membagi waktu
Terkadang ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang berbenturan, seperti tugas administrasi di
sekolah, tugas CGP, dan tugas sebagai kepala keluarga.
TO P I H I J A U ( S A R A N / I D E )

Ide/saran yang timbul setelah melakukan kegiatan modul 1.1 :


1. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran di kelas harus berorientasi pada siswa
2. Guru jangan memaksakan kehendak dan marah-marah dalam mencapai tujuan
pembelajaran
3. Guru hendaknya menyediakan berbagai media dan fasilitas yang sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman siswa agar mereka merasa senang di kelas.
4. Kepala sekolah hendaklah mendukung segala bentuk aktivitas belajar
TO P I B I R U
(KESIMPULAN/KEPUTUSAN)

Beberapa kesimpulan yang didapatkan dalam pembelajaran modul 1.1:

1. Guru mengikuti pelatihan, baik secara mandiri di PMM maupun pelatihan yang difasilitasi
oleh pemerintah.
2. Sekolah mengaktifkan k om u n itas belajar untuk mendiskusikan
minat, bakat, tantangan d an kesulitan belajar siswa.
3. Filosofi pendidikan KHD relevan dengan kebutuhan belajar siswa di kelas. Guru
hendaknya memahami dan menerapkan filosofi KHD tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai