Anda di halaman 1dari 10

“KOMUNIKASI

ANTARBUDAYA”
KELOMPOK 5
Nama-nama anggota kelompok :
1. Archangela Gyriany Bria (2110030052)
2. Sivra Velan Talan (2110030129)
3. Brylyan Raymundo S (2104020061)
4. Elisabet M. Saputri (2110030172)
5. Novrid Risaldi Lopo (2110030218)
Pembahasan Materi!

2.1 Gaya Komonikasi


2.2 Mengelola Komonikasi Antarbudaya
2.3 Variabel Budaya Dalam Komonikasi
2.4 Hambatan Komonikasi
2.5 Langkah Memperbaiki Komonikasi
GAYA KOMUNIKASI

Gaya dalam melakukan komunikasi dapat


dikelompokkan dalam komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Dalam komunikasi verbal
penyampaian informasi dilakukan melalui kata-
kata, baik tertulis maupun dengan ucapan.
Sedangkan komunikasi nonverbal, berita
disampaikan melalui pergerakan badan, intonasi,
ekspresi wajah, dan jarak fisik antara sender dan
receiver
MENGELOLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

 Developing Cultural Sensitivity


 Careful Encoding
 Selective transmission
 Careful decoding of feedback
 Follow-up Actions
VARIABEL BUDAYA DALAM
KOMUNIKASI
1. Attitude. Sikap kita mendasari cara kita berperilaku dan
berkomunikasi serta cara menginterpretasikan berita dari
orang lain
2. Social Organization. Persepsi kita dapat dipengaruhi
oleh perbedaan dalam nilai-nilai, pendekatan atau
prioritas relatif terhadap jenis organisasi di mana kita
termasuk di dalamnya.
3. Thought Patterns. Logika alasan bervariasi sangat luas
dan sangat memengaruhi proses komunikasi.
4. Roles. Masyarakat berbeda dalam persepsi mereka
tentang peran manajer.
5. Language. Bahasa lisan atau tertulis sering menjadi
penyebab salah komunikasi.
HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan komunikasi yang biasa terjadi dalam manajemen internasional menurut


Fred Luthans dan Jhonathan P. Doh ( 2012: 202) adalah :

1. Language barriers. Pengetahuan tentang bahasa home country,yang


dipergunakan Kantor Pusat, penting bagi personil yang ditempatkan dalam
penugasan luar negeri.
2. Perceptual barriers. Persepsi adalah pandangan orang tentang
realitas.Bagaimana orang melihat realitas bervariasi dan akan memengaruhi
pertimbangan dan pengambilan keputusan mereka.
3. The impact of culture. Budaya dapat memengaruhi komunikasi dengan
bebcrapa cara, di antaranya melalui dampak nilai kultural.
4. Nonverbal communication. Komunikasi Nonverbal adalah merupakan transfer
makna melalui sarana seperti bahasa tubuh dan penggunaan ruang fisik.
LANGKAH MEMPERBAIKI
KOMONIKASI
Steven L. McShane dan Mary Ann Von Glinow (2010: 271)menekankan bahwa etektivitas
komunikasi tergantung pada kemampuan sender dan receiver untuk secara efisien dan akurat
encode, memberi sandi dan decodc, memccahkan sandi informasi. Terdapat empat faktor yang
memengaruhi efektivitas proses encode dan decodc, yaitu:
1. Kemampuan dan motivasi sender dan receiver berkomunikasi melalui saluran komunikasi.
Sebagian orang lebih baik melakukan pembicaraan tatap muka dan lebih suka menggunakan
saluran komunikasi.
2. Suatu tingkatan di mana kedua pihak mempunyai buku kode: kamus simbol, bahasa, gerak
isyarat, corak khas, dan alat lain yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
3. Tingkatan di mana kedua pihak mempunyai model mental bersama tentang konteks topik.
4. Pengalaman sender dalam mengomunikasikan pesan. Karena orang menjadi lebih terbiasa
dengan masalahnya, mereka mengembangkan bahasa yang lebih efisien dan bersemangat untuk
menjelaskan subjek.
KESIMPULAN

Gaya komunikasi merupakan keterampilan penting dalam komunikasi


antarbudaya. Seseorang cenderung memilih orang-orang yang ia anggap
memiliki kesamaan dengannya, karena pada dasarnya orang-orang dari
budaya yang berbeda cenderung memiliki perbedaan yang lebih besar
dan setiap orang memiliki cara dan tujuan komunikasi yang berbeda.
Terutama apabila orang-orang yang terlibat dalam komunikasi berbeda
budaya. Oleh karena itu, gaya komunikasi sangat berpengaruh dalam
proses seorang manajerial mengambil keputusan sebagai strategi dalam
mengelola komunikasi antarbudaya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai