SOSIALISASI IMUNISASI IPV
SOSIALISASI IMUNISASI IPV
Introduksi Imunisasi
IPV Dosis Kedua
(IPV2)
Virus Polio dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen,
terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi
PERLINDUNGAN
OPTIMAL
TERHADAP POLIO
Seluruh
• Nasional
Kab/kota di
TAHAPAN • Jawa (kecuali
Barat,
INTRODUKSI • DKI
DIY)
Jakarta
dan
• Banten
RENCANA TINDAK LANJUT INTRODUKSI IPV2
a. Sosialisasi kepada petugas pengelola imunisasi, petugas pengelola
logistik, pelaksana imunisasi dan kader serta advokasi dan koordinasi
dengan LS/LP, tokoh masyarakat, tokoh agama, dengan
mengoptimalkan alokasi pembiayaan yang tersedia dan dapat
dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan lain.
b. Pada awal pelaksanaan di tahun 2023, imunisasi IPV2 diberikan
pada bayi usia 9-11 bulan 29 hari (lahir setelah 13 Juni 2022) yang
telah mendapatkan imunisasi IPV1 sekurang-kurangnya 4 minggu
sebelumnya. Imunisasi kejar bagi anak usia ≥ 12 bulan belum
dilaksanakan pada tahun 2023.
c. Mulai tahun 2024 dan seterusnya, imunisasi IPV2 diberikan pada
usia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi campak rubella dengan
interval minimal 4 bulan dari pemberian imunisasi IPV1. Imunisasi
kejar dilaksanakan bagi anak yang belum mendapatkan dua dosis
imunisasi IPV hingga umur 59 bulan.
d. Penyusunan mikroplaning dalam rangka pelaksanaan imunisasi
IPV2 mulai dari tingkat puskesmas dengan sasaran anak yang lahir
setelah 13 Juni 2022 yang telah mendapatkan imunisasi IPV1 dengan
jarak minimal 4 minggu dan dikirimkan ke kabupaten/Kota pada
tanggal 20 Juni 2023. Adapun Microplanning kab/kota akan di terima
oleh dinas Kesehatan provinsi pada tanggal 23 Juni 2023.
e. Penggalangan dukungan dari pimpinan daerah dan stakeholder
terkait dalam rangka meningkatkan mobilisasi sasaran untuk datang ke
posyandu atau fasyankes yang memberikan pelayanan imunisasi IPV2;
f. Melaksanakan dan menyukseskan pelaksanaan introduksi imunisasi
IPV2 yaitu Juni 2023 sesuai dengan target sasaran sebagaimana
disebutkan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Introduksi Imunisasi
IPV2.
g. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan Pokja dan Komda,
Pokja KIPI di wilayah masing-masing.
h. Mengoptimalisasi pencatatan dan pelaporan hasil cakupan dan logistik
menggunakan aplikasi ASIK dan SMILE.
i. Memastikan seluruh sasaran mendapatkan IPV2 dengan target 90%
secara merata dan menyeluruh.
j. Penguatan surveilans aktif berbasis masyarakat dan rumah sakit dalam
rangka penemuan kasus lumpuh layu (Acute Flaccid Paralysis).
Rencana Kerja:
• Pelaksanaan Imunisasi Rutin Di Posyandu
• Sweeping sasaran untuk kelurahan Rahandouna